bc

Jodoh Kedua

book_age18+
27.9K
FOLLOW
217.6K
READ
love after marriage
fated
independent
sweet
female lead
betrayal
wife
lawyer
like
intro-logo
Blurb

Rheina memergoki suaminya, Alvano bermain cinta dengan sahabatnya sendiri, Novita. Pernikahan yang dia sangka baik-baik saja meski belum ada momongan, ternyata dijadikan sebuah alasan Alvano untuk menghalalkan tindakannya menduakan istrinya.

Revan, seorang pengacara muda yang sukses di usianya yang belum mencapai kepala tiga, membantu Rheina dalam kasus perceraiannya. Hingga akhirnya dia memberanikan diri mengungkapkan perasaannya yang ia pendam sejak ia masih duduk di bangku SMA.

Rheina dan Revan pernah bertemu secara tak sengaja yang mungkin tak pernah Rheina ingat namun kenangan itu selalu membekas di hati Revan.

Cover: Original

Creator: Kanina

Gambar: https://www.google.com/search?q=urassaya+sperbund&client=ms-android-xiaomi-rvo2&prmd=invx&sxsrf=AOaemvLGVZunJeTkfz__42nEPOC2pfL3kw:1631075206449&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwitsaDSxO7yAhUHA3IKHe-wCPMQ_AUoAXoECAIQAQ&biw=393&bih=720#imgrc=wtlEGjfgNNmE-M

https://www.google.com/imgres?imgurl=https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q%3Dtbn:ANd9GcQ2zWjoSQXlXgpEXC1cQQC3i7CACdFFsH8QsUWCSuqqVCd7wBF3&imgrefurl=https://aminoapps.com/c/kdrama-amino-en-espanol/page/item/nadech-kugimiya/80JG_a4HXInjbb4rng3jez8dElo24xZZJv&h=625&w=417&tbnid=CW3uAgK6AU3kmM&tbnh=275&tbnw=183&osm=1&hcb=1&source=lens-native&usg=AI4_-kThhgTUZpIwvHCpt7nesSewqLnCkg&ved=0ELLNBQgAKAAwAA&docid=y13kPvUPIAz6YM

Editing: PhotoLab, ibisPaint X & Photoshop.

chap-preview
Free preview
Prolog
Rheina Nabila, seorang desainer muda sebuah perusahaan besar, ternyata kini sudah berstatus menikah. Dia menikah di usianya yang masih sangat belia. Bukan karena sebuah kesalahan, namun itu adalah keinginannya, menikah muda agar ketika anak anak cucunya ada, dia tak terlalu renta. Wanita yang memiliki garis keturunan Arab-Jawa itu merupakan gadis yang mudah bergaul dan ramah. Namun dia terkenal sebagai wanita cuek nan dingin jika dia mendapati seorang pria melihatnya dengan tatapan memuja. Rheina menikah dengan seorang pria yang bernama Alvano Hermawan. Pria yang terpaut usia 1 tahun dengan Rheina itu merupakan seorang Manager di sebuah perusahaan distributor yang cukup maju. Dia sangat menyayangi Rheina karena menurutnya Rheina merupakan wanita sempurna di matanya. "Aku mungkin nanti pulang larut malam, Yang," ujar Alvano sembari memeluk Rheina di tempat peraduan mereka usai pertandingan semalam. "Makan malam di rumah gak? Kalau iya, nanti aku beli makanan dari resto biasanya," jawab Rheina masih memejamkan mata menikmati dekap hangat suaminya. "Aku ada acara makan dengan rekan aku, jadi ga usah kamu tunggu. Kamu jangan lupa makan ya. Nanti malam kalau sudah ngantuk nunggu aku, kamu bisa tidur dulu." Tanpa menaruh curiga sedikitpun, Rheina mengiyakan ucapan Alvano. Dia merupakan wanita penurut dan patuh terhadap suaminya. *** Rheina dan Vano kini telah rapi dengan setelan kerja masing-masing. Rheina juga telah selesai menyiapkan sarapan mereka pagi itu. Walaupun seorang wanita karir, Rheina tak pernah melalaikan kewajibannya sebagai seorang istri. Dilayaninya semua kebutuhan suami sebagai bentuk baktinya. Rheina sudah sangat bahagia bisa bersama dengan Vano, pria yang dia sukai sejak lama. Pria yang telah mencuri seluruh cinta nya sejak pandangan pertama. Usai sarapan bersama, keduanya bergegas pergi menuju kantor dengan mobil masing-masing. Rheina tak ingin merepotkan suaminya yang harus bolak balik untuk mengantar jemput. Karena arah tempat kerja mereka yang berlawanan, membuat Rheina memilih berangkat sendiri dibandingkan membuat suaminya terlambat datang ke tempat kerjanya. Vano lebih dulu berangkat kerja, kemudian beberapa menit berikutnya Rheina berangkat ke kantor dengan mobilnya sendiri. Seperti pagi-pagi biasanya, karyawan yang berpapasan dengan Rheina, menyapa wanita cantik itu. Rheina sangat tegas dalam bekerja, namun sangat ramah dalam bersosialisasi. "Rhe, nanti meeting ya. Di rumah makan Pawon Jawa sama client dari Jepang sama QC (Quality Controller) nya." "Siap, Pak!" sahut Rheina bersemangat menyetujui instruksi atasannya. Rheina segera menyelesaikan outstanding-nya hari ini agar tak menumpuk saat ia tinggal beberapa jam meeting dengan customer . "Nov, nanti senggang gak?" tanya Rheina kepada Novita, rekan kerja sekaligus sahabatnya sejak kuliah. "Maaf ya, Rhe. Aku nanti malam ada janji," ujar Novita dengan wajah memelas. "Ya udah deh kalo gitu. Aku berangkat sendiri aja." Rheina hanya bisa tersenyum. Rheina bukan orang yang suka memaksakan kehendaknya. Dia sadar diri jika tiap individu memiliki jadwal dan privasi masing-masing. Oleh karena itu, tidak etis menurutnya jika ikut campur sampai mengatur privasi orang lain. Rheina membereskan meja kerjanya setelah dia selesai merapikan pekerjaannya hari itu. Sebuah pesan ia terima dari QC buyer nya yang beberapa saat lagi meeting dengannya bersama orang dari Jepang itu. "Rhe, Mr. Takeda merubah tempat pertemuan nya. Kami sekarang ada di Mount Park Hotel, di resto nya ya. Kamu nyusul kesini aja. Mau dipesenin minum apa?" begitulah tulisan pesan yang Rheina terima. "Oke, Mbak. Boleh deh Strawberry Float nya satu. Aku udah mau jalan ke sana. Makasih, Mbak." balas Rheina. Rheina kemudian bergegas keluar kantor dan berjalan menuju mobilnya. Setelah melakukan prosedur check-out tempat parkir kantor, Rheina segera melajukan kendaraannya. Perjalanan dari kantor ke tempat yang dituju hanya membutuhkan waktu lima belas menit saja. Tepat saat Rheina hendak berbelok ke parkir basemen hotel itu, Rheina melihat mobil Novita di depannya berbelok ke arah yang sama. Rheina sudah hampir menyapa Novita, namun urung. Novita mendadak mendapat panggilan dari seseorang yang menyebabkan wanita itu terburu-buru. Novita berbelok ke arah yang berlawanan dengan Rheina. Rheina melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Nyaris saja dia kehilangan waktunya yang berharga. Rheina bergegas menuju restoran hotel. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru restoran mewah nan luas itu. Hingga akhirnya Rheina menangkap sosok wanita yang melambaikan tangannya kearahnya. "Rhe, sini!" panggil Mbak Ella, QC buyer cabang Indonesia. Rheina melangkah ke arah meja dimana Mbak Ella dan Mr. Takeda berada. Setelah duduk di salah satu kursi di dekat meja bulat itu, Rheina menyapa Mr. Takeda dan sedikit berbasa-basi dengan dua orang dihadapannya. Rheina sebelumnya mengenal Mbak Ella. Dia sudah sering bolak balik ke kantor Rheina untuk mendiskusikan masalah pekerjaan, baik produksi maupun sampling. Mbak Ella kenal betul sosok Rheina. Rheina merupakan wanita mandiri meski sejak kecil tak pernah tahu siapa orang tua kandungnya. Ya, Rheina merupakan anak yatim piatu sejak lahir. Dia ditinggalkan oleh orang tuanya di depan pintu panti asuhan. Mbak Ella juga tahu siapa suami Rheina, karena dia hadir saat acara pernikahan Rheina dengan sang suami. "Rhe, itu bukannya suami kamu?" tanya Mbak Ella seketika mengikuti sosok pria yang tampak berjalan diluar restauran, masih di dalam hotel itu. Rheina mengikuti arah pandang Mbak Ella, tapi ia tak menemukan orang yang menurut Mbak Ella itu suaminya. "Kamu gak ada janji sama suamimu disini?" tanya Ella masih penuh tanda tanya. Rheina menggeleng polos. "Vano katanya malam ini lembur, Mbak. Jadi malam ini dia pulangnya telat." Rheina tampak santai. Sesekali ia sesap minuman favoritnya di atas meja. Ella masih sedikit berpikir, mencerna perkataan Rheina. Dia juga yakin kalau tadi melihat Alvano, suami Rheina. 'Ah, sudahlah. Mungkin benar kata Rheina, salah orang.' Mereka melanjutkan acara makan mereka. Usai makan malam dan berdiskusi mengenai proyek kerjasamanya, Rheina mengantar Mr. Takeda dan Ella ke kamar tempat dua orang itu menginap. Setelah itu, Rheina berjalan menuju tempat parkir. Rheina tertegun, dia membenarkan perkataan Mbak Ella tadi setelah mendapati mobil suaminya juga terparkir di sana. 'Tapi ngapain dia kesini?' 'Ah! Mungkin lagi meeting juga.' pikir Rheina positif. Rheina sedikit pun tak menaruh curiga akan suaminya meski dia ada di sana. Rheina berpikir mungkin sama halnya dengan dirinya kalau suaminya itu sedang membahas pekerjaan dengan koleganya. Rheina bergegas kembali ke rumahnya. Beruntung semua pekerjaannya hari ini sudah lebih dulu ia selesaikan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

AHSAN (Terpaksa Menikah)

read
304.2K
bc

Mentari Tak Harus Bersinar (Dokter-Dokter)

read
54.1K
bc

Dua Cincin CEO

read
231.3K
bc

Orang Ketiga

read
3.6M
bc

CEO Dingin Itu Suamiku

read
151.4K
bc

Pengganti

read
301.7K
bc

LARA CINTAKU

read
1.5M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook