bc

Jodohku Lima Langkah

book_age16+
898
FOLLOW
3.5K
READ
HE
confident
neighbor
comedy
bxg
witty
city
sassy
love at the first sight
teacher
like
intro-logo
Blurb

Cerita Zaelena Alfarizi anaknya Apap Pororo aka Adnan Alfarizi dan Amam Aileena Razeta Abdilah

Jika hidup tentang hal yang bertolak belakang, maka Zaelena dan Arhan adalah gambaran yang sempurna untuk itu.

Zaelena Alfarizi

1. Pengangguran komplek in public

2. Konten kreator komedi dan influencer in private

3. Wajah cantik layaknya model internasional namun tingkah seperti pelawak profesional

4. Motto hidup, semua hal bisa di selesaikan dengan santuy

5. Kelemahan cowok tampan rupawan berdompet tebal

Arhan Alfandi

1. Seorang dosen jebolan luar negeri

2. Konten kreator edukasi

3. Wajah tampan serius gambaran suami idaman seluruh umat

4. Moto hidup, kegagalan hanya omongan kosong

5. Hal yang paling di hindari, orang-orang sejenis Zaelena Alfarizi

"Mas Arhan, nikah yuk!" seru Zaelena dengan wajah cerianya

"Sorry, i don't like you!" seru Arhan dengan wajah sangat datar.

Namun sampai kapan Arhan bisa mengatakan kalimat itu jika Zaelena berhasil menjebaknya? Menjebak Arhan dalam dunia yang belum pernah dia selami sebelumnya?

chap-preview
Free preview
Bab 1: Keluarga Bronis (a)
Semakin berkembangnya zaman orang-orang di dunia ini juga semakin kreatif. Banyak istilah-istilah baru bermunculan. Termasuk juga istilah tentang keluarga. Ada yang bilang keluarga cemara, ada juga yang bilang keluarga harmonis, ada juga yang bilang keluarga broken home dan satu lagi yang Zaelena baca beberapa menit yang lalu yaitu keluarga bronis. Ada kepanjangannya, bronis itu sama dengan broken home harmonis. Zaelena tidak bisa menggambarkan jenis keluarga ini secara jelas tapi katanya ini khusus untuk anak yang orang tuanya sudah bercerai tapi masih dapat full perhatian dari orang tua nya. Dia masih tampil di satu frame bersama orang tuanya. Bingung sebenarnya tapi ya enak juga sih di lihatnya. Terus kuat juga itu hati orang tua nya, udah nggak satu tujuan tapi masih tetap harus sejalan. Zaelena hanya terkekeh bahkan tertawa ketika membaca komentar-komentar yang ada di kolom komentar sosial medianya. Rutinitas pagi hari Zaelena setelah menghadap pada Tuhan Yang Maha Esa adalah menelusuri sosial medianya. Itu adalah hal yang tidak akan pernah Zaelena lewati. Seperti perutnya yang akan sangat kelaparan ketika dia tidak makan maka mata Zaelena juga akan kelaparan kalau dia tidak membuka sosial medianya. “Emang orang waras di dunia ini hanya gue!” seru Zaelena sambil tertawa lepas ketika melihat konten yang lagi viral belakangan ini. Zaelena selalu senang melihat hal-hal seperti itu sampai dia pun sebagai konten kreator akan mengikuti hal tersebut. Alasannya Zaelena sih kebutuhan konten padahal dia juga sangat menikmati itu semua. Jadi pertanyaanya siapa sebenarnya orang yang waras di dunia ini? Zaelena menarik selimutnya, masih dengan sisa tawanya kemudian dia menggelengkan kepalanya. Rambut Zaelena yang sudah berantakan semakin berantakan seperti rambut singa ketika gadis itu bergerak seperti cacing kepanasan di atas tempat tidurnya. “Hahaha gila banget orang-orang jaman sekarang!” seru Zaelena. Tawa Zaelena kemudian tiba-tiba terhenti ketika dia mendapatkan pesan di pagi hari. Itu adalah pesan dari Apaphanda Adnan Alfarizi yang terhormat yang tidak pernah absen mengirimnya pesan di pagi hari. Sungguh kekonsistenan yang wajib di acungi jempol. Apaphanda Adnan Toktok Apakah orang yang memiliki nomor ini sudah memiliki nyawa? Zaelena terkekeh saat membaca pesan dari Apap-nya itu. Namanya Adnan Alfarizi. Apap terbaik yang Zaelena miliki. Ya karena dasarnya memang hanya punya satu. Tapi jujur jika disuruh memilih Apap di dunia ini, Zaelena tetap akan memilih Adnan menjadi Apap-nya. Zaelena Pintu dibuka Ada yang bisa saya bantu? Apaphanda Adnan Maaf, Buk. Sudah ada rencana belum memutus hubungan dengan kasurnya? Zaelena Belum nih, Pak. Hubungan kami sedang hangat-hangatnya Zaelena kembali terkekeh setelah dia membalas pesan itu. Zaelena sudah dapat membayangkan ekspresi wajah Adnan di bawah sana. Pria itu pasti sedang menggelengkan kepalanya dengan ekspresi wajah tidak habis pikirnya. Adnan selalu seperti itu. Sama sekali tidak pernah marah pada Zaelena. Apaphanda Adnan Sudahi hubungan kamu sama kasur Turun ke bawah sekarang juga Amam kamu sudah mulai muncul tanduknya Ketika membaca pesan itulah Zaelena dengan secepat kilat bangkit dari posisi tidurnya. Matanya membulat sempurna. Alarm penuh bahaya terdengar sangat nyaring di sekelilingnya. Zaelena Siap laksanakan kanjeng Amam Aileena binti Abdilah saya akan turun secepat bayangan Pap please jangan lupa share loc Apaphanda Adnan Gayaan kamu minta share loc segala Cepat turun Acilzae binti Alfarizi!!!! Dan saat itulah Zaelena benar-benar beranjak dari tempat tidurnya. Meninggalkan tempat itu secepat kilat. Aileena itu adalah Amam yang sangat baik dan tegas mana cantik banget tapi galak nya juga banget, Zaelena sama sekali tidak berani melawan pada wanita yang satu itu tapi kalau membalas ucapan Aileena sih Zaelena masih berani-berani aja. "Cepat duduk!" seru Adnan ketika Zaelena sudah sampai di ruang makan. Beberapa menu sarapan sudah tersaji di atas meja. Nggak usah tanya siapa yang masak sarapan. Jawabannya adalah Adnan. Kalau ibu Aileena Razeta Abdilah yang masak sudah dipastikan rumah mereka akan menjadi kapal pecah. "Mana Amam?" bisik Zaelena sembari menyisir rambutnya yang berantakan dengan tangan. "Lagi nyeduh teh hijau nya. Kamu duduk yang anteng. Berlagak aja kayak orang yang sudah bangun sejak subuh dan melakukan pekerjaan berat supaya kamu nggak kena omel!" seru Adnan dengan sangat suportif. Emang Adnan selalu melakukan itu walau ujung-ujungnya tetap saja gagal. "Sudah berapa menit Amam di dapur dan bikin teh?" tanya Zaelena sambil mengangkat sedikit kepalanya untuk melihat ke arah dapur. "Hampir lima belas menit, mungkin lagi ngukur suhu air nya!" celetuk Adnan. Zaelena hampir aja tertawa lepas. Aileena memang setidak bisa itu memasak. Wanita itu selalu kacau ketika sudah menyangkut dapur kemudian hal yang sama menurun dengan sangat sempurna pada Zaelena. Zaelena juga tidak bisa memasak bahkan membuat s**u sekalipun. Dia selalu gagal ketika melakukan itu. "Bilang Amam nih ya!" seru Zaelena. Adnan langsung melotot. "Jangan coba-coba ya kamu, susah buat membuat Amam kamu jinak asal kamu tahu!" seru Adnan. Lagi-lagi hal itu membuat Zaelena hampir menyemburkan tawanya. Adnan memang selalu begitu, dia mengomentari apapun tentang Aileena pada Zaelena namun ketika Aileena duduk di hadapannya Adnan akan langsung menciut seperti suami takut istri. Tapi memang benar sih Adnan tuh takut banget sama Aileena. "Haha sip sip!" seru Zaelena kemudian tidak lama kemudian akhirnya Aileena muncul dari dapur sembari membawa secangkir teh hijau. Benar-benar hanya satu cangkir dan membuat satu cangkir teh itu membutuhkan waktu hampir dua puluh menit untuk Aileena, sungguh luar biasa. "Pagi Amam!" seru Zaelena dengan semangat. Aileena terlihat menaruh cangkir teh nya dengan hati-hati di atas meja kemudian melirik dengan sangat tajam ke arah Zaelena. "Kenapa rambut kamu kayak singa? Nggak ada niat kamu ngurus diri kamu sendiri?" Nah kan nah kan mulai! Aileena itu sangat menjunjung tinggi yang namanya kerapihan. Aileena akan selalu protes terhadap segala hal yang menurutnya sangat mengganggu matanya. "Niat Amam, habis ini mau ke salon. Rambutnya emang udah rusak. " Zaelena meringis pelan. Dia langsung melirik ke arah Adnan yang sudah sok sibuk dengan makanannya. Memang dasar Apap yang satu itu. Selalu tidak ingin mengambil resiko jika itu sudah menyangkut istri tersayangnya yang cantik sedunia katanya. "Ganti aja terus warna rambut kamu itu nanti lama-lama kayak serabut kelapa rambutmu!" seru Aileena. Mereka sudah mulai menikmati sarapan. Zaelena langsung meringis mendengar ucapan Aileena. "Ini yang terakhir kali, Mam. Aku ganti warna rambut!" seru Zaelena. "Kemarin juga kamu bilang begitu. Ya sudah lah terserah kamu, mau rambut kamu kayak serabut kelapa nanti yang bawa kepala kamu kemana-mana ya kamu. Yang malu ya kamu. Ya itu resiko kamu!" Beuh Amam yang satu ini kalau sudah mulai mengomel memang luar biasa sekali. Zaelena terkadang sampai tidak bisa berkata-kata. "Iya Amam. Siap maaf," ucap Zaelena. Setelah itu tidak ada lagi suara di antara mereka. Hanya ada suara dentingan piring dan sendok. "Zaelena." Zaelena kembali mengangkat kepalanya ketika Aileena kembali menyebutkan namanya. "Iya Mam?" "Kapan kamu mau mulai kerja?" tanya Aileena. Ini bukan pertama kalinya Aileena menanyakan ini pada nya. Semenjak meninggalkan universitas kurang lebih dari dua tahun yang lalu, Zaelena memang tidak pernah sekalipun terlihat tertarik menjadi seorang b***k korporat. Gadis itu juga tidak terlihat berusaha untuk mendapatkan pekerjaan. Zaelena hanya tahu caranya bersenang-senang. "Kan selama ini aku juga udah kerja, Mam," jawab Zaelena santai. Zaelena adalah seorang konten kreator dan juga influencer. Dia menghasilkan uang dari sana tapi bagi Aileena dan beberapa orang di sekitarnya itu tidak bisa disebut pekerjaan. "Itu adalah hal yang nggak bisa kamu jadikan pegangan. Hal seperti itu ada masanya. Cari pekerjaan yang tetap yang bisa menjamin hidup kamu dalam jangka panjang." "Baik, Amam." "Kamu ini selalu bilang baik Amam... baik Amam tapi nggak ada satupun yang kamu lakukan!" omel Aileena, Zaelena langsung nyengir. "Maaf Amam," ucap Zaelena lagi. Adnan terlihat sampai meringis melihat keberanian putri semata wayang nya itu. "Ngejawab terus kamu ini. Lakuin sesekali apa yang di katain orang tua. Iya tahu kamu berhak untuk kehidupan kamu tapi nggak ada salahnya juga kamu menuruti apa yang orang tua kamu bilang." "Siap Amam." Aileena terlihat menarik nafasnya kemudian wanita yang sudah menggunakan pakaian rapi untuk pergi ke kampus itu berdiri dari tempat duduknya. "Jangan hidup seenak yang kamu mau. Zaelena, Apap dan Amam itu nggak akan selamanya selalu ada buat kamu." Setelah itu Aileena menciumi tangan Adnan dan puncak kepala Zaelena dan berlalu meninggalkan meja makan. Nggak usah ditanya kemana wanita itu pergi. Jawabannya sudah sangat jelas. Aileena akan pergi mengajar. "Dengerin apa yang dikatakan oleh Amam kamu, dia sangat khawatir dengan masa depan kamu belakangan ini. Dia tahu apa yang kamu lakukan sekarang sangat menghasilkan tapi apa yang Amam kamu bilang juga benar, dunia seperti itu tidak akan selamanya, dia bisa turun kapanpun," ucap Adnan tiba-tiba menasehati. Adnan mode serius itu kadang juga menakutkan. "Iya Apap," jawab Zaelena, dia kemudian melanjutkan sarapannya. Adnan masih tetap bertahan di tempat duduknya. "Apap pergi kemana hari ini?" "Restoran, menurut kamu pergi kemana lagi," jawab Adnan santai. "Iya sih." Zaelena mengangguk-anggukkan kepalanya. "Ini kamu beneran mau ganti warna rambut lagi?" tanya Adnan. "Hm, bosan sama warna rambut gelap. Aku ingin terlihat lebih fresh dan lebih terang," jawab Zaelena sambil nyengir. Adnan hanya bisa menarik napasnya. Adnan tidak terlalu melarang Zaelena untuk melakukan apapun itu. Adnan selalu ingin melihat Zaelena mengekspresikan dirinya karena Adnan sempat kehilangan seluruh ekspresi di wajah Zaelena di masa lalu dan hal itu hampir membuatnya dan Aileena hampir gila. "Oke, lakukan apa yang kamu inginkan. Setelah ganti warna rambut jangan lupa dirawat secara rutin rambutnya biar nggak jadi kayak serabut kelapa seperti yang dibilang oleh Amam kamu," ucap Adnan. Zaelena tersenyum lebar. Dia bangkit dari kursinya kemudian memeluk Adnan dengan begitu erat. "Terima kasih atas semua dukungan anda terhadap saya apaphanda Adnan yang terhormat. I love you so much!" seru Zaelena. Dia melepas pelukannya pada Adnan kemudian mengecup pipi sang ayah. Adnan hanya menggelengkan kepalanya. Zaelena Alfarizi. Acilnya. Adnan akan selalu mencintai gadis kecilnya yang sudah beranjak dewasa itu sepenuh hatinya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
186.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
9.4K
bc

My Secret Little Wife

read
85.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook