bc

Kali kedua

book_age18+
23.1K
FOLLOW
214.2K
READ
love-triangle
possessive
family
love after marriage
pregnant
scandal
drama
sweet
friendship
like
intro-logo
Blurb

Apa yang terlintas dalam benakmu tentang status janda?

Rasanya status itu masih menjadi hal menakutkan untuk sebagian kaum hawa. Namun bagaiman jika hal itu justru terjadi padamu? Di ceraikan hanya karena tidak kunjung mempunyai keturunan dan menyandang status janda.

chap-preview
Free preview
Episode 1
Karlina atau yang sering disapa Lina, menatap sebuah mobil berwarna putih yang melewati rumah kontrakan sederhana yang kini menjadi tempat tinggalnya. Banyak mobil dengan jenis dan warna serupa di kota ini, namun Lina masih hafal betul plat nomor mobil tersebut yang membuatnya mematung hampir lima menit lamanya meski mobil tersebut sudah tidak lagi terlihat. Ada sedikit perasaan aneh setiap kali ia melihatnya. Perasaan yang sulit di ungkapakan dengan kata-kata, dan hanya bisa ia ekspresikan lewat helaan nafas yang masih sama terasa beratnya dengan dua tahunlalu. Ya, itu adalah mobil milik Damar, mantan suaminya. Semenjak mendapat status baru, Lina benar-benar memulai hidup baru bersama sang adik, Kalista. Mereka berdua merintis usaha toko kue dan menyewa sebuah ruko kecil, tak jauh dari rumah sewa yang mereka tempati. Sampai hari ini Lina belum memiliki karyawan, selain adiknya sendiri. Ternyata merintis sebuah bisnis dari nol benar-benar tidak mudah. "Mbak, mbak Lina?" Kalista tiba-tiba datang dan menepuk pundak Lina pelan, namun masih membuatnya terkejut. "Bengong aja sih! Tegur Kalista. "Kenapa, Dek?" Lina mengalihkan pembicaraan, ia tidak ingin adiknya tahu apa yang baru saja dilihatnya. "Ada telepon dari Salma, dia mau order kue lagi untuk acara arisan Mamah nya." "Udah dicatat?" Tanya Lina. "Udah, kali ini mereka pesan lebih banyak. Katanya kue buatan kakak enak," Kalista tersenyum sambil mengacungkan satu ibu jarinya sebagai pujian. "Syukurlah kalau mereka suka. Acaranya hari apa?" "Masih tiga hari lagi, jadi kita masih punya waktu untuk kue pesanan Pak Maman." Lina mengangguk. Beruntunglah ia masih memiliki Kalista, adik sekaligus sahabat yang selalu bisa diandalkan. Jika tidak ada Kalista, mungkin saat ini Lina masih akan terus meratapi perpisahannya dengan Damar. Kalista, adik perempuan satu-satunya yang kini ikut andil dalam usaha kue miliknya, seharusnya Kalista masih melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Namun lagi-lagi karena keadaan ekonomi mereka yang tidak memungkinkan, akhirnya Kalista memutuskan berhenti sekolah dan memilih membantu Lina. "Itu tadi mobil Mas Damar ya?" Tanya Kalista. "Bukan," Elak Lina. "Aku masih ingat Mbak, itu mobil Mas Damar." Kalista bersikeras, "Aku lihat pas Mbak tiba-tiba keluar rumah cuman buat lihat mobil Mas Damar." Lina memang tidak pandai berbohong. Meski bibir mengelak, namun sorot mata dan gerak-geriknya tidak bisa ditutupi. "Padahal sudah dua tahun lebih, bahkan Mas Damar sudah menikah lagi. Kenapa Mbak Lina masih jalan ditempat?" Pertanyaan Kalista begitu menohok hati Lina. Jika saja melupakan Damar semudah lelaki itu menceraikannya, mungkin sudah dilakukannya sejak lama. Namun nyatanya tidak. "Mas Damar sudah bahagia bersama Mbak Sinta. Coba ikhlaskan mereka, dan mulai hidup baru. Mbak Lina juga berhak bahagia." Kalista menatap iba sang Kakak. Ia tahu persis bagaimana kondisi Lina pasca perceraiannya dengan Damar. Sosok wanita tegar yang selalu jadi panutannya itu kini berubah menjadi pendiam, tidak banyak bicara. "Sok tau ih,,," elak Lina sambil mencubit hidung Kalisata. "Bukan sok tau, aku emang tau!" Kalista mengikuti langkah sang Kakak dari belakang. "Udah, gak usah bahas yang lain. Lebih baik sekarang kita ke pasar, belanja kebutuhan untuk acara keluarga Salma." Lina meraih dompet berwarna abu-abu dari atas meja. Sementara itu Kalista hanya bisa menghela lemah, ia tahu Lina hanya mengalihkan pembicaraannya. Seakan tidak ingin menambah luka di hati Kakaknya kembali meradang, Kalista pun meraih kunci sepeda motor yang diletakkan di sebuah keranjang kecil. "Ayo! Kita ke pasar, tapi aku mau bakso Mang Ujang ya?" "Dasar! Nanti badanmu makin melar loh!" Ledek Lina, karena tubuh sang adik jauh lebih besar daripada dirinya. "Cowok jaman sekarang suka cewek bohay Mbak!" Elak Kalista sambil memamerkan tubuhnya. Keduanya pun tertawa. Status baru yang kini di sandang Lina sering dijadikan bahan olok-olok tetangga dan jadi sasaran ibu-ibu setiap kali suami mereka berubah atau tidak sengaja menyapanya di jalan, membuat Lina menutup diri. Ia berubah menjadi sosok pendiam dan jarang bergaul, bahkan tidak jarang Kalista yang sering mewakilinya hanya untuk sekedar menawar bahan-bahan kue yang dikiranya terlalu mahal. Kalista dan Kalina ibarat dua manusia dengan karakter berbeda.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Because Alana ( 21+)

read
360.0K
bc

Dear Doctor, I LOVE YOU!

read
1.1M
bc

Satu Jam Saja

read
593.1K
bc

Nur Cahaya Cinta

read
357.9K
bc

Hurt

read
1.1M
bc

PATAH

read
514.0K
bc

Everything

read
277.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook