bc

I Love You Kapten (Indonesia)

book_age18+
10.8K
FOLLOW
94.6K
READ
billionaire
contract marriage
family
forced
badboy
drama
sweet
bxg
first love
friendship
like
intro-logo
Blurb

Jonita Keni, aku gadis 19 tahun di awal cerita ini. Aku terlahir dari darah murni keluarga bangsawan. Aku tinggal di kawasan rumah megah daerah metropolitan.

Prestasi belajarku juga sangat bagus! aku berhasil memenangkan lomba tingkat SMA antara provinsi.

Dari sanalah segalanya berawal, dari hadiah lomba tersebut. Aku mendapatkan hadiah untuk pergi liburan ke luar negeri.

Pertemuan itu, antara diriku dengan Om Om itu! jika aku ingat-ingat, itulah hari kesialan yang aku alami! Seorang kapten pesawat bernama Jordan Wiradana!

Karya by Lalebinlubin Terbit 28 April 2020

F.B Lalebinlubin

Fp Lalebinlubin

chap-preview
Free preview
Episode 1
"Akh! berat sekali!" Keluh Jonita Keni sambil menyeret kopernya untuk naik ke dalam taksi. Gadis kecil menginjak usianya ke tujuh belas tahun. Gadis itu mendapatkan hadiah liburan selama satu minggu karena mendapatkan juara satu dalam lomba antara provinsi. Walaupun gadis itu terlahir dari keluarga kaya, dia sama sekali tidak menunjukkan keberadaan dirinya di mata publik. Keluarga Keni adalah sebuah keluarga besar yang memiliki bisnis di dalam maupun di luar negeri. Jika hanya dengan menggunakan nama keluarganya saja, gadis itu bisa berkeliling dunia, ataupun dengan menaiki pesawat pribadi keluarganya. Tapi tidak dengan gadis itu, Jonita gadis yang lebih senang tampil apa adanya tanpa embel-embel keluarga besarnya. Saat gadis itu hendak melangkahkan kakinya ke dalam taksi. Tiba-tiba seorang pria menabraknya dan merebut taksinya. "Bruaaak!" Gadis bertubuh mungil itu terguling ke samping taksi. "Cewe ingusan, kalau mau masuk taksi lihat-lihat dulu dong? ini kan taksi pesanan saya!" "What???! taksi ini pesanan kamu?! woi om om! sudah jelas saya yang lebih dahulu melambaikan tangan dan taksi ini berhenti! Enak saja main rebut!" Gerutunya sambil mengangkat roknya yang sepanjang bawah lutut kembali naik ke dalam taksi. "Sudah aku bilang ini aku duluan yang pesan!" Teriaknya sambil menarik lengannya turun dari dalam taksi. "Hahahaha! dasar konyol! kalau Om nggak mau ngalah, ayo kita buktikan saja! coba kita tanya sama pak supirnya!" Ujar Jonita sambil berkacak pinggang lalu mengetuk kaca sopir taksi tersebut. "Pak ini sebenarnya bagaimana sih? apa benar bapak sudah di pesan sama Om Om ini?!" Tanyanya pada sopir taksi tersebut. "Enak saja wajah ganteng begini dipanggil Om Om!" Gerutunya sambil merapikan rambutnya di kaca mobil taksi dengan sepuluh jarinya. "Maaf nona, memang benar taksi ini sudah dipesan sama mas Jordan." Ujarnya membuat gadis itu melongo menjatuhkan tas kecilnya di bawah kakinya. "Tuh kan! apa aku bilang! huh dasar cewe ingusan sok tahu! Braaakkkk!" Masuk ke dalam mobil taksi membanting pintu di depan wajahnya. Mobil tersebut mulai berjalan, terlihat Jonita berteriak kencang mengejar taksi tersebut. "Woi! koperku! woooooiiii!" Teriak gadis itu sambil terus berlari kencang mengejar taksi tersebut. Jonita mulai putus asa mengejar taksi itu. Dan dia duduk menangis di bangku di tepi trotoar jalan tersebut. "Sialan! dasar om om sialan! beraninya dia membawa koperku pergi! satu jam lagi kan pesawatnya sudah berangkat!" Gadis itu terus menangis sambil menghentakkan kakinya di atas jalan. "Triiiing! triiing!" Ponsel gadis itu berdering di dalam tas kecilnya. "Jonita?!" Teriak suara dari seberang. "Iya ini aku! kenapa?" Tanyanya pada Wardana sahabatnya satu sekolah. "Kamu menangis? bukannya kamu sudah sampai di bandara?!" Tanyanya pada gadis itu. "Koperku di bawa lari sama taksinya." Gerutu gadis itu masih merasa kesal sekali. "Kamu gak jadi berangkat?! kamu ke bandara saja, masalah perlengkapan kan bisa beli ulang." Ujar Wardana kembali. "Iya deh, tiketnya juga ada di sini." Ujarnya lagi kemudian menghentikan sebuah taksi dan naik menuju bandara. Sekitar tiga puluh menit gadis itu sampai di bandara. Saat hendak masuk dia melihat seorang pria bertubuh tinggi atletis memakai seragam pilot. Melihat kedatangannya, pria itu terlihat sangat geram menatap ke arahnya. Pandangan mata Jonita beralih pada koper di sebelah pria itu berdiri. Koper tersebut adalah miliknya. "Koperku sayaaang!" Teriaknya menghambur memeluk kopernya. "Kenapa lama sekali sih? sudah mau telat juga!" Dengusnya kesal sambil melihat jam di pergelangan tangannya kemudian berlalu dari hadapan gadis itu. "Dasar Om Om kejam!" Umpatnya kemudian masuk ke dalam ruang tunggu. Mendengar itu Jordan segera berbalik sambil berkacak pinggang. "Dasar! cewe bau kencur! sudah salah masuk taksi! maki-maki orang nggak jelas! ninggalin kopernya! bukannya berterima kasih malah marah-marah!" Jonita segera menyumbat kedua telinganya dengan headset, mengacuhkan teriakan pria itu. Tak beberapa lama kemudian namanya dipanggil, gadis itu menuju ke lapangan hendak naik ke atas pesawat. Saat tiba di sana dia melihat Jordan naik ke dalam pesawat yang sama dengan dirinya. "Jangan bilang! pria itu! dia Om Om itu! adalah pilotnya!" Jonita berteriak kencang sekali tanpa sadar. Akibatnya semua orang menatap ke arahnya. Jordan yang sudah sampai di tangga menoleh mendengar suara yang tidak asing di telinganya. Pria itu menoleh ke arahnya sambil memberikan isyarat padanya. "Awas saja macam-macam mati kamu!" Jonita mematung menatap Jordan nyengir melihat wajahnya yang mendadak berubah pucat pasi. Saat seseorang mendorongnya barulah gadis itu kembali melangkah menaiki tangga di depannya. "Bagaimana mungkin aku satu pesawat dengan Om Om itu!?" Jonita menepuk keningnya berkali-kali sambil merutuki nasib sialnya tanpa henti. Gadis itu segera menuju ke tempat duduknya, dia sudah hampir bisa melupakan pria yang membuatnya merasa sangat kesal hari ini. Sungguh sebuah perjalanan yang sangat tidak pernah dia impikan. Apalagi pertemuannya dengan pria yang sama sekali tidak pernah membuatnya tertarik dan terlibat hubungan rumit. Perjalanan berlangsung selama empat jam. Setelah sampai di tempat tujuan, gadis itu turun dari pesawat masuk ke dalam airport. Dilihatnya Jordan sedang tertawa-tawa terpingkal-pingkal bersama teman-teman setimnya. "Ah! Untuk apa aku memikirkan pria itu? Sudahlah lupakan saja semuanya. Semoga ini adalah pertemuan diriku dengannya untuk pertama dan terakhir kalinya." Jonita melihat kembali brosurnya. Saat keluar dari airport seseorang sedang membawa kotak papan bertuliskan namanya. Gadis itu segera berlari menuju ke arahnya dan memeluknya dengan erat. "Paman Rudi? Kok bisa sampai di sini? Paman sengaja mau nemeni Jonita ya? Apa paman khawatir Jonita nyasar?!" Celoteh gadis itu tanpa henti masih tetap memeluk pria yang berstatus sebagai pamannya itu. "Padahal Jonita maunya nginap di hotel yang sudah ada di dalam brosur ini." Keluhnya sambil merajuk pada pamannya. "Kalau kamu mau, paman akan mengantarkan kamu ke hotel ini." Ujarnya sambil tersenyum menatap wajah gadis belia yang masih menggamit pinggangnya dengan kedua lengannya. "Siapa itu?! Aku pikir dia gadis terpelajar tapi ternyata gadis murahan!" Ujar Jordan sambil berlalu. Awalnya Jordan ingin tahu kenapa gadis sekecil itu mengambil penerbangan ke Inggris. Saat di dalam taksi dia melihat data diri di dalam koper milik Jonita. Dia juga tahu jika gadis itu mengambil penerbangan ke Inggris. Pikirnya bagaimana mungkin ada hal yang sangat kebetulan begini. Jordan tahu bahwa Rudi adalah seseorang yang memiliki Club malam lumayan besar di Inggris. Dia sendiri bahkan pernah bersama dengan teman-teman setimnya melakukan sebuah pesta kecil-kecilan di sana. Dia berfikir Jonita adalah gadis bookingan yang akan melayani para tamu di dalam Club milik Rudi.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Ensnared by Love

read
103.6K
bc

My Husband My Step Brother

read
54.7K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
48.8K
bc

MOVE ON

read
94.6K
bc

Turun Ranjang

read
578.5K
bc

GAIRAH CEO KEJAM

read
2.3M
bc

Ay Lub Yu, BOS! (Spin Off MY EX BOSS)

read
263.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook