bc

Kupertahankan Ikatan Cinta

book_age18+
1.0K
FOLLOW
4.8K
READ
family
badboy
CEO
drama
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Pernikahan tersembunyi yang dilakukan oleh Raziq dan Salfa membuat keduanya harus mengalami berbagai masalah. Di tambah lagi dengan keluarganya yang tak akan pernah merestui hubungan mereka, dan akan terus berusaha memisahkan pasangan ini. kisah cinta mereka pun kembali di uji dengan keadaan Raziq yang amnesia. Dia tak dapat lagi mengingat apapun apalagi isterinya yaitu Salfa. Semua itu pun membuat keluarga Raziq semakin mudah untuk memisahkan Raziq dari Salfa. Keluarganya pun memburuk burukkan keluarga Salfa, sehingga membuat Raziq membencinya. Raziq jadi ingin membalaskan dendam keluarganya, dengan cara merebut perusahaan keluarga Salfa dan menjadi CEO disana. Tapi ternyata tak semudah itu, karena Salfa yang tak pernah menyerah untuk bisa mengembalikkan ingatan suaminya. Salfa akan terus mempertahankan hubungannya dengan Raziq. karena ia yakin akan kekuatan cintanya. Bagaimana perjuangan Salfa untuk mengembalikkan ingatan Raziq? Apakah usahanya berhasil?

chap-preview
Free preview
1. KIC
Terlihat seorang wanita sedang menyiapkan sarapan untuk suaminya. Setelah pernikahanya yang baru berjalan empat bulan pun membuat dirinya merasa kalau dia telah menemukan  kebahagiaan yang selama ini ia harapkan. Dia begitu bahagia akhirnya bisa menikah dan bersama dengan  laki-laki yang di cintai dan mencintainya. Panggilan sang suami pun membuat seorang Salfa Adelia Putri menghentikan angan-angannya. “ Mai...... mai, tolong dong bantuin aku.” Panggil suaminya. Salfa pun langsung menghentikan aktivitas memasaknya dan pergi ke kamar untuk membantu  suaminya. Langkahnya terhenti di depan  pintu kamar, tatapannya pun terus tertuju pada laki-laki yang sedang mengenakan pakaiannya. Senyuman pun kembali berkembang di bibir mungil Salfa, karena hari-harinya kini di warnai oleh laki-laki tampan bernama Maulana Raziq Aditya. “ Ya Allah mai, kamu ngapain malah berdiri di depan pintu begitu.” Ucap Raziq yang memalingkan tubuhnya. Dia terkejut karena melihat ternyata isterinya sudah ada di depan pintu kamar. Salfa pun langsung berjalan mendekati suaminya. Dia langsung mengambil dasi yang ada di tangan sang suami. Dengan cekatan dirinya memasangkan dasi untuk suaminya. “ Aku dari tadi lagi ngliatin suamiku yang tampan ini.” Ucapnya yang mencoba menggoda suaminya sendiri. “ Mai, kamu tahu ngga kalau sikap kamu seperti ini, membuat aku malas  berangkat kerja, apa sebaiknya aku ambil cuti aja hari ini.” Balas Raziq. “ Ihhh jangan sembarangan deh bby. Hari ini kamu tuh ada meeting terakhir sebelum kamu resign bby.” Jawab Salfa. “ Iya mai ku sayang aku ingat semua. Tapi aku ngga tega ninggalin kamu sendirian di rumah.” Balas Raziq. “ Aku ngga sendirian kok bby, nanti ada teman-teman mau pada main ke sini. Katanya mereka mau buat pesta perpisahan sebelum kita pulang.” Ucap Salfa. “Ok deh kalau begitu aku  akan tenang.” Balas Raziq yang langsung mengecup kening isterinya, dilanjut dengan memeluk sang isteri. “ Bby.” “ Hmmmm” “ Nanti kalau kita udah balik ke Indonesia, siapa yang bakalan masangin dasi buat kamu, Terus aku ngga bakalan bisa lagi nyiapin sarapan setiap pagi buat kamu. Aku pun ngga bisa ngasih imun lebih buat kamu, karena kamu ngga akan lagi ngliat wajah aku setiap hari.” Rengek Salfa, jika membayangkan sesuatu yang dia takutkan. “ I know mai, tapi kita ngga bisa disini terus. Kita harus kembali, banyak yang menantikan kepulangan kita disana. Apalagi kemarin saat kelulusanmu. Kamu masih ingat kan kata-kata papa kamu. Kalau dia hanya memberikanmu waktu satu bulan disini.” Jawab Raziq. “ Iya bby, andai kita bisa disini terus. Pasti mai ngga akan takut kehilangan seperti ini. Bby kamu  janji ya kalau kita udah kembali, kamu akan sering-sering ngabarin aku. Kita pun harus meluangkan waktu bersama.” Rengek Salfa lagi. “ Kamu tenang aja mai, dan akan kupastikan saat kita kembali ngga akan ada yang bisa memisahkan kita. Aku pun akan  segera menyelesaikan masalah yang membuat kita harus sembunyi-sembunti seperti ini. Aku pun sudah menyiapkan apartemen khusus untuk kita di sana. Jadi kamu jangan khawatir ya.” Ujar Raziq. “ Aku ngga akan  takut dan khawatir selama aku bersama dengan kamu. Oh iya bby dari tadi kita ngobrol terus. Bisa-bisa kamu  telat deh ke kantornya.” Ujar Salfa yang langsung menarik tangan suaminya untuk sarapan sebelum berangkat kerja. Raziq dan Salfa adalah pasangan  muda yang menikah tanpa sepengetahuan dari keluarga masing-masing. Mereka saat ini berada di Amerika, beberapa tahun lalu mereka memilih untuk menempuh dan melanjutkan belajar ke Amerika. Dulu tak pernah terfikir dalam benak Salfa dan Raziq bahwa mereka berdua akan menjadi pasangan suami isteri. Karena dari dulu mereka tak pernah dekta. Bahkan mengobrol pun tak pernah. Padahal mereka berdua selalu bersekolah di tempat yang sama, dan alasan mereka tak pernah dekat atau tak ingin saling mengenal itu pun karena keluarga. Keluarga Raziq dan Salfa adalah musuh. Keluarga mereka tak pernah sekalipun akur, dan dari pihak keluarga pu  sudah melarang mereka untuk mengenal satu sama lain. Raziq dan Salfa pun tak tahu kisah masa lalu apa yang dialami keluarganya sampai mereka harus saling membenci seperti sekarang. Tapi ternyata rasa cinta yang Allah berikan pada keduanya membuat mereka memiliki tekad. Mereka tetap menjadi pasangan kekasih walaupun mereka tahu hubungan ini pasti akan langsung di tentang oleh keluarganya. Awal kedekatan mereka itu pun tanpa sengaja. Mereka berdua berkuliah di kampus yang sama. Tapi Raziq memang satu tingkat diatas Salfa. Dan jurusan yang mereka ambil pun sama. Salfa dan temannya sering kesulitan dalam mengerjakan tugas mereka. Dan ada teman-teman yang menyarankan mereka meminta bantuan pada Raziq. Karena disana Raziq terkenal dengan mahasiswa yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Pertama-tama canggung bagi Salfa meminta bantuan dari Raziq. Tapi temannya yang terus mendesaknya, Salfa memang tak pernah menceritakan kisah keluarganya pada teman-temannya. Jadi mereka tak tahu alasan Salfa tidak mau meminta bantuan Raziq. Tapi setelah mengenal dan sering bertukar fikiran dengan Raziq. Salfa pun menyadari kalau Raziq bukan sseperti apa yang dia fikirkan. Ia fikir Raziq akan membenci Salfa seperti keluarganya yang begitu dendam. Raziq pun sama dia merasa nyaman saat berteman dan mengobrol dengan Salfa. Apa yang dia fikirkan selama ini salah. Dia tahu  kalau keluarganya memang bermusuhan tapi bukan berarti dirinya juga harus bermusuhan juga dengan Salfa. Karena mereka berdua pun tak memiliki masalah apapun yang harus membuat keduanya saling membenci. Karena sering berjumpa dan  mengobrol membuat mereka saling mengenal satu sama lain Dan mulailah tumbuh benih-benih cinta diantara keduanya. Raziq pun memberanikan diri menyatakan cinta pada Salfa. Dikarenakan Salfa pun memiliki perasaan yang sama dengan Raziq jadi tak ada alasan bagi Salfa untuk menolak cinta laki-laki yang mencintai dan dicintainya. *** Salfa yang sedang menyiapkan segala sesuatunya sebelum teman-temannya datang pun langsung menghentikan aktivitasnya saat mendengar ponselnya yang berdering. Disana tertera nama Hanan, dan Hanan itu adalah adik laki-laki Salfa. “ Halo, Assalamualaikum.” Salam Salfa. “ Waalaikumsalam.” “ Ada apa nan.” Tanya Salfa. “ Hanan Cuma di suruh papa untuk mengingatkan kakak kalau minggu depan kakak udah harus pulang ke Indonesia. Papa ngga memperbolehkan lebih lama lagi disana, takutnya kakak di sana berbuat yang macam-macam.” Jawab Hanan. “ Buat apa kakak berbuat yang macam-macam. Disini kan ada suami kakak yang selalu menjaga dan mengawasi kakak.” “ Tapi kan papa ngga tahu kalau kakak disana sudah menikah.” Balas Hanan dengan emosi. “ Upss kakak lupa, maaf dek. Kamu jangan khawatir minggu depan kakak pasti pulang kok. Mas Raziq pun udah resign dari kantornya.” Jawab Salfa. “ Pokoknya kalau nanti apa yang kakak dan kak Raziq lakukan ini di ketahui semua orang jangan bawa-bawa Hanan. Hanan ikut campur pun karena kalian yang menipu Hanan. Bilangnya mau ngajak Hanan jalan-jalan mengelilingi Amerika. Eh nyatanya sesampainya di sana di paksa untuk jadi wali nikah kakak dan kak Raziq.” Balas Hanan yang emosi jika mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu. Salfa hanya tersenyum jika mengingat kejadian itu. “ Ya ampun begitu aja masih ngambek.” Balas Salfa. “ Udah ah, Hanan telfon kakak karena mau ngasih tahu itu aja. Hanan mau lanjut kuliah lagi. Assalamualaikum.” Salamnya. “ Waaalaikumsalam.” Ucapan Hanan pun mengingatkan Salfa akan kejadian beberapa bulan yang lalu. Flashback on Hanan yang baru sampai di Bandara Amerika pun langsung mencari keberadaan kakaknya yang katanya sudah ada di  sana menjemput dirinya. Senyuman pun langsung terpancar di wajahnya saat dirinya melihat kakaknya yang melambaikan tangan kearahnya. “ Kakak.” Panggil Hanan yang langsung berlari kearah kakaknya. “ Ya Allah Hanan, kakak rindu banget sama Hanan.” Balas Salfa yang bahagia bisa bertemu dengan adiknya. Mereka berdua pun langsung masjuk kedalam taksi untuk menuju rumah kontrakan Salfa. Hanan saat ini sedang libur semester, jadi Salfa mengajaknya untuk berlibur kesini. Dan ada alasan lain juga mengapa Salfa menyuruh adiknya untuk mengunjungi dirinya. Sesampainya di rumah, Hanan pun langsung istirahat karena lelah dengan perjalanan panjangnya selama ada di pesawat. Saat Hanan sedang istirahat, Raziq yang baru pulang kerja pun langsung menghampiri rumah Salfa. “ Assalamualaikum.” “ Waalaikumsalam.” “ Ayo masuk bby.” “ Apa Hanan udah sampai sini.” Tanya Raziq. “ Udah, sekarang dia lagi istirahat.” Balas Salfa. Kemudian Salfa langsung mengambilkan Raziq minuman, mereka pun mengobrol santai di sofa sambil menonton televisi. “ Kak Salfa, rumah kakak ini keren deh. Memangnya papa setiap bulannya ngirimi kakak uang berapa sih sampai kakak bisa menyewa rumah sebagus ini.” Ucap Hanan yang baru keluar dari kamarnya. Tapi langkahnya langsung berhenti saat melihat kakaknya sedang duduk bersama seorang laki-laki. “ Kamu, .... tunggu dia kan Maulana Raziq Raditya. Anak dari Fendy Raditya. Kenapa dia ada disini kak. Apa yang dia lakukan di rumah kakak.” Tanya Hanan yang langsung menarik Salfa kedekatnya. Salfa yang bingung bagaimana menjelaskannya pada Hanan pun hanya diam, dia membiarkan Raziq yang menjelaskan semuanya pada Hanan. “ Kamu ngga perlu khawatir aku ngga apa apakan kakak kamu kok. Kamu liat sendiri kan kalau kakak kamu baik-baik aja.” Jawab Raziq. “  Terus ngapain  kamu di rumah kakakku. Pasti kamu mau berbuat sesuatu yang buruk kan pada kak Salfa.” Ucap Hanan yang penuh dengan amarah. “ Ini bukan rumah kakak nan, tapi ini rumah dia.” Ucap Salfa. Dan pernyataan Salfa membuat Hanan begitu terkejut. “ Apa,  jadi ini rumah dia. Terus kenapa kak Salfa bawa Hanan tinggal disini.” Tanya Hanan. Kemudian Salfa pun membawa adiknya untuk duduk. “ Kamu tenang dulu nan. Kakak akan menceritakan semuanya ke kamu satu per satu.” Jawab Salfa. Kemudian mereka pun duduk. Dan mengalirlah cerita Salfa dan Raziq. Betapa terkejutnya Hanan mengetahui kenyataan besar yang ia dengar sendiri dari mulut kakaknya ini. “ Apa kakak udah gila melakukan hal besar seperti ini. Apa kakak ngga memfikirkan bagaiamana  perasaan papa kalau  sampai dia tahu kakak menjalin hubungan dengan anak dari musuhnya.” Tanya Hanan dengan lantang. “ Kakak tahu kamu pasti akan terkejut setelah mendengar semuanya. Tapi perasaan sayang kita pun ngga bisa kita biarkan begitu saja nan. Kakak dan mas Raziq ngga bisa mengorbankan perasaan kita hanya kerena permusuhan yang tidak pernah kita ketahui sebabnya.” Jawab Salfa. “ Tapi kenapa kakak bisa percaya begitu aja pada dia, bisa saja kan kalau ini hanya akal-akalan dia aja.” Tanya Hanan sambil menatap tajam kearah Raziq. “ Saya tahu  ngga mudah buat kamu percaya dengan apa yang saya katakan. Apalagi dengan keadaan yang terjadi di keluarga kita berdua. Tapi saya bisa menjaminnya kalau saya benar-benar mencintai kakak kamu, tak pernah terfikirkan oleh saya untuk mempermainkannya. Saya tulus mencintainya begitu pula dengan kakakmu.” Jawab Raziq. “ Nan tolong dong kamu dengarkan dulu penjelasan kita berdua. Bersatunya kakak dan mas Raziq pun bukan semata-mata hanya untuk kebahagiaan kita. Kita berdua ingin kalau keluarga kita pun bisa merasakannya.” “ Apa maksud kakak.” Tanya Hanan. “ Kakak ingin membantu menyudahi dendam yang ngga akan ada habisnya ini nan. Kak Salfa pun tahu kalau Hanan ngga suka dengan permusuhan ini. Hanan pasti jauh lebih senang kan kalau papa ngga punya musuh.” Jawab Salfa. “ Iya memang benar Hanan tak suka papa memiliki musuh. Tapi memang apa rencana kalian. Apa yang bisa kalian lakukan untuk menyelesikan dendam besar ini.” Tanya Hanan. “ Kakak akan menikah dengan mas Raziq.” Ucap Salfa. “ APA. APA KAKAK GILA. KAKAK INI BUKAN WAKTUNYA BUAT BERCANDA YA.” Ucap Hanan yang langsung teriak karena terkejut mendengarkan permintaan kakaknya ini. “ Kita serius nan, kita ingin kamu menjadi wali nikah kita.” Balas Raziq. “ Owh jadi ini alasan kalian mengundang Hanan kemari. Kakak bukan mau ngajak Hanan liburan. Tapi kakak menjebak Hanan.” Ujar Hanan. “ Ngga pernah sedikitpun terfikirkan pada diri kakak untuk menjebak Hanan seperti ini. Kita hanya meninta bantuan pada Hanan. Kita disini sudah bersama lama. Tapi Hanan jangan khawatir tak pernah kakak dan mas Raziq melakukan segala sesuatu yang melanggar agama dek. Kita masih tahu batasannya. Tapi kita pun ngga mungkin terus-terusan tinggal dalam satu rumah tanpa suatu ikatan. Jadi kita memutuskan untuk menikah. Dan menurut kita hanya dengan jalan kita menikahlah, kita bisa membantu keluarga kita menyudahi permusuhan ini dek. Kita akan menyatukan kedua keluarga ini. Tolong dek fikirkan itu. Kita melakukan ini pun karena keluarga kita.” Balas Salfa. Tapi Hanan yang masih tak percaya pun  langsung  meninggalkan keduanya dan masuk ke kamarnya. Selama beberapa harii Hanan disana dia pun mengacuhkan adanya Raziq. Tapi ternyata Hanan pun diam –diam memperhatikan mereka berdua. Hanan dapat melihat bagaima kebahagiaan mereka. Dalam hatinya Hanan bahagia melihat kakaknya yang terlihat berbeda. Kakaknya jauh lebih ceria bersama dengan Raziq. Dia pun kembali memfikirkan dampak positif dan negatifnya tentang hubungan kakaknya. Sudah seminggu Hanan tinggal disana, dan pada akhirnya dia pun memutuskan sesuatu. Dia setuju untuk menjadi wali nikah kakaknya. Tapi dia tak ingin bertanggung jawab dengan semuanya. Niat dia hanya ingin melihat keluarganya bahagia. Raziq dan Salfa pun sangat bahagia mendengarkan keputusan Hanan. Dia berjanji akan menyudahi permusuhan diantara keduanya. Dan akhirnya Raziq dan Salfa pun bisa bersatu dalam ikatan yang suci dan halal.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.1K
bc

AHSAN (Terpaksa Menikah)

read
304.0K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
60.6K
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M
bc

TERSESAT RINDU

read
333.1K
bc

Mas DokterKu

read
238.5K
bc

A Piece of Pain || Indonesia

read
87.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook