bc

Open Your Heart (Tetralogy Parindra)

book_age12+
12
FOLLOW
1K
READ
billionaire
arranged marriage
drama
tragedy
sweet
bxg
bold
enimies to lovers
friendship
Writing Academy
like
intro-logo
Blurb

Bagi Geoferry Revanka, pengkhianatan yang dilakukan oleh pacar pertamanya sukses membuatnya tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta. Ia pun memilih menutup pintu hatinya dan hanya fokus pada adik kesayangannya, Renna. Seperti kata orang bijak, pasangan bisa ada bekasnya tapi ngga dengan keluarga.

Walau Marissa Motten belum pernah menemukan seseorang yang bisa membuka hatinya, tapi ia selalu percaya cinta untuknya akan datang suatu saat nanti. Dan orang itu akan menjadi cinta pertama dan terakhirnya.

chap-preview
Free preview
BAB 1 (Pertemuan)
Malam hari, di acara resepsi pernikahan   ‘Ah, s**l! Kenapa juga gue mesti nurutin nyokap buat datang pake kostum konyol kayak gini?!’ Rutuk Geo dalam hati. Sore tadi saat Geo berniat ganti baju, ternyata sudah ada satu set tuxedo bertengger manis di ranjangnya. Ia pun sadar kalau alasan Papa mendadak tidak bisa ikut pasti buatan Mama supaya ia mau menemani ke acara ini.   Dengan kesal, ia teringat percakapannya dengan Mama sore tadi. Tidak menyangka lagi-lagi ia terjebak oleh drama Mama.   Sore itu Geo sedang menikmati waktu santainya di rumah sambil main game online di handphone-nya. Untuk seorang Geo waktu seperti ini tergolong jarang bisa ia dapatkan. Selain karena kesibukannya bersekolah dan kunjungan para sahabatnya – yang lebih senang menghabiskan waktu mereka di rumah Geo, ia juga mulai membantu usaha Papa-nya dari waktu ke waktu. Awalnya Papa melarang Geo untuk terjun ke dunia bisnis terlalu dini. Tapi menurut Geo, ia masih punya cukup waktu dan tenaga untuk berkonsentrasi baik di sekolah dan pekerjaan.   Dan, walau Papa tidak berbicara terus terang padanya, ia tahu kondisi perusahaan tidak berjalan sebaik dulu dan memerlukan “fresh insight” supaya bisa terus bertahan. Sebagai salah satu perusahaan penerbit terlama di Indonesia, ANANDA awalnya berdiri dikarenakan kecintaan Papa dengan buku dan keinginan Papa untuk mencerdaskan bangsa. Awalnya Beliau memilih untuk berkonsentrasi menerbitkan buku-buku pendidikan dan berbagai aspirasi masyarakat saja. Namun seiring berjalannya waktu, seperti penerbit lainnya Ananda mulai mencetak berbagai buku fiksi seperti komik dan berbagai genre novel untuk tetap bisa bertahan.   Di era digital seperti sekarang, permintaan untuk buku fisik sudah tidak setinggi dulu. Tapi Papa tidak ingin berpindah ke buku digital alias e-book seperti beberapa percetakan lain karena tujuan Ananda adalah menanamkan kecintaan masyarakan terhadap buku dan dunia membaca. Menurut Papa membuat buku menjadi digital menghilangkan esensi dari buku itu sendiri. Geo mengerti dan memahami maksud Papa, oleh karenanya ia berusaha keras menemukan berbagai inovasi yang bisa menarik minat para generasi muda untuk kembali ke buku fisik.   Karena Geo terlalu tenggelam dalam dunia game-nya, ia sampai tidak menyadari bahwa Mama telah memanggilnya berkali-kali, sampai ia merasa paha-nya dipukul seseorang   “Seru banget sama hape-nya? Mama sampe serak manggil-manggil kamu”   “Sorry Ma.... Lagi mau naik level soalnya,” ujar Geo sedikit menyesal. Butuh beberapa detik untuk Geo menyadari kalau Mama sudah memakai make-up full. “Mau kemana, Ma?”   “Ke undangan Tante Lusy, temennya Mama. Kamu masih inget ‘kan? Anak cowoknya nikah hari ini. Tadinya Papa udah janji mau nemenin Mama, tapi mendadak bilang ngga bisa. Nelponnya juga barusan. Temen Mama yang lain semua udah di jalan, ngga ada yang bisa mampir jemput Mama. Masa udah dandan gini Mama musti naik taxi sendirian?”   Seperti biasa, Mama kalau perlu sesuatu tidak pernah to the point. Sejak Geo kecil, Beliau hanya curhat panjang lebar dan membuat Geo pusing, sampai akhirnya tidak tega kemudian akhirnya menawarkan bantuannya. Tidak terkecuali kali ini. “Ya udah Geo anterin. Tapi aku tunggu di mobil aja ya, males ganti baju”   “Ya udah deh.... Paling nanti kalau temen-temen Mama tanya dateng sama siapa, Mama bilang dateng sama anak cowok Mama yang super ganteng tapi super pemalu. Tiap kali diminta ikut dateng ke acara nikahan ngga mau ikut, ke acara perusahaan juga ngga mau. Terus, sampe umur segini juga masih belum punya pacar. Untung sekarang kamu deket sama Nana – walau Cuma main Kakak-Adik angkat, kalo ngga bisa-bisa Mama pikir –“   Sebelum Mama berceloteh lebih lanjut, Geo menyerah, “Udah udah. Aku ikutin mau Mama. Tunggu.” Ia pun segera pergi ke kamarnya setengah berlari, tidak sanggup mendengarkan ‘curhat’an Mama yang panjang banget. Tanpa ia ketahui, Mama senyum-senyum sendiri melihat kelakuan anak semata wayang-nya itu.   ‘Apa sih hubungannya perusahaan dan keluarga sama pacar? Kenapa sih Mama ngebet banget supaya gue punya pacar? Emang punya pacar itu hal yang paling penting apa?’ Dengan pikiran yang masih dipenuhi kekesalan, Geo berbalik.   “Aduh!!!” Teriakan terkejut seorang gadis mengembalikan kesadaran Geo akan dimana ia berada sekarang. Bukan di kamarnya tempat ia bisa berpikir dengan leluasa.   Di hadapannya, berdiri seorang gadis mungil yang mengenakan sackdress berwarna pink cerah. Namun dia tidak mengerti, apa alasan gadis di hadapannya berteriak seperti itu.   === * * * * * ===   Ya ampun!! s**l banget, sih gue?! Pikir Rissa kesal. Cakep sih cakep. Tapi ngga punya sopan santun! Kelewatan banget nih cowok! Setelah menarik napas dalam-dalam satu kali dan menghembuskannya untuk menenangkan diri sedikit, ia berkata, “Heh! Bisa minta maaf ga, sih?!”   “Excuse me?” Geo sama sekali tidak mengerti maksud kemarah gadis itu. Untuk apa ia meminta maaf?   Gadis itu menunjuk ke bagian depan gaunnya. “Ihh masih pura-pura lagi! Nih, lihat!”   “Apa-“ perkataan Geo terhenti. Ia baru menyadari, di sana - di tempat gadis itu menunjuk ke bagian perut gaunnya – terlihat bercak samar berwarna kecoklatan. Kemudian ia memandang sekilas ke gelas di tangan kirinya. Kosong. Ah, s**l! Geo semakin kesal. “Sorry gue ngga sengaja.” Permintaan maafnya tidak terdengar tulus. Bahkan di telinga Geo sendiri.   Dan jelas terlihat di wajah gadis itu kalau ia sedang menahan amarah yang sebentar lagi akan meletus. “Sorry loe itu ngga cukup buat ngebersihin dress gue, tau!”   “Loe punya HP?”          “Eh?” Rissa tidak mengerti jalan pikiran cowok dingin di hadapannya ini.   “HP. Handphone. Tau ‘kan? Telepon tanpa kabel yang udah popular banget di zaman sekarang ini.”   “Gue tau apa itu HP. Yang gue ngga ngerti, buat apa loe tanya? Mau pinjam?” Gadis itu melirik penampilan cowok di hadapannya. Cakep-cakep kok miskin? Padahal, tuxedo-nya ngga kelihatan murahan. Dan mengingat ini pernikahan Kakak-nya, ia tahu pasti tamu undangan terbatas untuk keluarga dan orang dekat saja.   “Sini. Kasih ke gue.” Geo mengulurkan tangannya dengan tidak sabar. Ia ingin masalah ini cepat selesai.   “Ngga mau. Memangnya buat apa?”   Geo memperhatikan sekeliling dan baru menyadari kalau saat ini dirinya dan gadis keras kepala di hadapannya itu menjadi pusat perhatian. Ditariknya gadis itu ke halaman belakang rumah pengantin pria tempat resepsi - yang dilihatnya saat datang tadi.   “Lepas!” protes gadis itu menyentakkan tangannya saat mereka baru saja menginjakkan kakinya di halaman belakang.   “Loe itu, ya!” suara Geo agak meninggi. “Jadi cewek bisa tenang sedikit ngga sih?!”   Gadis itu membuang muka. “Suka-suka gue! Daripada loe, jadi cowok nyebelin banget!”   “Udah! Mana HP loe?”    Gadis itu jadi penasaran. Ingin tahu apa yang akan dilakukan cowok menyebalkan itu dengan HP-nya. Maka ia merogoh tas pink mungil yang dibawanya. “Nih!”   Tanpa berkata apa-apa, Geo mengambil HP itu dan mengetikkan sesuatu dengan cepat, lalu mengembalikannya.   “Loe ngetik apaan, sih?!” tanya gadis itu ingin tahu. Namun Geo berlalu begitu saja tanpa bicara sepatah kata pun.   Rissa menghentakkan kakinya karena kesal. “Uhhh!!! Nyebelin banget sih?! Amit-amit, deh kalau ketemu lagi!”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Sweetest Diandra

read
70.5K
bc

Living with sexy CEO

read
277.7K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.1K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.2K
bc

I Love You Dad

read
282.7K
bc

Married With My Childhood Friend

read
43.7K
bc

A Secret Proposal

read
376.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook