gairah cinta kayla

Hy nama gue Kayla, gue kelas 3 SMU Harapan. tinggi gue 175 dengan b****g yang lumayan berisi dan p******a yang bisa membuat jakun kaum adam naik turun. kulit gue putih mulus dengan rambut hitam lurus sengaja gue gerai bisa di bilang gue idaman para cowo-cowo sekolah. mungkin juga hayalan fantasi seks mereka. eits walaupun pergaulan gue bebas tapi gue sampai saat ini masih ting ting alias perawan. gue pengen apalagi kalau mendengar mira sahabat gue cerita kalau sudah nginap dengan cowok nya. tapi gue gak mau dengan sembarang cowok alias belum ada cowo yang beruntung mendapat kan gue. Gue anak tunggal dari pasangan bagus herlambang dan sovia herlambang papi pemilik perusahaan terbesar di jakarta sedangkan mami seorang dokter di rumah sakit ternama. melihat dari latar belakang keluarga gue, mungkin semua orang berpikir hidup gue enak lebih dari berkecukupan, tapi mereka tidak tahu gue kurang perhatian dan kasih sayang. bokap dan nyokap berpisah ketika gue baru mau masuk sekolah menengah atas, mereka lebih mementingkan karir mereka ketimbang mempertahan kan keluarga mereka. Gue gak milih salah satu dari mereka, toh apa beda nya dengan tinggal sendiri. gue lebih memilih tinggal di apartemen untuk materi gue bisa hidup mewah, uang bulanan mengalir dari mami papi lebih dari cukup. Gue gak terlalu memikirkan masa depan toh gue anak tunggal, harta mami papi tidak akan habis 7 turunan. tapi untuk sekolah gue gak bodoh -bodoh amat. Di sekolah ini tidak ada satu cowo pun yang gue taksir karena gue tau tipikal-tipikal cowo disini cuma enak nya doang, pikiran m***m semua tapi semua berubah saat ada murid pindahan bernama dimas, dia pindahan dari desa gaya nya cool, dan pasti nya ganteng seperti nya tinggi kami sepantaran dan kulit nya sawo matang, hidung mancung sorot mata yang tajam. dan mungkin gue beruntung karena dia duduk tepat di belakang gue. dimas gue akan mendapat kan mu ketika pergantian jam pelajaran, gue menghampiri dimas "hay kenalkan nama gue Kayla" dia mendongak dan kembali fokus ke buku yang dia baca "helo... " sambil gue melambaikan tangan tepat di depan muka nya "tadi gue sudah perkenalan diri kan di depan" "oh.. iya gue lupa" gue merogoh HP dan memberikan pada dimas "no HP lo? " "buat apa? " "yah buat telponan, ngobrol" "gak ada yang mau di obrolin" sambil berlalu keluar huhh dimas gue tau lo itu sok jual mahal liat saja gue akan dapat nomor HP lo "woy.. ngapain? " "bisa gak sih lo gak ngagetin gue" sobat soplak gue ini benar-benar buat gue jantungan "lagian lo ngapain bengong di siang bolong" ucap mira "gue minta nomor dimas" "dapat? " "gak" "lo seriusan suka sama dimas" "ho oh.. " jawab ku sambil menarik tangan mira gue mau ngikutin dimas, ternyata dia masuk ke perpustakaan.. gue mau nyusul dia "eh begok lo baru saja si tolak mentah-mentah" cegah mira "dia itu sebenar nya naksir gue mir, tapi dia gengsi" "ya ampun Kayla, dari sekian banyak cowok yang ngejar lo kenapa mesti lo ngerepotin diri ngejer cowok sih" "udah lo mau ngikut apa gak" "tinggal liat di grop WA kelas aja kenapa lo repot-repot sih" gue ngetawain diri gue sendiri, mengapa pikiran gue gak nyampe kesana ya.. jam pelajaran terasa cepat berlalu mungkin karena sekarang gue ada penyemangat di kelas, hari ini gue pulang sendirian karena mira pulang bareng alek biasa paling minta jatah. ***** sampai di apartemen gue nelpon dimas "halo dimas" "siapa? " waw suara nya berat dan seksi "ini aku Kayla" "lo...? " "no.. no.. no kamu bukan lo" "ada apa? " tanya dimas "aku kangen, kamu kangen gak sama aku" "lo sama gue gak ada hubungan apa-apa jadi berhenti bersikap sok akrab" "dimas, aku tau kok kamu masih malu" "dasar sinting" dimas mematikan telepon nya. aduh mengapa otak ku hanya dimas dimas dan dimas. dimas kamu gak usah malu aku tau kok kamu naksir aku "non, kayla" "iya buk" buk ani pekerja di rumah mami sengaja memperkerjakan buk ani di apartemen gue, dia lah yang mengurus makan, pakaian dan membersihkan apartemen. kalau kerjaan nya sudah kelar, baru dia pulang. "ibuk pamit pulang" ujar nya "oh saya anter deh buk" biasa nya buk ani pulang naik ojek, kebetulan gue bosan di rumah mau cari angin. "ngerepotin neng" ucap nya sungkan "udah gak papa bosan ni buk" dulu gue juga sering nganter buk ani, karena gue bosan sendirian. 15 menit berlalu, sampai lah di depan rumah buk ani dan yang bikin gue kaget ada dimas lagi duduk di teras rumah buk ani. waw... memang kalo jodoh gak bakalan kemana ***** "elo... ngapain disini" terdengar jelas dimas kaget. "Jangan-jangan lo ngikutin gue" "dimas, memang ya kalau jodoh gak bakalan lari" ucap ku "lho dimas kamu kenal dengan non kayla? " "dia teman sekelas ku bude" ucap dimas "oalah dimas, ini non Kayla tempat bude bekerja, dimas ini ponaan saya non" "oh.. sangat kebetulan sekali ya buk" ucap gue sambil terus memandangi dimas. "oh ya buk bentar lagi magrib, saya ikut makan malam di sini ya soal nya saya bosan di rumah sendirian" gue gak bakalan nyia-nyiain kesempatan ini "boleh non boleh, tapi maaf lauk nya alakadar nya non" "gak papa buk" "saya siapkan dulu non" "hy dim" ucap ku sambil mepet duduk dekat dimas "lo apa-apaan sih" terlihat jelas dimas risih "aku kangen, bisa gak sih sama pacar sendiri gak usah lo gue, panggil aku kayla" "kita belum pacaran, dan sampai kapan pun lo gak akan jadi pacar gue"sambil menjauh "ya sudah kalau begitu mulai sekarang kita pacaran" terus gue pepet "ehmm.. aduh yang pacaran sampai gak tau tempat" celetuk ibuk-ibuk lewat "kita gak pacaran buk" sanggah dimas "kita pacaran kok buk, baru jadian" jawab ku "huh anak muda jaman sekarang, dunia milik berdua yang lain mah ngontrak" sambil berlalu "lo gila ya" dimas langsung berlalu masuk kedalam rumah gue langsung kejar dia dan meluk dari belakang kebetulan rumah sepi dan buk ani lagi dapur "lo apa-apa an sih, lepas gak? " "gak bakalan sebelum dimas bilang kita pacaran" ancam ku "lo gak punya harga diri ya? " "cuma sama dimas aku begini" ucap ku "lepas atau.. . " "atau apa aku gak takut" ucap ku sambil mempererat pelukan ku. "ok baik kita pacaran" pasrah dimas "kamu janji, gak ado lo gue lagi panggil aku Kayla, kalau gak aku akan meluk kamu di depan semua orang" "ya" jawab dimas pasrah gue langsung lepas pelukan gue dan kebetulan buk ani memanggil buat makan. dari cerita buk ani dimas adalah satu-satu nya keponakan nya dan orang tua dimas baru saja meninggal jadi dia pindah kesini. sepanjang waktu makan malam gue sengaja menggoda dimas dengan memain kan kaki. perlahan-lahan gue menyentuh punggung kaki kaki nya dengan kaki gue terus keatas hingga paha, kebetulan dia sedang memakai celana santai pendek. mata nya tajam menatap gue, tapi gue berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa makan malam selesai puas gue ngerjain dimas, sebelum pulang buk ani menyuruh dimas mengantarkan gue sampai depan. "aku pulang.. " "yup.. " ucap nya "aku pulang.. " ulang gue "ya sudah sana" "kamu gak peka deh" ucap ku sambil memonyong kan bibir. "gak usah aneh-aneh" "kan kamu pacar aku" "terpaksa" ucap nya "muahhh god night sayang" satu ciuman mendarat mulus di pipi nya dan aku langsung masuk mobil tancap gas. ku lihat dari spion dia masih melongo. hahahaha kamu polos banget sih dim