bc

Beauty Is You

book_age16+
932
FOLLOW
6.8K
READ
family
goodgirl
student
drama
tragedy
sweet
bxg
genius
office/work place
first love
like
intro-logo
Blurb

Apakah setelah semua badai berlalu akan datang keindahan setelahnya? Apakah akan ada kebahagiaan yang tersisa untukku? Kenapa semuanya begitu menyakitkan? Setelah aku kehilangan semua orang yang aku cinta dan kini aku dihadapkan dengan orang Aneh yang bahkan tiba tiba meminta tolong agar aku mau menikah dengannya. Apakah hidup ku ini sebuah lelucon? Kenapa Tuhan? Kenapa? Aku juga ingin bahagia…

Kiana Zivara Febrisia

Kamu adalah keindahan yang Tuhan ciptakan untuk hidupku yang kelam dan menyedihkan, tiada pernah aku merasa sebahagia ini setelah aku mengenal dirimu, pertemuaan kita memang sangat tidak pernah terbayangkan olehku tetapi tangan Tuhan bekerja begitu dahsyatnya hingga kamu dan aku bisa menyatu menjadi Kita.

Naufal Abimana Nagara

chap-preview
Free preview
Prolog
Rintik hujan yang turun di akhir bulan November ini bagaikan saksi tangis pilu gadis manis bermata coklat itu. Tangisannya bahkan kini tak sanggup ia sembunyikan lagi di kala hatinya sudah tak bisa menahan semua hal yang selalu disimpannya sendiri. Rinti kini mulai berubah menjadi derasnya hujan mengguyur tubuh munngil yang proporsional sesuai dengan takarannya. Gadis itu menangis dan meraung keras di senang setidanya hujan menyamarkan air mata dan tangisannya ini. Kehilangan seseorang yang sangat berharga merupakan suatu hal yang sangat menyesakkan hati, bagaimana tidak? Kini dia harus berjuang seorang diri untuk mencukupi hidupnya. Dulu hidupnya sangat bahagia dengan kedua orang tua yang melengkapi kehidupannya dan selalu menyayanginya tapi kini keadaan berubah, dia bahkan tidak tau bagaimana mungkin semua itu terjadi dalam sekejap dan ketika mengingatnya lagi dia bahkan merasa kenapa Tuhan tidak adil padanya? Kedua orang tuanya di ambil dan kenapa tidak sekalian dia ikut serta? Hidup tanpa orang tua merupakan hal yang sangat menyedihkan. Dia di paksa menjadi dewasa di saat seharusnya masa masa saat ini adalah masa yang indah untuk bermain bersama teman sebayanya. Dia bukan terlahir dari keluarga Kaya raya tapi dia terlahir di dalam keluarga sederhana yang hidup bahagia karena kehangatan di dalamnya. Ayahnya yang bekerja sebagai pegawai negeri dan ibunya berjualan kue pesanan yang biasanya di pesan oleh ibu ibu tetangga yang sedang mengadakan arisan atau perkumpulan keluarga. Tapi semenjak dua tahun lalu ketika Kiana menginjak umur tujuh belas tahun, tepat ketika mereka bertiga akan merayakan ulang tahun semua peristiwa naas itu terjadi, mobil yang dikendarai oleh ayah Kiana di tabrak oleh laki laki yang tidak di kenal. Entah bahkan Kiana tidak ingat apa yang terjadi karena hal itu terjadi sangat cepat. Mereka bertiga terluka dan hanya Kiana yang bisa selamat dalam insiden tersebut, bahkan Kiana masih ingat ketika pertama kali terbangun mata neneknya menatapnya dengan nanar. Sungguh dia bahkan tidak pernah menyangka neneknya akan mengatakan suatu hal yang sangat menyentak jiwa dan raganya itu. “Ayah dan Ibumu sudah tiada” ucap nenek sambil memeluk Kiana. Tubuh Kiana lemas, dia bahkan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh neneknya dia berharap ini hanyalah suatu kebohongan semata untuk memberinya kejutan di usianya yang ke tujuh belas tahun ini. tapi semuanya sirna ketika akhirny Kiana diajak oleh neneknya ke makam kedua orang tuanya. Tangisnya semain keras bahkan dia memanggil manggil nama orang tuanya dan hanya hembusan angin yang menjawab semuanya, selesai sudah hidupnya. Kiana kini masih menangis menggenggam dadanya yang bahkan kini sudah terasa sangat sakit, setelah kepergian kedua orangtuanya dia tinggal bersama neneknya dengan berbekal uang yang di dapat dari asurnsi kecelakaan orang tuanya itu. Penderitaan tidak berhenti di situ bahkan neneknya menyusul kedua orang tuanya setahun kemudian dan dia kini benar benar hidup sendiri. Dia bersyukur dia bisa menyelesaikan sekolah SMA sampai tamat setidaknya dia punya bekal untuk melamar kerja walaupun memang rasanya sangat sulit untuk mencari kerja dengan berbekal ijazah SMA seperti ini. Dia hidup sangat sederhana walaupun harus bekerja sebagai pelayan di sebuah restaurant kecil di pojok kota. Dia senang pemilik restaurant ini sangat baik hati padanya dan kerja disini sangat menyenangkan karena mereka semua sangat ramah dan baik hati. Sudah satu tahun Kiana bekerja disini, walaupun dengan bayaran yang kecil tapi setidaknya dia bisa menyambung hidup dan lebih irit karena mendapatkan jatah makan di sini. Dia bersyukur setidaknya masih memiliki rumah sederhana dan motor butut peninggalan orang tuanya itu. setidaknya dia harus lebih bersyukur agar Tuhan senantiasa menambahkan nikmat hidup untuknya. Hari ini adalah hari ulang tahun Kiana, hari yang sangt menyakitkan untuk diingat, sepulang dari bekerja dia berjalan menerobos hujan untuk menuju rumahnya. Dia menangis karena merindukan keluarga yang sangat di sayanginya itu. “Aku Rindu, hiks” isak Kiana. Kiana menengadahkan wajahnya menatap langit, langit yang gelap dan dengan hujan yang sangat deras seperti hidupnya. Dia selalu saja menjalani hidupnya mengalir seperti air setelah kepergian orang terkasihnya itu, hidupnya sepi dan hampa. Dia hanya bisa tertawa di tempat kerja dan ketika pulang kini topengnya pun runtuh kembali. *** Pagi ini Kiana berangkat bekerja dengan kurang bersemangat, akibat hujan-hujanan semalam kini badannya terasa demam. Dia hanya bisa menguatkan tubuh dan hatinya agar tetap bertahan untuk hari ini. Paman Lim dan bibi Ling Ling sudah sangat baik hati padanya dia tidak akan mengecewakannya dan bermalas malasan. “Kiana ayo kamu bisa!” ujar Kiana menyemangati dirinya sendiri ketika akan berangkat bekerja. Kiana berjalan sekitar 100 meter menuju halte yang ada di pinggir jalan raya, sudah beberapa hari ini motor bututnya berada di bengkel dan dia bahkan belum sempat mengambilnya. Nanti mungkin dia akan meminta ijin kepada bibi Ling ling untuk mengambil motornya di bengkel. Tak lama kemudian akhirnya dia sampai di halte, sudah banyak orang yang menunggu di sini dan dia hanya berharap bis yang di tumpanginya akan segera datang dan membawanya pergi ke tempat kerja seperti biasanya. Bus datang, semua orang pun naik kini bahkan terasa sangat sesak di dalam bus ini. dia harus berdiri dan berdesakan disini, dia selalu menempatkan tas yang di bawanya di depan dadanya hal ini dilakukannya karena menghindari jambret walaupun di tasnya tidak ada barang berharga hanya uang yang digunakannya untuk ongkos dan mengambil motor di bengkel tapi setidaknya dia harus waspada di jaman yang serba susah seperti ini, banyak kejahatan di mana mana. Setelah dua puluh menit berdesakan kini akhirnya Kiana bisa bebas dari sana, dia turun di halte yang dekat dengan tempatnya bekerja. Dia berjalan dengan riang, dia memang selalu datang lebih dahulu karena dia juga biasanya akan membantu membersihkan restaurant sebelum di buka kadang bibi Ling akan memberinya upah tambahan karena kegigihannya bekerja. “Pagi bi” sapa Kiana pada Bibi Ling yang sedang menyiram di depan restaurant agar tidak banyak debu yang berterbangan. Restaurant bibi Ling memang menjual masakan Cina, lebih ke menjual mie dan makanan khas tiongkok. Walaupun restaurantnya tidak luas tapi tiap hari dia bahkan kesusahan mengatur meja dan membuat banyak orang harus antri masuk kedalam restaurantnya. “Bibi tadi masak banyak, kamu bisa sarapan aja dulu” ujar Bibi Ling kepadanya. “Ya ampun, Kiana sampai nggak enak hati karena repotin bibi” jawab Kiana. Bibi ling dan paman Lim memiliki dua anak dan keduanya sedang menempuh pendidikan di Negara asal mereka dan kini bibi Ling hanya tinggal bersama suaminya di Indonesia. mereka berdua adalah orang yang baik hingga di berkati dengan kelimpahan rejeki yang luar biasa seperti ini. “Nggak kok, kamu sarapan aja dulu” ujar Bibi dan langsung diangguki oleh Kiana. Kiana cukup nyaman hidup sendiri tanpa keluarga dan cinta, dia bahkan tidak sempat memikirkan kisah percintaannya setelah kehilangan keluarganya itu. hatinya rasanya mati, memikirkan bisa makan aja sudah membuatnya bahagia dan rasanya dia tidak berharap lagi masalah percintaannya. Memang siapa yang mau dengannya yang bahkan hidup sebatang kara seperti ini? Tuhan masih memberikannya makan saja dia sudah sangat bersyukur. Setelah menghabiskan sarapannya kini dia langsung bergegas kembali bekerja seperti biasanya, di tempat makan ini Paman Lim dan bibi yang memasak sendiri karena semua resep ini adalah miliknya. Hal ini lah yang membuat makanan di tempat ini memiliki cirri khas tersendiri. Siang ini restaurant cukup senggang, bahkan Kiana bisa bekerja lumayan santai berbeda dari kemarin. Cuaca memang sangat mempengaruhi contohnya seperti kemarin udara sangat dingin dan banyak orang yang membeli mie di sini dan hari ini cuacanya cenderung lebih terik dan mungkin banyak orang yang lebih ingin memakan makanan dingin. Ketika Kiana sedang membersihkan meja tiba tiba dia tersentak, ada orang yang menariknya dan entah kenapa dia hanya bisa terdiam ketika melihat wanita itu tiba tiba menamparnya. Kiana bahkan tidak tau apa-apa dan bisa-bisanya wanita itu menamparnya dengan sangat keras seperti itu. Kiana hanya bisa terdiam dan memegang pipinya yang memerah, bahkan kini sudut bibirnya berdarah karena apa yang dilakukan oleh wanita di depannya itu. bahkan kiana tidak kenal dengan wanita ini tapi kenapa dengan teganya wanita itu menamparnya. “Mbak maaf, saya salah apa?” Tanya Kiana dengan terbata bata, sudut bibirnya terasa sakit. “Kamu ngg usah munafik ya, jelas jelas kamu rebut pacar saya!!!” jawab wanita itu berapi api. “Maaf maksud mbak apa?” Tanya Kiana. Karena mendengar keributan akhirnya bibi Ling datang menghampiri dan bertanya keributan apa yang terjadi disini. Bibi ling bahkan terkejut melihat luka di sudut bibir Kiana, bibi Ling tau selama ini bahkan Kiana tidak punya musuh dan cenderung baik dengan semuanya tapi kenapa hal ini tiba tiba terjadi padanya. “Bibi,” ujar Kiana. “Kamu tenang nak, jadi ini ada apa?” Tanya Bibi Ling. “pelayan ini merebut pacar saya” ujar wanita itu dengan membabi buta. Amarahnya bahkan tidak bisa terbendung lagi dan bahkan dia ingin menjambak rambut panjang Kiana yang di kuncir kuda itu. entah Kiana sampai saat ini bahkan tidak paham dengan apa yang di maksud wanita di depannya ini, dia bahkan tidak mengenal siapa yang wanita ini maksud lantas bagaimana caranya dia merebut pacar wanita ini? dia bahkan pusing dengan semuanya. Tiba-tiba datang laki laki yang langsung menarik tangan wanita itu. laki laki itu mengucapkan minta maaf dan pamit pergi dia berjanji akan menjelaskan semuanya nanti, bibi Ling menganggukkan kepalanya karena bibi Ling kenal dengan laki laki itu. dia adalah pembeli tetap di tempat makan bibi Ling. “Maaf, tapi nanti akan saya jelaskan” ujar laki laki itu lalu menarik pergi wanita yang sudah tidak bisa dikendalikan lagi. Kiana ke belakang di temani oleh bibi Ling, sementara paman lim sedang melanjutkan memasak pesanan untuk para pembeli. Memang hal itu membuat Kiana menjadi pusat perhatian karena kelakuan wanita yang tiba tiba menyerangnya itu. dia malu dan takut padahal dia tidak melakukan hal itu tapi orang orang menilainya buruk karena itu. “Udah nak, jangan sedih nanti pasti nak Naufal ceritain semuanya kok. bibi kenal dia dan dia anak yang baik” ujar bibi Ling menyemangati. Bahkan dia mengobati luka Kiana dan setelah itu  barulah kiana bersemangat lagi untuk kembali bekerja dan begitupun Bibi yang kembali ke dapur untuk membantu paman Lim memasak pesanan makanan. *** Restaurant kini sudah tutup, bibi Ling sudah membalik tanda yang menyatakan restaurantnya tutup tapi kini lonceng berbunyi tanda ada orang yang masuk kedalam restaurant. Dia Naufal laki-laki yang mengatakan akan menjelaskan semuanya siang hari tadi. “Ah maaf saya sangat terlambat” ujar Naufal. “Duduk dulu sini” panggil bibi Ling. “Saya ingin menjelaskan insiden siang tadi” ujar Naufal. Kiana yang mendengarnya pun hanya bisa tertunduk lesu, dia ingin melupakan hal itu tapi kini laki laki dihadapannya mengingatkannya lagi tentang masalah itu. dia bahkan tak paham lagi dengan maksud dan tujuan laki laki di hadapannya ini. “Maaf, saya sudah membuat kamu mengalami hal yang tidak mengenakkan karena perbuatan saya” ujar Naufal. “Ceritanya bagaimana?” Tanya paman Lim yang menyela. “Begini paman, wanita tadi adalah wanita yang di jodohkan oleh mamah saya dan saya mengatakan jika saya sudah memiliki kekasih dan dengan terpaksa saya mengatakan jika saya berpacaran dengan Kiana” ujar Naufal “Saya memang salah, awalnya saya pikir Dinda tidak akan sampai hati kesini tapi tanpa saya duga Dinda kesini dan membuat Kiana terluka” “Seharusnya kamu tidak mengambil langkah seperti ini tanpa pembicaraan terlebih dahulu nak” ujar bibi Ling. “Iya bibi saya tau, saya salah” jawab Naufal “Saya hanya mau minta maaf” “Lalu bagaimana jika wanita itu datang lagi?” Tanya Kiana, dia juga bingung menghadapi wanita se bar-bar itu. “Saya akan lindungin kamu” jawab Naufal “Karena saya tau ini salah saya” “Ya udah, kalian bicarakan baik baik saja disini paman dan bibi kebelakang dulu” ujar Bibi Ling. “Anu, kerjaan Kiana udah selesai kan Bi? Boleh saya keluar dengan Kiana?” Tanya Naufal. “Sudah, sekalian saja antarkan pulang ini sudah larut malam. Motor Kiana nanti masukin saja ke garasi rumah” ujar bibi Ling. “Baik bi” ujar Naufal. Akhirnya dengan langkah terpaksa kini Kiana masuk kedalam mobil Naufal, dia tau dia butuh penjelasan dan apa yang harus dilakukannya untuk menghadapi wanita bar bar macam Dinda itu. dia bahkan sudah tidak tahan lagi harga dirinya diinjak injak di tuduh sebagai pelakor. Walaupun dia miskin setidaknya dia tidak serendah itu sampai harus merebut kekasih orang lain. Naufal mengajak Kiana untuk makan malam terlebih dahulu, dia bukannya tidak mau mengajak Kiana makan di tempat mahal tapi ini sesuai dengan permintaan Kian yang meminta untuk makan di warung tenda pinggir jalan. Akhirnya sampai lah di penyetan pak Doso yang letaknya tidak jauh dari rumah Kiana, disini Naufal akan meminta tolong kepada Kiana. Dia terpaksa melakukan ini semua karena sudah terlanjur melakukan kebohongan kepada keluarganya. “Kiana, maaf sebelumnya saya tau saya tidak tau diri. Saya sudah menyebabkan hal ini dan kini dengan tidak sadarnya saya meminta tolong lagi kepadamu” ujar Naufal. Kiana diam dan mendengarkan kelanjutan apa yang akan di ucapkan oleh Naufal, banyak hal berkecamuk di dalam pikirannya tentang laki-laki yang ada di depannya ini. dia sangat tampan bahkan terliht sempurn pahatan di wajahnya itu, matanya yang indah, bulu matanya yang lentik, alisnya yang tebal dan hidungnya yanag mancung dengan bibir merah yang sangat pas sesuaai proporsinya. “Saya ingin kamu membantu saya menjadi pasangan saya” ujar Naufal dan membuat Kiana melotot tak percaya dengan apa yang diucapkan laki laki itu. “Maaf, apakah saya tidak salah dengar?” ujar Kiana. “Saya serius” ujar Naufal dengan pandangan memohon. “Kamu lihat sendiri keadaan saya seperti apa, miskin dan tidak ada yang menarik” ucap Kiana. “Setidaknya kamu masih punya harga diri, Dinda dia sudah memiliki kekasih tapi dengan ngototnya mau di jodohkan dengan saya” ujar Naufal. “Masalahnya saya tidak kenal dengan anda” ujar Kiana, mana mungkin dia bekerja sama dengan orang asing dalam melakukan kebohongan seperti ini. Naufal mengulurkan tangannya di depan Kiana, dia ingin memperkenalkan dirinya agar dia setidaknya bisa dekat dengan Kiana. Jujur saja sudah sejak lama dia ingin mendekati Kiana hingga membuatnya selalu mendatangi tempat makan tempat di mana  Kiana kerja selama ini. Kiana yang manis dan pendiam terasa sangat susah di dekatinya. Ketika mamahnya mengatakan ingin menjodohkannya lalu dengan bangganya dia mengatakan kepada mamahnya bahwa dia sudah memiliki kekasih yang selama ini di sembunyikannya. Naufal sudah berusia dua puluh empat tahun sedangkan Kiana dia baru saja genap berumur dua puluh tahun kemarin. “Saya Naufal Abimana Nagara” ujar Naufal. Kiana lalu ikut serta menjabat tangan Naufal dan memperkenalkan dirinya, hanya mengatakan nama panggilannya saja, dia hanya tidak ingin Naufal terlalu dekat dengannya karena dia takut orang lemah sepertinya mudah terpedaya oleh orang lain. “Kita sudah kenalan dan bagaimana atas permintaan tolongku?” Tanya Naufal. Disini yang paling diuntungkan adalah Naufal, dia bisa dekat dengan Kiana dan dia akan berusaha untuk mengambil hati wanita di depannya ini. dia benar benar jatuh hati dengan wanita ini bahkan rasanya sudah tidak sanggup menahannya, tidak salah kan jika mengambil kesempatan dalam kesempitan? Siapa tau berkat Tuhan datang padanya dan meresetui hubungannya. “saya tidak bisa” ucap Kiana. “Ayolah tolong, bisa bisa aku di nikahkan mamah dengan segera jika begini jadinya” ujar Naufal merengek. Bahkan kini mereka sudah menjadi pusat perhatian dan hal ini membuat Kiana risih dan akhirnya mengiyakan permintaan Naufal. Ingat kelemahan Kiana adalah tidak suka menjadi pusat perhatian dan ketika Naufal melakukan hal itu dia mau tidak mau langsung menyetujuinya. “Makasih yaa—“ belum sempat melanjutkan katanya kini pedagang penyet datang dan membawa pesanan mereka. Akhirnya Naufal melupakan apa yang akan dikatakannya karena melihat Kiana yang begitu lahap untu memamakan makanannya itu. terlihat gurat capek di wajahnya tapi wanita ini tetap semangat menjalani kehidupannya, hal ini membuat Naufal teriris dia berjanji dia akan membahagiakan Kiana. *** Naufal pulang kerumah setelah mengantar Kiana, sesampainya di rumah mamahnya sudah menanyakan kenapa dia telat pulangnya. Ketika Naufal mengatakan jika dia habis bertemu dengan Kiana membuat mamahnya cemberut. Anaknya itu menolak jodoh pilihannya dan memilih orng lain. “Kakak udah tidur?” tany Naufal. “Sudah, coba tengok tadi tumbenan dia mau minum obat” jawab Calista. “Iya mah” jawab Naufal. Naufal langsung menengok kondisi kakaknya itu, setelah insiden itu kakaknya selalu saja mengurung diri di kamar dan dia selalu saja histeris jika melihat insiden yang dulu di alaminya itu, dia tidak pernah mau untuk keluar rumah dan kini semua hal dibebankan kepada Naufal sebagai anak kedua. Naufal di usianya yang kedua puluh lima ini harus dihadapkan dengan pekerjaan yang seharusnya kakaknya kerjakan itu. papahnya sudah tiada sejak dia masih SMA, semua kerjaan di handle oleh kakaknya hingga peristiwa naas tiga tahun lalu terjadi entah dia pun tidak pernah tau karena waktu itu dia masih kuliah di luar kota, waktu itu tepat setelah dia dan mamahnya menghadiri acara wisudanya di Jogja dan mereka mendapatkan kabar tentang kondisi kakaknya itu. Setelah kejadian itu semuanya berubah, Naufal terpaksa harus belajar giat mengelola perusahaan setelah kakaknya yang berubah seperti itu. kadang Naufal ingin mengeluh tapi dia paham tidak ada gunanya seperti itu karena pada kenyataannya kini dia masih sanggup untuk berdiri tegap memimpin perusahaan dan terus bisa menghidupi keluarganya. Perusahaan milik keluarganya kini berjalan dengan sangat baik dan bahkan banyak terjadi peningkatan, ini suatu hal yang sangat membahagiakan baginya dulu dia tidak pernah  berffikir akan seperti ini karena sungguh dia yang kuliah di bidang arsitektur tapi kini dia memegang perusahaan yang sangat besar ini. tapi Naufal menerimanya dengan hati yang lapang mungkin ini memang jalan Tuhan untuk kehidupannya, dia akan terus menjalani kehidupan sesuai dengan alur yang sudah Tuhan ciptakan untuknya. Naufal masuk kedalam kamar kakaknya, gelap dan tenang seperti biasanya kakaknya sudah tertidur dengan pulas kini Naufal menarik selimut agar kakakny tidak merasa kedinginan dia selalu berdoa agar kakaknya segera sembuh daan beraktifitas seperti dulu lagi. “Cepat sembuh kak, selamat malam” ucap Naufal sebelum meninggalkan kamar milik kakaknya itu. dia langsung menuju kamarnya sendiri, hari ini sungguh melelahkan belum selesai mengurus masalah Dinda dia harus memikirkan bagaimana terus membujuk Kiana agar mau menjadi istrinya itu dia berharap Kiana lah yang menjadi istrinya karena entah keyakinan dari mana dia sangat yakin bahwa Kianalah yang tepat menjadi istrinya, yang mendampinginya sampai akhir hidupnya nanti, Ah dia akan terus berjuang untuk itu. walaupun di awal dia terlihat menjadi orang b******k karena sudah membuat wanita itu bingung tetapi setidaknya dia benar benar serius dengan perasaannya itu. dia memang tidak pernah merasakan jatuh cinta atau semacam itu dia hanya fokus kepada hidupnya dan keluarganya tetapi ketika ibunya terus merengek menjodohkannya dengan anak dari temannya saat itulah Naufal risih dan dia berusaha untuk mencari wanita yang benar benar pas dihatinya. Kiana wanita itu yang dipilihnya, karena itulah dia selalu datang ke kedai bibi Ling agar dia bisa melihat wanita itu setiap waktu, memang sikapnya terlihat sangat dingin tapi di balik itu semua dia adalah orang yang sangat baik dan penyayang kepada semua orang yang dianggap pantas mendapatkan apa yang lakukan itu. Kiana satu satunya wanita sederhana yang mampu memporandakan hati Naufal.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Marry Me If You Dare

read
222.5K
bc

Mendadak Jadi Istri CEO

read
1.6M
bc

Marrying Mr. TSUNDERE

read
379.8K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
120.7K
bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
111.9K
bc

The crazy handsome

read
465.2K
bc

Marriage Not Dating

read
549.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook