bc

a Perfect Healing

book_age18+
899
FOLLOW
4.2K
READ
billionaire
possessive
family
second chance
arranged marriage
arrogant
dominant
drama
affair
husband
like
intro-logo
Blurb

Nabilla tidak pernah bisa mengulang kembali masa lalu, berharap bisa memperbaiki hal-hal yang seharusnya tidak seperti saat ini.

Kesalahannya di masa lalu membuatnya harus membawa beban sepanjang hidupnya. Wanita itu hamil, dengan seseorang yang amat ia cintai. Namun laki-laki itu memilih menjadi seorang pengecut, memaksa Biilla harus melahirkan dan membesarkan anaknya seorang diri.

Dan kini laki-laki itu kembali? membawa setumpuk perasaan bersalah lalu menawarkan cinta kembali kepadanya.

Namun sekali lagi, takdir kembali mempermainkan hidupnya ketika dia justru harus siap dinikahkan dengan seorang laki-laki dingin yang memiliki masa lalu yang kelam. Bara Bagaskara

***

Lucy mencintai Bara, wanita itu selalu berada di samping laki-laki itu. Dua tahun mencoba mendekati Bara, men-jalangkan dirinya dengan harapan bisa mendapati porsi di hati laki-laki itu.

Bahkan ketika laki-laki itu pergi mengejar cintanya, dan kembali lagi membawa sakit hatinya, Lucy tetap menerima Bara.

Namun kali ini? Lucy dihadapkan dengan keadaan yang memaksa Bara harus menikahi wanita pilihan orangtuanya. Apakah Lucy masih bisa bertahan?

**

cover by pinterest

chap-preview
Free preview
BAB 1 - BILLA & FAKHRI
Seorang gadis berambut panjang tergerai berlari di sepanjang lorong kampus yang sudah mulai sepi. Beberapa kali matanya melihat ke arah jarum jam yang melekat di tangan kanannya, tanda cemas ! Saat ini sudah pukul 8 lewat 15 menit, sedangkan jam perkuliahannya pagi ini dimulai di jam 8 pagi, 15 menit dia sudah terlambat membuatnya semakin mempercepat langkah kakinya. Buughh.. Bunyi suara benda terjatuh, atau lebih tepatnya tubuh gadis itu yang saat ini sudah menempel sempurna di lantai lorong yang dingin. “Apa kamu baik-baik saja ?” Gadis itu mengabaikan pertanyaan laki-laki di depannya, laki-laki yang kemungkinan besar adalah seseorang yang sudah menyebabkan ia jatuh. Atau mungkin tidak ? Karena yang menyebabkan dirinya terjatuh adalah ketololannya sendiri yang berlari terburu-buru, dan laki-laki itu hanya kebetulan saja menjadi penyebab gadis berhidung mancung itu untuk semakin terlambat dalam mengikuti kelasnya. Hari ini sungguh sial.. “Gapapa” Balasnya sambil memegangi bokongnya yang sedikit ngilu. Gadis itu mengalihkan pandangannya dari lantai marmer yang dingin menuju objek manusia di hadapannya. Tatapan matanya terhenti di manik mata laki-laki di hadapannya. Jika sebelumnya ia berfikir bahwa ia mengalami kesialan hari ini, maka ia akan rela hati menarik semua kata-katanya. Dihadapannya berdiri seorang laki-laki yang selama ini menjadi perhatiannya, Fakhri Akbar! Mahasiswa semester akhir dari jurusan Arsitektur. “Ekheemm, saya baik kak, maaf saya kurang berhati-hati jadi nabrak” Kali ini, -Billa, nama gadis itu, mencuri-curi pandang, mungkin moment ini tidak akan terjadi di kemudian hari, mereka bisa sedekat ini, dan tentu saja hal ini tidak akan pernah Billa sia-siakan. “Tidak apa-apa, yang penting kamu tidak sakit” Senyum itu akan menjadi favorit Billa mulai saat ini.. Aroma parfum dari tubuh laki-laki itu akan menjadi favoritnya mulai saat ini.. “Pergilah, kamu harus memasuki kelas bukan ?” “Oh iya kak, maaf saya permisi dulu” Billa tidak terburu-buru lagi, karena jujur saja dia tidak mau ini berakhir secepat ini. Dengan sangat pelan ia berjalan.. Billa mencoba membalikkan wajahnya kembali ke arah Fakhri, ingin sekali lagi menatap laki-laki itu dari dekat. Dan ia begitu terkejut ketika ternyata fakhri masih berada di tempatnya, menatapnya dengan lembut. Sekali lagi billa tersenyum sopan ke arah fakhri, dan kembali meluruskan pandangannya ke arah jalan menuju ruang kelasnya. Dia tidak akan menoleh lagi, tidak akan !! *** Nabilla Saraswati Seorang mahasiswa semester dua yang sedang menempuh studi Fakultas Ilmu Gizi di salah satu perguruan tinggi di daerah Surabaya. Wanita yang cantik tetapi cenderung pendiam, gadis itu sederhana dan sangat tidak memperhatikan penampilan, tidak seperti gadis pada umunya. Dalam perkuliahan dia hanyalah seorang mahasiswa kupu-kupu yang biasa teman-temannya sebut, kuliah-pulang kuliah-pulang. Billa tidak suka terlalu banyak interaksi sosial, dia memiliki kesulitan tersendiri untuk memulai pembicaraan dengan orang lain menyebabkannya tidak memiliki banyak teman. “Udah sarapan Bil ?” Indah, satu-satunya sahabat Billa di kampus. “Udah, tadi di buatin nasi goreng sama ibu” “Yaudah anterin aja ke kantin, nanti kamu bisa pesen es teh gitu, aku belum sarapan, yuk !!” Paksa Indah. “Yaudah ayo” Mereka berdua berjalan menuju kantin di belakang kampus, kantin sederhana yang memang jarang di datangi mahasiswa. Para mahasiswa disini lebih banyak memilih kantin atau food court yang berada di tengah bangunan kampus, lebih banyak menu yang bervariasi dengan tempat yang lebih nyaman, tetapi jelas dengan harga yang lebih mahal. Billa dan Indah tidak suka makan disana, karena tentu saja mereka lebih suka makan makanan yang lebih murah. Mereka duduk di kursi bagian depan, yang berdekatan langsung dengan jendela karena jika terlalu berada di dalam, akan terasa lebih panas. Billa memesan satu gelas es teh, dan menikmati pisang goreng hangat yang baru saja di sajikan ibu inah, sedangkan Indah memilih menikmati sepiring soto panas yang pedas. “Fakhri, tumben kesini !!” “Ya gapapa, sekali-kali cari view yang beda kalau sarapan” Perbincangan itu terdengar jelas, tepat berada di belakang punggung Billa. Dan suara itu jelas tidak asing di telinga Billa. Tiba-tiba jantung nya mulai berdegup tidak karuan, bersamaan dengan bunyi kursi yang di geser tepat di balik punggungnya. Aroma parfum yang sudah mulai Billa kenali menyusup memasuki rongga penciumannya, dan otak Billa langsung mengenali pemilik parfum ini. Uhuk.. Uhuukk Pisang goreng yang di makannya tersangkut di tenggorokkan karena kegugupannya, membuatnya terbatuk-batuk. “Hati-hati bil kalo makan” Indah mengambil es teh milik billa dan mendekatkan ke arah wanita itu “ Minum dulu nih” “Maaf, hukk,,” Akhirnya setelah menghabiskan satu gelas es teh dihadapannya, pisang goreng bisa memasuki tenggorokkan Billa dengan lancar, membuat nafasnya kembali lega, namun tidak dengan jantungnya yang masih tetap sama. “Yuk cabut aku udah selesai sarapannya” Indah yang pertama kali berdiri kemudian memasukkan beberapa barang yang tadi dia keluarkan dari tasnya. Sedangkan Billa harus sedikit merilekskan badannya terlebih dahulu, kesempatan ini mungkin bisa menjadi kesempatan keduanya untuk bertemu dengan fakhri. Dengan gerakan yang ia buat senatural mungkin, Billa berdiri mengikuti aktivitas Indah, memasukkan beberapa barang ke dalam tas gendongnya. Kemudian mereka berdua berlalu pergi,, Billa harus memendam kecewa, tidak sesuai dengan prediksinya ! Kali ini semua yang terjadi luput dari jangkauan Fakhri. Laki-laki itu terlihat sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya, atau mungkin memang Billa tidak se-spesial itu bagi Fakhri ? Mungkin saja laki-laki itu bahkan sudah lupa dengan kejadian di Lorong kampus waktu itu. Billa terpaksa pergi dengan kekecewaan yang mendiami perasaannya, kali ini ia mencoba menyadarkan dirinya, tidak seharusnya dia berharap lebih dengan seorang laki-laki seperti Fakhri. Jelas Billa tidak masuk kedalam standart Fakhri. Fakhri adalah mahasiswa yang aktif di organisasi, bahkan laki-laki itu sempat menjadi presiden BEM di Fakultas nya. Beberapa kali mengadakan acara yang sukses membawa nama baik kampus, membuat laki-laki itu cukup di kenal di kalangan mahasiswa, dosen hingga rektor Universitas. Hobby nya yang suka fotography, dijadikan Fakhri sebagai alasan lain untuk membuatnya semakin menonjol. Bahkan laki-laki itu sempat menjuarai festival kampus fotographer di seluruh Indonesia. Wajahnya ganteng, khas laki-laki Indonesia, dengan postur tubuh yang tinggi dan rahang yang kuat, membuat setiap gadis ingin bisa mengenalnya lebih dekat, dan salah satunya adalah Billa. Tetapi, walaupun dianugerahi prestasi dan fisik yang sempurna, Fakhri terkenal sulit didekati wanita. Membuat rasa kagum Billa semakin bertambah kepada laki-laki itu. Namun Billa tetaplah Billa yang pendiam dan memilki keterbatasan dalam bergaul, membuatnya hanya bisa mengagumi laki-laki itu dari jauh.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
75.7K
bc

Marriage Agreement

read
590.6K
bc

The Ensnared by Love

read
103.8K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

Dependencia

read
186.4K
bc

The Unwanted Bride

read
111.0K
bc

Sweetest Diandra

read
70.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook