bc

Suami Tak Tahu Diri

book_age18+
11.2K
FOLLOW
78.3K
READ
dark
arrogant
drama
tragedy
serious
mystery
brutal
like
intro-logo
Blurb

Astrid wanita tangguh pekerja keras, mempunyai suami tampan bernama, Ronald yang sayang dan pengertian. Pernikahan mereka di anugrahi putri cantik dan jelita, kehidupan mereka di penuhi kebahagiaan dan kedamaian.

 Hingga pada suatu hari, Astrid mendapati Ronald bermesraan dengan wanita lain. Kehidupan yang semula damai dan indah kini hancur berkeping-keping.

Suami yang di anggap setia justru menikam hati, kesetian dan ketulusan yang selama ini tercurah kini hancur tak tersisa.

Tak ingin hancur seorang diri, Astrid membalas perlakuan suami dengan cara yang memukau.

chap-preview
Free preview
bab 1 - Ketahuan.
Aku tersenyum lega, semua pekerjaan sudah rampung sebelum waktu yang sudah ditargetkan. Kupandangi benda pintar yang tergenggam di dalam tangan, sepertinya tak perlu mengabari Mas Ronald jika hari ini aku pulang lebih awal. Aku bekerja sebagai admin di salah satu Bank swasta. Sementara Mas Ronald menerusi usaha Papah ku, mengelola sekaligus menjaga toko matrial yang sejak dulu menjadi usaha keluarga besarku. Mobil melaju menuju toko matrial, tak lupa membawakan makanan khas Korea kegemaran suamiku. Mas Ronald pasti akan senang, melihatku yang tiba-tiba ada dihadapannya. Belakangan ini aku sering pulang telat, sebab tuntutan pekerjaan. Dan itu selalu dikeluhkan olehnya. Ada yang aneh saat aku tiba didalam toko, semua karyawan mendadak gugup, seperti terkejut melihat kedatanganku. "Lala ... Pak Ronald ada?" tanyaku pada karyawan yang terpaku didepan meja kasir. "A-ada Bu ... di dalam," ucapnya terbata, sambil menunjuk ruangan suamiku. Aku tersenyum ramah lalu meletakan beberapa plastik putih berisi makanan dimeja kasir. "Di bagikan untuk yang lain, aku beli banyak," ucapku disertai senyuman. Lala hanya mengangguk, tangannya bergetar ketika meraih plastik yang kuberikan. "Kamu sakit?" tanyaku seraya mengamati perubahan wajahnya yang terlihat memucat. "Ti-dak Bu ..." jawabnya sambil memaksakan senyum. "Jangan terlalu capek, kalau sakit istirahat saja." saranku. "Iya Bu." Aku tersenyum ramah dan berlalu dari hadapannya. Langkahku menuju ruangan, Mas Ronald tak sabar ingin melihat wajah tampannya. Saat ingin membuka pintu aku mendengar suara manja seorang perempuan dari dalam. Aku terkesip sesaat lalu mendorong pintu dengan pelan. Tubuhku membeku di tempat, saat melihat pemandangan luar biasa yang ada didepanku. Seorang perempuan bergelayut manja sedang terduduk diatas pangkuan suamiku. Perempuan itu sangat agresif, dia bahkan tak segan membelai serta mencium pipi suamiku. Badanku bergetar hebat, Mas Ronald dengan buas menyegrap tubuh sintal itu. Hingga suara teriakan menjijikan menggema di dalam ruangan. Tak tahan. Aku sungguh muak! Lava panas seolah membakar hati dan jiwa raga. Gigiku bergelutuk kuat dengan nafas yang memburu. Langkahku melebar berjalan cepat kearah dua manusia, tanpa otak dan tanpa malu itu. Tanganku langsung merenggut kuat rambut hitam panjang yang terurai itu. Hingga suara kenikmatan yang keluar dari bibirnya berganti dengan lolongan mengerikan. "Aaa ... Lepas!" Aku terus mencengkram, hingga tubuh itu mengikuti gerakkan tanganku. Tamparan serta pukulan terhantam kuat diwajah dan tubuhnya. Aku seperti kerasukan setan, mengamuk membabi buta. Jerit serta teriakan histeris menggema didalam ruangan, perempuan binal itu meraung kesakitan. "Tolong ... Mas," rintihnya seraya mengulurkan tangan. Memohon bantuan pada pasangan mesumnya. "Mati kau lacuur!!" desisku sambil mengehempas kasar tubuh tak berdaya itu. "Astrid ..." bergetar, Mas Ronald menyebut namaku. Aku langsung menoleh kearahnya, Mas Ronald melangkah mundur, dengan wajah yang memucat. "Jadi begini, kau dibelakangku!" geramku dengan mata yang melotot tajam. "Sa-yang ... dengarkan, Mas dulu." Mas Ronald berusaha membujukku. "Dengarkan? Apa yang harus aku dengar, saat mataku melihat dengan jelas!!" teriakku menggelegar. Mas Ronald terlihat fustasi, matanya terpejam sambil mencengkram rambutnya sendiri. "Aku khilaf ... aku salah, aku minta maaf." cicitnya bertubi-tubi, bak dentuman hebat yang bergenderang dijantungku. Kaki ini melangkah mendekatinya, dengan cepat aku meraih laptop yang bertengger diatas meja lalu menghantam kuat ke rahangnya. "Arghhhh!" Mas Ronald tersungkur seketika, tetesan darah mengalir dari mulutnya. Hatiku belum puas melihatnya merintih kesakitan, di mataku rintihan itu seolah kekehan yang membodohiku. Aquarium bundar berukuran sedang berisi ikan mas koki berwarna orens, peliharaan kesayangan Mas Ronald sekaligus sebagai pemanis ruangan aku renggut. Mengangkatnya tinggi-tinggi dan kutimpahkan diatas kepala suamiku. Suara pecahan kaca beradu dengan kepala terdengar keras. Mas Ronald menatap nanar dengan raut ketakutan, tangannya terangkat menyentuh rambut plontosnya. Dia memekik keras, saat meraba banyak serpihan kaca yang menancap dikepalanya. Darah mengucur deras, Mas Ronald menadah memegangi kakiku. "Aa-mpun ...." Aku tersenyum sinis melewatinya, lalu menginjak ikan mas koki kesayangannya yang menggelepar diatas keramik granium. Cassshhh. Sekali pijak, isi perut ikan itu berhamburan keluar. Kunikmati ekspresi sedih bercampur kacau balau dari wajah suamiku. "Kemasi semua barang-barangmu, sebelum nasibmu sama seperti ikan tak berguna ini." ucapku datar dengan wajah dingin tak berperasaan. ***ofd.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
91.8K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.0K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.0K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook