Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Add Innovel to the desktop to enjoy best novels.
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Your cookies settings
Strictly cookie settingsAlways Active
My doctor my bodyguard
READING AGE 16+
Denisa Sahara
Action
ABSTRACT
Cinta dan kasih sayang bagaikan oksigen yang paling di butuhkan manusia di muka bumi. Semua orang pasti ingin di cintai dan di sayangi. Namun, bagaimana jika seorang wanita polos kehilangan semua kasih sayang dan cinta dalam sekejap, bahkan dia di sangka penyebab kematian ibunya sendir.
Di suatu hari Kinan bekerja menjadi seorang bodyguard dari dokter yang menyebalkan, namun ternyata dari dokter itu ia kembali merasakan kasih sayang, kehangatan, dan cinta.
....
Dengan tenaga yang tersisa Kinan mengarahkan revolvernya ke arah musuh namun sebelum dia menyelesaikannya. Terdengar lebih dulu suara tembakan bersahutan. Kinan menutup mata dan pasrah karena merasa tembakan itu di arahkan kepadanya.
Namun, bukan tembakan yang Kinan rasakan. Pintu mobilnya terasa ada yang membuka. Dengan energi yang tersisa Kinan membuka mata dan melihat siapa yang menghampirinya. Kinan kira yang menghampirinya adalah malaikat maut ternyata sosok yang sangat ia rindukan.
"Rigel?" Gumam kinan.
Dengan hati-hati Rigel mengeluarkan Kinan dari mobil. Dia merengkuh dan menggendongnya.
"Sekarang kau sudah aman, istirahatlah!. Maafkan aku datang terlambat" Kinan masih menatap Rigel dengan tatapan ragunya.
"Apakah ini mimpi?" Gumamnya di dalam hati
Rigel melangkahkan kakinya dengan mantap dengan Kinan yang berada di rengkuhannya. Tidak terasa pagi telah datang, udara sejuk yang menusuk, pemandangan laut yang indah dari ketinggian, serta semburat kuning di ufuk timur yang menunjukan bahwa sang mentari akan segera bersinar, menjadi pengantar Kinan melepas kesadarannya di pelukan Rigel.
"Maafkan aku" lirih Fahri.