bc

Ran dan Rania

book_age18+
1.1K
FOLLOW
8.1K
READ
billionaire
family
goodgirl
drama
comedy
no-couple
city
first love
like
intro-logo
Blurb

Berawal dari benci menjadi cinta! Bagaimana jadinya jika sebuah pernikahan yang dilakukan sebuah keluarga bersaudara? 

Ran pemuda dingin, cuek juga playboy harus berhadapan dengan sebuah pernikahan bersama sepupunya. Anak dari tantenya, adik dari ayah Ran. 

Rania gadis yang selalu menerima apapun kenyataan yang di hadapinya, dan selalu logis dalam menyikapi berbagai hal, termasuk menerima pernikahan yang telah di rencanakan oleh ibu dan pamannya. 

Akankah pada akhirnya mereka bisa saling mencintai dan hidup bahagia selamanya? Atau berpisah?

chap-preview
Free preview
1.
"aku tidak mau menikah dengannya papa!" Ucap pria dingin, jutek, arogan dan Playboy. Dia Ran, nama lengkapnya Aran Syahputra. Putra sulung dari pasangan Abi Syahputra dan Winny Azer. Kedua orangtuanya sudah lelah menghadapi sikap ke kanak-kanakan putranya, padahal umurnya sudah 27 tahun. Selalu bermain wanita, pergi pagi pulang pagi udah kayak lagu aja. Kan gak lucu! Gaya hidup Ran sangat tidak sehat dan sangat buruk bagi pandangan masyarakat. Oleh karena itu orang tuanya menjodohkan dirinya dengan gadis cantik yang tak lain tak bukan adalah sepupunya sendiri. "Kenapa kamu tak mau menikah dengannya? Dia gadis yang baik dan cantik, dan yang lebih penting dia ini sepupu mu. Anak dari Tante mu yang tak lain tak bukan adik kandung papa!" "Mamaaaa." Ran mencoba membujuk sang mama. Mamanya hanya tersenyum tidak bisa membantu sang anak, membuat Ran diam seribu bahasa. "Aku tidak mau menikah dengannya ibu!" "Kenapa kamu tidak mau menikah dengan Ran Rania?" Ucap sang ibu pada anak gadisnya. "Ibu kan tau Ran itu seperti apa? Ucap Rania Putri, anak dari pasangan Ami Syahputri dan Ahmad Prayogi. Rania adalah gadis sederhana yang tidak pernah menolak ataupun membantah ucapan orang tuanya. Tapi tidak untuk ini, dia sangat menolak sekali keinginan ibu dan ayahnya yang ingin menjodohkan dirinya dengan anak pamannya. Bukan apa-apa sih, tapi melihat siapa calon suaminya semua orang bahkan sudah tau tingkah laku Ran. Berandal gila. Playboy cap Kampak. Tawuran. Balap liar. Semuanya nol di mata masyarakat dan dunia, padahal kalau di pikir dan di lihat paman Abi adalah orang yang sukses besar dalam menjalankan beberapa perusahaannya. Tapi melihat anaknya harus banyak-banyak istighfar. "Pokoknya kalian harus menikah! Titik." "What's?" Tidaaaaaaaaaaakkkkkk. ****** Dentuman musik yang mengalun keras terdengar jelas dan memekakkan telinga. Tampak pemuda yang asyik duduk di kursi bartender dan menyesap minumannya, menikmati nikotin yang sedang di hisapnya. Sesekali matanya melirik wanita-wanita seksi yang hilir berganti. Banyak para wanita yang berdansa di lantai dansa, meliuk-liukkan tubuh Mereka dengan gerakan se-erotis mungkin. Tempat seperti ini memang sudah biasa dengan kehadiran banyak manusia yang haus akan kesenangan duniawi. Ran menangkap sosok wanita seksi yang memakai gaun merah menyala, yang panjangnya hanya sebatas paha dan berbentuk seperti pinjungan. Menutupi dari bagian d**a sampai setengah pahanya. Ran terus memperhatikan wanita itu yang ikut menatapnya juga, Ran tersenyum dan mendekatinya. "Hai." Sapanya dan duduk disamping wanita itu. "Hai juga." Wanita itu membalas sapaan Ran. Wanita itu bernama Sheyrin. Setelah mengobrol sebentar, saatnya ke permainan. Ran si playboy cap Kampak memang terkenal sering bergonta-ganti wanita. Namanya juga playboy. Apalagi one night stand sering dia lakukan bersama para jalang maupun tidak, tapi selama Ran menjalin hubungan atau lebih tepatnya bercinta Ran tidak pernah mendapatkan yang perawan. Tapi asalkan tubuh mereka masih enak di nikmati dan sempit, itu tidak menjadi masalah baginya. Dan yang terpenting selalu bermain aman, selesai. Dan disini lah mereka, memesan kamar hotel dan memulai aksinya. Setelah sampai Ran langsung menutup pintu dan menguncinya, menghimpit tubuh langsing Sheyrin dan langsung melumat bibirnya. "Aaaaahhh." Sheyrin melenguh nikmat, sekarang lehernya yang menjadi sasaran lidah dan mulut hangat Ran. Sheyrin membuka kemeja yang dipakai Ran, menampilkan roti sobek yang menggiurkan. Celananya juga ikutan di lepas dan Ran juga membuka baju Sheyrin. Tubuh polos Sheyrin semakin membuat Ran menggila. Dihempaskannya lembut tubuh Sheyrin dan langsung di tindihnya. Semuanya tidak lepas dari belaian dan cumbuan Ran, mereka menikmati malam ini dengan nikmat. "Aku masukan ya." Sheyrin mengangguk lemah dan sudah terbawa gairah. Sebelum memasukkan juniornya, terlebih dahulu Ran memakai pengaman, dan mulai memasuki lubang surgawi milik Sheyrin. Blessshhh. "Aaaaaaaahhhhhhh." Erang nikmat keduanya. "Kau sudah tidak perawan?" Sheyrin mengangguk, Ran cukup kecewa dengan fakta itu, tapi ya di berusaha acuh saja dan terus menggenjot tubuh Sheyrin. Di zaman yang modern seperti ini, memang sangat susah mencari wanita yang masih perawan, ada pun mungkin hanya beberapa persen dari banyaknya wanita. "Ooouuggghh." Sheyrin melenguh, saat lidah hangat Ran mengulum p****g p******a kanannya yang lumayan besar. Sedangkan tangan kanannya pun ikut meremas p******a sebelah kiri, Ran menambah kecepatan ritme goyangannya sampai suara ponsel Ran berbunyi. "Shiiiiiiittttt." Maki Ran. Lantas Dia pun mencabut miliknya, mengangkat telpon, dan berjalan ke arah sisi jendela kaca. "Hallo." Ucap Ran dingin. "Pulang sekarang jugaaaa!" Ran mendengus memandangi ponselnya di mana sang papa tercinta menelpon, membentaknya dan menyuruhnya pulang ke rumah. Tanpa membantah lagi ucapan sang papa, dia pun mematikan panggilan telepon sepihak. Ran mencabut kondom dari juniornya, memakai kembali pakaian dan celananya. Sheyrin yang masih di posisi telentangnya, menatap heran Ran yang kembali memakai pakaiannya. "Kau mau kemana?" Ran memandang Sheyrin dengan tatapan maaf. "Aku harus pulang, papa ku menelpon, maafkan aku ya?!" "What? jangan bilang kamu bakalan ninggalin aku, disaat kita belum mencapai kenikmatan berdua!" Gerakan memakai pakaian Ran terhenti dan menatap Sheyrin. "Maafkan aku." Setelah mengatakan itu, Ran langsung tancap gas pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, Ran Melihat kedatangan Tante, dan juga sepupunya yang sangat dia benci. Ran mendengus sambil berjalan ingin masuk ke kamar, namun langkahnya terhenti. "kamu tidak ingin menyalami Tante Ran?!" Ran pun memutar tubuhnya, yang ingin melangkah ke kamar dan menyalami tantenya. mencium tangan kanan Tante Ami, juga memeluk serta mencium kedua pipinya. setelahnya dia menatap dingin sepupunya Rania. Rania juga menampilkan wajah tak bersahabatnya pada Ran, Rania membuang pandangannya ke arah lain. Ami yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala. "kamu sudah pulang Ran?" Suara papanya yang turun dari tangga. Ran menatap papanya yang tersenyum sangat lebar, tidak biasanya dia se-senang ini. "Papa dan Tante Ami sudah berbicara mengenai pernikahan kalian, yang akan di selenggarakan sebulan lagi!" Ran mendelik mendengar ucapan papanya. Namun tidak untuk Rania, kali ini gadis itu tampak santai. Diam dan merunduk. Ran yang emosi pun langsung menarik tangan Rania, dan membawanya ke halaman belakang kolam renang. Sementara para orang tua tersenyum, melihat kedekatan anak mereka tanpa tahu apa yang terjadi. Ran menarik Rania dan menghempaskan tubuhnya, ke dinding tembok halaman belakang dengan kasar. "Aaww," pekik Rania kesakitan. "Apa sebenarnya yang kau pikirkan? Kenapa kau tidak berusaha untuk mencegah pernikahan ini!" Tekan Ran dengan berteriak. Rania tidak habis pikir dengan sikap kasar Ran. "Kau pikir aku juga mau menerima pernikahan ini!" "Aku juga tidak ingin ini terjadi, tapi aku masih memikirkan perasaan kedua orang tua ku." Jelas Rania. Ran makin mencengkeram kuat kedua bahu Rania. "Begitukah? Baiklah kalau itu yang kau mau!" Ran mengangkat kedua tangannya ke atas. "Tapi dengan cara membuat hari-harimu bagaikan neraka menjadi istri ku." Setelah mengatakan itu, Ran pergi meninggalkan Rania yang termanggu dengan ucapannya. Hati Rania terasa seperti terhantam batu besar, walau bagaimana pun juga dia sudah berusaha untuk menentang pernikahan ini, Tapi apalah daya jika para orang tua sudah sangat bahagia dan memohon. Rania tidak ingin menjadi anak yang durhaka, biarlah dia mencoba untuk memulai semua ini, dengan menikah bersama Ran, Walau dengan konsekuensi ancaman Ran tadi. Pagi ini seperti biasanya Rania menjalani aktivitasnya, Bekerja di kantor pamannya, Menjadi sekretaris pamannya. Paman Abi sangatlah baik mau mempekerjakan dirinya, sebagai sekretaris di perusahaannya ini. "Rania, masuk ke ruangan saya," panggilan paman Abi lewat intercom di ruangannya. Rania masuk dan langsung menutup pintu ruangan, "mulai besok kamu tidak lagi menjadi sekretaris saya!" Rania kaget sekali mendengar ucapan pamannya. "tapi kenapa pak? Saya ada salah ya?" Mereka bersikap profesional jika di kantor, sehingga panggilannya pun pak. "Ya, kamu ada salah!" Abi berkata Santai dan tersenyum tipis. "Karena besok kamu akan menjadi sekretaris CEO baru!" "Siapa pak? Bapak memang mau ke mana?" Abi tertawa. "Ran besok akan menggantikan posisi paman langsung Rania! Dia juga sudah menyetujuinya." Kata-kata pamannya ini bahkan lebih mengejutkan dirinya, dia menjadi sekretaris Ran. Habis sudahlah riwayatnya kalau begini, mimpi apa dia semalam? "Dan ya, setelah menikah kamu juga tidak perlu bekerja lagi Rania, Kamu hanya perlu di rumah menunggu Ran suamimu pulang!" ucap Abi senang dan seperti membayangkan sesuatu. "Kamu bantu bimbing dia ya!" Rania mengangguk mengerti. Rania tidak bisa menolak lagi, dengan itu dia pamit undur diri dari ruangan pamannya. Kembali duduk di kursinya, dan mulai mengerjakan pekerjaannya kembali. sambil memikirkan hari besok, awal mula dirinya menuju ke neraka impian Ran. Rania menghela nafas berat, bukannya dia tidak senang karena sepupunya mau berubah, dengan bekerja di perusahaan papanya, hanya saja ucapan Ran tadi malam selalu menghantuinya. Pagi yang di tunggu-tunggu Ran sudah tiba, ini saatnya membuat wanita itu seperti di neraka. Ran sangat tidak suka Rania yang lebih di manja kedua orangtuanya ketimbang dirinya sendiri. Bahkan menikah pun harus dengan sepupu sendiri, seperti tidak ada wanita lain saja. Huffftttt Ran mendengus sebal. Cukup untuk membuat papa terkesan pada dirinya dan setelah itu dia akan kembali bersenang-senang dengan dunia-nya. "Ran," sapa papanya di ruang makan yang melihat Ran turun. Ran membalas dengan senyuman tipis. "Nanti kamu singgah ke rumah Tante Ami! Dan jemput serta Rania ok." Papanya tersenyum, membuat Ran tersenyum mengangguk. Ran pun lantas menjemput Rania. Tin.. tin.. tin.. Suara klakson mobil Ran, terdengar nyaring membuat Rania mengkerut kan kening. "siapa yang datang?" Gumamnya. Tante Ami keluar dan melihat Ran turun Dari mobil. "eh nak Ran, ada apa kesini? Mau jemput Rania ya?" Ran mengangguk. Rania keluar dengan style pakaian ala sekretaris dan tas-nya. Dia kaget melihat Ran menjemput dirinya, dan Ran tak berkedip memandang takjub keindahan tubuh sepupunya. "Ngapain disini?" tanya Rania ketus. "Mau jemput elu lah. "Ran memutar bola matanya jengah, "buruan naik!" Perintah Ran dan langsung mencium tangan Tante Ami. Rania enggan ingin masuk ke dalam mobil Ran, tapi Dia masih menghargai keinginan paman Abi, karena Rania tau ini pasti idenya paman Abi. Setelah berpamitan pada sang ibu, Ran memacu mobilnya dengan kecepatan sedang. Tapi konsentrasi mengemudinya buyar, karena melihat kaki mulus sepupunya, dengan susah payah dia menelan Saliva-nya. Rania yang asyik bermain game di ponselnya, tidak sadar akan kenakalan sepupunya. Setelah sampai mereka langsung memarkirkan mobil dan masuk,  Sambutan hangat Pun di berikan para karyawan dan staf, yang bekerja di perusahaan ini untuk Ran. Tak sedikit dari mereka ada yang mengejek reputasi Ran, dan kebanyakan wanita yang bekerja di sini, terpesona dengan ketampanan Ran, Membuat Ran cukup bangga. Ran dan Rania berjalan menuju lift, dimana letak ruangan CEO dan sekretaris berada. Setelah sampai lift Ran menyudutkan Rania di sudut lift ,dan mengukung tubuh mungil Rania. Langsung saja Ran mencium bibir mungil Rania dengan ganas, membuat sang empunya memekik kaget dan lemas seperti jelly. "Aaahh." erang Rania.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Bastard My Ex Husband

read
383.0K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.1K
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.9K
bc

Undesirable Baby 2 : With You

read
161.7K
bc

Suamiku Calon Mertuaku

read
1.4M
bc

Mengikat Mutiara

read
142.2K
bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
75.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook