bc

Behind The Wedding Veil

book_age18+
119
FOLLOW
1K
READ
billionaire
contract marriage
love after marriage
independent
CEO
heir/heiress
drama
bxg
female lead
city
like
intro-logo
Blurb

Dibalik tudung pernikahan ini, aku menyimpan segalanya. Segala muslihat yang tak terlihat meski netra hijau daun mu nyaris menawan ku, George Timothy…

Aku melihatnya, aku melihat segala muslihat tersembunyi di mata abu-abu cantikmu. Namun disini aku tahu kau tidak peka dengan apa yang telah ku persiapkan setelah kita menikah nanti, Georgia Clayton…

Mereka, Georgia Clayton dan George Timothy. Disana sepasang anak manusia sedang melancarkan muslihat masing-masing dibalik pakaian pengantin mereka yang indah dan elegan. Sang wanita menyembunyikan senyuman licik dibalik tudung pengantin transparan yang ia kenakan. Sang pria menangkap semua muslihat itu dan menyimpannya dalam pancaran mata hijaunya yang teduh. Tak ada yang tahu, tak ada yang mengerti namun mereka yang paling mengerti.

Keduanya sama-sama berambisi untuk menyingkirkan satu sama lainnya, karena tidak ada cinta disini.

Terhalang tudung pernikahan yang wanita itu kenakan, mereka saling menilai kekuatan dan kelemahan masing-masing.

Siapakah yang akan lebih dahulu kalah diantaranya?

Ataukah semuanya akan mengalah saat takdir bernama cinta hadir diantara mereka?

chap-preview
Free preview
BWV - Prolog
Netra abu-abu itu menatap awas pada wanita bergaun putih yang indah dan bermekaran seperti gaun pernikahan milik Cinderella, namun wanita itu tampak begitu menyedihkan saat kakinya tak lagi terlihat dan kepalanya ditutupi oleh kain putih transparan yang berenda itu. Saat tangan mungil itu menggenggam erat tangan lembut sang ibu, wanita cantik bermata biru yang teduh itu menatap hangat kearahnya. “Bukankan putri paman Miguel terlihat sangat cantik, Georgia?” tanya sang ibu membuat gadis kecil itu menggelengkan kepalanya. “Lorena terlihat begitu menyeramkan, gaun putih itu membuat kakinya tidak tampak, wajahnya tertutup kain seperti penyihir...” ucap Georgia kecil menyatakan rasa takutnya saat ini. “Sayang, Lorena mengenakan gaun pengantin yang sangat sempurna. Ballgown yang indah hingga menyeret lantai, bukanlah pakaian yang penyihir kenakan. Kain putih trasparan yang menutupi wajahnya adalah tudung pernikahan yang melambangkan kesucian, kemurnian dan kebaikan.” “Tidakkah dia merasakan sesak hingga sulit bernapas?” tanya Georgia membuat sang ibu tertawa seraya mengusap kepalanya. “Orang-orang mempercayai, bahwa menutupi kepala dengan tudung pengantin merupakan bentuk yang megah dan sakral, juga orang terdahulu mempercayai tudung kepala pengantin dapat melindungi pengantin dari roh jahat hingga sampai di altar, dihadapan calon suaminya...” ucapan sang ibu membuat Georgia kecil bergedik takut. “Apa yang terjadi jika roh jahat berhasil menganggu pengantin wanita?” tanya Georgia yang memang sangat kritis. “Konon katanya pengantin wanita bisa saja meninggalkan pria yang menunggunya di altar karena hasutan roh jahat.” “Jadi, tudung pengantin merupakan pelindung suci bagi mempelai wanita?” tanya Georgia membuat sang ibu tersenyum seraya menganggukkan kepalanya. “Nanti saat kau menikah, Mommy akan membuatkan gaun pengantin dengan wedding veil dari tulle sutra yang indah untuk menyempurnakan hari terbaikmu itu...” “Aku ingin Mommy melihatku tanpa menangis dihari bahagiaku nanti, tapi apakah benar menikah bisa membuat kita bahagia?” tanya Georgia membuat sang ibu mendesah lelah seraya mencubit pipinya gemas. “Jika kau menikahi pria yang kau cintai maka kau akan bahagia, Georgia...” “Apakah kalian tidak saling mencintai, Mom?” “Mengapa kau bertanya seperti itu?” tanya sang ibu membuat Georgia tersenyum sedih. “Kalian tampak sering berdebat dan seringkali kau menangis karenanya. Aku pikir kau tidak bahagia meski sudah menikah...” ucap gadis kecil berusia 9 tahun itu membuat rona wajah ibunya berubah. “Kelak, saat dewasa kau akan memahami rumitnya sebuah pernikahan. Kami hanya dua orang yang terkadang memiliki pendapat yang berbeda hingga seringkali salah paham, Georgia. Aku sangat bahagia dan bersyukur karena telah memilikimu dari pernikahan kami...” “Tapi, aku sangat tahu kau tidak bahagia, Mom. Daddy seringkali menyakitimu...” ucap Georgia membuat sang ibu menggelengkan kepalanya. “Sudahlah, sebentar lagi pemberkatan pernikahan Lorena. Kita harus menyaksikannya dengan penuh khidmat!” seru sang ibu dengan senyuman indah yang merekah diwajah cantiknya. *** Senyuman palsu yang pertama kali Georgia pahami adalah senyuman dari sang ibu. Wanita cantik itu selalu menutup lukanya dengan sebuah senyuman yang indah. Kini dialah penikmat senyuman palsu itu demi menutupi diri sendiri dari semua luka yang ia rasakan. Mengatakan pada dunia bahwa dia baik-baik saja, menjelaskan pada ayahnya bahwa dia adalah wanita yang mandiri dan kuat, menceritakan pada semua orang bahwa dirinya adalah wanita paling sempurna dan paling bahagia di dunia ini. Sebuah kebohongan terbaik yang ia pelajari dari mendiang sang ibu... Menatap pantulan dirinya yang berbalut ballgown putih yang megah dengan kain organza terbaik yang sangat indah. Perhiasan berlian yang menghiasi leher, telinga dan pergelangan tangannya. Semuanya tampak mencolok dengan rambutnya yang tersanggul cantik keatas. Kenangan tentang dimana untuk pertama kalinya dia melihat seorang wanita dewasa dengan gaun pengantin bertudung kepala yang awalnya tampak sangat aneh dan menyeramkan, kini terulang bagai film dokumenter yang sedang berputar diingatannya. Georgia berusia sembilan tahun kala itu, gadis kecil yang telah memahami apa yang terjadi disekitarnya. Semua itu masih begitu lekat diingatannya sampai dengan saat ini. Tepat hari dimana dia yang memakai gaun beserta tudung pengantin yang indah untuk berjalan ke altar menemui mempelai pria yang akan menjadi suaminya. Ya, hari ini adalah hari pernikahannya... Mungkinkah sang ibu akan melihatnya dari atas sana? Pikirannya sungguh masih sangat konyol jika memikirkan surga berada diatas langit. “Baiklah, Ms. Clayton. Sekarang saatnya kita memasangkan veil pengantin untuk anda...” ucap desainer itu membuat Georgia terkesiap dari lamunannya dan memilih menjawab dengan anggukkan. Wedding veil dari tulle sutra yang menyempurnakannya dihari yang sakral ini, menutupinya dengan begitu suci, murni dan segala kebaikan yang melambangkan warna putihnya. Namun sayang, niatnya untuk menikah pada hari ini tidaklah sesuci dan semurni itu... Tepat di usianya yang ke-29 tahun. Georgia memutuskan untuk menikah dengan seorang pria yang tidak dia cintai, bahkan sejak pertemuan pertama mereka. Georgia pun tahu bahwa pria itu juga sama sekali tak mencintainya. “Kau sangat cantik dengan segala kesempurnaan yang kau miliki, Georgia...” ucapan pria paruh baya itu mengiris sukmanya. “Ini pertama kali kudengar kau memujiku, Gerald Clayton. Ah, haruskah aku merasa bahagia?” tanya Georgia sarkas, membuat sang ayah tersenyum sumringah. “Untuk pertama kalinya dalam seumur hidup, aku bangga memilikimu, Georgia...” Ya, karena akau berhasil mendorongku untuk mewujudkan kesepakatan pernikahan bisnis ini. Sahut Georgia dalam hati, dia sedang tak ingin membunyikan genderang perang saat ini. “Ayo, akan ku antarkan kau ke altar. Mempelai pria dan Pendeta telah menunggu...” Tanpa kata Georgia mengaitkan tangannya yang berbalut sarung tangan berbahan sutra yang begitu elegan. Stylist gaun penggantinya pun menurunkan tudung pengantin yang ia kenakan hingga menutupi wajahnya. Langkahnya bersama sang ayah pun diikuti dengan para pelayan yang menjadi bridesmaids nya. Iringan musik sakral dan nyanyian menyambut langkahnya menaiki jalan menuju altar pernikahan di gereja tua yang megah itu. Bunga mawar putih menghiasi setiap sisi jalan hingga kelopaknya bertabur menjadi alas setiap langkahnya. Semuanya terlihat suci dan murni dalam kemewahan. Begitu pula dengan pria berusia 34 tahun yang menunggunya di altar. Tepat di depan podium Sang Pendeta. Dibalik tudung pernikahan ini, aku menyimpan segalanya. Segala muslihat yang tak terlihat meski netra hijau daun mu nyaris menawan ku, George Timothy… Saat sang ayah melepaskan tangannya dan memberikan kepada George Timothy, pria itu menyambut tangannya dengan tatapan mata hijaunya yang sangat teduh. Aku melihatnya, aku melihat segala muslihat tersembunyi di mata abu-abu cantikmu. Namun disini aku tahu kau tidak peka dengan apa yang telah ku persiapkan setelah kita menikah nanti, Georgia Clayton… George menuntun Georgia berdiri di sebelahnya, dihadapan sang Pendeta yang akan memberi berkat atas janji suci yang akan mereka ucapkan. Mereka, Georgia Clayton dan George Timothy. Disana sepasang anak manusia sedang melancarkan muslihat masing-masing dibalik pakaian pengantin mereka yang indah dan elegan. Sang wanita menyembunyikan senyuman licik dibalik tudung pengantin transparan yang ia kenakan. Sang pria menangkap semua muslihat itu dan menyimpannya dalam pancaran mata hijaunya yang teduh. Tak ada yang tahu, tak ada yang mengerti namun mereka yang paling mengerti. Pernikahan yang terjadi demi menggabungkan dua perusahaan. Georgia Clayton ingin mengembalikan kekuatan perusahaannya untuk bangkit, George Timothy ingin menunjukkan kepada ayahnya akan kekuatan perusahaan dan perkembangan pesat terjadi dibawah kepemimpinannya. Keduanya sama-sama berambisi untuk menyingkirkan satu sama lainnya, karena tidak ada cinta disini. Terhalang tudung pernikahan yang wanita itu kenakan, mereka saling menilai kekuatan dan kelemahan masing-masing. “Ya, saya bersedia...” Setelah janji suci itu sama-sama terucap, mereka pun saling menyematkan cincin pernikahan yang telah mereka siapkan. Tepuk tangan dan doa mengiringi mereka yang telah resmi menjadi sepasang suami istri. Pernikahan yang sakral dihadapan semua orang dan Sang khalik berselubung sebuah muslihat. Siapakah yang akan lebih dahulu kalah diantaranya? Ataukah semuanya akan mengalah saat takdir bernama cinta hadir diantara mereka? Tidak pernah ada yang tahu akan takdir yang telah dipersiapkan oleh Sang pencipta...

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
11.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.2K
bc

My Secret Little Wife

read
92.4K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook