bc

LIVING WITH A DEVIL

book_age18+
1.1K
FOLLOW
4.7K
READ
billionaire
possessive
arrogant
badboy
CEO
boss
billionairess
comedy
humorous
office/work place
like
intro-logo
Blurb

WARNING ADULT CONTENT!!!

Sukma si penjaga toko tiba tiba menikah dengan CEO tampan namun sudah berkepala tiga yang jauh dari umurnya. Mereka menikah karena Sukma menjadi korban pelecehan dari pria itu. Sebuah kenyataan pahit harus Sukma terima saat tau kalau CEO yang menikah dengannya masih menyimpan perasaan pada mantan kekasihnya dulu. Lalu bagaimana kehidupan Sukma setelah menikah dengan Mario, apakah Mario menikah hanya sebatas bertanggungjawab atau dia akan benar benar jatuh cinta pada Sukma nantinya?

chap-preview
Free preview
Om Om Tak Dikenal
"Makasih Mbak" "Sama sama ibu" kata seorang gadis yang tengah membantu seorang ibu paruh baya membawa belanjaan nya ke dalam taksi. Sukma, seorang pekerja supermarket yang baru saja lulus dari SMA tahun lalu. Gadis dengan dengan wajah manis dan bertubuh mini itu lalu kembali berjalan masuk ke dalam supermarket setelah taksi yang ibu paruh baya tadi pergi. "Gue kalo bantu orang, ga pernah ada yang ramah" kata seorang gadis yang memakai baju seragam yang sama dengan Sukma. Sukma tertawa kecil. "Mbak Nina jangan pasang muka judes makanya" kata Sukma pada seorang gadis berambut panjang yang dia ikat satu kebelakang. "Ya mau gimana, muka gue emang udah ngeselin dari sananya" sahut Mba Nina membuat Sukma semakin tertawa dibuatnya. "Tuh, pacar Mbak Nina udah jemput" ujar Sukma ketika melihat seorang pria yang berjalan ke arah pintu masuk. "Lagi males gue sama dia" kata Nina dengan kesal sembari melirik sang kekasih. "Kenapa?" tanya Sukma mendekati Mba Nina yang tengah duduk dikursi kasir. "Karena gue datang telat kemarin" sahut pacar Nina. "Pulang sana, gue bisa naik ojek" kata Mbak Nina dengan nada kesal pada sang pacar. "Maafin dong sayang, macet kemarin" kata pacar Mbak Nina berdiri didepan Mbak Nina dihalangi dengan meja kasir. Sukma menatap kedua nya bergantian. Sampai tiba tiba pacar Nina menyentil tangan nya. "Bantu" kata nya tanpa suara. Sukma mengerucut kan bibir nya. "Udah mbak, maafin aja mas vano. Kan jalanan emang suka macet ga kira kira." kata Sukma menuruti permintaan Vano, pacar Nina untuk membantunya. "Macet nya sampe dua jam ya Ma?" sahut Mbak Nina membuat Sukma melotot. Lalu menoleh ke arah Vano yang meringis sembari menggaruk tengkuknya. "DUA JAM!?" seru Sukma. "Iya, dia kemarin telat dua jam Ma. Bayangin gimana gue ga kesel coba. Make up gue sampe luntur tau ngga?!" kata Nina sangat kesal menggebu. "Yaudah, gausah di maafin. Bo'ong tuh pasti pas bilang otw masih dirumah." ujar Sukma bukannya membantu Mas Vano malah berbalik menyerangnya. "MA!" sahut Vano menatap Sukma kesal, sedangkan Sukma tertawa senang menggoda pacar Mba Nina. **** Sukma berjalan sendirian sembari menenteng plastik kresek ditangan kirinya. Sesekali gadis itu melihat ke arah jalan besar yang masih bisa dia lihat dari posisinya. Sukma mengernyitkan dahi kala melihat sebuah mobil pajero putih yang terparkir di depan rumah nya. Pelan pelan Sukma mendekat, lalu mengintip mobil itu. Gadis itu terlonjak kaget kala seseorang membuka mobil itu dalam keadaan mabuk. Pria itu lalu terduduk ditanah membuat Sukma menatapnya. "Om?" Sukma menghampiri pria itu sembari menepuk nepuk lututnya. Namun pria itu malah menyandarkan tubuhnya ke body mobil membuat Sukma berdecak. "Kenapa harus didepan rumah gue sih!"sungut Sukma. Sukma lalu membuka mobil pria itu, mencoba mencari apakah ada ponsel milik pria itu. Sukma akhirnya menemukan ponsel di dashboard mobil, jamun saat diambil ponsel itu terdapat pin sandi yang di ketik membuat Sukma mengumpat. "Biarin aja kali ya.." ucap Sukma sembari melirik ke arah pria yang tertidur lelap diluar mobilnya sembari bersender di body mobilnya itu Sukma berusaha bodo amat dan memilih berjalan ke rumah kecil miliknya yang tidak begitu dekat dengan jalan raya dan jauh dari tetangga. Namun tiba tiba pria yang tadinya terlelap ditanah itu sudah berjalan sempoyongan menghampiri. Sukma menyingkir kala pria itu tiba tiba membuka pintu dan masuk begitu saja ke dalam rumah nya. "Wait...kenapa gue biarin dia masuk!?" teriak Sukma lalu cepat cepat masuk ke dalam rumah. Sampai dalam Sukma mengumpat kala pria itu sudah terbaring nyaman di atas ranjang miliknya. Sekedar informasi, Sukma hanya tinggal sendiri. Dimana dapur, kamar, ruang tamu dan kamar mandi berada di satu ruangan. Sukma bukan orang kaya, ia bisa makan saja sudah membuat nya kecukupan. "Sialan, gue harus apa nih?" Sukma berjalan mondar mandir kesana kemari mencari ide harus apakan pria itu. "Mario Mason..." lirih Sukma membaca name tag di jas yang pria itu pakai. Sukma menarik narik pria itu, menepuk pipi nya dan mencoba berbagai hal untuk membangunkan pria itu. Namun hasilnya nihil. Pria itu tetap tak mau beranjak, malah meracau tak jelas. "Gimana nih...." bingung Sukma. Sebersit ide muncul membuatnya langsung berlari ke arah pintu, di edarkan nya pandangan berharap ada orang yang lewat atau kendaraan yang berlalu lalang namun nyatanya tidak ada. "Kenapa rumah gue ga ada tetangga nya sih!?" kesal Sukma. Karena rumah gadis itu terasingkan disebuah jalan kecil tak jauh dari jalan raya. Hanya ada beberapa toko yang sudah tutup karena malam sudah larut. Sukma memandang nanar sebelum akhirnya menutup pintu dan mengunci nya. "Ga apa apa kan ya? Kalo gue telpon polisi nanti disangka yang aneh aneh." Sukma nampak terdiam sebentar "Udahlah besok juga sadar, lagian mabuk gitu mana mungkin aneh aneh." kata nya meyakinkan diri sendiri. Sukma lalu mendekati Mario, menyelimuti nya lalu mengambil kantong kresek yang tadi ia bawa. "Gapapa, gausa di pikirin. Lo makan, tidur, besok bangun pasti dia udah bangun" lagi lagi Sukma bermonolog. Sukma lalu merebus air, membuat mie instan sembari menonton tayangan televisi. Benar benar tak perduli dengan keberadaan Mario. Bahkan Sukma terbahak bahak melihat tangan komedi di televisi. "Ahhh...kenyang" Sukma mengelus perut nya setelah selesai memakan mie instan nya. Gadis itu memutuskan untuk tidur di sofa melihat Mario sangat lelap di ranjang nya. "Gapapa tidur di sofa, semoga besok di kasih uang segepok sama om om itu" Sukma terkikik dengan perkataan nya. Sekali lagi gadis itu melirik ke arah Mario. "Pasti tajir" ujar Sukma melihat arloji bermerek yang Mario pakai. Sukma mematikan televisi nya, lalu mengambil piyama karena ia masih mengenakan seragam karyawan. Sembari berganti pakaian, Sukma terlihat membersihkan wajah dan menggosok gigi nya di kamar mandi. Sebelum seseorang tiba tiba masuk saat Sukma hanya tengah mengenakan bra dan celana piyama yang baru ia pakai. "Rani..." lirih Mario sembari cengengesan menatap ke arah Sukma yang membeku di tempat, shock. "WHAT? GUE GAKENAL SAMA RANI. KELUAR!!" histeris Sukma sembari mendorong Mario untuk keluar dari kamar mandi. Namun naas nya malah Sukma sendiri yang terpojok dengan keadaan yang sudah mengenakan baju piyama nya. "Kalo kamu nolak cinta ku, mending kamu aku hamilin" "WHAT!?" teriak Sukma, gadis itu berusaha memukul dan mendorong Mario untuk menjauh dari nya. "Gila mabuk masih aja m***m. Jauh jauh!" teriak Sukma sembari memukul Mario secara membabi buta. Namun apa yang ia lakukan terhenti kala tangannya terkunci dengan tangan besar milik Mario. Sukma menggeliat risih kala Mario memeluk nya erat. "LO GILA YA!? GUE GA KENAL SAMA LU. LEPASIN GA!?" Sukma terus berteriak kencang agar pria tua didepannya sadar. "OM OM SIALAN! SADAR ANJING!"teriak Sukma namun teriakan kencangnya tidak membuat Mario sadar dari mabuknya dan tidak pula menghentikan Mario dari perlakuan mesumnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

His Secret : LTP S3

read
647.3K
bc

CEO Dingin Itu Suamiku

read
151.4K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.3K
bc

Marriage Not Dating

read
549.8K
bc

The Prince Meet The Princess

read
181.7K
bc

Just Friendship Marriage

read
507.2K
bc

Escape from Marriage - Kabur dari Derita Pernikahan Kontrak

read
256.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook