bc

Pengganti

book_age18+
44.5K
FOLLOW
301.7K
READ
possessive
family
arrogant
single mother
drama
sweet
bxg
humorous
city
office/work place
like
intro-logo
Blurb

Marsha Allice Noir diminta oleh orang tua teman baiknya menjadi Pengantin Pengganti lebih tepatnya Pengantin Cadangan, menggantikan putri mereka yang kabur. Andai temannya tak kunjung ditemukan, dirinya akan menempati posisi itu. Menolak? Tidak bisa. Di ingatkan akan balas budi, membuat Marsha setuju.

Namun calon pengantin pria menuduh Marsha sesuka hati dan membenci Marsha, menganggap Marsha membantu calon pengantin wanita kabur untuk mendapatkan posisi sebagai pengantin pengganti. Padahal, nyatanya tidak begitu. Sampai hati pria itu mengambil hal berharga yang selama ini Marsha jaga untuk suaminya secara paksa. Setelah itu, tanpa dosa meminta Marsha menjauh. Melupakan semua yang terjadi. Sebab pernikahan itu tidak pernah terjadii. Andrean si calon pengantin pria telah menemukan calon pengantin wanita yang sesungguhnya, Griya.

Marsha hancur, ia seorang diri, sampai penolongnya datang. Menawarkan bantuan padanya, untuk memulai hidup baru. Sejak itu lah, hidup baru Marsha dimulai. Bersama kejutan luar biasa dari Tuhan. Dirinya Hamil. Tiga malaikat kecil Tuhan siapkan untuk menemani harinya yang sepi, hingga Andrean datang Lagi. Mengusik kehidupannya dan ketiga anaknya.

Cover di buat oleh : ** Trou.file , Font : Baskerville Old Face

chap-preview
Free preview
Satu
Aku perempuan yang tidak pernah merasakan namanya dicintai. Saat mereka teman seusiaku membahas akan percintaan mereka, aku hanya bisa terdiam menunduk. Berharap cinta itu akan segera datang. Dicintai, memang tidak. Tapi mencintai, terlalu sering. Hanya karena hal-hal kecil, terbuai, larut dan terluka. Berulang kali hingga aku merasa habis. Ingin rasanya tidak mengenal cinta. Biasa saja dan tak berlebih. Sayangnya, terlalu sulit. Pada dasarnya cinta berasal dari hati yang paling tulus. Hidupku terlalu monoton bersama tumpukan naskah bertema cinta yang harus ku edit. Begitu banyak kisah romantis tertuang di sana, memuakkan. Hingga dia datang tanpa bisa ku cegah dengan peristiwa paling bodoh yang menyertainya. Kenapa, Tuhan? Aku pernah berharap untuk tidak sendiri lagi, untuk tidak kesepian lagi. Tapi tidak seperti ini juga. Aku bukan barang yang digunakan untuk menutup rasa sakit dan rasa malu yang bukan karena kesalahanku sendiri. Niat baikku terasa percuma, saat perlakuan buruk ku terima darinya. Andai bisa, sebelumnya aku akan mempertimbangkan untuk datang ke tempat itu atau tidak. Tempat yang merubah hidupku dalam waktu sepersekian detik, dari gadis lajang menjadi seorang wanita. Dia, Andrean Cudson. Memiliki nasib malang karena ditinggal pergi si calon pengantin yaitu sahabat baikku sendiri. Seorang pria yang pada akhirnya memberikanku luka dan meninggalkan mimpi buruk terhadapku. Disentuh secara tidak hormat, dibuang begitu saja sampai aku mengandung tanpa dia ketahui. *** Senja, aku selalu menantikannya. Saat itu semua beban luruh jatuh ke tanah. Bebas dan ringan kurasakan. Menenangkan ketika memandang langit bergradasi orange bercampur merah. Hidup di kota yang serba sibuk, polusi dan kendaraan di mana-mana, juga pekerjaan yang tidak ada habisnya. Bukankah terlalu membosankan? Untuk itu aku membutuhkan senja nampak di mataku. Sebagai penenang sekaligus penghilang letih. Sedikit warna bagi kehidupanku yang terlalu abu-abu. Tanpa kekasih, tanpa ketulusan sebuah keluarga. Hanya dua teman baik aku punya yang terlihat tulus dan baik padaku melebihi keluargaku sendiri. Satu dari mereka meneruskan pendidikan bahasa inggris di salah satu Universitas ternama dan satu lagi berada di jalan asmara yang bisa membuat iri semua orang termasuk diriku. Sebagai seorang editor novel remaja, begitu banyak imajinasi soal cinta harus k*****a untuk diedit. Mengesalkan, ketika sesaat dalam hati menginginkannya, dicintai. Sejujurnya tak pernah kurasakan. Bertanya soal keluarga, ada. Mereka ada. Dua sudah punya kehidupan masing-masing meski selalu merepotkan kedua orang tuanya. Dan adik yang selalu minta diberi tanpa mau memberi. Aku tidak akan berarti apa-apa tanpa uang di sampingku. Akan berbeda perlakuan mereka, saat aku jadi seorang pengangguran dan saat bekerja dari pagi sampai malam. Aku bersyukur memiliki pekerjaan tetap seperti ini setelah sekian tahun menunggu dan karenanya, mampu membuatku mendapatkan kasih sayang walau tak setulus kelihatannya. Tapi aku berusaha untuk tersenyum bahagia. Jika itu yang membuat keluargaku senang. Aku rela menjadi mesin penghasil uang demi kasih sayang mereka padaku. Namun, dalam sekilas hidupku berubah. Sore ini, sore terburuk yang ku lalui. Hal tak terduga datang menghampiri. Membuatku berada di persimpangan jalan. Awalnya firasat itu ada. Tapi tak ku hiraukan. Toh, ini hanya sekedar undangan untuk bertamu. Bagaimana bisa menolak ketika orang tua teman terdekat meminta bantuan? Pikirku mereka butuh bantuan ku karena sebentar lagi putri mereka -teman baikku- menikah. Bantuan persiapan pernikahan mungkin? Sayangnya, semua itu salah. Kejutan datang padaku. Teman baikku kabur. Kurang dari seminggu lagi hari bahagianya berlangsung. Lebih mengejutkan lagi, Dia kabur sejak dua minggu yang lalu. Pantas saja tak pernah ada kontak darinya. Aku pikir karena aku dan dia sama-sama sibuk hingga tak pernah memiliki wacana kumpul bersama lagi, sejak undangan pernikahannya sampai di tanganku. Dia sibuk mengurus pernikahan dan aku sibuk bekerja. Dua orang yang sudah ku anggap kedua orang tuaku sendiri, berdiri dengan raut kecewa, sedih dan memohon di hadapanku, untuk menggantikan posisi putri mereka. Kebingungan melandaku. Ingin rasanya menolak. Tapi bimbang. Tidak cukup bagiku waktu setengah jam berpikir dalam keadaan genting seperti ini. Sampai getar ponselku berbunyi. Membantuku menemukan sebuah jawaban, yang tidak kusukai sama sekali. Tapi, harus tetap kulakukan. Datanglah pesan tak terduga dari temanku itu. Griya Tolong, gantikan posisiku. Ada banyak yang ingin aku ceritakan. Namun, tidak sekarang. Jaga dia untukku. Ku anggap ini sebagai balas budi darimu atas semua bantuanku selama ini, kumohon. Mataku memandang nanar taman penuh bunga di hadapanku. Aku merasa buruk. "Bagaimana?" Dua orang berdiri di depan pintu kamar, menunggu jawaban dariku. Sejenak menutup mata sebelum menoleh pada mereka. "Iya, jika dia menyetujuinya." Kebahagiaan tampak di wajah keduanya. "Kita akan memanggil keluarga mereka. Semoga mereka menyetujuinya. Terima kasih sudah menyelamatkan kita dari rasa malu." Seketika itu, aku tersenyum getir pada diriku sendiri. Menghadapi kenyataan, jika aku akan menjadi pengantin pengganti dan itu untuk jangka waktu yang tidak diketahui sampai kapan akhirnya. Mungkin sampai temanku itu Kembali, entahlah. *** Marsha Allice Noir menatap seseorang yang tengah berdiri di hadapannya dengan tatapan kebencian. Seolah apa yang terjadi kini, semua salahnya. "Kenapa kau setuju? Lebih baik aku menanggung malu daripada menikah denganmu!" Rahang mengerat keras dan wajah memerah menahan amarah yang menggebu-gebu. "Kau tidak mengerti," jawab Marsha, sedikit bergetar. "Aku tidak peduli apa pun. Yang aku tahu kau datang hanya untuk melihatku menderita dan membicarakannya bersama temanmu itu lalu kalian dengan seenaknya menertawakan penderitaan ku begitu. IYA!" Air mata Marsha mengalir. Cukup terkejut dengan tuduhan pria itu padanya. Ia di sini korban, tapi kenapa semua orang menganggapnya sebagai tersangka? "Sial, jangan menangis di hadapanku! Aku tidak butuh air mata palsu mu itu!" Marsha menutup kedua matanya. Dia ketakutan. Takut terkena lemparan vas yang pria itu layangkan tadi. "Aku membencimu!" Terdengar pintu itu ditutup kasar. Marsha terduduk pasrah di atas dinginnya lantai. Lagi dan lagi ia ditinggal seorang diri. "Tuhan, dalam doaku aku tidak pernah menginginkan kehidupan seperti ini. Tapi kenapa takdirku begini. Kata orang bahagia itu sederhana. Sesederhana apa itu, Tuhan? Aku tidak mengerti," gumam Marsha. Tidak ada tempat mengadu baginya selain Tuhan sang pencipta alam dengan segala isinya. Mendengar ponselnya bergetar pertanda sebuah panggilan masuk. Marsha tersenyum samar kemudian menghapus air matanya. "Halo." "Marsha." Suara lembut dari seberang sana, membuat Marsha harus menahan tangisnya mati-matian. "Ya." "Kau baik-baik saja? Aku sungguh tidak percaya ini, kenapa dia tega melakukannya?" Marsha menarik nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan. "Apa kau percaya? Jika aku berkata 'aku baik-baik saja' ini buruk Loviyah. Aku tidak tahu, Dia pergi sebelum hari pernikahannya tanpa memberitahuku ataupun kau. Begitu saja pergi, aku--" "Sttt ... kuatkan dirimu. Aku tahu ini berat. Aku akan mencarinya dan membawanya kembali sebelum hari pernikahan itu berlangsung. Kau tidak seharusnya menerima hal buruk akibat dari perbuatan teman bodoh kita itu," potong seseorang yang dipanggil Marsha, Loviyah. Loviyah salah satu teman baik Marsha yang meneruskan pendidikannya mengejar S1 Pendidikan Bahasa Inggris. "Jaga dirimu baik-baik. Aku tahu kau bukan perempuan lemah, aku bersamamu. Datang padaku jika kau butuh, pintuku terbuka lebar untukmu, kau tahu itu." Tangis Marsha pecah. "Loviyah ... terima kasih." Marsha bersyukur. Di saat orang lain tidak peduli tentang hidupnya termasuk keluarganya sendiri, masih ada teman baiknya yang peduli padanya. Layaknya film kartun, Masha and the Bear. Dirinya juga punya, beruang yang selalu ada di sampingnya, pelindungnya dan penyemangat baginya. Lelah menangis, Marsha tertidur di samping ranjang yang telah di hias setengah jadi. Melati tergantung apik di sekitar ranjang menyatu dengan kelambu serta lilin aroma terapi yang menenangkan ada di sekitar sana meski belum tertata apik dan belum menyala. Semua dalam ruangan itu menjadi saksi, rapuh, hancur dan terlukanya seorang Marsha Allice Noir. Malam ini menjadi malam yang kelabu untuk dirinya. Seorang Pengantin Pengganti. Judul yang pas untuk kisahnya yang akan menjadi Pengantin Pengganti sebentar lagi, miris. Ia berharap hal itu tak pernah terjadi. Semoga Tuhan mendengar doanya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

LARA CINTAKU

read
1.5M
bc

A Piece of Pain || Indonesia

read
87.3K
bc

T E A R S

read
312.6K
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M
bc

Dua Cincin CEO

read
231.3K
bc

The Ensnared by Love

read
103.8K
bc

TERSESAT RINDU

read
333.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook