bc

Some (Deeva's story) #SekuelMBG 18+

book_age16+
2.8K
FOLLOW
31.9K
READ
love-triangle
second chance
friends to lovers
drama
sweet
icy
campus
sassy
engineer
naive
like
intro-logo
Blurb

Sekuel My Baby Girl

Deeva's Story

Some feeling that's gonna create destiny

Bagi Deeva, Reyhan adalah Pelindungnya. orang yang pertama meraih tangannya selain ayahnya, orang pertama yang menjadi temannya, orang pertama yang membuat kembali ceria setelah semua rasa sakit yang dia rasakan, sekaligus menjadi sahabat yang selalu berada di sampingnya sampai kapanpun.

Bagi Reyhan, Deeva adalah Cinta Pertamanya. Gadis yang bisa membuatnya nyaman selain Mamanya. Gadis yang selalu berada di sampingnya saat kedua orang tuanya selalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Gadis yang bisa membuatnya nyaman. Gadis yang membuatnya jatuh cinta hanya dengan tatapan mata dari iris abu-abu langka miliknya.

Tapi, Bagaimana jika persahabatan mereka selama 15 tahun terancam karena kedatangan Raditya, dosen pengganti di Kampus Deeva yang terang-terangan menyukainya.

lalu, Bagaimana jika akhirnya Reyhan mengungkapkan perasaan yang sudah dia pendam sejak kecil?

chap-preview
Free preview
Prolog
"Mommy, Deeva mau ke atas dulu buat siap-siap!" Teriak gadis kecil itu kepada mommy-nya yang sedang menyusui adik laki-lakinya yang baru lahir dua bulan lalu. Dengan langkah cepat ia berlari menuju kamarnya di lantai 2. "Keranjangnya udah Mommy taruh di meja dapur ya, Kak," ucap Rani sebelum Deeva berlari menjauh darinya. Tersenyum saat melihat tawa ceria anak perempuannya kembali seperti dulu. Pandangan matanya beralih menatap bayi laki-laki mungil yang ada di dekapannya. Anak laki-laki yang begitu mirip Alfian kecuali, kedua iris matanya yang mengikuti miliknya. Deeva menutup pintu kamarnya kencang, lalu meraih benda yang menggantung di dekat jendela yang berhadapan langsung dengan rumah bertipe sama dengan rumah miliknya. Digerakkan benda yang terhubung dengan kamar di depannya agar pemilik kamar depan mengetahui apa yang ia inginkan. “Cek ... cek ... 1 ... 2 ... 3 ... Are you there, agent Han?” panggil Deeva meletakkan benda itu di mulutnya lalu memindahkan ke telinga agar dapat mendengar balasan dari orang yang ia panggil. “Copy, agent Dee. I’m here,” balas anak laki-laki seusianya yang akhirnya membuat Deeva tertawa sembari melambaikan tangan pada Reyhan. "Kamu bawa semua yang kita butuhkan?” "Tempat rahasia kita?" tanya Reyhan yang dijawab anggukan semangat Deeva. Reyhan berjalan meninggalkannya sebentar lalu kembali dengan membawa sebuah kain layaknya selimut yang terlipat rapi. Deeva mengangkat jempol, memberi kode kepada Reyhan agar segera turun menemuinya. Dengan cepat, Deeva meletakkan kembali ‘telepon’ pribadi mereka. Ditatapnya 'telepon' berupa bekas kaleng kecil yang dihubungkan dengan benang panjang olahan daddy-nya dan Ayah Reyhan. Tertawa kecil saat mengingat bagaimana repot daddy-nya dan ayah Reyhan memasang sambungan 'telepon' pribadi mereka mengingat jarak antara kamar mereka berdua lumayan jauh. "Mommy, Deeva pergi dulu ya. Assalamu'alaikum," pamit Deeva sembari mengangkat keranjang  kepada Rani yang sedang berada di ruang keluarga membereskan perlengkapan adiknya. "Hati-hati, pulangnya jangan kesorean!" teriak Rani yang dijawab anggukan Deeva. Deeva menutup pintu lalu tersenyum saat melihat Reyhan berjalan mendekatinya dengan kain yang ia minta. "Bawain, ini berat!" perintah Deeva sembari menjulurkan keranjang kepada Reyhan. Reyhan memandang keranjang sembari menghela napas. Ia memberikan kain yang ia persiapkan, lalu mengambil keranjang itu dari tangan Deeva. Deeva tertawa gembira, sembari mendorong tubuh Reyhan yang membawa keranjang miliknya agar cepat sampai ke tempat tujuan mereka. Mereka menyusuri jalan setapak dekat rumah mereka dengan hati yang gembira memandang rimbunnya tanaman yang berada di sekeliling mereka. Tinggal di pinggiran kota membuat mereka dapat menikmati rimbun dan hijaunya tanaman. Banyaknya lahan hijau terbuka membuat mereka dapat berjelajah. Mereka berjalan menuju tempat rahasia mereka, tempat berubah danau kecil yang tidak sengaja mereka temukan saat melakukan penjelajahan. Danau kecil tersembunyi dibalik semak dan rindangnya pohon-pohon besar di sekelilingnya. Reyhan tersenyum saat memandang Deeva yang sedang menatap kagum danau kecil yang ada di hadapannya. 8 bulan berteman dengan Deeva membuatnya mengetahui berbagai macam kebiasaan sahabatnya itu, termasuk makanan kesukaannya. Deeeva termasuk orang yang menyukai makanan manis terutama semua yang berhubungan dengan coklat dan juga ia termasuk orang yang begitu mengilai segala macam makanan dan minuman yang mengandung Green tea, Bahkan disaat ia marah atau ngambek satu hal yang akan meredakan semua rasa marahnya adalah es krim green tea, semarah apapun ia kepada Reyhan ia tak akan pernah menolak es krim greentea yang disodorkan Reyhan kepadanya. "Han, hamparin ini disitu," ucap Deeva lagi-lagi dengan nada perintah sembari menyodorkan kain yang ia bawa tadi kepada Reyhan. Reyhan berdecak kesal mendengar ucapan yang dikatakan Deeva. Ia mengambil kain yang ada ditangan Deeva dengan wajah cemberut membuat Deeva memandangnya bingung. "Bisa nggak kamu berhenti manggil aku Han" ucap Reyhan kesal sembari menatap Deeva yang membulatkan mata abu-abu cantik miliknya. "Nggak mau" ucap Deeva santai, Ia memiringkan kepalanya sedikit menatap Reyhan lalu tersenyum kecil kepada sahabat kecilnya itu.  "Kenapa? semua orang termasuk papa mama manggil aku Rey. Kenapa cuma kamu yang manggil aku Han?" sungut Reyhan kesal. "aku nggak peduli mereka manggi kamu Rey, yang pasti aku bakalan tetap panggil kamu Han. Itu panggilan khusus aku ke kamu" ucap Deeva menatap Reyhan sembari kembali membulatkan matanya membuat wajah kesal Reyhan perlahan melunak. "Tapi mata kamu yang agak sipit itu memang pantas di panggil Han, kamu kayak orang korea yang sering ditonton Aunti Bianca kalau lagi di rumahHahaha" ledek Deeva membuat wajah Reyhan kembali kesal. "udah ah, cepat Hampar kainnya" perintah Deeva lagi mau tak-mau membuat Reyhan menurut. Deevamenangkat keranjang tadi lalu meletakan di tengah hamparan kain lalu duduk didepannya. "Ayo kita makan!!!" teriak Deeva senang sembari membuka keranjangnya. Ia tersenyum melihat bekal makanan yang dibawakan mommynya. Mata Deeva dan Reyhan terfokus kepada sepotong kue brownies coklat dengan taburan keju dan buah ceridi atasnya. Mereka berdua meneguk air liur mereka tergoda dengan kue itu. Tangan Deeva mengambil kue brownies itu, Tangannya refleks membagi bagian brownies itu menjadi dua. Ia memberikan bagian atas kue yang ada taburan keju dan cerinya itu kepada Reyhan. Reyhan mengambil kue itu dengan hati senang, ia tauDeeva selama ini tidak terlalu menyukai keju. Tangannya mengambil buah ceri yang ada diatas kuenya lalu menyodorkan ke mulut Deeva. Deeva tersenyum melihat sodoran buah ceri itu sontak membuka mulutnya memakan buah yang disodorkan Reyhan. Mereka tertawa sebelum akhirnya menghabiskan kue dan makanan mereka yang lain. "Han" panggiDeeva kepada Reyhan saat mereka sedang memandangi air danau yang begitu tenang. "kamu harus janji sama aku nggak bakalan memberitahu orang lain tentang tempat ini, termasuk mommy-daddy kita terus adik-adik kita nanti" ucap Deeva menatap Reyhan dengan raut muka serius membuat Reyhan sontak mengangguk membuat senyum kembali merekah di wajah cantik Deeva. "janji ya?”tanya Deeva sembari menjulurkan jari kelingkingnya. Reyhan tersenyum lalu menyodorkan jari kelingkingnya. "Ah iya satu lagi Deeva lupa," ucap Deeva dengan nada lucu kembali menjauhkan jari kelingkingnya saat Reyhan hendak menautkan jari mereka. "Apa lagi?" ucap Reyhan kesal melihat sikap Deeva yang seenaknya. "Kamu harus janji cuma aku yang boleh manggil kamu Han" ucap Deeva membuat Reyhan menatapnya lalu mengangguk. "Kamu juga harus janji cuma aku yang boleh manggil kamu Dee" balas Reyhan yang dijawab Deeva dengan anggukan semangat. "Janji" ucap Deeva kembali menyodorkan tangan kelingkingnya. "Janji" balas Reyhan sembari menautkan jari kelingking mereka. Mereka berdua menatap jari kelingking mereka yang saling bertaut sebelum akhirnya saling menatap dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajah mereka berdua.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
92.4K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.4K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook