bc

GoodNight Miss ✔️✔️

book_age18+
2.0K
FOLLOW
56.3K
READ
love-triangle
teacherxstudent
second chance
scandal
others
student
drama
comedy
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

This is about toxic relationship.

The stories between teacher, student and their drama.

Rara, harus memendam kekesalannya. Ketika, hari pertama mengajar, sudah bertemu dengan titisan dedemit berwajah bule, keseringan bersama membuat affair itu terjadi. Padahal Rara sudah memiliki tunangan yang dewasa, matang, malah ia jatuh dalam pesona seorang brondong yang m***m akut. Awalnya, Rara hanya ingin mengetahui rahasia kelam hidup Gerald, namun ia melakukan semuanya dengan cinta.

Rara kembali dihadapkan kenyataan harus memilih tunangannya atau Gerald. Rara akhirnya terjebak, ketika ia menyerahkan seluruh dirinya pada anak muridnya sendiri. Rara tak mungkin kembali, ketika ia menyadari hubungan yang dijalani hanya racun.

Mampukah Rara, kembali ke kehidupan asal sebelum bertemu Gerald, dan mengembalikan keadaan seperti semula?

Muluskah, perjalanan cinta yang ditentang habis-habisan, dan perjalanan cinta tak biasa antara guru dan seorang murid?

chap-preview
Free preview
First Day
Siang hari yang ditemani hujan dan secangkir cappucino dingin dengan ditemani orang tercinta. Ya, hari ini aku bersama Mas Rangga, tunanganku. Meskipun, sudah bertunangan tapi aku dan Mas Rangga belum mempunyai plan untuk menikah secepatnya, aku merasa terlalu muda untuk usia 23 tahun. Walau umur Mas Rangga, tak lagi muda, mas Rangga sudah genap berusia 28 tahun. Aku memang, belum mempunyai komitmen untuk menikah sekarang. Dan aku mempunyai, tunangan yang berhati seluas samudra, dan sebening embun. "Hujannya awet bangat ya?" Tanya Mas Rangga. "Iya mas." Jawabku sambil menyeruput cappucino yang dingin, sambil sibuk menerawang entah menerawang apa itu. Aku memikirkan, masa depan yang akan ku lalui berasama tunanganku ini. "Berry." Panggil Mas Rangga. Mataku langsung bersibobrok dengan manik hitam milik Mas Rangga. Manik hitam itu, menatapku begitu dalam, seolah menyelam dalam mataku. Aku hanya diam, melihat keseriusan di wajah Mas Rangga. Sambil menerka-nerka pikiran yang ada dalam tunanaganku. Yang pasti, aku tidak tahu apa yang Mas Rangga pikirkan, karena aku bukan cenayang yang bisa membaca pikiran orang lain. "Mas sayang kamu." Hampir dua menit, ditatap begitu dalam dan hanya kata itu yang keluar dari mulut Mas Rangga. "Aku udah tahu." Jawabku. Karena, setiap saat kata itu yang selalu di lontarkan. Entah lewat langsung, lewat telpon, lewat chatting. Bisa-bisa lewat mimpi. "Hujannya awet bangat ya? Semoga, cinta kita bisa awet seperti ini, sampai kakek-nenek dan beranak-cucu." Kata Mas Rangga dengan mode begitu semangat. Ia memang selalu bersemangat membahas masa depan. Aku hanya menjadi pendengar setia, karena otakku pendekku belum sampai sejauh itu memikirkan. Aku sedang menikmati masa mudaku sekarang. "Hm." Walau jawaban yang singkat, yang keluar dari mulutku. Aku begitu menyanyangi lelaki dewasa didepanku. Ia segalanya bagiku. "Kamu cantik hari ini." Kata Mas Rangga, sambil mengusap pipiku. Aku hanya diam, dan menikmati sapuan lembut itu di pipiku. "Pulang yuk mas." Ajakku. Suasan diluar juga sudah sedikit reda, walau masih rintik-rintik. Aku bersama Mas Rangga, keluar tanpa mengucapkan sepatah kata. Mas Rangga, mengengam erat tanganku dan berjalan bergandengan, tangan Mas Rangga yang besar dan hangat, selalu mampu menghangatkan, sampai ke hatiku. "Apapun, yang terjadi, mas akan selalu berada bersamamu." Kata Mas Rangga, sambil mengecup tanganku, ketika kami sudah masuk didalam mobil. Aku hanya diam, menikmati aliran hangat yang disalurkan Mas Rangga. "Rananta Asmira." Panggil Mas Rangga, menyadarkanku dari lamunan. "Ada yang menganggu pikiran?" Aku menggeleng. "Sedikit lelah aja Mas." Jawabku, dengan suara lemah. *** "Udah pulang?" Suara lembut, yang menyapaku ketika mencapai, pintu masuk.  "Iya, bunda. Rara ke kamar ya bunda." Aku pun, langsung menuju kamarku yang berada di lantai atas. Dan membiarkan Mas Rangga, mengobrol bersama bunda. Bunda sudah menganggap, Mas Rangga seperti anak sendiri.  Dengan membuka pintu, aku langsung disambut warna cerah. Ya warna pink, dan kamarku semuanya didominasi warna pink.  Ku rebahkan, tubuh kecilku di atas kasur berbalut seprai pink.  Entah kenapa, hari ini rasanya begitu lelah. Setelah pulang sekolah, rasanya semua tenagaku terkuras habis.  Ya, aku adalah  seorang guru Bahasa Inggris yang mengajar di SMA Mercusuar. Merupakan, salah satu sekolah elit di sekolahku. Hanya siswa berprestasi dan yang orang tuanya yang memiliki kantong tebal, yang bisa mengenyam pendidikan di Mercusuar. Aku sendiri merupkan, salah seorang yang beruntung mengajar disekolah tersebut. Begitu banyak syarat, untuk bisa mengajar disekolah tersebut. Nasib baiknya, aku lolos tes pra teaching. Yaitu, di tes kemampuan para guru mengajar, dan menguasai kelas. Walau pengelaman pertama, tapi aku berhasil.  Alasanku memilih jurusan Bahasa Inggris, karena aku terobsesi dengan orang bule. Menurutku, orang barat itu keren. Seperti yang kita ketahui, kehidupan di negara barat yang lebih maju. Dari segi pendidikan, teknologi, pola pikir. Dan point plus-plus, yang sangat aku kagumi dari orang bule itu, belum ada sejarahnya, aku melihat orang bule jelek. Dari kacamata pengamatanku, semua orang bule itu tampan. Dan cita-citaku sangat sederhana sekali: menikah dengan bule.  Walau aku sudah bertunangan. Dalam hati kecilku, aku selalu berharap dan berdoa, jodohku sebenarnya orang bule.  Sebenarnya, aku tidak begitu tertarik untuk menjadi pengajar. Padahal, guru merupakan pekerjaan paling mulia. Aku malas, jika harus memikirkan, nasib dan kehidupan anak muridku. Aku manusia yang bebas, dan tidak suka di atur.  Aku tidak terlalu berminat menjadi guru. Tapi, jurusan yang ku ambil, di bidang pendidik. Akhirnya, aku harus memakai sarjana yang telah kuraih selama 4 tahun. Semoga aku bisa menjadi, pendidik yang baik dengan berprofessional. Bukan seperti pendidik lain, yang hanya memikirkan perut. Banyak sekali, pendidik yang tidak memperhatikan kualitas mengajar. Yang penting formalitas, yang mengkorupsi waktu mengajar. Ada yang mengajar asal-asalan, yang penting kewajiban terlaksana. Aku ingin, ilmu yang ku ajarkan nanti, benar-benar dapat diterapkan oleh peserta didikku. Sehingga tidak sia-sia, bekal ilmu yang kuberim dan bisa, menjadi ladang pahala buatku.  Ah... aku benar-benar lelah, memikirkan kebobrokan sistem pendidikan dinegara ini. Semoga, aku tidak menjadi salah satu pendidik yang malah akan merusak generasi emas sekarang. Yang datang hanya masuk, menampakan muka. Malah memberi ceramah bukan ilmu. Ada bagusnya, ceramah agar siswa sadar. Tapi, percayalah aku pernah berada di posisi tersebut. Semuanya hanya akan angin lalu, bagi murid-murid. Yang ada, hanya kita kehabisan energi karena mengoceh yang tidak ada faedahnya.  Cukup sudah, dumelanku. Karena, tidak akan yang pernah mengerti, pikiranku yang begitu rumit.  Bolak-balik dan aku pun terlelap. Masuk dalam dunia mimpi, yang menentukan nasib kehidupanku dimasa depan.  *** 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

See Me!!

read
87.9K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.1K
bc

I Love You Dad

read
282.7K
bc

Yes Daddy?

read
797.9K
bc

SEXRETARY

read
2.1M
bc

My Sexy Boss ⚠️

read
539.5K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
60.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook