bc

Hasrat Terpendam Sang Miliarder

book_age18+
22.3K
FOLLOW
171.9K
READ
billionaire
revenge
contract marriage
self-improved
dare to love and hate
CEO
drama
bxg
city
rebirth/reborn
like
intro-logo
Blurb

“Kamu tidak memiliki pilihan lain, Vania. Layani dia atau aku akan menyuruh adikmu untuk menggantikanmu!”

Vania Arkasana terbelalak syok mendengar perintah yang diberikan suaminya, Cakra Pratama. Bagaimana tidak? Pria itu memintanya untuk ‘melayani’ calon mitra bisnis perusahaannya demi mendapatkan proyek bernilai miliaran rupiah!

Vania tidak pernah sekali pun berpikir jika pria yang sudah lima tahun menjadi suaminya itu akan menjual tubuhnya kepada pria asing yang tidak pernah ditemuinya.

Vania merasa terhina karenanya, tetapi juga tak berdaya dengan ancaman yang diberikan suaminya dan terpaksa menuruti perintah tersebut.

Alangkah terkejutnya Vania saat mengetahui bahwa pria yang harus dilayaninya itu adalah mantan suaminya sendiri, Galaksi Bamantara. Pertemuan mereka telah mengungkapkan sebuah kebenaran yang membuat Vania tercengang.

Karena terpukul dengan kebenaran tersebut, Vania larut dalam kesedihan dan penyesalannya hingga sebuah kecelakaan merengut nyawanya.

Rasanya Vania ingin tertawa ironis dengan akhir hidupnya. Akan tetapi, ternyata kehidupannya tidak berakhir begitu saja. Ketika Vania membuka matanya, ia dikejutkan dengan kenyataan bahwa dirinya telah kembali ke masa enam tahun yang lalu di mana dirinya baru saja menjadi istri dari Galaksi Bamantara, CEO Bamantara Group!

chap-preview
Free preview
Bab 1 - Hanya Demi Sebuah Kontrak Bisnis
“Apa kamu tidak salah bicara, Mas?” Vania Arkasana menatap suaminya dengan tatapan syok. Sepasang bola mata cokelat almond-nya terbelalak lebar. Ia telah berdiri di depan meja kerja suaminya dengan penuh pertanyaan yang terus memintanya untuk mendapatkan jawaban dari bibir pria itu. “Kamu tidak sedang mabuk kan, Mas?” Vania kembali melontarkan pertanyaan yang membuat suaminya, Cakra Pratama, tampak malas menanggapinya. Tentu saja Cakra tidak mabuk. Ia sangat sadar tanpa adanya aroma alkohol yang mengitari sekelilingnya. Daripada menjawab pertanyaan Vania, Cakra malah menyibukkan dirinya dengan membaca dokumen di tangannya dan menganggap pertanyaan wanita itu sebagai angin lalu saja. Namun, Vania tidak peduli dengan sikap acuh tak acuh suaminya. Ia perlu penjelasan dari suaminya itu atas permintaan yang baru saja diajukan padanya. Vania ingin memastikan bahwa indera pendengarannya masih berfungsi dengan baik. “Mas, tolong jelaskan kalau semua yang kamu katakan tadi itu cuma bercanda saja! Kamu bohong kan, Mas?” Nada suara Vania telah meninggi, tetapi juga mulai terdengar lirih. Genangan cairan kristal telah menumpuk di pelupuk matanya. Permintaan yang baru saja bergulir dari bibir suaminya itu bak petir yang meruntuhkan semua angannya. Tentu saja tidak ada petir di tengah hari yang terik seperti siang ini. Panasnya saja dapat membakar kulit Vania jika ia berdiri lima menit saja di luar ruangan terbuka. Iris cokelat Vania menatap suaminya dengan tajam. Melihat sikap keras kepala wanita itu, akhirnya Cakra memutuskan untuk menunda pekerjaannya sejenak. Perlahan pria itu beranjak dari tempat duduknya dan berdiri di depan Vania dengan sorot mata yang dipenuhi kekecewaan. “Apa lagi yang perlu aku jelaskan, Vania? Aku tidak mabuk dan semua yang kamu dengar itu benar,” tukas Cakra yang tidak berminat untuk memenuhi harapan istrinya. Bibir Vania bergetar pelan. Ia berusaha menahan diri untuk tidak menangis, tetapi buliran demi buliran kristal telah menghujam wajahnya yang sempat dipoles make up tipis sebelumnya. Padahal beberapa saat lalu Vania berharap pria itu berkata bahwa ia sudah salah bicara sehingga melontarkan kalimat yang sangat gila menurutnya. Ya, bagaimana tidak? Pria berstatus suaminya itu meminta Vania untuk melayani seorang pria asing! Suami mana yang akan meminta istrinya untuk melayani pria lain? Tentu saja hati Vania remuk redam mendengar hal tersebut. Hubungan Vania dengan suaminya selama lima tahun ini memang tidak berjalan terlalu mulus. Padahal sebelumnya ia telah menaruh harapan yang tinggi terhadap pernikahan mereka. Sayangnya, badai terus menerpa rumah tangga mereka. Akan tetapi, Vania tidak pernah mengeluh meskipun sampai saat ini ia belum dikarunia seorang calon buah hati untuk meramaikan kehidupan rumah tangga mereka. Lima tahun menikah dengan Cakra, Vania belum menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Wanita itu telah berulang kali mengajak Cakra untuk melakukan konsultasi ke dokter kandungan, tetapi pria itu selalu berkilah dengan dalih sibuk dengan pekerjaannya dan meminta Vania untuk tidak mempermasalahkan hal tersebut karena usia mereka masih tergolong muda. Vania dan Cakra memang belum menginjak usia kepala tiga. Namun, pembicaraan orang-orang terdekat Cakra mulai membuat Vania resah. Akhirnya Vania berhasil membujuk suaminya untuk melakukan konsultasi dengan dokter kandungan setahun yang lalu. Akan tetapi, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Vania mengalami infertilitas karena faktor gangguan pada sistem reproduksinya. Hati Vania hancur mendengar hasil pemeriksaan tersebut. Namun, ia tetap tidak menyerah dan mencoba melakukan serangkaian program kehamilan dengan harapan dapat segera mendapatkan calon buah hatinya dengan Cakra. Sayangnya, antusias Cakra tidak sebesar Vania. Sering sekali Vania mendiskusikan hal tersebut kepada suaminya itu, tetapi malah berakhir dengan perdebatan yang membuat hubungan mereka semakin mendingin. Seiring dengan berjalannya waktu, sikap Cakra bertambah semakin dingin padanya. Padahal Vania sudah mengorbankan banyak hal untuknya, termasuk pernikahannya dengan keluarga yang memiliki kekuasaan jauh di atas keluarga Pratama. Ya, Vania pernah menikah sebelumnya. Enam tahun yang lalu ia adalah nyonya muda di keluarga Bamantara yang merupakan satu dari sepuluh keluarga besar yang tersohor di Indonesia. Keluarga Bamantara memiliki aset yang tak terhitung nilainya dengan menjalani multibisnis di Indonesia. Bisnis utama Bamantara Group bergerak di bidang konstruksi dan properti yang berpusat di Jakarta. Anak perusahaannya telah merambah hingga ke kota-kota besar lainnya di Indonesia. Meskipun saat itu Vania adalah istri dari CEO Bamantara Group, tetapi kebahagiaan tidak menghampirinya. Pernikahan itu bukanlah keinginannya sendiri, melainkan pernikahan yang didasari perjodohan antar kedua keluarga yang diatur tanpa memikirkan perasaannya. Pernikahan itu dilaksanakan atas dasar permintaan kepala keluarga Bamantara, Wihesa Bamantara. Pria tua itu mengajukan lamaran kepada orang tua Vania karena ingin membalas budi baik dari kakek Vania, Hans Arkasana. Wihesa Bamantara dan Hans Arkasana sendiri memiliki hubungan persahabatan dan relasi bisnis yang baik. Sebelum Hans Arkasana meninggal, ia menandatangani surat persetujuan donor jantung yang diberikan untuk Wihesa yang saat itu memang memerlukan transplantasi jantung karena penyakit arteri koroner yang diderita sahabatnya itu. Dengan alasan balas budi inilah, Wihesa menjodohkan cucu sulungnya, Galaksi Bamantara dengan Vania untuk membuat ikatan keluarga antar dua keluarga melalui pernikahan mereka. Sebelum menikah dengan Galaksi Bamantara, Vania memang sedang menjalin hubungan kasih dengan Cakra Pratama. Pria itu adalah cinta pertamanya dan sulit bagi Vania untuk memutuskan hubungannya dengan pria itu. Sejak awal orang tua Vania tidak pernah setuju putri mereka dekat dengan Cakra. Walaupun keluarga Pratama juga termasuk keluarga yang cukup berada, tetapi jika dibandingkan dengan keluarga Bamantara, tentu saja Cakra tidak ada nilainya dibandingkan Galaksi. Vania tidak bisa menolak pernikahannya dengan Galaksi karena acara pernikahan telah dipersiapkan secara tiba-tiba tanpa persetujuannya. Ayahnya juga mengancam akan mengirim Vania keluar negeri dan mencabut semua fasilitas yang dimilikinya apabila ia masih terus membangkang. Sebagai seorang istri dari CEO Bamantara Group, Vania selalu mendapat perlakuan dingin dari suaminya. Galaksi Bamantara selalu bersikap acuh tak acuh padanya seolah pria itu juga terpaksa melakukan pernikahan itu dengannya. Karena diperlakukan dengan dingin, Vania juga tidak berniat membuka hati untuk suaminya itu. Terlebih masih ada Cakra yang terus mencurahkan cinta dan janji manis padanya. Ya, Vania masih berhubungan dengan Cakra tanpa sepengetahuan siapa pun meskipun telah berstatus sebagai menantu keluarga Bamantara. Ia juga menyembunyikan identitasnya sebagai istri Galaksi dari Cakra sehingga Cakra tidak tahu menahu siapa suaminya kala itu. Pernikahan dingin yang dijalani Vania dengan Galaksi hanya berlangsung selama satu tahun. Setelah Wihesa Bamantara meninggal dunia, ia pun mengajukan perceraian dengan Galaksi sesuai kontrak yang dilakukannya bersama pria itu. Vania dan Galaksi memang melakukan perjanjian pernikahan tanpa sepengetahuan keluarga mereka, di mana jangka waktu pernikahan mereka hanya sampai Wihesa Bamantara tutup usia dan menyerahkan hak warisnya kepada Galaksi. Setelah bercerai dengan Galaksi, Vania menikah dengan Cakra walaupun mendapatkan pertentangan yang sangat keras dari orang tuanya. Sayangnya, pernikahan bahagia yang dijanjikan Cakra hanya berlangsung sementara. Banyak perubahan yang terjadi setelah Vania melepaskan statusnya sebagai istri dari CEO Bamantara. Ia sempat berpikir jika mungkin semua hal yang terjadi adalah ganjaran yang harus didapat keluarganya karena memilih untuk berpisah dari Galaksi. Nama besar keluarga Arkasana perlahan memudar setelah Vania bukan menantu keluarga Bamantara lagi. Bisnis keluarga Arkasana pun mengalami kemunduran. Padahal dulu perusahaan Gandhi Jaya milik keluarga Arkasana memiliki peluang bisnis yang cukup besar di Indonesia, terutama di Jakarta. Vania akui jika Bamantara Group memang telah memberikan dukungan penuh kepada perusahaan ayahnya itu ketika ia masih menjadi menantu keluarga Bamantara. Karena hal itulah, sejak bercerai dari Galaksi, kondisi keuangan keluarga Arkasana mulai morat-marit dengan berbagai proyek perusahaan yang mengalami kemacetan dengan berbagai alasan yang tidak logis. Naasnya, terjadi sebuah kebakaran besar pada salah satu supermarket bahan bangunan milik perusahaan Gandhi Jaya. Akibatnya, perusahaan hampir mengalami gulung tikar karena kerugian yang dialami. Jika bukan karena Cakra ikut turun tangan dalam membantu keuangan perusahaan tersebut, mungkin perusahaan itu sudah tinggal nama saja. Meskipun berhasil diselamatkan dari keterpurukan, tetapi kejayaan perusahaan Gandhi Jaya tidak sama seperti dulu lagi. Vania dapat melihat ketekunan Cakra dalam mengembangkan kembali perusahaan ayahnya itu. Ia juga cukup memaklumi jika Cakra lebih banyak menghabiskan waktu di kantor untuk mengurusi pekerjaan yang diwariskan kedua orang tua Vania, tetapi permintaan Cakra hari ini tidak bisa ia tolerir! Cakra telah memperlakukannya seperti barang yang dapat diperjualbelikan. Jika bisa memilih, Vania lebih baik diperlakukan dingin oleh Galaksi dibandingkan diperlakukan hina oleh Cakra. Sayangnya, ia tidak bisa memutar balik waktu untuk mengubah pilihannya itu. Kini ia hanya bisa tertawa miris saat mengingat keputusan egois dan keras kepalanya dulu. Vania mengeratkan giginya kuat-kuat. “Bisa-bisanya kamu menjualku hanya demi sebuah kontrak bisnis, Cakra Pratama," desisnya lirih.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
188.3K
bc

My Secret Little Wife

read
92.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook