bc

Half Werewolf & Fallen Angel Mate

book_age18+
310
FOLLOW
1.3K
READ
dark
reincarnation/transmigration
inspirational
drama
tragedy
sweet
bxg
heavy
mystery
lonely
like
intro-logo
Blurb

Berenkarnasi sebanyak dua kali, entah ia sial atau beruntung. Sial karena di dua kehidupan sebelumnya ia meninggal dalam status yang sama, yaitu menjadi perawan tua. Lalu, menemukan fakta sebenarnya. Alasan kenapa ternyata ia hanya di asingkan oleh kaum Angel untuk menghindari ramalan bahwa dirinya adalah mate dari seorang half Werewolves dan Fallen Angel, makhluk yang tidak seharusnya ada karena dianggap sebagai makhluk menjijikan. Allerick, matenya membawanya ke istananya, memaksanya mengandung benihnya hanya untuk memperbaiki kastanya dan menghancurkan kaumnya. Atau mungkin Avyanna beruntung karena setidaknya dia tidak akan mati sebagai perawan tua yang mengenaskan lagi.

chap-preview
Free preview
Chapter 1
                                                                                                                                       The Second Rencarnation Lagi-lagi makhluk aneh itu. Vei berusaha mengabaikannya, demi Tuhan dia tak mau mati konyol lagi. Setidaknya Tuhan berbaik hati mempertemukannya dengan jodohnya sebelum mati, menikah dan hidup bahagia. Namun, sepertinya tidak. Makhluk dengan sayap putih di punggungnya itu kadang datang lagi di mimpinya, hanya memperhatikannya tanpa melakukan apapun, tidak mencoba mendekat atau berbicara, sama seperti kehidupannya sebelumnya. Iya, ini reinkarnasi pertamanya. Saat ini ia terlahir sebagai Vei, hanya Vei. Anak terbuang yang di asingkan ke panti asuhan kemudian berjuang seorang diri setelah remaja, tapi usianya sekarang sudah 30 tahun, dan Vei mewanti-wanti, apa kejadian sebelumnya akan terulang? Mati di umur 30 tahun, menjadi perawan tua tanpa sempat mengecap indahnya romansa, Vey menggeleng, entah kenapa dia sangat mengingat kehidupan sebelumnya sebagai Lisa. Dulu di kehidupan pertamanya dia terlahir dengan nama Lisa, hanya nama itu. Dia hidup bersama seorang wanita yang tidak pernah mau di sebut Ibu, tapi dia merawatnya dengan baik, menyayanginya juga, Ibunya tiba-tiba menghilang ketika Lisa berumur 18 tahun, tidak tahu kemana, tiba-tiba saja seolah memang berniat meninggalkan Lisa sejak lama, syukurnya sang Ibu yang sangat muda itu meninggalkan banyak harta, karena harta itu, Lisa sibuk menghabiskan waktunya berlibur keliling dunia, tidak perduli romansa. Hingga sampai pada usianya yang ke 30, makhluk bersayap putih datang ke mimpinya selama satu minggu berturut-turut, hingga tepat di hari terakhir umur ke 30nya hampir berakhir, makhluk itu menunjukan wujudnya, menarik sisa kehidupan Lisa. Kehidupannya sebagai Vei juga sama anehnya, nasibnya lebih buruk, ia anak panti yang terlantar, makan seadanya, hidup sangat sederhana, kadang di rundung, ketika anak panti punya waktu untuk di adopsi, entah kenapa tidak ada yang mau mengadopsi Vei, seolah ia tak nampak, Vei kecil berfikir apa karena ia nakal? Tapi tidak juga, ia anak yang manis meski berpura-pura, setidaknya harusnya itu menjadi alasan dia di adopsi. Hanya Suster Aria yang berbicara padanya kala itu, aneh sekali. Dia seperti tak terlihat, sampai di usia 18 tahun ia putuskan keluar dari panti untuk hidup mandiri, mencari pekerjaan layak, meski hanya menjadi pelayan di restoran kecil dengan bos yang sangat galak.   Bagi Vei kedatangan makhluk itu adalah pertanda buruk, dia ketakutan, karena sekarang adalah hari terakhir usia 30 tahunnya, dan Vei bisa merasakan hawa makhluk itu, dia tidak hanya datang di mimpi Vei lagi, tapi kini muncul di hadapan Vei dengan kepulan asap putih pertanda kedatangannya, Vei hampir menjerit, sial dia belum menikah dan nyawanya mau di ambil lagi? Vei mencoba berlari, menghindari makhluk itu. Namun sepertinya garis takdir telah di tentukan, Vei tidak bisa mengontrol tubunya, makhluk itu mengayunkan tangannya, mengontrol gerak tubuh Vei, menangis ketakutan ketika langkah kaki Vei membawanya ke tengah jalan, lampu merah telah berhenti. Lampu hijau menyala, dan Vei disana, melangkah ke tengah jalan, orang-orang menjerit melihatnya, sebuah truk melaju begitu kencang, ia menangis dalam diam karena suaranya tak mampu keluar, sebelum ia merasakan tubuhnya terhempas makhluk itu bersuara, mengucapkan “Kami menantimu, Putri Avyanna.” Dan tubuhnya terhempas begitu keras, terlempar begitu jauh, anehnya ia tak merasakan apapun. Matanya tertutup pelan, bersamaan dengan banyak sekali orang yang mengerubunginya. Dan begitulah sosok Vei mati.    ~~~         “Ramalan itu akan datang, segera nikahkan Putri Avyana dengan Raja Zander.” “Apa anda yakin, Raja Zander sudah mempunyai dua istri.” “Tidak ada yang lebih berkuasa dari pada Kerajaannya. Kau tau kan, jika ingin mengalahkan iblis itu. Raja Zander-lah pilihan terbaik.” Oh, percakapan apa yang baru saja ia dengar, bukankah ia baru saja mati di tabrak truk. Apa itu percakapan orang-orang surga? Apa orang di surga juga membicarakan perjodohan? Dan apa-apaan, menikahkan seorang gadis dengan pria yang sudah memiliki dua istri. Oh kasihan sekali Putri Avyanna itu. Tunggu, bukankah makhluk bersayap itu memanggilnya Avyanna sebelum ia meninggal. Lalu, apa artinya… “Tidak!” “Putri Avyanna.” Mengernyit bingung ketika seorang pria dan wanita paruh baya dengan mahkota  dan sayap putih yang nampak kokoh menghampirinya dengan raut khawatir. Tapi dirinya yang di panggil Avyanna lebih membuatnya gemetar. Sial, jangan bilang dia berenkarnasi lagi, sebenarnya berapa banyak nyawa yang di berikan Tuhan padanya. Dirinya beringsut mundur, ketakutan dan belum siap menerima kenyataan, jadi diam-diam dia cubit kulit tangannya kemudian meringis. Tidak! Ini nyata. “Sepertinya anda harus menjelaskan apa yang terjadi pada Putri Avyanna yang Mulia, dia terlihat cukup syok.” Menengok takut pada sumber suara Avyanna hampir menjatuhkan rahangnya, itu Ibunya di kehidupan pertama. Oh Tuhan, apa ini. “Baiklah Lilian, tolong jelaskan apa yang terjadi.” Lilian mengangguk hormat. Raja dan Ratu meninggalkan ruangan serba putih yang di tempati Avyana, ia baru sadar kalau ia tidak duduk diatas kasur melainkan di dalam peti kayu. Lilian tersenyum ramah “Perkenalkan nama saya Lilian Tuan Putri.” Lilian membungkuk hormat, Avyanna mengernyit. “Kau Ibu?” Lilian terkekeh “Bukan, aku pengabdi kerajaan yang di tugaskan menjagamu sebelumnya.” Avyanna tidak mengerti sama sekali, Lilian mendekat dan saat itu ia baru sadar jika Lilian mempunyai sayap putih yang berukuran lebih kecil. “Kau adalah Putri Avyanna, Putri kerajaan bangsa Pure Angel yang diasingkan karena menghindari Mate mu.” Jelas Lilian dengan nada lembut. Tunggu, dia punya Mate, kenapa dia harus menghindari Matenya? “Ramalan?” Lilian mengangguk “Ramalan yang mengatakan di usiamu yang ke 18, Mate mu akan mencium keberadaanmu, dan membawamu ke negerinya.” Avyanna masih mencoba mencerna segala hal, ini nyata dan ia tak bisa mengelak “Apa yang aneh dengan itu?” Avyanna tidak merasa ada yang aneh dimana seorang Mate membawanya ke negerinya setelah menikah, malah Avyanna senang karena tau dia akan mencicipi sedikit romansa. “Mate anda adalah makhluk yang di benci oleh kaum anda Tuan Putri.” Lilian menjulurkan tangannya, mencoba membantu mengeluarkan Avyanna dari dalam peti. Avyanna menerima uluran tangan Lilian, dia keluar dari peti dengan kaki yang terasa lemas, maka Lilian mendudukananya di kursi. “Makhluk setengah Warewolf dan Fallen Angel.” Lilian berjongkok, menyentuh kaki Avyanna, entah apa yang di lakukan tapi Avyanna merasa kakinya lebih baik. “Memangnya aku ini apa?” “Anda keturunan Pure Angel, dan kaum anda membenci bangsa Fallen Angel, mereka pemberontak, memiliki sayap hitam dan suka melanggar aturan, oleh karena itu. Bangsa Fallen Angel mendirikan negeri mereka sendiri dan bermusuhan dengan bangsa Angel hingga saat ini.” “Anda di sebut Pure Angel karena darah anda berasal dari perkawinan sesama pure Angel, sementara Angel adalah perkawinan antara bangsa angel dan bangsa mortal suci lainnya.” Avyanna mengerti, “Lalu kenapa aku kembali ke sini, bukankah lebih aman kalau aku hidup sebagai Vei atau Lisa?” Avyanna merasa asing dengan keanehan ini, ia ingin kembali sebagai Lisa atu Vei saja, melihat makhluk aneh di depannya membuatnya tak nyaman dan terasa gila. “Anda tak pernah menjadi Lisa atau Vei, anda meminjam tubuh orang lain, raga anda ada disana, namun itu tubuh orang lain. Apa anda tidak merasa aneh Lisa dan Vei hadir saat anda sudah dewasa, ingatan masa kecil itu bukan ingatan anda, itu adalah ingatan Lisa dan Vei yang tubuhnya anda pinjam.” Jadi itu sebabnya ia sering linglung, sering merasa dejavu “Lalu, dimana mereka sekarang?” Llilian menggeleng “Bersamaan dengan kembalinya anda, mereka juga telah pergi dari dunia.” Avyanna membola “Bukankah itu kejam?” “Tidak Putri, jika hidup pun mereka hanya akan membuat dosa, Lisa akan menjadi p*****r, Vei akan menikah dengan duda kaya dan membunuh duda kaya serta dua anaknya di kehidupan mendatang.” Avyanna bergidik. Jadi selama ini ia bersemayam di tubuh orang jahat. Avyanna baru menyadari ini, namun melihat Lilian yang memiliki sayap membuat Avyanna bertanya-tanya, kenapa dia tak memiliki sayap. Sebelum Avyanna sempat bertanya, suara pintu yang di ketuk membuatnya memperhatikan siapa yang datang, seorang pria berpakaian putih dengan sayap yang begitu kokoh membuka pintu dengan tak sabaran, bola matanya sebiru lautan, sangat tampan, Avyanna tak pernah melihat pria setampan itu hingga tanpa sadar ia menganga penuh ketakjuban. “Avy.” Panggilnya dengan suara hangat bersahaja, namun Avyanna hanya diam, tidak tau harus bagaimana. “Pangeran Aillard.” Lilian membungkuk hormat, Avyanna hendak membungkuk sebelum Pangeran Alliard menahannya. “Tinggalkan kami Lilian.” Mengangguk sopan, Lilian beranjak, Avyanna merasa takut setelah Lilian tinggalkan, meski Pangeran Aillard tampan, namun tetap saja Avyanna tak mengenalnya. Melihat raut ketakutan terlihat jelas di mata Avyanna membuat Aillard menghembuskan nafas pelan. “Aku Aillard, kakak kandungmu.” Oh, dia begitu terkejut sekarang, dia punya orang tua, seorang kakak, dan dirinya adalah seorang putri dari bangsa Angel. Apa yang akan membuatnya lebih terkejut dari ini. “Boleh aku memelukmu Avy, aku sangat menantikan kehadiranmu. Kumohon.”  Aillard nampak begitu tulus, tatapannya hangat. Mengikuti nalurinya Avyanna mengangguk, dan dengan begitu mereka berbagi pelukan, perasaan hangat dan langsung terlindungi merayap di rongga d**a Avyanna, ia sudah lama merindukan sosok keluarga sebenarnya.                     Pelayan istana memberikannya baju baru, memandikannya dan mendandaninya, mereka berkata Avyanna akan makan malam bersama untuk merayakan kembalinya raganya ke dalam tubuhnya. Aneh, bukankah mereka sendiri yang mengasingkan Avyanna. Meski dengan alasan menghindari ramalan, Avyanna tidak mengerti kenapa ia harus sampai di asingkan. Menatap pantulan dirinya di cermin Avyanna hampir kehilangan kesadarannya, wajah ini begitu asing, kulitnya seputih s**u, semulus porselen, bola matanya juga berwarna biru lautan, jika Aillard berwarna biru terang, maka bola matanya berwarna biru tua, seperti menyelam ke laut paling dalam, dengan kilauan yang sangat indah, struktur wajahnya sangat sempurna, dia tak pernah tau bahwa wajah aslinya akan semenakjubkan ini. Avyanna selesai dengan segala urusannya, dia keluar kamar bersama Desy, pelayan pribadinya. Kehidupannya berubah begitu drastis, dia tak pernah menyangka bahwa sosoknya yang asli berasal dari salah satu makhluk mortal, sungguh plot yang tidak bisa ia tebak. Desy membawanya ke ruang makan, sejak di perjalanan ia memperhatikan bangunan istana yang di d******i warna putih, makhluk bersayap beberapa kali berterbangan. Ia penasaran mengapa tak semua Angel mempunyai sayap, termasuk dirinya. “Silahkan duduk Putri.” Sang Raja yang merupakan ayah Avyanna memerintah, maka dengan canggung Avyanna duduk di samping Ibunya. Wajah-wajah itu begitu asing, dia merasa tidak seharusnya disini. Avyanna tak tau harus menganggap mereka semua dan dirinya sebagai apa. Lelah memikirkannya, matanya menatap lapar semua hidangan menggiurkan di meja makan, buah-buah segar yang ukurannya lebih besar, sayuran dan daging segar serta makanan pencuci mulut lainnya nampak luar biasa tertata di meja makan yang luas. Para pelayan bergerak melayani anggota kerajaan satu persatu, mereka makan dengan khidmat sampai makanan pencuci mulut datang. Sang Raja mengangkat gelasnya “Mari bersulang untuk menyambut kembalinya Putri kami, Putri Avyanna.” Aillard ikut mengangkat gelasnya, diikuti semua orang yang duduk di meja makan, mereka menatap Avyanna, memegang gelasnya Avyanna menyatukan gelasnya dengan yang lain. “Selamat datang Putri Avyanna!” Seruan sang Raja diikuti oleh semua penghuni meja makan, Avyanna tersenyum canggung. Apapun ini, kehidupan ini Avyanna benar-benar nampak seperti orang bodoh saat ini.               “Wow.” Avyanna tak bisa menyembunyikan ketakjubannya ketika ia membuka pintu balkonnya, ia berjalan ke ujung balkon, melihat keatas, banyak makhluk bersayap putih yang berkeliaran di udara, nampak sibuk, di bawah ada penjaga dan prajurit kerajaan yang tengah berkeliling, istana putih dengan lapangan seluas mata memandang, Avyanna bisa melihat sebuah hutan dari atas balkon, begitu jauh, warnanya aneh, sebagian berwarna hijau dan sebagian berwarna merah menyala, Avyanna mengernyit sebentar sebelum ia sadar, ia berada di negeri mortal, ia adalah salah satu makhluk mortal. Jadi, sepertinya ia harus terbiasa dengan banyak hal aneh. “Awas!” Avyanna menunduk setelah menjerit melihat sebuah Unicorn terbang di atas kepalanya. Ailiard mengepakan sayapnya lalu mendarat dengan mulus di depan Avyanna yang terjatuh, “Oh maaf Avy, “Aillard membantunya berdiri, Avyanna menatap takjub unicorn berwarna putih di depannya.   Mengabaikan Aillard, Avyanna malah menghampiri Unicorn itu dengan langkah pelan, masih dengan pandangan takjub yang tak bisa dilepaskan. Unicorn itu nampak jinak, ia bahkan menyambut tangan Avyanna yang bergerak mengelusnya “Namanya Maryllis, Nerdanel memberikannya padamu setelah mendapat kabar kalau kau telah kembali sebagai hadiah.” Jelas Aillard, tangannya ikut mengelus kepala Unicorn bernama Maryllis itu. “Nerdanel?” “Mate ku, dia akan ke sini menemuimu besok.” “Kau sudah menikah?” Pekik Avyanna. Aillard menggeleng “Belum, aku menunggu penobatanku sebagai Raja lalu boleh menikah.” Mereka berdiri di ujung balkon dengan Maryllis yang berdiri dengan tenang di samping Avyanna. Seperti telah menemukan majikannya. “Aillard, bagaimana kau bertemu mate mu?” Teringat kutukannya membuat Avyanna mengingat matenya, meski tak tau bagaimana rupa matenya, namun mengingat kata Lilian, matenya adalah setengah bangsa Serigala dan Fallen Angel. Pasti matenya sangat jelek, makhluk berbulu dengan sayap hitam besar. “Aku dalam perjalananku menuju negeri seberang untuk tugas politik, Nerdanel adalah putri dari kerajaan itu, aku bertemu dengannya di istana, dia  sangat cantik.” Aillard tersenyum hangat mengingatnya, sepertinya dia memang mencintai Nerdanel. Avyanna jadi iri. “Semudah itu? Cinta pada pandangan pertama?” “Ya, memang begitu. Kau bisa mengenali mate mu dalam sekali bertemu, ada perasaan yang begitu kuat dan tak bisa kau hindari.” “Tapi kata Lilian aku harus menghindari mate ku?” Aillard terkatup, ia menatap Avyanna prihatin “Kau memang harus Avy, Mate mu adalah makhluk tak di inginkan, dia terlahir dari dua makhluk paling buas dan menjijikan.” Aillard tampak tak menyukai pembahasan seputar mate-nya. “Itu sebabnya Ayah ingin menikahkanku dengan Raja beristri dua?” Aillard terkekeh “Raja Zander baru di nobatkan sebagai Raja beberapa bulan lalu. Dia menikahi dua perempuan tapi dia baik Avy. Dia cerdas dan tangguh.” “Semengerikan apa Mate ku sampai aku harus segera menikah?” Aillard menggenggam tangan Avyanna, tatapannya memperingati “Membunuh Avy, membantai, dia makhluk tanpa belas kasih, dia bisa menebas kepalamu sama seperti ia menebas kepala mangsanya yang lain.” Aillard melepaskan genggamannya, ia naik ke atas tubuh Maryllis “Kemari, ku ajari kau mengendarai Unicorn.” Avyanna tersenyum, menerima uluran tangan Aillard. Dirinya duduk di belakang berpegangan erat ketika Aillard meminta Maryllin terbang. Sepanjang sore itu, Avyanna benar-benar merasa senang. Melupakan pembahasan mengerikan seputar Matenya beberapa menit lalu.             “Putri.” Nerdanel membungkukan badannya hormat, Avyanna melakukan hal  yang sama. Sepertinya seluruh penghuni istana sudah terbiasa dengan kedatangan Nerdanel, Aillard mengantarkan Nerdanel bertemu dengannya, mereka tengah duduk di taman istana yang luas, dengan pemandangan kebun bunga di depan mereka. Nerdanel memang sangat cantik, tubuhnya semampai, wajahnya sangat manis dan dia sangat anggun. Dengan gaun berwarna hijau zamrud yang nampak cocok dengan kulitnya yang putih bersih. “Kau tak punya sayap?” Avyanna mengernyit, harusnya Nerdanel memilikinya sebab telah menemukan matenya bukan? “Oh aku punya.” Nerdanel tiba-tiba mengeluarkan sayapnya yang membentang pelan setelah kepulan asap putih menyelimuti punggungnya. “Bisa kau minta datang dan pergi kapanpun.” Nerdanel terkekeh manis, melihat tatapan takjub dari Avyanna. Nerdanel memajukan wajahnya, membuat Avyanna sontak mundur “Ternyata benar.” “Apa?” Ujar Avyanna nampak bingung. “Kau sangat cantik.” Avyanna tersipu, ia akui dirinya pun takjub dengan sosoknya saat ini. Namun, ia tak bisa sebangga itu, sebab ia tiba-tiba berada di tubuh ini dan tak mengingat memory masa kecil Avyanna. Itulah mengapa sampai saat ini ia masih merasa asing. “Kau suka Maryllin?” “Sangat suka.” Avyanna menjawab mantap, dia memang menyukai Unicorn yang diberikan Nerdanel padanya,  sekarang mereka sudah akrab, Aillard memberikan satu kandang khusus untuk Marryllin di istana. “Pergilah jalan-jalan dengan Maryllin kapan-kapan.” Usul Nerdanel. “Aku ingin, tapi aku takut keluar dari istana, aku tak punya ingatan apapun sebagai Avyanna.”Keluhnya terdengar masam. “Yah, memang memprihatinkan. Ramalan itu membuat keluargamu ketakutan bukan main hingga memilih jalan ekstrim sampai mengasingkanmu ke negeri manusia,” “Kau sepertinya tau banyak.” “Sedikit, mengapa tak bertanya pada orang tuamu atau Aillard?” Avyanna menggeleng “Aku sangat canggung dengan mereka,” Nerdanel menghembuskan nafas pelan “Sejak kau lahir dengan ramalan kau akan tumbuh sebagai gadis cantik bermata samudra, membawa ramalan sebagai seorang mate makhluk musuh kaummu, seluruh kerajaan ketakutan bukan main.” Nerdanel menerawang, dia berumur 7 tahun kala itu, seorang bayi perempuan dengan mata biru samudra terlahir, kulitnya seputih s**u, kulitnya begitu halus bak porselen, rambutnya berwarna hazel, nampak begitu hangat. Semua orang begitu takjub akan sosok mungil itu. Sebelum ramalan dari Desponia terucap, ramalan dari Goddes Of Arcadian Mysteries hadir. “Bunuh bayi ini yang Mulia, dia akan membawa mala petaka, dia terlahir sebagai Mate bangsa musuh.” “Half Werewolf dan Fallen Angel.” Sejak dulu bangsa Pure Angel bermusuhan dengan bangsa Fallen Angel, mereka pemberontak, pelanggar aturan dan egois. Mereka tak pernah sepaham, hingga mereka mendirikan Kerajaan mereka sendiri. The Fallen Angel Kingdom. Lalu bangsa Werewolf, mereka buas dan berdarah dingin, pemangsa dan rakus akan tahta. Berkelana mencari kerajaan lemah untuk di taklukan, mencari lebih banyak kekuasaan.   Sedangkan bangsa Pure Angel, berdiri di atas darah dan martabat paling suci, selalu menjadi kasta teratas, ketika mendengar kaum mereka adalah mate dari makhluk hina, tentu mereka murka, tidak terima hingga mengusulkan pada sang Raja untuk membunuh bayi yang baru lahir. Dan Raja menolak. Dia begitu mencintai bayi perempuannya, hingga ia mengambil keputusan untuk mengasingkan anaknya kedalam tubuh makhluk lain, agar sang Mate tidak dapat menemukan keberadaanya. “Begitulah keributan besar terjadi karena kelahiranmu.” “Harusnya aku tak kembali kan?” “Mate mu akan berumur 1000 tahun dalam beberapa hari mendatang, aromamu akan semakin kuat dan dia akan mencium keberadaanmu, untuk mengakhirinya kau harus menikah hingga darahmu bercampur dengan darah lain yang di anggap pantas, maka Mate mu akan kehilangan kesempatan mendapatkanmu untuk kepentingannya.” Avyanna mengernyit, Nerdanel menggenggam tangan Avyanna erat “Ada dua ramalan, dan satu ramalan di rahasiakan dengan rapi, tapi aku yakin, ramalan ke dua lebih berbahaya, maka kau harus menghindar sebisamu. Jauhi Mate mu. Pastikan kau tak bertemu dengannya.”          Sejak pagi semua penghuni istana nampak begitu sibuk, makanan silih berganti dihidangkan, menyambut kedatangan Raja Zander. Avyanna sibuk di dandani, gaun berwarna biru lautan melekat pas di tubuhnya, rambut hazelnya tergerai indah, menakjubkan. Ketika Desy memintanya keluar setelah mengatakan Raja Zander telah datang, dirinya ketakutan, ia berfikir semalaman, Raja, ayahnya akan di rundung seluruh kerajaan jika ia tak mau menikah sekarang, hidupnya seperti sebuah mainan, tak diijinkan memilih atau di pilih, Avyanna pasrah. Ia membungkuk ketika sudah berada di ruang tamu istana, menemukan Raja Zander yang menatap terpesona padanya, tanpa kedip. “Ini Putri Avyanna yang Mulia.” Ayahnya memperkenalkan dirinya. “Sesuai ramalan dia tampak menakjubkan.” Ada sesuatu yang buruk terasa ketika Raja Zander menatapnya dengan memuja, Raja Zander seumuran dengan Aillard, sangat tampan dan gagah namun tentu bisa ia rasakan tak ada ketertarikan untuk Raja Zander. Namun sekali lagi, ia tak di ijinkan memilih. Hidupnya begitu menyedihkan.             Avyanna siap menangis ketika menutup pintu kamarnya, dia tak pernah benar-benar mengerti jalan hidupnya, ia tak pernah tau siapa ia, tak pernah menemukan siapa dirinya yang sebenarnya. Kehidupan sebagai Lisa, Vey dan sekarang Avyanna. Tidak ada yang bisa ia pilih, ketiga kehidupan itu begitu rumit. Sekarang ia akan dinikahkan dengan orang yang tak ia cintai, hidupnya adalah sebuah mainan. Avyanna menghentikan isakannya ketika mendengar suara Maryllin di balkon, benar saja Unicornnya ada disana mendarat di balkon, Avyanna menghampirinya kemudian memeluknya. Berbagi kesedihan. Menatap ke langit malam, Avyanna melihat hutan berbeda warna itu nampak berbeda, hutan hijau nampak tenang, namun hutan merah nampak menyala-nyala. Nampak memanggilnya. Menaiki Marrylin, Avyanna memintanya membelah kesunyian malam menuju hutan merah menyala, sangat jauh ternyata, pantas hutan itu nampak begitu kecil, namun setelah mendekat ternyata hutan itu lebih luas dari yang ia duga, Avyanna terbang bersama Maryllin di atas batas hutan, ada tebing curam menghalangi kedua hutan, hutan merah nampak lebih menyala ketika Avyanna mendekat. Merasa semakin terpanggil Avyanna meminta Maryllin terbang di atasnya, Maryllin nampak enggan namun Avyanna menenangkannya, mengelus kepala Maryllin. Unnicorn itu lebih tenang, mereka terbang rendah ketika semakin mendekat, Avyanna merasa jantungnya berdetak lebih cepat, ada sesuatu yang menyala di dalam hutan. Avyanna meminta Maryllin terbang semakin rendah. “Maryllin!” Avyanna menjerit ketika seseorang memanah Maryllin, Unicorn itu mengerang kesakitan, dalam sekejap ia tak dapat menjaga keseimbangan kemudian membawa Avyanna terjatuh bersamanya. Avyanna merasakan lengannya terluka tergesek ranting pohon, ia meringis pelan, mencoba bangun melihat keadaan Maryllin. Avyanna tercekat, Maryllin terpanah di area perut, pantas Unicorn itu kesakitan bukan main. Ia tak tau harus berbuat apa, ia tak punya sayap untuk terbang, tak tau tempat meminta bantuan. Seseorang yang belum ia sadari keberadaanya menatapnya dalam, terpaku sekejap karena akhirnya yang telah lama ia tunggu menghantarkan diri kepadanya. Allerick tersenyum menyeringai “My Mate.”                                                                         SEE YOU ON THE NEXT CHAP

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
8.8K
bc

Time Travel Wedding

read
5.3K
bc

Romantic Ghost

read
162.3K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.2K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.2K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
3.1K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook