bc

Imperfect Man

book_age16+
363
FOLLOW
3.8K
READ
dark
sex
HE
arrogant
drama
bxg
icy
female lead
model
like
intro-logo
Blurb

Bella Shancez, seorang model papan atas Manhattan, terpaksa melarikan diri ke kota Oustphilled, sebuah kota kecil di sisi Texas, demi menghindari teror dari haters anonim yang menargetkan hidupnya.

Bella berada di bawah perlindungan Michael Navaro, lelaki cacat dengan banyak parut dan bekas luka mengerikan. Lelaki berdarah campuran Yunani itu bukan hanya memiliki wajah buruk, karakter dan riwayat masa lalunya bahkan lebih buruk lagi. inis, arogan, dan bermulut tajam. Di mata Michael, Bella tak ubahnya benalu yang hanya memanfaatkan fungsi orang lain dengan mengandalkan kecantikan belaka.

Di mata Bella, Michael tak ubahnya Hades yang diselubungi dengan kekejaman tanpa sedikit pun belas kasihan. Lelaki itu selalu membangkitkan kewaspadaan dari alam bawah sadarnya, seolah-olah di antara menyimpan mesiu yang bisa meledak sewaktu-waktu.

mereka

Hanya saja sayangnya, saat mesiu ini meledak, hubungan mereka dipenuhi warna lain yang tak mereka duga. Ambisi, kesenangan, ekstasi, bahkan obsesi. Dan mungkin juga … cinta.

chap-preview
Free preview
Pertemuam Pertama
"Sir! Saya adalah Bella Shancez, seseorang yang telah engkau ijinkan untuk bertamu di sini selama beberapa waktu!" Bella duduk di kursi berlengan dengan kaku, menatap punggung kokoh seorang lelaki yang kini membelakanginya. Sinar matahari awal musim semi masuk melalui celah-celah jendela, membanjiri ruangan sederhana dengan cahaya keperakan. Perlahan, lelaki itu berbalik. Waktu seolah berhenti berputar. Bella menatap lekat-lekat lelaki itu, mengantisipasi sesuatu. Udara di sekitar Bella seolah-olah turun beberapa derajat. Napas Bella tertahan beberapa detik. Lelaki ini adalah tuan rumah yang akan Bella tempati kediamannya. Lelaki yang telah dijanjikan kakaknya mampu melindunginya. Lelaki yang untuk saat ini menjadi tempat pelariannya. Jadi … seperti apa sosok lelaki itu? Sosok yang dipuji-puji Steve—kakaknya—sebagai lelaki kompeten yang sanggup menjaganya untuk sementara waktu. Udara berdesir saat separuh tubuh lelaki itu berbalik, membuat kemeja kasar lelaki itu menonjolkan bentuk bahunya yang bidang. Bella mulai menghitung dalam hati, mengantisipasi momen ini lebih dari seharusnya. Satu … dua … tiga …. Napas Bella terkesiap. Mulutnya terbuka memalukan tanpa bisa ia kendalikan. Napas Bella yang tadinya tertahan, kini berubah berat dan cepat. Ya Tuhan. Ya Tuhan. Ya Tuhan. Oh. Ya Tuhan. Usia lelaki ini mungkin menginjak akhir tiga puluhan, atau mungkin awal empat puluhan. Namun, wajahnya sungguh di luar dugaan. Wajah ini seperti … monster. Bella terhenyak di kursi yang ia duduki. Matanya tak pernah lepas menatap sosok yang berjarak tiga meter darinya, mengamati lebih jelas wajah sang tuan rumah. Ada parut panjang mengerikan dari pelipis kiri, hingga dagu sang lelaki. Parut itu tampak dalam dan mengerikan. Di sekitarnya, ada parut-parut bekas luka lain yang saling tumpang tindih. Hampir seluruh sisi kiri wajah lelaki tersebut dipenuhi parut dan bekas luka mengerikan. Ada juga bekas goresan luka di bawah dagu, turun ke bawah ke area leher dan tertutupi oleh kerah kemeja berwarna burgundy. Selain parut, mata kanan lelaki itu ditutupi kain berwarna hitam dengan tali tipis yang ditarik ke belakang sebagai penahan. Penampilannya tampak seperti bajak laut, dilengkapi pandangan tajam yang sarat akan permusuhan melalui mata kirinya yang tampaknya berfungsi dengan baik. Meski bisa dikatakan parut-parut luka itu mengerikan, tetapi Bella tak menampik kenyataan betapa wajah lelaki itu tampak maskulin dengan rahang tegas, hidung lurus yang menawan, dan bibir tipis yang menawan. Bella mulas seketika. Dia dihampiri reaksi asing yang tak pernah ia duga dimiliki. Napasnya pendek-pendek, membentuk antisipasi. Dadanya berdentam tak beraturan. Lelaki itu membuat ruangan luas ini tampak menciut, menekan mental Bella secara verbal. Lelaki itu mulai bergerak. Langkahnya tegas dan percaya diri. Udara seolah-olah menyusut. Bella yakin kandungan oksigen dalam ruangan ini pasti turun drastis. Lelaki itu seperti predator. Mengarahkan objek yang ingin ia mangsa, mendekatinya dengan penuh taktik, kemudian mengoyak mangsanya tanpa belas kasihan. Tanpa sadar, Bella mundur beberapa langkah ke belakang dengan raut muka pucat pasi. Steve menitipkannya pada orang ini. Benarkah? Pasti terjadi kesalahan. Kesalahan yang amat sangat besar. Bella menghindari seorang haters kriminal yang kini memburunya. Tapi tampaknya datang ke tempat terpencil ini—sebuah kota Ousphilled di pinggiran Texas yang hanya berpenduduk puluhan ribu jiwa, di mana rumah satu dengan rumah lainnya hampir selalu dibatasi perkebunan dan lahan luas, dan hampir semua penduduknya mengandalkan pertanian serta peternakan sebagai penghasilan utama—terlebih lagi berlindung di bawah seseorang bernama Michael Navaro alias Mic, adalah kesalahan besar. Jelas lelaki ini sendiri adalah "bahaya" lain yang semestinya Bella hindari. "Bahaya" yang seharusnya tidak ia sentuh dan datangi. "Apakah Anda benar-benar Mister Michael Navaro?" Bella, sang model papan atas yang biasanya mampu mengendalikan banyak situasi darurat, kini mengalami keadaan "linglung". Lelaki yang mendekatinya ini berhasil mengintimidasi Bella dengan kuat. Bella tak pernah merasa setidak berdaya ini. Bahkan dengan Steve yang arogan, Bella tak pernah kehilangan keberanian. Namun, kenapa sekarang bahkan kakinya sendiri seperti jelli? "Ya. Aku adalah orang yang kaumaksud! Jadi … kau Bella Shancez? Seorang model yang sedang dalam situasi sulit dan butuh melarikan diri di tempat terpencil ini?" Suara bariton Michael dalam, sedikit serak, dan berat. Suara yang sangat maskulin. Namun, suara ini dipenuhi kesinisan dan ejekan samar. Jelas-jelas menilai rendah sosok Bella. Michael mengamati seluruh penampilan Bella. Dress kuning pucat wanita ini tampak lembut dan sederhana. Rambut pirang emasnya dipotong sebahu dan mengembang sempurna membingkai wajah berbentuk hati. Matanya berwarna keemasan, seperti emas cair yang paling murni. Hills yang dipakai Bella jelas rancangan desainer ternama, termasuk dress kuning pucatnya. Michael bisa menilai potongan bahan itu yang digarap tangan ahli meskipun bentuknya sederhana. Tas tangan wanita itu jelas bermerk. Kuku-kuku lentiknya diberi kutek warna maroon, membuat setiap lelaki meneriakkan kata "cantik". Secara keseluruhan, penampilan Zilka terkesan sebagai wanita kota yang manja. Seseorang yang mengharapkan apa pun sudah disiapkan di nampan emas, dan disuguhkan dengan cara paling sempurna. Benar-benar tak habis pikir bagaimana Steve, temannya, menitipkan adiknya yang manja ini padanya. Seolah-olah Michael adalah pengasuh anak yang bisa mengawasi wanita manja selama dua puluh empat jam tanpa protes. Michael menggeram kesal. Seandainya saja ia tak berhutang budi pada Steve sedemikian besar, ia pasti menolak permintaan Steve untuk menjaga adiknya sementara waktu. Aktifitas Michael sudah padat. Ia tak butuh direcoki wanita kota berkutek merah maroon untuk mengganggu kegiatan kesehariannya yang telah teratur. Dia benci ketidakaturan. Dia benci invasi tiba-tiba makhluk yang disebut wanita cantik sekaligus rapuh ke dalam rumahnya. "Kakakku mengirimkanku padamu. Seharusnya dia sudah menjelaskan situasiku padamu, Sir!" Bella mendongak dengan berani, setengah mati menekan ketakutannya pada semua parut-parut luka yang dimiliki Michael di wajahnya. Lelaki ini termasuk tinggi juga. Biasanya, dengan hills yang Bella pakai, Bella tak perlu bersusah payah mendongak pada lelaki lain, karena tingginya yang 170 cm sudah lebih dari cukup membuatnya setara sejajar dengan lelaki setelah dibantu hills sepuluh centi. Namun, lelaki ini masih menjulang di atasnya. Berapa tinggi lelaki ini? 190 cm? Atau mungkin lebih? "Ya. Dia menjelaskannya dengan baik. Adiknya mengalami situasi sulit menghindari haters yang kemungkinan seorang kriminal sehingga kau butuh tempat pelarian sementara waktu." Bella mengangguk, membenarkan. Michael semakin menyipitkan matanya, membuat penilaian. Dia mundur satu langkah, kemudian mengungkapkan keinginannya. "Rumahku tidak memiliki pengurus rumah tangga!" Michael mengamati reaksi Bella, mulai menjatuhkan bom. "Jika kau ingin tinggal di sini, di tempatku, kau akan belajar mengurus dirimu dengan baik. Jika kau ingin makan, kau harus masak. Jika ingin kamarmu bersih, kau harus membereskannya sendiri. Jika kau ingin berganti baju, kau harus mencuci. Tidak ada baby sitter yang akan mengurusmu, Miss! Kuharap kau tidak menyesal dengan kedatanganmu ke sini!" Senyum Michael tampak sinis, penuh ejekan. Seolah-olah ia menunjukkan pada Bella betapa wanita itu tak pantas dan tak akan pernah sanggup berada di tempat ini. Bella mengamati Michael lama. Dia kemudian menguatkan tekad dan berjanji serius dalam hati. Bella memang terbiasa hidup mudah dan tidak pernah mengurusi t***k bengek membereskan rumah atau semacamnya. Namun, bukan berarti Bella tidak bisa belajar, bukan? Bella cukup yakin ia bisa menyesuaikan keadaan dengan baik. "Percayalah, Sir! Aku pasti bisa menangani semua itu!" Michael lagi-lagi tersenyum sinis. "Aku tak yakin. Wanita manja dari kota berambut pirang bermata emas sepertimu mudah berlari saat kesulitan hidup datang. Percayalah padaku, Bella! Hidup satu atap bersama lelaki buruk rupa dan berkarakter jelek sepertiku bukanlah hal yang mudah! Mari kita lihat seberapa lama kau sanggup bertahan." …

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
92.4K
bc

Single Man vs Single Mom

read
101.2K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook