WANTED! Pacar Kontrak Yang Kaya

Seven Trouble Maker adalah kelompok yang beranggotakan tujuh manusia laknat yang pernah ada dibumi. Mereka terdiri dari tiga cewek cantik nan seksi dan empat cowok tampan bertubuh atletis. Mereka saling mengenal sejak duduk di bangku kuliah. Karena ketidaksengajaan mereka kini menjadi akrab dan memiliki satu usaha dalam bidang jasa. Tentu saja hal itu dilakukan karena kebutuhan ekonomi mereka. Bermodal laptop dan ponsel saja sudah bisa memamerkan pesona yang dapat membuat makhluk Tuhan selain mereka klepek-klepek. Debora Handayani, cewek berusia dua puluh lima tahun itu memiliki tinggi 175cm. Berkulit putih dan memiliki tahi lalat kecil di bibir bagian atas. Warna kesukaannya adalah ungu. Untuk menjaga tubuhnya tetap bugar dan seksi, Debora atau biasa dipanggil Debby tidak memerlukan diet khusus. Cewek satu itu sangat suka berolah raga, tak jarang ia terlihat di gym bersama enam rekan lainnya. Selain itu ia juga sangat pandai berenang. Untuk keahlian lainnya, Debby sangat merahasiakan kepribadiannya dari siapapun kecuali anak STM. Gabriella Dean atau biasa dipanggil Bebi. Cewek imut dengan wajah indo atau blesteran belanda itu, memiliki mata lebar dengan hidung yang mancung. Bibirnya sangat seksi membuatnya selalu menjadi bulan-bulanan rekannya sendiri. Ga usah ditanyain ya, maksud kalimat sebelumnya. Usia Bebi sama dengan Debby, bahkan tinggi mereka juga hampir sama hanya terpaut dua centi saja. Dalam STM Bebi biasa disebut sebagai 'The Angel Of STM'. Regina Andhara Putri, berasal dari keluarga kaya yang bertempat tinggal di kota Bandung. Gina memilih untuk pergi meninggalkan keluarganya karena perebutan warisan. Ya, orang tua Gina wafat karena sebuah kecelakaan. Gina memiliki dua kakak dan dua adik. Cewek satu ini adalah anggota paling muda di STM. Untuk klien brondong pasti akan ditangani oleh Gina. Karena wajahnya yang baby face, cewek satu ini selalu menjadi rebutan kaum Adam yang berusia dibawah dua puluh lima tahun. Adinata Caesar, cowok dingin dengan tinggi 180cm, memiliki mata yang tajam, dan senyuman yang mematikan. Membuat kaum hawa yang melihat akan langsung mengeluarkan darah dari lubang hidungnya. Cowok yang akrab di panggil Nata ini berasal dari kota Surabaya. Kehidupan sebagai anak konglomerat membuatnya terkekang dan tidak bisa bergaul sesukanya. Akhirnya Nata membuat masalah dengan salah satu kakaknya yang mengakibatkan dirinya diusir untuk sementara. Perlu diketahui, orang tua Nata hanya tinggal Ibunya saja. Dengan tiga orang kakak cowok yang kini memegang perusahaan sang Ayah. Damian Syahreza, cowok manis dengan lesung pipi yang membuat cewek langsung pingsan jika melihatnya. Eza memiliki kepribadian yang hangat, dan friendly. Tak jarang ia menjadi tempat curhatan rekannya terutama Bebi. Eza sangat dekat dengan Bebi, membuat keduanya terlihat lebih sering bersama dari pada lainnya. Fabian Adyastha atau biasa dipanggil Bian. Cowok satu ini adalah yang paling tua dari semuanya. Memiliki kepribadian layaknya orang dewasa pada umumnya. Bian juga biasa dipanggil Papi oleh keenam rekannya. Dahulunya Bian seorang pengusaha sebuah cafe yang terkenal di kota Jakarta, bahkan Bian memiliki banyak anak cabang. Usahanya itu ia jalankan bersama sahabatnya. Sayang, semua tak sesuai jalan karena sahabatnya diam-diam mengambil alih usaha itu. Cowok satu itu memilih untuk mundur dan hidup dengan enam orang yang memiliki otak laknat. Mikhail Pradana, cowok bertubuh atletis dan mantan pemain basket ini adalah maskot utama di STM. Bagaimana tidak, bagi kaum hawa, Mika adalah cowok sempurna tanpa cacat. Tak jarang foto Mika berada di barisan paling depan bersama Gabby. Dua pasangan yang selalu menarik perhatian klien. Membuat STM tidak pernah sepi dari kunjungan manusia ber-uang. *** "GINA!" teriakan Debby membuat Mika salah satu penghuni dirumah itu menatapnya dengan tajam. "Woi, toa masjid! Masih pagi udah siaran aja sih," gerutu Mika. "Mik, tau ga dimana beha gue?" tanya Debby yang hanya mengenakan handuk. "Wow, pagi-pagi dapet yang seger nih. Emang lu tarok mana tu beha?" "Udah gue siapin diatas tempat tidur, sekarang gak ada." "Terus nape manggil Gina?" "Tu anak kebiasaan pinjem beha gue," ujar Debby mengadu. "Pake yang lain aja kenapa sih!" sahut Bebi yang baru saja keluar dari kamarnya. "Lu kan tau hari ini gue ada klien, dan beha itu yang gue suka pake kalo lagi ama klien," jelas Debby. "Yang warna ungu?" tanya Bebi memperjelas. "Iya, kok tau, Beb?" "Tadi dibawa Bruno kekamar gue, nih," sembari melemparkan bra milik Debby. "Mana Bruno? Gue sate juga tu anjing!" omel Debby sembari mengenakan behanya dihadapan Mika dan Bebi. Mika yang melihat pemandangan pagi itu hanya bisa menelan ludahnya kasar. "Dasar bego! Ada Mika tuh, lo gak malu apa?" omel Bebi. "Urat malu gue udah putus. Lagian juga, Mika udah biasa liat. Ya ga, Mik?" "Ha? Eh, iya ... hehehe." "Tu kan. Udah ah, gue mau siap-siap." Debby kembali masuk kedalam kamarnya, dan keluar lagi dengan pakaian lengkap. Kini ia sudah siap menuju tempat klien. Debby mengemudikan mobil sportnya, ia berhenti di sebuah Cafe Janji Kita. Semua mata cowok disana tak lepas dari Debby yang mengenakan minidress berwarna merah dengan motif batik. "Hi, ehm ... gue Debby," sembari mengulurkan tangannya. "Putra," jawab cowok itu dengan menymbut tangan Debby. Debby duduk diseberang Putra, lalu mereka membicarakan tentang langkah selanjutnya. Putra memiliki masalah dengan mantannya, cowok itu ingin sang mantan tidak lagi mengganggu hidupnya. "Namanya Puput, anak sastra di kampus gue. Cantik, tapi sayang matre dan tukang selingkuh," jelas Putra. "Hmm, oke. Lo mau mulai kapan dramanya? Tarifnya sudah dikasih tau sama Bian kan?" tanya Debby beruntun. "Udah, kemarin gue udah transfer. Jadi nanti malam, gue adain pesta di rumah. Nah, si Puput maksa mau datang. Rencana gue mau kenalin lo sebagai pacar gue entar," jelas Putra. "Owh, oke deh. Tema pestanya apaan? Biar gue kagak salah kostum." "Casual kok. Lo bisa pake pakaian biasa aja," ujar Putra. "Owh, oke deh." Setelah selesai, Debby menghabiskan minumannya lalu beranjak dari sana. Debby kembali melajukan mobilnya menuju sebuah mall di Jakarta. Cewek itu sedang asik berbelanja di sebuah toko baju dengan brand Channel. "Totalnya empat puluh juta lima ratus ribu rupiah, kak," ujar karyawan disana. Debby mengeluarkan kartu kreditnya untuk membayar belanjaannya itu. Setelah puas berbelanja, Debby menuju restoran Ichibana. Ia ingin menikmati masakan Jepang disana sendiri. " Deb, " panggil seseorang. " Loh, Nata! " ucap Debby. "Lo ngapain disini?" tanya Nata. "Mau makan, lo sendiri ngapain?" "Sama kali, Deb." "Sendirian?" "Iya, tadi habis ketemu klien." Pada akhirnya mereka makan bersama disana. Hanya saja, setelah selesai makan, Debby harus bersiap menuju pesta yang diadakan Putra dirumahnya. Debby telah menerima pesan dari Putra mengenai alamat rumahnya.