bc

Kekasih Halal

book_age16+
5.3K
FOLLOW
25.1K
READ
like
intro-logo
Blurb

ini kisah tengang Faya—gadis yang selalu di bully di sekolah. bagaimana jika Faya dijodohkan dengan Gema—cowok paling ganteng yang ada di sekolah? tentunya cerita ini tidak akan mudah. Apalagi ternyata Gema belum move on dari masa lalunya.

chap-preview
Free preview
Bab 1
"Hujan yang turun saja memiliki alasan. Pasti perjodohan ini juga memiliki alasan," ucap Gema dalam hati. Cowok itu mengeratkan genggaman tangannya. Memperhatikan baik-baik apa yang akan diucapkan Abinya. "Kamu mau tau alasannya?" Ucap Ali, Abi Gema. Suaranya terdengar parau dan serak, khas orang tua. "Iya Abi," jawab Gema. "Ini semua salah Abi, Ayah Faya meninggal salah Abi. Dan terjadilah perjanjian itu," Ali terisak, beliau menangis "Maafkan Abi." ".." "Maafkan Abi Gema, maaf jika Abi membuatmu menderita dengan perjodohan ini," "Maaf." "Sudah Abi, jangan menangis," tangan Gema menghapus air mata Abinya "Gema manut sama Abi." "Maafin Abi nak," Ali tak bisa menahan tangisnya. Bagaimana pun kejadian masa lalu adalah salahnya. Tapi kenapa takdir membuat Gema menanggungnya. Mereka pun berpelukan. Hati Gema sakit melihat air mata itu. Dia bejanji tak akan membuat Abinya menangis lagi. --- DI SUDUT kelas sebelas IPA tiga, terdapat gadis berjilbab putih yang tengah menelungkupkan kepalanya di atas meja. Di saat semua temannya sibuk berbincang ria, bernyanyi atau membuat keributan di dalam kelas, gadis bernama Faya itu hanya diam. Dia diam bukan karena pendiam, tapi karena tak ada satu pun temannya yang mau berbicara dengannya. "Faya!" Teriak seseorang dari arah pintu dan membuat siapapun yang ada di kelas menoleh kearahnya. Termasuk Faya, gadis itu mendongak dan menatap sesorang yang ada di pintu, "apa lagi ini ya Rab." Desisinya dalam hati. "Sini lo!" dengan suara yang keras, orang itu menatap tajam ke arah Faya. Mau tak mau, Faya menurut. Gadis itu berjalan dengan lambat menuju ke arah pintu. Semua temannya menatapnya kasian dengan nasip Faya yang selalu berurusan dengan cewek sok penguasa itu. "Dasar lelet, sini lo!" Tangan cewek itu menarik jilbab putih Faya. membuat Faya meringis kesakitan. "Lep-lepasin!" isak Faya, tangisnya pecah. "Lo tau kesalahan lo kan?" tarikan tangan cewek itu semakin mengencang. "A-aku sa-lah apa?" "Banyak! Lo nafas aja udah salah!" cewek itu tertawa dan Faya semakin tersiksa. Seisi kelas hanya diam. Sebagian dari mereka ada yang acuh, karena menurut mereka Faya memang pantas mendapat itu. Dan sebagaian dari mereka ada yang menatap kasihan, ingin membantu tapi apalah daya. Jika mereka membantu artinya mereka membuka pintu neraka di sekolah. Dan nasip mereka akan sama sepeti Faya. Cewek itu Miska. Cewek sok pengusa di sekolah. Yayasan milik keluarga Miska adalah dimana sekolah ini bernaung. Jadi secara tidak langsung, sekolah ini adalah milik gadis itu. Dan hal itulah yang membuat Miska selalu bertindak sok kuasa. Suka bolos di saat jam pelajaran, telat atau bahkan nyiksa orang lemah. Faya contohnya. "Maaf," ucap Faya yang masih saja menangis. "Maaf? lo pikir dengan minta maaf udara disini akan steril dari bekas nafas lo yang rendahan itu?" tarikan Miska pada jilbab Faya semakin kencang, membuat posisi Faya semakin menunduk. "Rasain nih," tarikan itu terlepas, namun tangan Miska semakin jahat. Mendorong tubuh Faya hingga tubuh gadis itu terjerembab di lantai. "Mampus lo!" "Rasain lo!" "Hahaha." Ucapan-ucapan cecenguk Miska itu memenuhi ruang kelas. Hingga.. "EKHM!" Semua orang menoleh pada sumber suara, termasuk Miska. Di ambang Pintu itu ada Ari dan teman-temannya yang baru saja dari kantin. Terlihat ada beberapa roti sobek, minuman kotak di salah satu tangan mereka. "Sayangku," ucap Miska dengan suara imutnya. Cewek itu berlari kearah Ari dan memeluk lengan cowok itu dengan manja, "kamu dari mana saja? kangen tau." Ya, Ari adalah pacar Miska. Baru Minggu lalu mereka berpacaran, dan itu membuat beberapa anak perempuan di Aksara patah hati. Karena Ari termasuk dalam jajaran most wanted boy di sekolah. "Kantin," jawab Ari cuek seraya menahan amarahnya. Melihat Faya duduk di lantai dengan terisak membuat Ari marah. Namun untuk saat ini ia harus menahan amarahnya itu. "Oh dari kantin, kok nggak ngajak aku sih?" Ucap Miska sebal tapi masih dengan gaya sok imutnya. "Aku kira kamu ada pelajaran, nanti aja ke kantin lagi," Ari melepas tangan Miska dari lengannya "udah, kamu kembali ke kelas sana." Miska mengangguk patuh, dengan senyum ceria gadis itu pun pergi meninggalkan kelas. "Bantu dia," ucap Ari setelah kepergian Miska. Dengan cepat, beberapa penghuni ipa tiga itu pun membantu Faya berdiri. Namun Faya tidak mau dibantu, gadis itu berlari meninggalkan kelas dengan air mata yang masih membasahi pipinya. Membuat semua orang yang ada di sana terheran dengan sikapnya. Melihat hal itu, Ari pun menghembuskan nafas panjang. Kemudian berjalan menuju tempat duduknya yang kini sudah ada para sahabatnya. "Miska kenapa suka bully Faya sih Ar?" Tanya Vano, teman sebangku Ari dengan wajah yang penasaran. Ari tidak menjawab, lelaki itu meletakkan kepalanya di atas bangku dan memejamkan mata. Berharap dengan begini, masalah yang ada dihidupnya bisa menghilang. "Lo masak nggak tau sih Van, mereka berdua itu ngerebutin Ari." Saut cowok bernama Dado yang bangkunya berada di depan bangku Ari. "Ha? Serius lo?" Bukan hanya Vano, tapi juga Rizal yang kini dibuat tak percaya dengan ucapan Dado. "Iye, guee serius. Ya kan Ar?" "Hmmm," Ari hanya bergumam. Dalam hati lelaki itu berbicara sendiri, andai saja segampang itu permasalahannya. Pasti Ari bisa menyelesaikannya dan tidak membuat salah satu dari mereka tersiksa seperti ini. "Tapi kalau itu masalah sebenarnya, kenapa Miska masih ngebully Faya? Kan Ari sekarang udah jadi pacarnya Miska." Tanya Vano yang membuat Rizal mengangguk setuju. "Yaudah sih, cewek kan emang gitu," ucap Dado yang juga ikut bingung. "Bener tuh, cewek itu binggungin. Kayak Widya nih, masak iya udah gue tembak masih aja nggak mau. Padahal kemarin-kemarin ngode minta di resmiin." Dan bukan namanya Rizal jika tidak curhat. Dengan wajah putus asah, cowok itu pun menumpahkan semua perasaannya pada Dado, Vano, dan Gema. Ya, Gema. Cowok yang sedari tadi hanya diam dan sibuk memakan roti sobek yang tadi ia beli di kantin. Karena selepas subuh Gema tidur lagi, ia pun jadi telat bangun. Dan tidak sempat sarapan di rumah. tbc!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Head Over Heels

read
15.7K
bc

DENTA

read
17.0K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.4K
bc

Byantara-Aysha Kalau Cinta Bilang Saja!

read
284.5K
bc

(Bukan) Pemeran Utama

read
19.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook