bc

Seductive Secretary [Indonesia]

book_age18+
6.2K
FOLLOW
58.1K
READ
possessive
one-night stand
CEO
drama
bxg
female lead
city
gorgeous
passionate
seductive
like
intro-logo
Blurb

Angela Sharon adalah sekretaris seksi sebuah perusahaan besar di New York Amerika Serikat bernama MC Company. Mata dan bibirnya yang indah, menambah daya tarik untuk wajah cantiknya. Terlebih tubuh ideal dengan tinggi semampai yang ia miliki. Wanita keturunan Asia-Amerika itu benar-benar sangat sempurna.

Pekerjaan Angela awalnya berjalan lancar-lancar saja hingga perusahaan mengalami krisis dan CEO nya harus mundur dari ke pemimpinannya. MC Company jatuh sepenuhnya berada ditangan MARC Group. Dia pun otomatis menjadi sekretaris CEO baru yang juga pemilik MARC Group.

Aldrich Spanos. Pria berdarah Spanyol-Amerika dengan matanya yang tajam wajahnya yang tampan dan kulit sedikit kecoklatan miliknya yang seksi.

Angela tak mampu menahan diri hingga semakin hari, dia semakin menunjukkan sisi terliar dalam dirinya untuk menarik perhatian pria kharismatik dengan pembawaan yang panas nan dingin itu.

"Tuan Spanos, Apakah kau merasa lelah?"

"Eum, tidak juga, Angela..."

"Kau pasti sangat lelah, maukah kau ku bantu merilekskan otot-otot mu?"

"Fokus saja dengan pekerjaan mu..."

Angela selalu merasa tertantang dengan sikap dingin bos barunya itu, membuatnya harus bersikap jauh lebih agresif dan lebih menggoda lagi dimata pria sedingin Aldrich. Apakah dia akan berhasil menarik perhatian pria itu hingga bertekuk lutut padanya.

Inilah Angela si sekretaris seksi nan penggoda, dia tak akan pernah menyerah sebelum mendapatkan apa yang dia inginkan...

chap-preview
Free preview
Prolog
Ketukan sepatu hak runcing itu menggema diseluruh penjuru lorong senyap perusahaan besar itu, beberapa karyawan di lobi utama menyapanya dengan hormat seperti biasa dan wajah-wajah baru yang sangat asing melempar tatapan penuh curiga padanya. Dahi cantiknya mengerenyit samar, apakah perusahaan berubah secepat ini setelah kegagalan proyek besar yang terjadi karena kesalahan Ray Alexander? "Selamat pagi Angel..." sapa ramah seorang kepala humas perusahaan ini membuat kerutan di dahi Angela begitu saja. "Pagi Julian! Apakah keputusan sudah final? Setelah pulang dari rapat besar kemarin, Ray tidak bisa dihubungi lagi." ucap Angela mendapat anggukan dari HRD tampan itu. "MARC Group mengganti beberapa staf khusus bahkan hampir seluruh kepala divisi dengan karyawan terbaik dari perusahaan mereka" "Jadi, apakah mereka di pecat?!" pekik Angela membuat pria tampan itu menggeleng samar. "Tidak Angela, beberapa karyawan itu kini di tugaskan dan mendapatkan pelatihan selama kurang lebih 5 bulan di MARC Group. Dia memang tidak bercanda mau mengubah kelesuan perusahaan kita ini." "Baguslah jika memang benar-benar melakukan yang terbaik untuk perusahaan. Aku kasihan Ray terlihat frustasi kemarin, andai saja dia tak terlalu cepat percaya kepada tim konstruksi yang menawarkan upah kerja yang terbilang murah dan dapat selesai tepat waktu." ucap Angela prihatin. Biar bagaimana pun Ray Alexander adalah bos yang baik dan selalu menghargainya sebagai sekretaris pria itu. Tidak mereka tidak memiliki hubungan apapun, meskipun hangat mereka hanyalah rekan kerja yang baik. "Kabar buruknya adalah, Ray Alexander di bebas tugaskan sebagai CEO perusahaan mulai hari ini." Angela membelak tak percaya, "Kau serius?!" “Aku tidak bercanda…” ucap Julian Miller memamerkan barisan giginya. "Ini gila, lalu apakah orang kepercayaan MARC Group yang akan memimpin perusahaan ini?" tanya Angela tak sabaran. "Ya, mungkin seperti itu. Hari ini rapat dengan CEO baru akan mulai sekitar 30 menit lagi dan kau harus siap menjadi sekretaris CEO baru itu atau memilih mengundurkan diri." "Rasanya menyebalkan harus bekerja dengan orang baru ..." gumam Angela kesal. "Yang terpenting kau tidak kehilangan pekerjaan mu, Nona!" "Padahal baru kali ini Ray gagal dalam pengerjaan proyek besar dan semua itu bisa di perbaiki." "Di perbaiki dengan apa? Ray membuat perusahaan mengalami defisit keuangan yang sangat signifikan, bahkan mungkin kita bisa tidak gajian bulan ini. Sebagai investor besar dan pemegang saham terbesar perusahaan, wajar saja MARC Group mengambil kebijakan ini." Angela membelak sempurna, "Kau mendukung MARC Group?!" Tersenyum seraya menganggukkan kepalanya, "Dalam hidup ini, terlebih di dunia kerja seperti ini. Kita harus mendukung yang kuat agar dapat bertahan..." "Kau licik sekali." “Realistis Angela…” ucap Julian terkekeh geli. Angela hanya dapat menghembuskan napasnya kasar, bagaimana dengan dirinya? Apakah CEO baru yang akan bekerja dengannya adalah orang yang baik. Bahkan dirinya hanya beberapa kali menemani Ray pada pertemuan dengan perusahaan besar itu MARC Group. Dan semua itu benar-benar berlangsung dalam kecanggungan, tak terkecuali pria keturunan Spanyol-Amerika yang merupakan pemimpin perusahaan besar itu, pria yang selalu memberikan tatapan penuh selidik padanya. Seperti menatap penuh rasa ingin tahu pada statusnya di perusahaan ini. Apakah dia seorang jalang ataukah hanya sekretaris biasa? Sialan! *** Ruangan rapat telah di penuhi oleh beberapa kepala divisi utama dan khusus. Beberapa manajer dan perusahaan seperti dirinya. Angela bernapas lega saat tak melihat pemimpin MARC Grup berada bersama COO perusahaan ini. Benjamin Franklin. Benjamin membuka rapat itu dengan memperkenalkan para pimpinan divisi baru dan juga staf baru yang 'katanya' dapat meningkatkan kinerja perusahaan dalam berkompetisi yang sengit saat menerima proyek-proyek besar. Hingga perkenalan itu usai Ben kembali berdiri dengan gagah nya. "Baiklah, untuk perkenalan tadi, saya harap kalian semua dapat berbaur dan menjadi tim kerja yang kuat pada proyek-proyek besar yang akan kita menangkan di masa depan." Semuanya lantas memberikan tepuk tangan penuh sama dan atas ucapan Benjamin. Oh ayolah, pria itu tak sehebat jabatannya. Dia tak lebih dari seorang yang menjilat sana-sini. "Dan puncak dari pertemuan ini sepertinya sudah tiba ..." ucap Ben seraya melihat arlojinya. Semua orang yang ada didalam ruangan rapat itu lantas saling tatap dalam pertanyaan hati mereka masing-masing. Tak terkecuali Angela yang tiba-tiba menjadi sedikit ingin tahu akan puncak dari pertemuan ini dan sedikit kesal dengan beberapa pegawai baru yang memasang tampang sok berkompeten mereka. "Oh ternyata dia." Gumam Angela menangkap tatapan penuh intimidasi pria itu dengan senyumnya yang menggoda. "Perkenalkan saya Aldrich Spanos, pemilik MARC Group dan mulai hari ini juga pemilik saham terbesar MC Company. Mulai hari ini juga mengambil alih sementara jabatan CEO perusahaan ini dan memegang kendali sepenuhnya sampai kondisi keuangan perusahaan kembali stabil. Saya berharap kalian semua dapat bekerja dengan baik untuk membantu saya mengembalikan citra perusahaan ini." "Baik Presdir!" ucap semuanya serempak, berbeda dengan Angela yang kini membeku ditempatnya. Apakah dia bermimpi? Pria itu CEO perusahaan ini dan itu berarti dirinya yang menjabat sebagai sekretaris pribadi CEO ini akan bekerja sama dengan pria itu? Aldrich Spanos pria dewasa yang memiliki tampang yang sangat sempurna dengan tubuh atletisnya yang sangat cocok berbalut kemeja dan jas itu. Angela lantas meneguk ludahnya kasar, kala mata biru laut itu menatap padanya dalam senyuman tipis. "Baiklah, aku rasa sudah saatnya kita kembali bekerja dan mulai besok kita akan bertemu di rapat lain untuk menentukan strategi baru perusahaan ini." "Baik, Presdir!" Aldrich pun berdiri dari duduknya, membenahi kancing jas nya seraya berlalu. Angela terkesiap kala tepukan seseorang mendarat di pundaknya, "Hei Angela, kau harus segera menyambut Presdir baru mu itu diruangan kerja kalian!" ucap Julian membuat Angela mengumpat seraya berdiri dari duduknya. "Wow Angela benar-benar beruntung menjadi sekretaris pribadi pria setampan Spanos" "Apakah dia sudah menikah?" "Oh ayolah, jika dia menikah, seluruh penjuru New York akan tau. Dia belum mencabut gelarnya sebagai Miliyuner muda nan tampan yang sangat berkharisma, seksi dan masih lajang." "Benarkah begitu?" "Tapi dia seorang Casanova berdarah dingin. Cukup satu malam dan kau tak dapat mengikatnya!" "Ugh Brenda, aku ingin melewati malam yang panas bersamanya!" "Jangan bermimpi Milanos! Selera wanitanya sangat tinggi. Bahkan dia sering ditemukan paparazzi bersama Lisa Stelle si Super model itu!" "Oh Tuhan, aku tidak terkejut!" Angela memutar kedua bola matanya, kala gosip para wanita itu sampai pada pendengarannya. Ia mempercepat langkah menuju lift, tak ada kata terlambat untuk pekerjaannya kali ini. Image nya sebagai sekretaris seksi, cantik, cerdas nan ulet tidak boleh berubah di bawah pimpinan CEO baru itu. Dirinya ingin menunjukkan bahwa dia adalah Sekretaris yang sangat sempurna. "Tunggu!" teriak Angela berusaha menahan pintu lift yang nyaris tertutup dan pria yang berdiri didalam lift tersebut membantunya memencet tombol penahan pintu agar tetap terbuka. "Terima kasih, Presdir..." ucap Angela berusaha meredam malunya. "Kau menjabat sebagai apa disini?" tanya pria itu membuat Angela ingin berteriak lantang. Mana mungkin office girl memasuki lift khusus menuju ruangan CEO. Berdeham pelan, "Sudah lebih dari tiga tahun saya menjabat sebagai Sekretaris CEO perusahaan ini ..." ucap Angela dengan penuh percaya diri. Pria itu menganggukkan kepalanya, "Bekerja lah dengan baik, bukan dengan belahan d**a mu ..." "Maaf, apa yang anda maksudkan?!" tanya Angela lantang. Kata-kata pria itu jelas merendahkannya. "Aku lebih mengapresiasi pekerja yang ulet dan tekun daripada pekerja berparas cantik dan seksi." Menghembuskan napasnya kasar, "Aku bertahan disini selama bertahun-tahun karena aku berkompeten dalam pekerjaan ku, jadi anda jangan khawatir ..." ucap Angela berbisik tepat di telinga pria itu hingga kulit bibirnya menyentuh telinga yang kontan memerah itu. Dasar pria munafik, jelas sekali pria ini gampang untuk di goda. "Aku akan melihat kinerja mu dengan baik..." balas Aldrich berbisik di telinga Angela. "Sebaiknya Anda berhati-hati untuk tidak tergoda dengan saya..." ucap Angela membuat sudut pria itu tertarik dan kembali melempar senyum meremehkan. "Kita lihat saja nanti ..." Angela tidak pernah seperti ini sebelumnya, dia tidak pernah menggoda Ray Alexander, CEO sebelumnya. Tapi tatapan sinis, mulut pedas dan senyuman meremehkan pria munafik ini membuat Angela merasa tertantang. Suatu saat nanti, Aldrich Spanos akan memohon di hadapannya dan memintanya untuk memberikan kenikmatan diatas meja kerja pria itu. Pria munafik yang telah begitu lancang merendahkannya. Angela Sharon tidak pernah gagal mendapatkan apa yang dia inginkan ...

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Living with sexy CEO

read
277.7K
bc

Yes Daddy?

read
798.0K
bc

Papah Mertua

read
530.1K
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

Rewind Our Time

read
161.2K
bc

Bastard My Ex Husband

read
383.0K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook