bc

Dosenku Suamiku

book_age18+
76
FOLLOW
1K
READ
billionaire
killer
love after marriage
arrogant
badgirl
drama
campus
first love
teacher
like
intro-logo
Blurb

Lamaran dadakan dosen killer di kampus membuat Kiran tidak dapat berkutik dan menolaknya karena orang tuanya menerima lamaran itu dengan tangan terbuka. Pernikahan Kiran dan dosen killer itu juga tidak bisa dihindari oleh Kiran.

Pernikahan tanpa cinta dijalani Kiran dengan sesuka hatinya. Kiran yang tidak menginginkan pernikahan itu berusaha sekuat tenaga untuk membuat dosen killer menyerah dan mencerait dirinya. Namun apa yang diinginkan oleh Kiran tidak terjadi sama sekali. Dosen killer itu tetap mempertahankan pernikahan dengan Kiran.

Devan yang merasa penasaran dengan kepribadian Kiran tetap mempertahankan pernikahannya. Walaupun Devan berjuang sendiri. Namun Devan merasa yakin mampu memperjuangkan pernikahan dan hati istrinya suatu saat nanti.

Bagaimana nasib pernikahan Devan dan Kiran jika cobaan demi cobaan itu datang?

Apakah Devan akan bertahan dengan sikap Kiran yang semakin sesuka hati dan dekat dengan laki-laki lain?

chap-preview
Free preview
Bukan Sekedar Ancaman
Kiran yang sedang terlelap tidur di dalam kelas seketika tercengang saat mendengar suara berisik seperti meja yang sedang menjadi sandaran ternyamannya itu dipukul oleh seseorang pagi hari ini. Kiran seketika membuka mata dan mengangkat kepalanya lalu mengalihkan perhatian ke arah depan di mana tampak dosen killer yang sedang mengajar kelas dirinya itu telah berada di hadapan dirinya dengan tatapan menghunus tajam bak setan yang baru keluar dari kandangnya itu bagi Kiran. Kiran yang merasa sedikit takut saat melihat raut wajah dosen killer yang sialnya memiliki wajah tampan itu lantas menggaruk tengkuk yang tidak gatal dan meringis menunjukan deretan gigi yang putih dan bersih ke arah dosen killer yang bernama Devan itu. “Bagaimana tidur kamu, Kiran? Apa nyenyak Kiran?” tanya Devan dengan nada dan tatapan dingin ke arah Kiran. “Nyenyak sekali Pak Devan. Tapi sayang sekali tidur Kiran diganggu oleh Pak Devan tadi. Jadi mimpi saya ketemu pangeran dengan kuda putih eh mobil lamborgini itu gagal gara-gara Pak Devan,” jawab Kiran dengan nada tenang setelah berhasil menguasai dirinya sendiri dan telah mengumpulkan nyawanya itu. Devan tidak habis pikir dengan jalan pikiran mahasiswi yang terkenal bandel dan slengean di fakultasnya itu. Devan menggelengkan kepala dengan lemah agar tidak dapat dilihat oleh mahasiswi yang bernama Kiran itu untuk merespon apa yang diucapkan oleh Kiran kepada dirinya. Sungguh.. Devan si dosen killer yang sangat ditakuti oleh semua siswa di fakultas ilmu sosial itu tidak percaya jika ada satu mahasiswinya itu yang tidak merasa takut kepada dirinya bahkan mahasiswi itu berani melawan Devan selama ini. “Saya tunggu kamu di ruangan setelah kuliah ini selesai. Jika kamu sampai tidak datang saya pastikan kamu akan menyesal nanti,” sambung Devan yang memutuskan untuk tidak melanjutkan apa yang diucapkan oleh dirinya mengingat jika dirinya masih berada di dalam kelas di mana banyak pasang mata mahasiswa tertuju ke arah Devan sehingga dosen killer itu harus tetap menjaga wibawanya saat ini. “Saya pasti akan datang ke ruangan Pak Devan. Pak Devan tenang saja karena saya tidak akan pernah kabur. Pak Devan tinggal menunggu saya di dalam ruangan dengan tenang nanti,” seru Kiran tanpa ada rasa takut sedikitpun di dalam dirinya dengan dosen killer itu. Devan melangkahkan kaki menuju ke arah depan untuk melanjutkan kembali mata kuliahnya setelah mendengar apa yang diucapkan oleh Kiran kepada dirinya tanpa mengeluarkan satu patah katapun menjawab ucapan Kiran itu. Kiran mendengus kesal dengan sikap si dosen killer yang tidak mempedulikan ucapan dirinya itu saat ini. “Dasar laki-laki yang sangat menyebalkan. Awas.. Tunggu pembalasan aku nanti,” ucap Kiran dengan nada lirih agar tidak dapat didengar oleh siapapun itu saat ini. *** Suara ketukan pintu ruang kerjanya itu mengalihkan perhatian Devan yang sedang fokus memeriksa tugas mahasiswa di hadapan dirinya siang hari ini. Devan yang telah dapat menebak siapa sosok yang sedang berada di depan pintu ruang kerjanya itu lantas meminta orang itu untuk masuk ke dalam ruangannya. “Masuk,” ucap Devan dengan nada yang cukup keras agar dapat didengar oleh orang itu dari luar ruang kerjanya. Devan kembali melanjutkan pekerjaannya setelah meminta kepada orang itu untuk masuk ke dalam ruang kerjanya. Devan bahkan tidak mengalihkan perhatian sama sekali ke arah pintu saat suara knop pintu diputar dengan pelan dan masuk ke indera pendengarannya. “Ada apa Pak Devan meminta saya untuk datang ke ruangan ini?” tanya Kiran tanpa basa basi setelah berdiri di hadapan si dosen killer yang masih fokus dengan pekerjaannya itu. Devan yang mendengar suara seorang wanita tidak asing bagi dirinya masuk ke dalam indera pendengarannya. Sontak meletakan pena di atas meja kerjanya itu dan mengalihkan perhatian ke arah sumber suara di mana tampak salah satu mahasiswinya itu sedang berdiri di hadapan dirinya saat ini. “Duduk. Kita lebih baik bicara sambil duduk,” ucap Devan dengan anda dingin. “Tidak usah basa basi pak Devan. Saya rasa berdiri itu sudah lebih dari cukup pak Devan. Apa yang ingin pak Devan katakan sehingga meminta kepada saya untuk datang ke ruangan ini? Apa Pak Devan ingin memberikan hukuman kepada saya lagi?” balas Kiran dengan sikap acuhnya itu. “Apa kamu sudah memiliki pacar? Kekasih?” tanya Devan. Kiran menautkan kedua alis setelah mendengar apa yang diucapkan oleh si dosen killer yang ditakuti oleh semua mahasiswa di fakultas itu. Namun tidak dengan Kiran yang sama sekali tidak merasa takut dengan Devan. “Apa maksud Pak Devan? Saya pikir itu pertanyaan yang tidak penting Pak Devan. Saya memiliki hak untuk tidak menjawab apa yang ditanyakan oleh pak Devan saat ini,” jawab Kiran dengan nada dan sikap tenangnya itu setelah mampu menguasai dirinya sendiri saat ini. “Kamu tidak usah banyak bertanya Kiran. Kamu cukup menjawab saja apa yang saya tanyakan kepada kamu tadi,” sambung Devan. “Jiak saya tidak bersedia untuk menjawab apa yang pak Devan tanyakan itu. Apa yang akan Pak Devan lakukan kepada saya?” tanya Kiran lagi dengan sengaja menantang si dosen killer itu. Devan menghela nafas berat untuk menenangkan diri dan mengendaikan emosi yang mulai menyelimuti di dalam dirinya setelah mendengar apa yang diucapkan oleh Kiran kepada dirinya. “Saya akan mengecup bibir kamu saat ini,” jawab Devan. Kiran mengulas senyuman sinis meremehkan jawaban yang diberikan oleh si dosen killer itu kepada dirinya saat ini. “Jangan beraninya hanya mengancam saja Pak Devan. Saya tahu jika apa yang Pak Devan katakan kepada saya itu hanya ancaman saja kan? Laki-laki sejati itu tidak akan pernah mengancam seorang wanita hanya untuk membuat takut wanita itu Pak Devan.” Kiran memberanikan diri berbicara seperti itu kepada si dosen killer karena dirinya merasa yakin jika Devan tidak akan pernah berani melakukan semua hal itu kepada Kiran saat ini. Devan mengulas senyuman penuh arti setelah mendengar apa yang diucapkan oleh mahasiswinya yang terkenal biang kerok dan susah diatur itu di kampus. “Apa kamu pikir saya hanya sedang memberikan ancaman kepada kamu biar kamu itu takut?” Devan beranjak dari tempat duduknya lalu membenarkan kancing jas kerja yang diekankan oleh dirinya dan melangkahkan kaki menuju ke arah Kiran yang berdiri tidak jauh dari dirinya saat ini. Detak jantung Kiran bekerja dua kali tidak normal saat melihat si dosen killer itu sedang melangkahkan kaki menuju ke arah dirinya saat ini. Namun Kiran tetap berusaha untuk tetap bersikap tenang di hadapan Devan agar si dosen killer itu tidak dapat mengetahui apa yang sedang dirasakan oleh dirinya saat ini. Kiran melangkahkan kaki mundur saat Devan terus berjalan menuju ke arah dirinya hingga tanpa disadari tubuh Kiran membentur dinding ruang kerja si dosen killer itu. Devan mengulas senyuman penuh arti kembali saat melihat posisi Kiran yang sedang terdesak saat ini. Devan dengan sengaja menghimpit dan mengunci tubuh Kiran agar tidak lepas dari dirinya. “Saya akan mengecup bibir kamu jika kita berdua sudah halal menjadi pasangan suami istri yang sah di mata hukum agama dan negara nanti..”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The CEO's Little Wife

read
622.7K
bc

BELENGGU

read
63.3K
bc

After That Night

read
7.2K
bc

Hasrat Istri simpanan

read
4.5K
bc

Revenge

read
11.9K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
50.5K
bc

Istri Lumpuh Sang CEO

read
3.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook