bc

SWEET HUSBAND

book_age16+
248
FOLLOW
1.1K
READ
billionaire
possessive
goodgirl
CEO
office/work place
Writing Academy
like
intro-logo
Blurb

Bagaimana jika punya suami yang sangat galak, kekanakan dan barbar namun sangat dingin, maskulin dan berkharisma di luar sana?

Seperti yang Dista rasakan. Mahasiswa lugu nan kalem itu harus menjadi istri dari pria yang memiliki dua kepribadian.

Bagaimana kisah mereka?

chap-preview
Free preview
Pertengkaran pagi hari
Part Cecil ada di Menikah dengan Mantan Pacar ya. “Adek nggak mau Mas. Adek mau melanjutkan kuliahku dulu sampai selesai.” Kata Dista sembari menyiapkan sarapan untuk Adit, suaminya. Lagi lagi Adit bertanya perihal memiliki momongan. “Tapi aku sudah kepala tiga Dista. Mama dan Papa juga mau secepatnya gendong cucu.” Dista menatap Adit yang juga menatapnya. “Adek belum siap menjadi seorang ibu.” Kata Dista lagi. “Umur kita sudah siap menjadi orang tua Dista.” Dista meletakkan garpunya. “Mas, bisa kita bahas nanti saja? “ pinta Dista. Dista sudah pernah bilang pada Adit, jika ia tak mau memiliki momongan cepat cepat. Namun suaminya tak mengerti juga. “Kamu selalu menghindar jika aku membahasnya.” “Karena adek nggak mau memiliki momongan dulu.” Lirih Dista sembari mengaduk aduk sayurnya dan menatapnya gamang. Sudah kesekian kalinya ia berkata kalimat itu, namun Adit tetap saja tak mengerti. “Aku akan makan di kantor saja.” Adit bangkit, lalu mengambil jas nya. “Mas.” “Aku berangkat dulu, aku akan pulang cepat nanti..” Adit menyambar tas kantornya lalu melangkah menjauh, meninggalkan Dista yang masih berdiri di ruang makan sembari menunduk. “Adek belum siap… Mas selalu saja tak mengerti.” Gumam Disa meneteskan air matanya. Gadis itu lalu pergi meninggalkan ruang makan, rasa laparnya tiba tiba hilang begitu saja. Sampai di kamar, tepat sekali ponsel Dista bergetar. Ia kira sang suami, namun ternyata temannya Cecil. “Apa Cecil?” tanya Dista setelah memencet tombol hijau di layer ponselnya. ‘Aku dan Lina akan jalan jalan ke mall. Kau mau ikut?’ kata Cecil di seberang. “Baiklah, jemput aku tapi.” Dista langsung menutup sambungan telepon lalu mengotak atik teleponnya, menghubungi suaminya. Bagaimanapun, Adit tetap menjadi suami Dista. Beberapa kali gadis itu coba menghubungi Adit. Namun hasilnya tetap sama. Pria itu tak mengangkatnya. Dista menghela napasnya, lalu mengetikkan sesuatu untuk sang suami, setelah mengirimkan pesannya. Dista langsung siap siap berganti baju. Ia sebenarnya tak mau, ia lebih suka duduk rumah menonton televisi atau apapun memanfaatkan waktu libur dirumah. Namun sepertinya ia sedang butuh refresing sekarang. Disisi lain, Adit terus melirik ponselnya yang bergetar. Tak ada niatan untuk mengangkatnya ketika tau siapa orang yang meneleponnya. Adit hanya ingin memiliki momongan, dia sudah kepala tiga. Sudah waktunya memiliki anak. Namun Dista menolak. Setiap kali mereka berhubungan, istrinya juga selalu meminta Adit untuk mengenakkan pengaman. Padahal orang tua Adit sudah menanti untuk menggendong cucu. Pria itu tak menampilkan senyumnya di sepanjang jalan. Bahkan wajah dinginnya melebihi hari biasanya saat msuk ke kantor. Membuat karyawan menatapnya takut. …….. Dista melambai pada Cecil dan Lina. Gadis itu lalu masuk rumah dengan wajah ceria setelah bersenang senang dengan teman temannya. “Darimana saja kamu?” Adit sudah bersedekap menyandar tembok saat Dista masuk. “Keluar dengan Cecil dan Lina.” Balas Dista sembari berjalan melewati Adit. Senyuman yang tadi terlihat di wajah cantiknya kini sudah pudar. “Bagus. Kamu tak pamit pada suamimu. Kamu pikir aku apa?” Dista yang sudah berjalan melewati Adit berbalik. “Mau Mas apasih? Adek sudah menelepon dan mengirim chat. Tapi mas tidak mengangkat dan membacanya. Apa itu salah Adek?” kata Dista dengan nada lelah. “Adek lelah Mas. Adek mau tidur dulu” Dista langsung meninggalkan Adit yang masih bersadar di tembok. Dista memang sengaja pulang malam, dia mampir ke rumah Cecil dulu tadi. Ia masih enggan pulang jika Adit terus bertanya terus mengatakan perihal momongan. Pria itu perlahan menurunkan tangannya yang terlipat. Melihat wajah sayu istrinya, Adit merasa bersalah. Ditambah perkataan Dista yang sialnya benar. Ia tak mengangkat dan membaca pesan Dista.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Kamu Yang Minta (Dokter-CEO)

read
292.5K
bc

Cici BenCi Uncle (Benar-benar Cinta)

read
199.1K
bc

Over Protective Doctor

read
473.1K
bc

Dear Doctor, I LOVE YOU!

read
1.1M
bc

Pernikahan Kontrak (TAMAT)

read
3.4M
bc

GADIS PELAYAN TUAN MUDA

read
463.5K
bc

Pengganti

read
301.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook