bc

Unexpected Crazy Marriage

book_age18+
14.9K
FOLLOW
133.8K
READ
billionaire
possessive
sex
contract marriage
love after marriage
curse
CEO
boss
drama
comedy
like
intro-logo
Blurb

ADULT ROMANCE! HARAP BIJAK DALAM MEMBACA~~

[KEKASIH BAYARAN TN. REY]

Siapa yang menyangka nasib sial yang membawa mu ke lubang keberuntungan!

Hal itu di alami oleh Marsha Anindhira, seorang wanita yang baru saja menyelesaikan beasiswa pendidikan sarjananya di salah satu univetsitas terbaik di Jakarta.

Tak pernah terpikirkan sedikit pun oleh Marsha kalau ia mendapatkan pekerjaan pertamanya menjadi kekasih bayaran dari seorang CEO ternama di Singapura. Lewat Irene kakak sepupunya ia harus menelan pil pahit saat dirinya di jual dengan harga yang fantastis $100,000.

Rey Van Haico, seorang CEO di sebuah perusahaan Realestat terbesar di Asia harus merelakan kehidupan bahagianya saat "Pengkhianatan" menghancurkan segalanya. Ayah serta kekasihnya yang berniat ia nikahi tahun ini telah merubah kehidupannya.

Saudara tirinya Azov Van Haico berhasil merenggut apa yang di miliki Rey. Bahkan ia rela menyebarkan rumor kutukan pada Rey. Rumor itulah yang mengantarkan Rey bertemu dengan Marsha hingga ia memaksanya harus melakukan pekerjaan itu untuknya.

Marsha sendiri membentengi dirinya agar tidak terjatuh ke dalam lubang buaya. Di mana pemikirannya lelaki yang berwajah tampan memiliki pekerjaan yang luar biasa serta kekayaan yang berlimpah adalah lelaki yang hanya ingin meniduri wanita saja.

Namun siapa yang sangka kalau ia sendiri terjerumus dalam ucapannya sendiri. Meskipun awalnya ia harus menerima semua sikap semena-mena Rey, Hingga sesuatu merubah segalanya

Sebuah pernikahan?

***

chap-preview
Free preview
1. DI JUAL
Marsha Anindhira, seorang gadis yang baru saja menyelesaikan pendidikan sarjananya di salah satu universitas ternama di Jakarta melalui beasiswa yang ia terima karena kepintarannya. Ia tinggal bersama kakak sepupunya, Irene Arshinta. Beasiswa yang ia terima membuat Marsha jauh dari kedua orang tua yang tinggal di Bandung. Irene yang bekerja di salah satu bar mendapat informasi menarik dari salah seorang tamu VVIP yang selalu datang di tempat kerjanya. Informasi tersebut berisikan pencarian seorang wanita berumur dua puluh tahun yang berminat untuk bekerja sebagai kekasih bayaran. Irene mengingat Marsha yang baru saja lulus dari pendidikannya. Irene tanpa rasa takut menanyai soal informasi tersebut pada seorang pria yang berjaga di pintu tersebut. Betapa terkejutnya Irene saat pria berpakaian rapi itu layaknya seorang bodyguard mengatakan jumlah yang akan di dapatkan Irene kalau ia berhasil membawa seorang wanita berumur dua puluh tahun kehadapan tamu VVIP itu. Irene meninggalkan pekerjaannya lalu pulang ke rumahnya untuk menemui Marsha. Ia menarik Marsha tanpa menjelaskan apapun padanya. Kepolosan adik sepupunya ikut saja pada Irene. Lalu Marsha terkejut saat Irene membawanya ke tempat ia bekerja. Pekerjaan yang di maksudkan Marsha bukanlah pekerjaan seperti ini. Marsha meronta agar di lepaskan oleh Irene. Tapi, ia malah berbohong pada Marsha. Ia mengatakan kalau Irene akan bekerja di sebuah perusahaam besar. Lalu ia juga mengatakan kalau Marsha tidak menyukai perusahaan itu, ia bisa memgundurkan diri. Hal itu membuat Marsha melemah dan kembali pasrah di tarik oleh kakak sepupunya. Irene membawa Marsha tanpa rasa bersalah, ia membayangkan $100,000 akan masuk ke dalam kantongnya tanpa bersusah payah untuk bekerja lagi. Bodyguard tadi membukakan pintu ruangan VVIP pada Irene dan juga Marsha. Marsha begitu gugup dan takut serta napasnya terasa sesak saat asap rokok yang tampak full pada ruangan pengap itu. Marsha menyisiri setiap sudut ruangan itu, lalu pandangannya jatuh pada seorang pria berkacamata hitam yang duduk di sofa menatapnya. Bodyguard itu memberitahu pria itu kalau wanita ini lah yang akan menjadi kekasihnya. Rey Van Haico, seorang CEO CapitaLand Limited sebuah perusahaan realestat terbesar di Asia, yang terletak di negara yang di kenal dengan negara Singa. Rey kembali ke Indonesia tempat di mana ia di lahirkan sebelum kepindahan keluarganya ke Singapura. Kedatangannya Rey ke Indonesia untuk mencari sekaligus membawa seorang wanita yang dapat menghilangkan omongan para staffnya serta rumor kutukan konyol yang membuatnya semakin terganggu. Dan tentu saja yang membuat tekadnya semakin bulat karena, Ayahnya yang juga tampak mempercayai kutukan itu hingga ia memiliki kesepakatan dengan Rey bahwa Rey harus memiliki keturunan untuk terus menjalankan perusahaan yang di dirikan oleh Ayahnya, Rio Van Haico. "Siapa nama mu?" tanyanya tegas. "Siapa? Aku?" ucap Irene. "Bukan. Dia!" balas Rey menunjuk Marsha. "Marsha, dia Marsha Anindhira" sela Irene bersemangat. "Sepertinya kamu masih muda" ucap Rey membuka kacamata hitamnya. Marsha dapat melihat jelas alis tebal yang selaras serta sorotan mata yang tajam dari Rey. "Iya. Marsha baru selesai sarjana" balas Irene kembali. "Apa kamu sudah memberitahu dia soal pekerjaannya?" tanya Rey sambil meneguk minumannya. "Ya.. Dia sudah tau" balas Irene ragu. "Okay.. Kasih dia ceknya" pinta Rey pada asisten pribadinya. Mata Irene melebar saat melihat jumlah yang tertera pada cek tersebut. $100,000 itu akan menjadi miliknya. Marsha juga ikut menyaksikan jumlah uang yang di terima Irene. Hal itu membuat Marsha curiga. "Tunggu! Kenapa kak Irene dapat $100,000?" tanya Marsha polos. "Itu jumlah yang pantas ia dapatkan, karena sudah membawa mu ke sini" balas Rey santai. "Apa maksud, Anda? Hm, pekerjaan apa yang di berikan kak Irene pada ku?" tanya Marsha gemetar. "Kau akan bekerja pada ku sebagai kekasih bayaran ku" "APA?! Tidak! Aku tidak mau!" ucap Marsha. "Tapi, dia sudah memiliki cek itu. Aku bisa membatalkannya, asal wanita itu mau mengembalikan uang ku" balas Rey. "Ya. Kak Irene akan mengembalikannya. Iya kan, kak?" tanya Marsha menatap Irene. Irene menatap Marsha dengan sebuah cek $100,000 yang ia pegang. Cek itu ia masukkan ke dalam saku celana jeansnya yang membuat kaki Marsha lemas. Irene tidak mungkin menjualnya pada laki-laki yang tidak Marsha kenali. "Maafkan Aku Marsha, Aku sangat membutuhkan uang ini" ucap Irene tanpa rasa bersalah. "Kak Irene! Apa yang kakak katakan? Kakak menjual Marsha?" balas Marsha menangis. "Aku tidak menjual mu, Aku hanya memberikan mu pekerjaan agar kamu bisa menghidupi orang tua mu di Bandung. Kamu berjanji kan pada mereka ingin sukses di Jakarta?" jelas Irene. "Tapi, tidak untuk pekerjaan ini kak Irene! Kalau mereka tau, mereka juga tidak setuju dengan ini. Tolong balikkin cek itu pada mereka. Tolong.. Marsha mohon" pinta Marsha yang semakin takut. Rey hanya menatap drama dari kedua wanita yang berada di hadapannya sambil meneguk minumannya. "So.. Bagaimana? Aku tidak punya banyak waktu untuk menonton drama kalian berdua!" ucap Rey yang mengalihkan padangan Irene dan juga Marsha secara bersamaan. "Kalian bisa membawanya" pinta Irene berlari menuju pintu. "Kak Irene!!!" teriak Marsha sambil terseguk. "Stop! Pastikan kalau tidak ada masalah saat Aku membawanya, kalau tidak. Aku akan membuat perhitungan pada mu!" ancam Rey pada Irene. "Ya. Tidak akan ada yang tau kalau Anda membawa Marsha. Aku akan pasti---" "Kak Irene!! Marsha moh--ih, lepaskan!! Jangan menyentuh ku!" teriak Marsha saat kedua bodyguard Rey memegang tangannya. "Kak Irene...!!!" teriak Marsha kembali saat Irene berlari meninggalkannya membawa uang $100,000 itu. "Ih.. Lepaskan Aku!!" Marsha meronta untuk di lepaskan. "Diam lah!" teriak Rey melempar gelas alkoholnya. Mata Marsha melebar tubuhnya menjadi gemetar. Ia sangat takut. "Tolong jangan sakiti, Aku.. " ucap Marsha menahan tangisannya. Rey mendekat ke arahnya, menangkup wajah polosnya sambil mengulas senyum di hadapan Marsha. "Aku tidak akan menyakiti mu kalau kamu mengikuti semua perintah ku. Kamu paham?" bisik Rey. "Bawa dia! Kita berangkat malam ini!" lanjut Rey memberikan perintah pada bodyguardnya. Beberapa bodyguardnya membawa Marsha yang masih memberontak. Ia semakin takut saat Rey mengatakan kalau ia akan berangkat malam ini. Yang artinya, Marsha akan sangat jauh dari Jakarta serta kedua orang tuanya. Marsha tidak berhenti memberontak bahkan saat ia berada di mobil yang sama dengan Rey. Marsha bahkan terus saja menangis membuat amarah Rey meningkat. "Diam lah! Berhenti menangis!" teriak Rey kesal. "Turunkan Aku! Aku tidak mau bekerja dengan mu!" teriak Marsha. Rey mencoba menahan amarahnya tapi Marsha terus saja mengujinya hingga sebuah tamparan mengenai pipi Marsha. Praaaaakkkk!!!! Tamparan itu berhasil membuat Marsha tidak bersuara lagi karena pingsan. Sudut bibirnya terluka karena tamparan dari Rey. "Berisik sekali wanita ini" ucap Rey. *** - Singapura - Bodyguar Rey membawa Marsha yang masih tidak sadarkan diri ke dalam kamar Rey. Rey meneguk air minum melepaskan semua penatnya saat ia menemukan solusi untuk menyumbat semua mulut tukang gosip para karyawannya yang selalu mengatakan kapan ia menikah? Apakah ia gay? Pertanyaan itu terus saja mengusiknya hingga Rey mengambil langkah seperti ini. Rey memilih wanita muda karena ia berpikir wanita di umur seperti itu akan sangat mudah untuk di atur. Karena, pekerjaan yang ia lakukan hanya menemani Rey dalam acara kantor serta melakukan aktivitas seperti seorang pasangan sampai rumor itu hilang. Rey begitu terkenal di Singapura ia bahkan selalu menjadi buah bibir masyarakat di sana karena prestasinya yang luar biasa. Pria yang di kenal dengan gila kerja hingga ia lupa dengan kodrat manusia yang hidup berpasang-pasangan. Rey masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan dirinya. Ia menatap Marsha yang masih belum sadarkan diri. Ia menatap paras gadis polos ini yang tidak ia pungkiri kecantikannya. • MARSHA POV • Aku membuka mata ku perlahan dan mendapati sebuah ruangan yang tidak Aku kenali. Aku mengedarkan pandangan ku beberapa kali tapi Aku tetap tidak mengenali ruangan ini. Awww!! Aku merasakan perih di sudut bibir ku. Lalu Aku teringat kejadian sebelumnya di mana kak Irene menukar ku dengan uang $100,000 pada pria yang tidak Aku kenali bahkan kak Irene sendiri tidak mengenal pria itu. Aku menatap tubuh ku yang masih lengkap mengenakan pakaian ku. Lalu pandangan ku teralihkan saat mendengar suara decitan pintu yang terbuka. Mata ku terbelalak saat melihat pria itu keluar dari kamar mandi dengan piyamanya yang sedikit terbuka di bagian dadanya. Aku menarik selimut itu lalu membenamkan wajah ku di dalamnya. Ini benar-benar bukan mimpi. Lalu di mana Aku? Di rumah pria ini? "Kenapa kamu menutup wajah mu?" tanya pria itu. "Dimana Aku?" tanya ku panik. "Menurut mu?" "Tolong.. Aku ingin pulang kerumah ku" pinta ku memohon. Aku mendengar suara tawa dari balik selimut. Pria itu tertawa karena permintaan ku. Aku perlahan menarik selimut ku menatap punggung yang begitu lebar di hadapan cermin sambil mengeringkan rambutnya. "Aku tidak mungkin mengembalikan mu setelah wanita itu mengambil uang $100,000 ku" ucapnya. "Kalau kamu sanggup mengembalikannya dan mencarikan Aku pengganti mu. Aku akan memulangkan mu ke Indonesia" lanjutnya yang masih bergelut dengan rambut basahnya. Aku terkejut mendengar ucapannya. Apa Aku sekarang bukan di Indonesia? Lalu di mana Aku? "Maksudnya sekarang Aku tidak di Indonesia?" tanya ku memastikan. "Yap! Kamu di Singapura. Di rumah ku.. " Mata ku kembali melotot serta mulut ku yang melongo tidak percaya kalau Aku sekarang berada di negara orang. "Kenapa Anda membawa ku ke sini?" tanya ku panik. "Kenapa kamu selalu bertanya pertanyaan yang menyebalkan?" ucapnya menyimpan pengering rambutnya lalu berbalik menatap ku yang berada di atas ranjang. Aku yang masih tidak percaya dengan ucapanya. Beranjak dari ranjang untuk memastikan ucapannya. Aku berlari mencari pintu utama untuk keluar dari rumahnya. Lalu langkah ku tercekat saat mendapati beberapa ruangan yang sama. Apa ini apartement? Aku melihat keluar jendela dan menatap keadaan kota yang di penuhi dengan lampu. Apa benar Aku berada di Singapura? Tidak! Ini tidak boleh! Aku menarik gagang pintu itu kembali tapi terkunci. Apartement pria itu terkunci dan Aku berada di luar tanpa mengenakan sendal ataupun sepatu. Aku menjadi panik saat mendapati beberapa orang yang baru saja keluar dari lift. Aku mengetuk pintunya dan memencet bell apartementnya dengan menahan tangis ku. Lalu pintunya terbuka membuat ku masuk kembali ke dalam apartementnya. "Masih tidak percaya pada ku?" tanyanya di ambang pintu. Aku menunduk tanpa mengucapkan sepata katapun. Jika benar Aku berada di Singapura, Aku tidak memiliki harapan lagi untuk kembali ke Indonesia. Aku juga tidak memiliki uang segitu banyaknya untuk mengganti uangnya yang di bawa kak Irene. Dia menarik ku masuk dan mendudukan ku di sofa. Dia menyodorkan ku makanan. Tapi, Aku mengabaikannya dan tidak mau memakannya. Aku takut dia akan memberi ku obat tidur atau apapun itu ke dalam makanan ku. Segala pikiran negatif terus saja memenuhi kepala ku tentang pria kaya ini. "Makan lah" ucapnya. "Kamu tidak mau memakannya?" lanjutnya sambil menatap ku. "Tidak! Aku tidak lapar!" "Baiklah.. Kalau itu mau mu. Begitu lah terus sampai kamu mati kelaparan di negara orang. Kalau kamu mati, Aku hanya perlu menguburkan mayat mu di sini dan mencari pengganti mu" ucapnya masa bodoh. Ucapan itu membuat nyali ku menciut. Dan terpaksa mengambil makan itu yang kebetulan Aku memang juga sangat lapar sejak tadi. Aku melahap habis makan itu dan sesekali melirik ia yang sedang serius menatap layar laptopnya di sisi kanan sofa yang tidak berada jauh dari ku. *****

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Husband My Step Brother

read
54.7K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
48.8K
bc

Accidentally Married

read
102.5K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.0K
bc

A Secret Proposal

read
376.2K
bc

CEO Dingin Itu Suamiku

read
151.3K
bc

Tuan Bara (Hasrat Terpendam Sang Majikan)

read
109.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook