bc

I'm not a surrogate mother

book_age18+
439
FOLLOW
3.1K
READ
like
intro-logo
Blurb

"Bagaimana Kalau saya hamil pak?? Tanya Emilia panik.

"Aku sangat bahagia jika kamu hamil?" Jawab William tersenyum.

"Tapi Saya takut.." Emilia memandang wajah William penuh tanya.

"Anak itu milikku, Kamu hanya cukup mengandung dan melahirkannya saja.

Sepenggal percakapan yang membuat hati Emilia Oktarina kecewa dan bersedih Ternyata dia pura pura di cintai William Darmawan hanya untuk menjadi Ibu pengganti.

Akankah Rencana William terwujud untuk mendapatkan seorang Anak dari Emilia hanya untuk membahagian Istrinya Melisa.

Ikuti cerita mereka..

chap-preview
Free preview
1.Emilia Oktarina
Setelah Dua tahun bekerja di Anak Cabang PT.Global Electronics di Bekasi akhirnya Perusahaan memutasiku ke Kantor pusat Jakarta. Sebagai Assisten Manajer Pemasaran di Perusahan bergerak di Distributor Elektronik Asal Korea selatan. "Emil..Mulai besok kamu sudah mutasi ke Jakarta, Ini memo untukmu. Silahkan kamu datang ke kantor pusat dan temui Pak Ruli. Dia Manager pemasaran di kantor pusat" Ucap Pak Adi atasanku yang Manager Pemasaran. "Baik Pak" Jawabku. Aku berjalan menuju meja kerjaku, Dan Mela teman satu kantorku menyapa. "Emi..Aku pasti kangen banget sama kamu, Kita Adain makan malam tar malam untuk perpisahan kamu..Ya..Di restoran Favorit kita" Ucap Mela kepadaku. "Pasti..Aku sedih pisah jauh dari kalian semua.." Ucapku. "Tapi di kantor pusat kamu bakalan ketemu sama Pemilik perusahaan ini. Gila..Dia Cakep banget kaya Aktor Lee Min-Ho" "Masa sih.." Jawabku tak percaya, mereka terlalu berlebihan menurutku. "Sumpah..Dia kan Keturunan korea dari Ayahnya" Jawab temanku antusias. "Oh.." Jawabku datar sambil menatap layar di Laptopku. "Tapi sayang dia sudah beristri" Mela cemberut. "Udah nyari yang lain..Nyari yang sama derajatnya, mereka orang kaya mana mau sama kita" Ucapku sambil tersenyum. "Oke deh..Ibu Emiliaku tersayang. Jam kantorpun berakhir, Kami berlima dari Divisi pemasaran merayakan perpisahan di restoran Favorit kami. Sedih rasa berpisah dari Mereka yang aku anggap seperti keluarga sendiri. Karena orangtuaku sendiri di Bandung dan Aku merantau ke Bekasi. ***** Jakarta. "Selamat Pagi..Saya Emilia Oktarina mau bertemu dengan Pak Ruli" Sapaku kepada Resepsionis di kantor pusat tempatku bekerja. "Baik tunggu sebentar" Jawabnya. Aku duduk di sofa lobi kantor, Jujur aku merasa seperti pertama bekerja. Lingkungan baru dan Rekan kerja baru. Saat Aku duduk dan melamun tiba-tiba seperti ada yang berbicara kepadaku. "Hai..Bukankah Kau karyawan disini, Kenapa kau masih duduk manis di Jam kerja. Apa kau pemakan Gaji buta" Ucapnya menyinggungku. Aku mengangkat kepala dan melihat seorang laki-laki Wajah Oriental dan berbadan Tinggi gagah sedang menatapku ah..Menegurku. "Maaf Pak..Saya.." Belum juga selesai menjawab laki-laki tersebut meninggalkanku dengan seorang yang sepertinya Ajudan mengekori dibelakangnya. Ah..Sungguh Menyebalkan. "Maaf Bu Emilia, Silahkan Anda naik ke lantai 5 disana akan ada yang mengantar anda ke ruangan Pak Ruli" Resepsonis menyadarkan dari lamunan dan mengarahkanku bertemu Atasanku uang baru. Aku naik kelantai 5 dan ternyata aku bertemu laki-laki yang mengomel padaku barusan. Melihat dari betapa hormatnya mereka yang berada diruangan ini membuatku berpikir Laki-laki Tampan..Yah..Tampan menurutku adalah Adalah Atasan disini. Ah..Betapa Bodohnya aku..Tidak tahu Pemilik Perusahaan ini. Aku membuka Ponsel dan Menjelajah di laman pencarian mengetik pemilik PT.Global Electronics yang baru. Dan...Ternyata..Laki-laki tersebut adalah Anak Pemilik Perusahaanku bekerja. Aku menelan salivaku terpaksa, Astaga baru saja aku di tempatkan disini tapi sudah kena teguran pikirku. "Maaf Mba..Saya mau ketemu Pak Ruli" Ucapku pada seorang wanita di meja Resepsionis. "Silahkan Ibu lurus dari sini nanti tertulis Ruangan Divisi pemasaran" Jawab Resepsionis tersebut. Laki-laki pemilik perusahaan tersebut tak sengaja melihatku, Aku tertunduk malu. Ya..Tuhan..Kenapa aku seperti ini saat pertama bekerja di Gedung pusat ini. Belum..Apa-apa kena Omelan. Tok..tok.. Aku mengetuk pintu dan terdengar suara mempersilahkanku masuk. "Permisi saya Emilia Pak.." Sapaku kepada seorang laki-laki di ruangan besar yang di huni sekitar 10 orang. "Masuk..Emilia.." Teriak laki-laki Di ujung ruangan yang sepertinya mengenalku. Aku terduduk di depan meja tertulis di papan di atas meja 'Manager Pemasaran' berarti ini memang Pak Ruli. "Kenalkan Saya Emilia Pak" aku memperkenalkan diri. "Saya Ruli dan sekarang kamu asissten manager pemasaran di ruangan ini" Ucapnya. "Baik pak" Jawabku. Aku menyapa dan memperkenalkan diri di ruangan Ini, Aku berharap mereka bisa bekerja sama. Aku di beri meja kerja persis di Samping Pak Ruli, Laki-laki usia 45 mungkin dan berbadan Kurus kecil. Aku merapihkan meja kerja dan mulai menyalakan Laptop. Tak lama Wanita berbadan sintal memakai hijab menyapaku. "Hai..Kenalkan Aku Ika, Dari Divisi Pemasaran. Aku akan memberimu sedkit arahan tentang pekerjaan yang harus kamu lakukan setiap hari" Ucapnya lembut "Aku Emilia Mba.." Jawabku sambil berdiri dan mengajaknya bersalam. Ika membantuku memahami Pekerjaan yang harus aku lakukan setiap hari dan itu sudah biasa aku lakukan setiap hari di kantor lamaku. Tak terasa aku melewatin setengah hari di kantor baruku. Pekerjaan menumpuk warisan dari Assisten manager yang baru membuatku sedikit menguras otak dan tenaga. "Emilia..Bisakah kamu Ke ruangan Pak William, Minta tanda tangan dan memberikan laporan penjualan Minggu lalu" Pak Ruli menyuruhku ke Pak William. "Maaf Pak siapa pak William?" Tanyaku Polos. Seisi ruangan tertawa akibat kepolosanku.Aku malu dan tertawa garing akibat malu. "Hai..Emilia..Dia Bos besar kita, CEO di kantor ini" Teriak Pak Ruli sambil tak henti tertawa. Astaga malunya Aku, Kenapa aku bisa lupa Nama Bos ku sendiri. Setelah di beri tahu di mana ruangan Pak William, Akupun menuju ruangan Pak William yang berada di Lantai 8. Saat sampai di Lantai 8, Aku menuju ruangannya dan di sambut Wanita cantik yang sepertinya Sekretaris Pak William. "Maaf Mba Saya Emilia Assisten Pak Ruli, Mau menyerahkan laporan dan Meminta tanda tangan Pak William" Ucapku mengutarakan maksud kedatanganku. "Silahkan Mba saya Antar, Oia Nama saya Siska sekretaris Pak William" Ucap sekretaris Pak William yang ternyata bernama Siska. Aku berjalan beriringan dengan Siska menuju Ruangan Pak William. "Selamat Siang Pak..Mba Emilia Assisten baru Pak Ruli ingin bertemu" Siska meminta ijin masuk. "Masuk" Terdengar suara didalam Ruangan. Sungguh hatiku tersentak, Sepertinya suara ini sama dengar suara yang aku dengar tadi pagi saat aku di Lobi. Dengan sedikit gugup aku masuk, Pak William terlihat sedang sibuk dengan Laptopnya tanpa menghiraukan kedatanganku. Tiba-tiba dia menatapku, Astaga benar laki-laki ini yang tadi pagi menegurku dan menuduhku makan gaji buta. "Per..misi pak..Saya Emilia Assisten baru Pak Ruli, Saya mau menyerahkan berkas Laporan penjualan minggu lalu dan meminta tanda tangan berkas" Ucapku gugup sambil menyodorkan dua Berkas bermap Merah. Dia memperhatikanku, Melihat dari atas sampai bawah. Sial, Bos ku tidak punya sopan santun ternyata. Tatapnya membuatku salah tingkah dan apakah penampilanku kurang rapi. Memang badanku sangat Sintal, Tinggi badan 178 Cm dengan berat 60 Kg membuat Dadaku sedikit menonjol. Semua temanku memanggilku Rahma Azhari yaitu artis indonesia Karena Bibirku yang sangat mirip dengannya. Apa mungkin pakaiku terlalu mencolok dengan kemeja Abu muda dan Rok selutut Biru tua. Ah..Masa bodoh pikirku. "Oh..Kamu Karyawan yang dimutasi dari Bekasi ?" Tanya Pak William padaku. "Iya..Pak..Saya baru bekerja hari ini" Jawabku. "Letakkan Berkasnya di meja, Duduklah di sofa itu. Aku pelajari dahulu berkas ini"Perintahnya. Aku mengangguk dan duduk di Sofa empuk. Aku sedikit memperhatikan ruangan Pak William yang besar dan bergaya minimalis modern. Terlihat Foto keluarga yang terdapat pak William di dalamnya. Ada wanita cantik yang bersandar di bahu Pak William yang sepertinya Istri pak William. Dilihat dari Fotonya sepertinya Pak William belum dikaruniai Anak karena tidak ada anak kecil disana. "Sudah" Aku terkejut karena Pak William tiba-tiba meletakan Berkas keras seperti sengaja membangunkanku dari lamunan. Aku mengangguk dan berdiri mengambil berkas dan pamit keluar. "Emilia apa kamu sudah menikah?" Tanya Pak William tiba-tiba. "Belum pak" Jawabku menunduk. "Berapa Usiamu?" Pak William bertanya lagi. "24 Tahun" jawabku singkat . "Oke..silahkan kamu pergi" Aku terkejut saat Pak William bertanya Soal diriku. Aku berjalan menuju ruangan ku di lantai 5. Hari mulai sore aku bersiap untuk Pulang, karena Dadakan aku menginap di hotel.Rencanya besok Aku mencari Tempat tinggal berupa Kost. ***** Malam setelah pulang jam kantor, Aku mendatangi Cafe yang baru saja di buka. Cafe gaya Industrial sangat nyaman untuk hanya sekedar duduk dan menikmati Kopi. Aku memesan Es Kopi Hitam dan satu potong Cake Tiramisu. saat sedang menikmati kopi. "Apa kau datang sendirian?" Tanya seseorang kepadaku. Aku mencari Sumber suara. "Pak William" suaraku tampak terkejut. "Hai..Kenapa kau seperti melihat Hantu.Hahaha.." tawa nya pecah. "Maa..af..Pak.."Ucapku Malu. "Boleh Aku duduk disini" Dia melirik ke kursi di sebrangku. Aku mengangguk. "Pak William sendiri?" tanyaku basa-basi menutupi Ke kakuan ku. "Ya..Aku tertarik pada cafe ini makanya aku datang kemari dan aku melihatmu sendiri" Jawabnya. "Apa Pak William ingin memesan sesuatu?" Tanyaku lagi. "Boleh..Kopi panas tanpa gula" Jawabnya. Aku memanggil pramusaji dan memesan kopi tanpa gula. Entah perasaanku saja Pak William sedikit berbeda, Dia terlihat ramah saat ini berbeda saat dia kantor,Menyebalkan! Kami mengobrol santai soal pekerjaanku di cabang Bekasi di selingi canda tawa Ah..Astaga Kenapa Aku seperti nyaman berbincang dengannya. ***** Setelah pertemuan kami di Cafe kemarin malam membuat Pak William sedikit merubah sikapnya padaku. Seperti hari ini di ruang rapat aku mendampingi Pak Ruli, Dia mencuri senyum padaku di tengah sibuknya para peserta rapat membahas penjualan. Aku membalas senyumnya tanpa Arti, Sungguh Aku wanita dewasa melihat laki-laki tampan tersenyum manis padaku membuat aku salah tingkah. Tapi aku masih belum terbawa perasaan, Memiliki kekasih memang dambaanku sekarang tapi Laki-laki yang sudah beristri mungkin bukan pilihanku. TBC...

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
188.3K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.1K
bc

My Secret Little Wife

read
92.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook