bc

Mantan Suamiku Amnesia

book_age18+
405
FOLLOW
1.3K
READ
revenge
possessive
second chance
arranged marriage
arrogant
dominant
badboy
drama
rejected
affair
like
intro-logo
Blurb

Renjana pikir, hidupnya akan kembali normal dengan berjalannya waktu. Luka yang mantan suaminya toreh di hatinya, akan sembuh dengan sendirinya, rindu yang menggebu untuk Saka –anaknya- akan berkurang dengan munculnya perasaan ikhlas dalam hati Nana. Namun setelah tiga tahun pasca perceraian menyakitkan dengan suaminya, Nana masih merasakan sakit itu.

Setiap perceraian pasti tidak mudah bagi seorang perempuan, terlebih perceraian yang Renjana alami penuh dengan tipu muslihat dari mantan suaminya yang membencinya. Nyatanya, tujuh tahun masa pacaran tak menjanjikan sebuah pernikahan yang damai dan abadi. Pernikahan Renjana dan Raka kandas di tahun kedua saat Saka berusia 1 tahun akibat wanita lain yang sudah mengambil alih tempat Nana di hati Raka. Beragam tipu daya dan fitnah yang di tujukan kepada Nana, hanya demi melancarkan proses perceraian hingga hak asuh anak ada di tangan mantan suaminya. Renjana bisa apa? Saat uang mengalahkan hukum dan hati nurani manusia.

Tiga tahun yang sulit, dan sekarang mantan suaminya kembali menginginkan dirinya setelah sebuah kecelakaan hebat yang membuatnya kehilangan sebagian memorinya. Apa yang Renjana pilih? Saat dengan begitu kejam, keluarga mantan suaminya meminta Renjana kembali hingga ingatan Raka pulih, demi bisa bertemu dengan Saka, anak yang sangat di rindukannya.

chap-preview
Free preview
BAB 1 - Perceraian
Flashback – Perceraian Renjana dan Raka tiga tahun yang lalu. “Aku talak tiga dirimu, Renjana Prasasti. Aku haramkan diriku atas dirimu mulai detik ini.” “Raka.” “Pergilah, aku tidak mau kamu berada di sekitarku dan Saka lagi.” “Tapi aku ibunya.” “Ibu yang menelantarkan anaknya? Ibu yang tidak pernah sudi mengurus langsung anakku.” “Demi Tuhan Raka! Fitnah apa lagi yang ingin kamu tujukan untukku?” “Kamu mengabaikan Saka, kamu berselingkuh dengan laki-laki yang sama sekali tidak sedikitpun ada di dalam otakku kalian bisa melakukannya! Aku membencimu Renjana.” “Aku tidak pernah melakukan semua yang telah kamu tuduhkan kepadaku! Kamu .. kamu yang sudah berselingkuh dan melemparkannya ke diriku?” “Aku tidak berselingkuh, aku hanya kembali jatuh cinta dengan orang yang layak dan tepat karena kamu sudah menghancurkan rumah yang selama ini aku harapkan. Kamu kehilangan cintaku, Renjana. Sudah tidak ada lagi kata cinta untuk wanita munafik sepertimu. Aku mencintai Marina dan selamanya akan seperti itu.” Ngilu yang dirasakan di hati Renjana semakin menjadi. Seumur hidup baru sekali ini Renjana merasakan sakitnya dihianati oleh seseorang yang ia berikan bakti dan rasa percaya. Dulu, Raka sangat mencintainya tetapi kini laki-laki itu berubah menjadi orang yang sama sekali tidak Renjana kenal. Renjana berdiri dari tempatnya bersimpuh. Ia sudah lelah untuk mencoba mengais sisa-sisa perasaan dan kasih sayang Raka yang sudah tak berbekas untuknya. Rasa cinta yang dulu pernah ada sudah benar-benar habis tak bersisa. “Aku pergi, sesuai keinginanmu, Raka. Semoga kamu dan wanita itu bahagia” ucapnya lalu bergegas pergi. Ia membawa barang-barang yang memang benar-benar miliknya. Renjana tidak mau membawa sedikitpun barang yang bisa mengingatkan wanita itu dengan rumah ini. Kecuali Saka, hanya anak itu yang tidak bisa ia lepaskan begitu saja. Renjana akan selalu berjuang untuk anaknya. Flashback End. Nana dengan gesit menyiapkan berkas yang diperlukan atasannya. Sebagai seorang seketaris, Nana dituntut untuk bekerja cepat dan tanggap. Tn. Malaka, atasannya yang sangat perfectionis dalam segala hal. Jika ada setitik cela kesalahan yang dilakukan Nana, Tn. Malaka tidak akan segan-segan memaksa Nana membereskan kesalahannya saat itu juga, tanpa tahu waktu dan tempat. Seperti inilah kehidupan Renjana tiga tahun belakangan pasca perceraiannya dengan Raka, mantan suaminya. Alih-alih kembali ke kampung berkumpul dengan saudara, Renjana tetap memilih tinggal di Jakarta, dekat dengan mantan suaminya. Renjana sama sekali tidak menginginkan suaminya kembali atau berharap bisa memperbaiki rumah tangganya, tidak sedikitpun terbersit dalam pikirannya. Setelah semua kejahatan yang mantan suami dan keluarganya lakukan kepada Nana. Dia hanya ingin bertemu dengan Saka, anaknya. Sayangnya, perceraian tiga tahun yang lalu penuh dengan fitnah yang ditujukan kepada Renjana dan juga entah berapa nominal uang yang di keluarkan Raka hanya demi mendapatkan hak asuh Saka. Dengan begitu mudah, pengadilan memberikan hak asuh sepenuhnya kepada Raka, tanpa sedikitpun kesempatan diberikan kepada Nana untuk bertemu Saka. Penyebab utama kehancuran Renjana saat ini adalah sulitnya bertemu dengan anaknya. Renjana tahu, dia tidak akan bisa mengalahkan Raka dengan segala kekuatannya. Jadi, oleh sebab itu jalan inilah yang di pilih Renjana. Berdiri tak jauh dari kediaman mantan suaminya, berada di balik sebuah pohon besar agar kehadirannya tidak diketahui Raka dan beberapa pengawalnya. Renjana sangat hafal jam Saka jalan-jalan, biasanya baby siter Saka akan membawa anak itu jalan-jalan sekitar pukul empat sore. Nana mulai gelisah, sudah pukul empat sore lebih lima belas menit, namun Saka tak kunjung terlihat. Sudah hampir seminggu, Renjana tak bisa menemui Saka. Ada banyak rasa cemas yang memenuhi pikiran Renjana, bagaimana kondisi anaknya? Sehatkah Saka? Sedang apa anak itu saat ini? Renjana merasa khawatir jika terjadi sesuatu dengan anaknya. Ia memberanikan diri untuk sedikit lebih mendekat ke arah rumah, namun anaknya tak jug terlihat. Renjana kembali mendekat, hingga saat ini jaraknya tak lebih dari sepuluh meter dari rumah mantan suaminya. Saat tubuhnya semakin dekat dengan rumah mantan suaminya, tiba-tiba semburan air bekas cucian tersiram ke tubuhnya. Byuuurr Renjana membeku, dari belakang tubuhnya Renjana bisa mendengar langkah kaki mendekat. Lalu tak lama setelahnya sosok mantan suami dan istri barunya muncul dari balik pintu pagar rumah besar ini. “Mau ngapain kamu kesini? Mau nyuri? Masih ngarep balik sama anakku?” Suara yang sangat Nana hafal, dengan sombong seperti tahu tentang segalanya. Suara itu adalah suara Ny. Rukma, mantan mama mertua yang tak pernah sudi dipanggil Nana dengan sebutan Mama. Selama pernikahannya dengan Raka, Renjana selalu memanggil ibu mertuanya dengan panggilan Nyonya. Renjana bisa melihat suaminya hanya berdiri dengan senyum penuh kesombongan, menatap remeh pada Nana yang sudah basah kuyup. Marina, istri Raka, tak kalah sadis. Wanita itu berdiri dengan manja sambil melingkarkan lengannya di lengan mantan suaminya. Renjana akui, Marina memiliki postur tubuh yang ideal dengan kulit putih mulus terawat, sangat jauh berbeda dengan dirinya yang hanya merawat tubuh seadanya. Berkali-kali Renjana bertemu dengan Marina, berkali-kali juga itu Nana tak perlu bertanya kenapa suaminya lebih memilih wanita itu dibanding dirinya. “Pergi sana kamu? Dasar gundik murahan!” Renjana hanya memejamkan matanya ketika makian terucap dari mulut mantan mama mertuanya. Dia sudah sering mendapatkan perlakuan tidak mengenakan dari keluarga mantan suaminya, Nana merasa tidak perlu sedih berlebihan menanggapi mereka. “Kamu masih berharap bisa kembali sama Mas Raka? Apa kamu nggak malu? Sudah dibuang tetap saja mengemis cinta.” Kali ini, kalimat itu keluar dari Marina. Seorang wanita cantik yang katanya berpendidikan tinggi namun nyatanya memiliki kosa kata berkelas rendah. Nana berharap besar suatu hari nanti bisa merasakan bagaimana rasanya menjambak rambut Marina, setidaknya satu kali dalam hidupnya. Keinginan yang aneh, tetapi itu benar-benar Nana rasakan saat ini. “Pergilah dari kehidupan kami, Na! Aku rasa kamu harus banyak sadar diri dengan -.“ “Aku hanya ingin bertemu dengan Saka,” Nana memotong kalimat suaminya. “Bullshit! Pergi sana kamu, nggak usah berpura-pura kangen dengan anakku! Dulu waktu Saka bayi kamu bahkan tidak mau memberi ASI ke Saka!” Itu adalah salah satu fitnah yang menurut Nana sangat kejam. Begitu banyak tuntutan hingga issue perselingkuhan Raka menjadi beban Nana saat Saka berusia belum genap enam bulan. Tingkat stresor yang tinggi tentu sangat mempengaruhi produksi ASI, hingga pada bulan kelima ASI Nana sudah tak lagi berproduksi. Nana akhirnya memilih untuk menambahkan s**u formula untuk Saka, karena bagaimanapun Saka tetap membutuhkan nutrisi untuk tubuhnya. Dan lagi-lagi, hal itu menjadi fitnah untuk Nana karena mereka menganggap Nana tidak bersedia menyusui Saka dengan alasan takut bentuk tubuhnya berubah. Hal ini juga yang menjadikan hak asuh Saka ada di tangan Raka bukan ditangan ibunya. Dorongan cukup kuat Nana rasakan hingga tubuhnya terhuyung jatuh. Bajunya terkena tanah basah karena siraman air beberapa menit yang lalu. Renjana tahu dia tidak bisa berbuat banyak untuk melawan keluarga Raka. Wanita itu kembali berdiri, merapikan pakaiannya yang kotor. “Apa Saka sehat?” Kali ini wanita itu bertanya kepada suaminya, berharap sedikit saja laki-laki itu masih menyisakan rasa kasihan kepadanya. Bagaimanapun dulu Raka pernah mencintainya dengan begitu besar, setidaknya Nana berharap ada sedikit saja rasa itu yang mampu membuat hati Raka yang beku menjadi luluh lalu memberikan kesempatan kepadanya untuk bertemu Saka. Harapan Nana hanyalah harapan semu, saat melihat suaminya yang datang mendekat dengan tatapan marah. Raka mencengkeram lengan Nana kuat lalu mengguncang tubuhnya tak kalah kasar. “Aku sudah pernah bilang, untuk tidak pernah masuk dalam kehidupanku lagi, KAMU NGERTI?! Hah?” “Aku hanya rindu dengan Saka, aku ibunya!” “Ibu yang tidak pernah mengurus anaknya dan sekarang kamu berlagak menjadi seseorang yang sangat peduli dengan Saka?” tanya Raka dengan nada meremehkan. “Apa yang sebenarnya kamu rencakan, Renjana?” “Aku hanya ingin bertemu dengan Saka,” ucap Nana tak pernah mengganti kosa kata yang keluar dari bibirnya. “Pergilah! Atau aku bisa berbuat lebih kasar dari ini,” ancam Raka dengan tatapan menusuk. “Aku akan pergi, tapi aku pastikan kembali untuk bertemu dengan anakku.” “Ribuan kali kamu mencoba muncul dihadapan Saka, jutaan kali aku akan selalu mencari cara untuk menjauhkanmu dari anakku.” “Kenapa?” tanya Renjana menghentikan langkah Raka saat laki-laki itu berniat pergi. “Kenapa kamu berubah dari Raka yang dulu aku kenal?” “Cinta kita hanyalah sebuah dongeng kisah remaja yang bergelora lalu hilang begitu saja tanpa sisa. Cinta sejatiku jatuh untuk orang yang tepat yaitu istriku saat ini, Marina.” “..” “Kamu tidak lebih dari pemeran figuran untuk menyenangkan masa mudaku, Renjana. Tidak lebih,” jelas Raka pasti lalu memantapkan langkahnya pergi. Ia menyambut uluran tangan istrinya dan berjalan bergandengan tangan masuk ke dalam rumah. Brug. Tubrukan cukup keras kembali menjatuhkan tubuh Renjana saat kakinya tak kuat dijadikan tumpuan. Meskipun sudah berulang kali tersakiti, rasa ngilu yang ia rasakan saat melihat Raka begitu memuja istri barunya masih berefek besar pada Renjana. Ia melemah, Renjana hancur. Mama mertuanya yang dengan sengaja menubrukkan tubuhnya tanpa merasa perlu meminta maaf. Wanita itu mengikuti anaknya berjalan masuk ke dalam rumah. Dengan sisa tenaga yang ada, Renjana mencoba berdiri. Sekelibat bayangan saat dulu Raka mencintainya kembali hadir tanpa bisa Renjana cegah. Sebesar apapun kebencian Renjana pada Raka tak akan pernah sedikitpun mengurangi rasa cintanya untuk laki-laki itu. Laki-laki itu adalah cinta pertamanya, seseorang yang menempati tahta tertinggi dihati Renjana yang hancur berantakan. Jika cinta hanya membuat luka, lalu panggilan apa yang pantas Renjana sematkan untuk Raka?

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
188.4K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
101.2K
bc

My Secret Little Wife

read
92.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.2K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook