Prolog

379 Words
Sonya Ayudia Prameswari selalu menyadari dirinya yang otaknya tidak begitu cemerlang dalam bidang akademik. Ia bahkan seolah hanya menjadikan ijazah sarjananya sebagai dokumen peninggalan dalam brangkasnya. Kecantikan dan kepiawaian Sonya dalam berakting membawa pada kesuksesan menjadi aktris yang bahkan pernah meraih pemeran wanita film terbaik. Namun ia sadar bahwa hal tersebut juga memaksanya harus menjaga citra dirinya. Satu skandal saja bisa menghancurkan karier yang susah payah dibangunnya. Terlebih lagi jika itu skandal percintaan. Namun karena kecerobohannya, Sonya pun masuk pusaran pemberitaan media, setelah tertangkap oleh kamera paparazzi digendong oleh lelaki yang wajahnya samar masuk ke sebuah gedung apartemen. Paparazzi yang tidak puas, lalu mengorek lebih dalam tentang siapa saja yang tinggal dalam gedung apartemen tersebut. Nama Erlangga Abimanyu kemudian menyeruak dan membuat heboh. Pasalnya Erlangga adalah aktor tampan yang sedang dieluh-eluhkan oleh wanita di Indonesia. Sekaligus lawan main Sonya dalam sebuah film romansa yang akan digarap salah satu production house. "Jika kau keluar sekarang maka karier kita akan hancur." Erlangga berdiri di samping tempat tidur, di mana Sonya baru saja bangun dengan kepala yang sedikit pusing. "Siapa suruh kau membawaku ke sini? Tunggu ... apa yang sudah kau lakukan kepadaku?" Sonya menyilangkan kedua tangannya di depan d**a setelah menyadari keberadaan dan situasinnya saat ini. Erlangga menghela napas panjang. "Bukan aku." "Apa?" Tiba-tiba dari arah belakang Erlangga, muncul laki-laki lain yang tidak dikenali Sonya. "Aku tidak membawamu. Kau yang masuk ke mobil Erlangga diam-diam. Tidak mungkin meninggalkanmu di parkiran basement," ungkap seorang laki-laki  dengan wajah datar. Sonya memegang rambutnya frustrasi. "Berakhir sudah karierku." Erlangga pun memutar otak. Ia lalu menjentikkan jarinya. "Ah, bagaimana kalau Kak Nevan saja yang mengaku sebagai kekasih Sonya, sehingga media akan berpikir bahwa yang ada di apartemen ini hanya ada Kak Nevan dan Sonya." Ucapan Erlangga sontak membuat mata Sonya membulat. Namun ketika wanita itu menatap laki-laki bernama Nevan tersebut, lelaki itu malah mengangguk singkat. "Sekalian aku bisa menghindari perjodohan yang direncanakan Ibu," tukas Nevan membuat wajah Erlangga semringah. Kedua laki-laki itu lalu memandang Sonya yang masih melongo tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan. "Hanya pilihan ini yang tepat Sonya. Pilihan yang menyelamatkan kita bertiga," ucap Erlangga yang membuat pandangan Sonya tertunduk sambil berpikir keras. "Maksudmu berpura-pura menjalin hubungan?" Kepala Sonya perlahan mendongak dan menatap Nevan. "Anggap saja kau sedang bersandiwara seperti dalam film. Hanya saja ini di dunia nyata," tandas Nevan, lalu menyeringai kecil. Sonya terdiam sejenak. Namun pada akhirnya mengangguk pelan. "Deal!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD