bc

Impian Kecil Dania

book_age16+
2.1K
FOLLOW
17.9K
READ
family
love after marriage
arrogant
stepbrother
doctor
drama
sweet
brilliant
genius
first love
like
intro-logo
Blurb

Impian Gista menjadi isteri seorang Muhammad Akbar Alfarizi akhirnya tercapai, namun semua yang ia bayangkan pupus saat dirinya tahu Akbar tak memiliki perasaan padanya. Kemudian Gista tahu bahwa Akbar menikahinya hanya untuk menghancurkan keluarganya terutama pada orang tua Gista, atas dendam yang sudah lama a miliki karena kisah masa lalunya. Kemarahan Gista bertambah saat orang tuanya memberikan hak kepemilikan rumah sakit atas nama Akbar bukan dirinya. Semua itu membuat Gista tak terima dan berjanji akan merebut kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya, yaitu dengan menghadirkan Dania di kehidupan masa depan mereka.

chap-preview
Free preview
1. IKD
Didepan rumah yang megah terlihat seorang gadis cantik dengan menggunakan sebuah gaun yang indah berwarna pink sedang mondar mandir dengan raut wajah yang terlihat sangat risau. Sampai kedatangan para tamu yang datang pun tak ia hiraukan, dia tetap fokus menelfon seseorang yang ia tunggu namun tak kunjung datang. Sampai sang mama menghampirinya untuk menenangkannya. “ Gista.” Panggil sang mamah dan gadis bernama Gista itu pun menoleh saat namanya dipanggil. “ Ma, kak Akbar ma, kenapa dia belum juga datang.” Rengeknya dengan cemas. “ Tenang aja sayang pasti dia datang kok, dia sedang ada pasien jadi agak telat, ngga mungkin dong Akbar meninggalkan acara sepenting ini.” Mama mencoba menenangkan sang putri tercinta. “ Tapi dari tadi Gista telfonin ngga diangkat, Gista takut dia kenapa-napa.” Ucapnya lagi sambil menunjukan panggilannya pada Akbar. “ Tadi papah udah tanya sama temannya, memang Akbar tiba-tiba tadi ada pasien dan sekarang dia sedang menuju kesini kok, jadi mending kita masuk kedalam ngga enak diliatin para tamu masa yang punya acara mukanya ditekuk gitu sih.” Terang sang mama sambil mencubit pipi Gista, Gista pun sedikit tenang karena calon tunangannya baik-baik saja. Namun saat mau masuk kerumah sebuah mobil yang sangat Gista hafal memasuki pekarangan rumah. Senyum manis seorang Gista pun langsung terpancar tanpa menunggu yang didalam mobil keluar Gista langsung menghampirinya. Ya dialah Muhammad Akbar Alfarizi calon tunangan sekaligus calon suami seorang gadis bernama Anindya Gista Saputri. “ Kakak.” Peluk Gista saat Akbar baru keluar dari mobilnya membuat Akbar hampir saja terjatuh karena pelukan Gista yang tiba-tiba. “ Akhirnya kamu datang juga, Gista khawatir banget takut kakak kenapa-napa, abis dari tadi ditelfonin ngga bisa-bisa.” Rengeknya sambil menampilkan wajah manjanya pada Akbar. “ Tadi tiba-tiba aku ada pasien dan ponsel aku baterainya abis Gis, sorry jadi telat.” Jawabnya. “ Ya ampun gimana Gista ngga makin cinta sama kakak kalau calon pendamping Gista begitu peduli sama orang lain, tapi sayang dia hampir aja ngecewain calon isterinya sendiri.” Rengeknya. “ Gista udah merajukknya nanti aja, Akbar acara udah mau dimulai nak mending sekarang kamu bersiap.” Ucap sang mama dan Gista terlihat sebal, sedangkan Akbar hanya tersenyum tipis sambil mengacak-ngacak rambut Gista. “ Bener kata mama kasihan tamu-tamu pasti udah nungguin kita.” Jawab Akbar dan Gista langsung menarik Akbar untuk melewati pintu samping rumah karena tak enak diliat para tamu, masa calon tunangan pria baru datang. “ Gista udah siapin semua baju kakak di kamar, Gista ikut kakak kekamar sekalian Gista mau benerin make up Gista yang udah mulai pudar karena kelamaan nungguin kakak.” Balasnya dengan manja. Saat Gista sedang membenarkan make upnya dibantu oleh perias, tak lama kemudian Akbar keluar dari kamar mandi yang sudah menggunakan baju yang Gista siapkan khusus untuk acara pertunangan mereka.Gista melihat Akbar pun langsung menghampirinya dan membantu Akbar memasangkan dasi. Akbar hanya tersenyum dengan sikap Gista. “Makasih.” “ Ini yang dari dulu Gista impikan memasangkan dasi kak Akbar, Gista bahagia banget akhirnya Gista akan jadi isteri kakak dan impian Gista kesampean, Gista adalah wanita paling beruntung dan bahagia karena menjadi calon isteri dari seorang Muhammad Akbar Alfarizi, seorang dokter tampan dan memiliki segudang pesona, eh tunggu masa Gista manggilnya kakak terus sih kan kak Akbar udah ngga jadi kakak Gista lagi kita kan bakalan nikah, kalau gitu Gista manggilnya mas Akbar biar romantis kalau ngga sayang.” Ucap Gista sambil melingkarkan tangannya pada leher Akbar. Dia tak malu menampilkan keromantisannya walau masih ada orang dalam sana, namun berbeda dengan Akbar dia terlihat tak nyaman karena sikap Gista yang baginya agresif. “ Terserah kamu mau manggil apa aku ikut aja, tapi ngga kaya gini Gis malu diliatin orang.” Jawab Akbar dengan cuek sambil melepaskan pelukan Gista. “ Kenapa mesti malu kita kan bentar lagi nikah, mbanya juga ngerti kok, iya kan mba.” Tanya perias itu dan hanya dibalas anggukan sambil tersenyum kearah mereka. “ Udah ayo kita turun pasti udah ditungguin dibawah.” Akbar yang akan berjalan terlebih dahulu langsung ditaik tangannya oleh Gista. “Ada apa lagi. “ Ihhhhh mas Akbar tuh ya ngga romantis banget deh, gandeng dong tangan Gista, masa kita jalannya sendiri-sendiri apa kata orang nanti.” Rengek Gista lagi membuat Akbar pasrah dan menarik tangan Gista kemudian ia kaitkan dengan lengannya membuat Gista tersenyum puas. Semua pandangan para tamu menuju kearah pasangan yang sedang berbahagia ini. Gista yang berjalan dengan senyuman lebarnya menampakkan pesona kecantikannya, sedangkan Akbar dengan wajah datarnya karena bagi siapa saja yang melihat Akbar pasti sudah paham akan sikap laki-laki ini mau bahagia atau bersedih wajahnya akan sama saja yaitu datar. Namun bagi seorang Gista itulah pesona dari tunangannya. Setelah itu acara langsung dimualai yaitu acara tukar cincin. “ GISTA.” Panggil sahabat-sahabat Gista dengan keras membuat perhatian para tamu. “ Akhirnya dialah gadis yang berhasil menjadi penakluk seorang dokter tanpa ekspresi.” Ucap Atika salah satu sahabatnya zaman SMA dan kuliah dulu. Gista langsung tertawa mendengar penuturan Atika. “ Ihhhh jangan panggil dia dokter tanpa ekspresi, dia itu calon suami Anindya Gista Saputri tau awas aja kalau ngejek dia lagi.” Jawab Gista yang tak terima Akbar dipanggil seperti itu walaupun satu rumah sakit sudah tahu julukan itu. “ Udah Gis jangan diliatin terus, nanti tuh mata lama-lama keseleo tahu, tenang aja ngga bakalan hilang kok tuh tunanganmu.” Ledek Fina yang melihat Gista tak henti-hentinya menatap Akbar. “ Usaha kamu selama ini ngga sia-sia tahu ngga Gis, aku sebagai sahabat kamu bangga karena kamu berhasil mendapatkan laki-laki yang kamu cintai dan kamu perjuangkan selama hampir 7 tahun.” Balas Alea. “ Iya yang tadinya Cuma jadi kakak angkat sekarang berbalik jadi calon suami, hebat kamu Gis, emang dikasih pelet apa tuh kak Akbarnya sama kamu.” Gista langsung melotot dan mencubit Atika karena ucapannya itu. “ Enak aja dikasih pelet, dia tuh juga terpesona dong dengan seorang Gista, Apa sih yang ngga bisa Gista lakuin.” Jawabnya dengan gaya sombongnya membuat para sahabatnya tertawa. “ Berita pertunangan kamu tuh bikin heboh satu rumah sakit, apalagi para dokter cewek dan perawat yang selalu mencari perhatian dari kak Akbar mereka semua patah hati, karena dokter pujaan hati mereka sudah memiliki tambatan hati.” Ungkap Fina sahabat Gista yang sama menjadi doker juga di Rumah Sakit milik papahnya Gista. “ Iya dong, biar mereka ngga jelalatan lagi ngliatin mas Akbarnya.” Jawab Gista dengan bangganya. “ Cie sekarang manggilnya ngga kakak lagi sekarang pakai mas…. Mas.” Ledek Atika membuat Gista tersipu malu. Berbeda dengan Gista, Akbar yang sedang bergabung dengan para tamu undangan yang tak lain adalah para dokter senior. Akbar terlihat serius mendengarkan para dokter itu bicara. Karena bagi Akbar setiap apa yang dibahas tentang masalah penyakit atau perkembangan rumah sakit adalah ilmu baginya. “ Sekarang dirumah sakit kita ada penerus pak Juna.” Ujar dokter Rey membanggakan Akbar didepan papah Gista yang tak lain papah angkatnya juga “ Kalau ngga salah denger Akbar juga sedang buka Bisnis ya.” Tanya Dokter Dito, sedangkan Akbar hanya membalas dengan anggukan. “ Iya Akbar sedang belajar berbisnis sekarang, ya walaupun belum besar tapi papah yakin Akbar akan segera bisa mengembangkannya.”Jawab pak Arjuna papahnya. “ Assallamualaikum.” Salam seorang laki-laki muda seumuran dengan Akbar menyapa mereka dialah Ciko sahabat Akbar. “ Waalaikumsalam.” Balas semua sambil menengok kearah Ciko. “ Akbar permisi dulu ya pah, dok.” Pamitnya sambil karena sahabatnya Ciko sudah datang. “ Woi bar, sorry gue telat, selamat bro akhinya lho bakalan nikah, gue kira lho ngga suka tuh sama si Gista, dan gue kaget aja saat lho bilang mau nikah sama adik lho sendiri tadinya gue mau minta bantuan lho untuk deketin gue sama Gista eh malah udah lho ambil duluan.” Ledek Ciko. “ Emang barang diambil-ambil, namanya juga jodoh Cik siapa yang tahu.” Jawabnya datar. “ Tapi gue salut tuh sama si Gista bisa menaklukan hati seorang dokter tanpa ekspresi dan usaha dia dari dulu menjauhkan lho dari wanita-w*************a selalu berhasil. Hebat tuh Gista.” Ledek Ciko lagi membuat Akbar memukul lengannya. “ Udah ngga perlu dibahas, eh iya gimana seminar kemarin.” Tanya Akbar mengalihkan pembicaraan tadi. “ Alhamdulillah lancar bar.” Jawab Ciko. Bagi seorang Akbar karir adalah hal yang penting dan pertunangannya ini dengan Gista pun adalah satu hal yang tak dia sangka juga, karena dia tak menyangka akan menikah dengan adiknya sendiri walaupun hanya adik angkat. Tapi walaupun mereka bukan kakak adik kandung Akbar selalu melindungi Gista seperti seorang kakak. Tapi berbeda dengan Gista yang awalnya dia bahagia akhirnya memiliki saudara apalagi seorang kakak laki-laki yang awalnya dia anggap seseoarang yang akan selalu menjaganya, namun lama-lama rasa sayang itu berubah menjadi rasa sayang yang berbeda bukan rasa sayang seorang adik kepada kakaknya namu kasih sayang seorang wanita kepada laki-laki. Akbar merasakan perubahan sikap Gista saat dia menginjak SMA, Gista selalu memusuhi ataupun menjauhkan teman perempuan Akbar yang terlihat genit dan cari perhatian pada Akbar, bahkan mereka ada juga yang dikerjani oleh Gista. Sampai setiap wanita yang akan dekat dengan Akbar sewaktu SMA takut pada Gista.  Karena walaupun dulu Gista masih kelas satu dia sudah jago beladiri, dia sering mengikuti ekstra yang Akbar ikuti termasuk beladiri, semua orang menyebut Gista itu ekornya Akbar selalu aja mengikuti Akbar, dimana ada Akbar selalu ada Gista. Dan sampai di tempat kuliah pun juga Gista mengikuti Akbar. Tadinya sang papah heran mengapa Gista jadi mau mengambil kedokteran padahal dulu Gista dibujuk seperti apapun dia tak mau juga mengambil kedokteran. Berbeda dengan sekarang tak ada yang membujuknya dia sudah meminta pada orang tuanya untuk masuk ke fakultas kedokteran seperti kakaknya. Awalnya orang tua Gista merasa aneh dengan sikap Gista yang terlalu agresif, dan posesif pada Akbar sebagai seorang adik. Dan semua itu terjawab saat mamah Gista tahu kalau putri satu-satunya itu menyukai kakak angkatnya sendiri. Jadi ide orang tua Gistalah akhirnya Akbar dan Gista sekarang bersama dan bertunangan, karena mereka pun bahagia jika kedua anaknya akan tetap bersama mereka dan bersatu. Akbar pun tak menolak dengan pertunangan ini walaupun taka da yang tahu bagaimana perasaan Akbar saat ini pada Gista karena dia orang yang sulit mengungkapkan rasa sayang pada orang lain. Walaupun Akbar tak pernah mengungkapkan perasaannya pada Gista, namun bagi Gista persetujuan untuk menikah dengannya adalah salah satu bukti Akbar menyayanginya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Wedding Organizer

read
46.7K
bc

MANTAN TERINDAH

read
6.9K
bc

Mentari Tak Harus Bersinar (Dokter-Dokter)

read
54.1K
bc

The Ensnared by Love

read
103.8K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.0K
bc

Dua Cincin CEO

read
231.4K
bc

Married With My Childhood Friend

read
43.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook