bc

Lee Suami Bayaran Mantan Suamiku

book_age18+
16.7K
FOLLOW
188.8K
READ
love-triangle
contract marriage
love after marriage
arrogant
badboy
confident
drama
sweet
asexual
husband
like
intro-logo
Blurb

Ali Alamsyah (24 tahun), harus terjebak dalam pernikahan sandiwara dengan seorang janda kaya, tanpa anak, Aleana Almadita (30 tahun).

Reno Burhanudin (35 tahun) , membayar Ali sebagai suami bayaran bagi Alea, mantan istrinya. Agar Reno bisa menikah kembali dengan Alea, mantan istrinya yang saat bercerai dengannya dua tahun lalu, sudah ia talak tiga.

Sebuah kejadian naas, membuat Ali, yang biasa dipanggil Lee, karena wajahnya yang mirip dengan Lee Min Ho, harus terjerat lebih lama dalam pernikahan dengan Alea. Alea yang judes, Alea yang temperamental, Alea yang galak. Bagaimana Lee harus menghadapi Alea, juga Reno yang meminta Lee menjaga Alea untuknya

chap-preview
Free preview
PART. 1
    Lee berdiri gelisah di sisi mobilnya. Perasaannya sangat tidak enak, sesekali ia menatap ke arah pintu, tempat di mana pesta ulang tahun teman Alea dilakukan. Lee menatap jam di pergelangan tangannya, jarum jam menunjukan pukul dua belas malam lewat sepuluh menit. Sudah sangat larut menurut Lee. Namun tidak ada tanda-tanda pesta akan berakhir.     "Sudah waktunya pulang, nyonya," gumamnya sendirian, lalu ia melangkah dengan langkah lebar. Penjaga pintu yang mengenalnya sebagai supir Alea, mengijinkan ia masuk. Tiba di dalam, dalam lampu yang berkedap kedip temaram, dan hingar bingar suara musik. Serta banyaknya orang yang tengah bergerak sesuka hati mereka, di seantero ruangan yang dijadikan tempat pesta, Lee mencoba mencari sosok nyonyanya. Tatapannya jatuh pada dua orang wanita, dan dua orang pria, yang duduk di sofa, di sudut ruangan. Lee segera menuju ke sana, ia berdiri di samping Alea. Empat orang itu menatap ke arahnya. Tatapan melecehkan tentunya, karena status Lee sebagai supir pribadi Alea.      "Sudah waktunya pulang, Nyonya." Lee menatap Alea.      "Heeh, apa hakmu mengaturku, Lee!" seru Alea. Tatapan tajam mata Alea menyambar mata Lee. Nada suaranya sangat keras, Alea berteriak untuk mengimbangi suara musik yang nyaring.      "Tuan Reno meminta saya untuk mengingatkan anda, anda tidak boleh pulang lebih dari jam 12 malam." Lee tetap bicara dengan sopan, meskipun Alea membentaknya. Alea mendengus kesal, ia meminum cairan berwarna merah di dalam gelas di hadapannya.      "Jangan pulang sekarang Alea, ayolah satu jam saja lagi," bujuk Martin, salah satu dari pria yang bersama Alea.      "Maaf Tuan, Nyonya saya harus pulang sekarang. Mari Nyonya," Lee mengambil tas Alea yang ada di atas sofa, di samping Alea. Alea memijit kepalanya, ia merasakan sesuatu yang aneh tengah menjalari tubuh, dan perasaannya. Hal itu membuatnya menurut saja saat Lee menarik lengannya, agar ia segera bangkit dari duduknya.       "Aku pulang duluan, kepalaku agak pusing," pamit Alea, Martin berusaha mencegahnya.       "Istirahatlah dulu di sini Alea, biar aku nanti yang mengantarmu pulang," Martin menarik tangan Alea yang lainnya. Lee menatap Martin tajam, ditepiskan tangan Martin dari tangan Alea.       "Singkirkan tangan anda Tuan, Nyonya Alea akan pulang bersamaku." Lee segera membawa Alea pergi dari tempat itu. Alea duduk di jok belakang, sementara Lee menyetir di depan. Alea mulai merasakan gatal, dan panas menyerang tubuhnya. Otaknya berpikir cepat, ia mulai menyadari sesuatu yang tidak beres terjadi pada tubuhnya. Alea yakin, ia sudah meminum sesuatu yang membuatnya menjadi seperti ini.  Yang ia tidak tahu, siapa yang melakukannya.      'Apa ini perbuatan Martin?' Alea berusaha menahan dirinya, dan menjaga imagenya di depan Lee, supirnya. Supir yang sudah di bayar Reno, untuk menikahinya, demi memuluskan jalannya untuk bisa menikah kembali dengan Reno, mantan suaminya, yang dulu sudah nenjatuhkan talak tiga kepadanya. Meski rasa gatal, dan panas tak tertahankan, juga keinginan gila yang mendesak di dalam dirinya butuh untuk dilampiaskan. Tapi Alea berusaha bertahan, dan ia mampu melakukannya sampai mereka tiba di rumah.      Begitu tiba di rumah, tanpa menungu Lee, atau satpam rumah yang sedang menutup pintu pagar, membukakan pintu mobil untuknya, Alea membuka pintu mobil sendiri, dan langsung ke luar dari mobil. Tapi, ia harus menunggu Lee membuka pintu rumah. Karena saat ini dua orang asisten rumah tangganya beserta suami mereka yang juga bekerja di rumahnya, sedang ijin pulang kampung. Setelah Lee membuka pintu rumah, Alea melangkah cepat menaiki tangga, untuk menuju kamarnya. Ia langsung masuk ke dalam kamar mandi, dan mengguyur tubuhnya dengan air dari shower. Sementara Lee, memeriksa semua pintu, dan jendela, memastikan kalau ia sudah benar-benar menguncinya. Setelah semua ia rasakan beres, Lee menuju kamarnya di bagian samping rumah. Di bagian samping kiri rumah, ada satu kamar untuknya. Sedang di dekat dapur ada dua kamar. Yang satu untuk Mang Ucup bersama Bik Tumini, istrinya. Sedang kamar yang lain untuk Mang Eep, dan Bik Jumah, istrinya.      Lee melepas pakaiannya, lalu meraih handuk, dan masuk ke dalam kamar mandi yang berada di samping kamarnya. Setelah mandi, dengan hanya memakai handuk di pinggang, Lee masuk kembali ke dalam kamarnya. Pintu kamar baru saja ia tutup, ketika terdengar ada yang mengetuk. Kening Lee berkerut dalam, ia buka pintu dengan rasa penasaran. Matanya melebar menatap Alea yang berdiri di hadapannya, dengan hanya mengenakan jubah mandi, rambut Alea terlihat basah. Belum lagi Lee sempat membuka suara, saat Alea mendorongnya, hingga ia jatuh telentang di atas dipan kecil tempat tidurnya. Alea merenggutkan handuk yang menutupi pinggang Lee.      "Nyonya .... " Hanya itu yang bisa dikatakan Lee, karena mulutnya sudah dibekap Alea dengan ciuman yang sulit untuk ia elakan. Lee hanya diam, karena ia menyadari, Alea melakukan ini diluar kontrol dirinya. Lee sudah curiga sejak di dalam mobil tadi, kalau Aleaa tengah berusaha menahan sesuatu. Lee bukan pria polos yang tidak tahu apa-apa. Kehidupan masa lalunya tak seindah cerita-cerita di drama Korea. Lee membiarkan Alea melakukan apa yang diinginkan dari dirinya. Lee tahu, Alea perlu untuk mencari seseorang sebagai tempat untuk menuntaskan hasratnya, hasrat yang pasti akan sangat menyakitkan baginya, jika tidak dituntaskan segera.      Lee menaruh curiga pada Martin, sebagai orang yang sudah mencampur minuman Alea dengan obat perangsang. Karena Martin terlihat sangat keberatan saat ia mengajak Alea untuk pulang.      "Mmhhhh," terdengar lenguhan Alea, saat bibirnya menyusuri d**a bidang Lee dengan tergesa. Bibir Alea, menangkup ujung d**a Lee, membuat tubuh Lee menegang, keinginannya untuk hanya diam, tidak bisa lagi ia lakukan. Serangan bertubi Alea di tubuhnya, membangkitkan apa yang selama ini sudah lama tidur dari dirinya. Alea tidak lagi bermain sendiri, tapi Lee berusaha memberinya kepuasan.  Lee melupakan sejenak apa yang dipesankan Reno kepadanya, agar ia menjaga Alea, untuknya.      'Bukankah ini juga bentuk lain dari menjaga Alea. Dari pada Alea bercinta dengan pria di luar sana, lebih baik bercinta denganku, yang sudah menjadi suaminya, meski hanya suami bayaran saja' Lee mencari pembenaran atas apa yang tengah ia nikmati saat ini. Tubuh Alea, cumbuan Alea, sentuhan Alea, yang tidak mampu ia abaikan begitu saja. Ia pria normal, meski dalam kondisi biasa ia yakin sanggup bertahan, tapi dalam kondisi luar biasa seperti ini, ia lebih memilih untuk menikmati saja. BERSAMBUNG

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Om Bule Suamiku

read
8.8M
bc

Nur Cahaya Cinta

read
358.5K
bc

Istri Muda

read
391.9K
bc

Bukan Istri Pilihan

read
1.5M
bc

Suamiku Calon Mertuaku

read
1.4M
bc

Pengganti

read
301.7K
bc

Mafia and Me

read
2.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook