bc

Married My CEO

book_age16+
55.6K
FOLLOW
1.2M
READ
billionaire
contract marriage
love after marriage
arrogant
confident
CEO
student
sweet
bxg
office/work place
like
intro-logo
Blurb

"The magic of Love, it grows without any notice"

Sybilizha Maureen Xavier gadis 18 tahun yang polos bin ajaib, harus terjebak di suatu Club malam karna hasutan temannya.

Kejadian itu membuat dia harus mengenal sosok dingin nan arogan CEO muda dari

'Max Group', Nelson Xander Maxwell

Karna keisengan yang Nelson lakukan, dan Sybil yang terlalu tersulut emosi, mereka harus menanggung resiko besar, Menyatukan dua generasi berbeda usia dengan sebuah ikatan pernikahan

chap-preview
Free preview
1. PERJODOHAN
"Rakha nanti malam kita akan bertemu dengan keluarga Vannesa" ujar Demitrio santai sambil meminum kopinya Rakha mendegus kesal "Harus ya yah? Rakha gak mau dijodohin! Rakha bisa pilih istri Rakha sendiri" Sybil hanya memandang binggung kakak dan ayahnya itu, masih dengan memakan roti isinya "Rakha bunda sama ayah juga gak mau, tapi mau bagaimana lagi, ini sudah perjanjian kakek kamu sama sahabatnya" timpal Hafsya "Emang kenapa kak? Kata bunda kak Vannesa cantik kok" sahut Sybil, Rakha melirik tajam adiknya itu "Diem deh anak kecil! Gaush ikut ikutan" Sybil hanya memberengut kesal lalu menyambar tas sekolahnya "Sybil brangkat ya bun, yah, kak" ujarnya lalu bergiliran mencium pipi keluarganya "Hati hati ya sayang" "Iya" sybil berjalan meninggalkan meja makan, tapi baru sampai perbatasan antara meja makan dan ruang tamu ia berbalik Demi menaikkan seblah alisnya "Ada apa bil? Ada yang ketinggalan?" Tanya Demitri, Sybil mendekati ayahnya pelan "Mmm itu yah, temen Sybil ngajakin Sybil nginep dirumahnya, boleh ngak?" Tanya Sybil ragu "Loh kapan? Kog baru bilang?" Sahut Hafsya "Nanti malem, Sybil baru inget bun, katanya dia mau minta ajarin Kimia sama Sybil, jadi Sybil disuruh nginep dirumahnya" "Berarti nanti malem kamu ngak ikut dong?" Tanya Demi, Sybil tersenyum masam "Gapapa yah, malah bagus kalo Sybil gak ketemu sama keluarga Sombong itu" sahut Rakha acuh Demitrio hanya mendengus kesal, anak pertamanya itu memang sangat blak blakan, ia lalu mengalihkan pandang pada Sybil yang masih setia berdiri di sampingnya "Temen kamu cowok apa cewek?" "Cewek lah yah" "Yaudah tapi besok pagi pagi kamu harus langsung pulang ya" ujar Demi, Sybil tersenyum lebar sambil mengganguk anggukan kepalanya antusia "Anak kecil" cibir Rakha pelan, tapi telinga Sybil masih berfungsi dengan baik, entah kenapa kakaknya itu sangat senang membuatnya mencak mencak "Ih kakak!!!! Aku bukan anak kecil!!!" Gerutu Sybil sambil menghentakan kakinya kesal "Iya iya, Ck! sensi amat sih dek!" Sybil tak lagi mengubris ucapan kakaknya, bisa dipastikan jika ia terus melawan, maka dia akan telat kesekolah. Jadi setelah mengumamkan trima kasih ia langsung melenggang pergi menuju mobilnya *** "Kak Vany gak mau dijodohin" renggek Vannesa sambil mengekori kakaknya menuju mobil, Nelson memutar bola mata malas, Vannesa sudah berumur 29 tahun dan kelakuannya masih saja seperti gadis belia Nelson bahkan sempat berfikir adiknya itu mempunyai kelainan. Kakak macam apa dia! "Udahlah Van, ikuti aja kata mama, hitung hitung bahagiain mama" ucap Nelson acuh "Tapi gak bisa gitu dong kak! Seharusnya kakak yang dijodohin sama keluarga Xavier, bukan aku" cerocos Vannesa Nelson memandang adiknya datar sambil bersedekap d**a "Kamu fikir apa? Kakak nikah sama laki laki? Kamu udah gak waras? Kakak masih normal" Vannesa memberengut kesal "Kan si Rakha Rakha itu punya adik, perempuan kan? Kakak nikahin aja dia" kata Vannesa asal "Setau kakak, adik Rakha itu masih 18 tahun, kamu mau kakak jadi Pedhofil" ujar Nelson sambil mengusap dagunya "Arghh Whatever.. percuma ngomong sama kakak! Gaada gunanya, aku doain jadi Pedhofil beneran, baru tau rasa" sungut Vannesa lalu berjalan kedalam rumahnya sambil menghentak hentakkan kaki, seakan akan dengan perbuatannya bumi akan runtuh saat itu juga Nelson memandang datar adik perempuannya itu, bagaimana bisa ia mempunyai adik crewet model penjual ikan seperti itu, padahal dirinya sendiri terkenal dingin dan arogan. Laki laki itu menghendikan bahu tak perduli, lalu memasuki mobil sportnya untuk  menembus jalanan macet Jakarta. *** "Sybil!!" Sybil menghentikan langkahnya lalu berbalik, Senyumnya terukir saat melihat Dina berjalan ke arahnya. "Hai in" sapanya riang, Dina balas tersenyum "Gimana? Ntar malem jadi?" "Jadi kok bunda sama ayah juga udah ngijinin" Dina tersenyum sumringah "Bagus deh, yaudah gue ke kelas duluan! dah!" ujar Dina lalu berlari meninggalkan Sybil *** "Jadi? Adikmu akan menikah?" Tanya Valey bersandar pada leher sofa, Nelson menangguk acuh masih dengan mata yang menghadap ke leptop "Wahh sayang sekali Aurel kita ini akan kehilangan pujaan hatinya" ujar Valey menatap Lio dengan raut wajah sok prihatin Lio memberenggut kesal "shut up your mouth Valey! Jangan panggil aku dengan sebutan wanita itu!" Nelson menghentikan aktifitasnya memandang malas ke arah dua sahabatnya yang terlihat santai santai saja, padahal sebenarnya mereka tau, kehadiran mereka sangat menggangunya, sahabatnya itu memang terlalu pengertian. "Apa kalian tidak punya pekerjaan?!" Ucapan Nelson membuat dua mahluk yang sedang memperdebatkan nama itu sontak menoleh ke arahnya "Kami hanya ingin berlibur Nelson! Kami takut akan menjadi tua lebih dini sepertimu" ujar Valey santai membuat Lio terbahak "Benar itu! Kau butuh liburan Nelson! Lihat? Dirimu saja masih single hingga saat ini, bahkan adikmu sudah akan mendahuluimu, mengenaskannya hidupmu" sahut Lio "Kantorku bukan tempat liburan yang tepat Valey! Pergilah! Aku sangat sibuk saat ini" ucap Nelson mengacuhkan perkataan Lio dan mulai hanyut pada pekerjaanya lagi "Apa kau tidak merindukan kami Nelson? Kau sangat jahat ternyata!" Nelson memutar bola matanya malas, tanganya menggangkat ganggang telephone lalu menekan angka 2 untuk panggilan cepatnya Semua itu tak luput dari pandangan Valey dan Lio "Kirimkan security ke ruangan saya! Sekarang!" Titahnya pada seseorang di sebrang telfon "Wow wow wow, Kau sangat menghargai tamumu ternyata, aku sampai terharu" ujar Valey lalu terkekeh Lio mengerutkan kening binggung "Untuk apa kau memanggil security kemari?" Tanya Lio menatap Nelson binggung, Valey semakin terbahak dengan hal itu "Hei! teman kita ini akan mengirimkan kita BodyGuard Lio, dia memang sangat pengertian bukan?" Sahut Valey sambil menepuk bahu Lio "Ya ampun Nelson! Tak usah repot repot, kami masih bisa menjaga diri dari para karyawatimu itu" ucap Lio tak enak Nelson menelungkupkan kepalanya kesal pada meja kebanggaanya "Ya Tuhan ampuni aku" gumamnya pelan Beberapa detik setelahnya pintu ruangannya terketuk, setelah Nelson mengumamkan suruhan, dua orang berbaju Security memasuki ruangan Nelson dengan terenggah enggah "Bapak memanggil kami?" Tanya salah satu dari mereka "Ya! tolong seret mereka berdua keluar dari ruangan saya" ucap Nelson datar, dua security itu menoleh ke arah Valey yang terkekeh dan Lio yang kebinggungan "Maksud bapak, Pak Valey dan Pak Lio?" Tanya satunya lagi Nelson menggeram frustasi "Ya siapa lagi!" Sungutnya, hari ini ia benar benar sial, pagi pagi harus mendengar ocehan Vannesa, dokumen dokumen menumpuk, dan sekarang ia kedatangan tamu special sungguh indah hidupnya pagi ini "Nel? Apa kau berniat mengusir kami?" Tanya Lio polos "Tenang saja Li, Nelson tak akan tega mengusir kita, Ya Sudah Nel, tidak perlu repot repot, kami akan pulang, trima kasih atas BodyGuard mu itu, seperti yang dikatakan Lio, kami masih bisa menghadapi karyawatimu, jadi tak perlu kau susah susah memanggil mereka seperti itu" ucap Valey sambil berdiri diikuti Lio "Bagus, cepatlah enyah dari hadapanku!" Gumam Nelson sembari mengibaskan tangganya keudara bermaksud mengusir Valey terkekeh geli lalu berjalan keluar bersama Lio, samar samar Nelson dapat mendengar gumaman Lio "Nelson sangat baik ya" Dan itu semakin membuatnya kesal, ia memandang dua security  yang masih berdiri dengan takut di hadapannya "Kenapa kalian masih disini? Cepat keluar!" Bentak Nelson, dan secepat kilat mereka berjalan keluar Nelson memijit pangkal hidungnya pelan, 'Hari yang melelahkan' batinya Ia pun mulai memfokuskan dirinya pada pekerjaan yang sempat tertunda karna tamu terhormat itu

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Husband My CEO (Completed) - (Bahasa Indonesia)

read
2.2M
bc

My One And Only

read
2.2M
bc

A Boss DESIRE (Ganda - Gadis)

read
983.6K
bc

10 Days with my Hot Boss

read
1.5M
bc

My Ex Boss (Indonesia)

read
3.9M
bc

My Soulmate Sweet Duda (18+)

read
1.0M
bc

YUNA

read
3.0M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook