bc

Affair with Playboy

book_age18+
20.2K
FOLLOW
297.1K
READ
revenge
sex
one-night stand
playboy
CEO
bxg
office/work place
virgin
affair
friends with benefits
like
intro-logo
Blurb

#EroticLoveStory1

#CeritaDewasa

Pengkhianatan tunangannya, membuat Risa mengiyakan ajakan kencan semalam yang diajukan teman sekantornya, Alva. Playboy yang keberadaannya ia manfaatkan untuk membalas perselingkuhan Alan.

Akankah semuanya berjalan baik-baik saja saat Alan tahu pengkhianatan Risa dan Alva yang notabenenya masih berstatus sebagai sepupunya sendiri?

chap-preview
Free preview
Prolog
RISA tidak pernah menyangka dirinya akan mendatangi tempat ini dengan suka rela seperti ini. Ditatapnya sekali lagi kartu nama yang diselipkan salah satu teman kantornya di saku tasnya dua bulan lalu saat menawarkan sesuatu padanya. Seharusnya, ajakan mengerikan pria itu sudah kedaluarsa. Namun, Risa ingin mencoba ... untuk mengambil tawarannya. Risa memejamkan mata. Ludahnya ia telan berulang kali. Dengan gigi-gigi rata yang kini menggigit bibir bawahnya. Risa mulai mengumpulkan satu per satu keberanian yang ia miliki sebelum membunyikan bel di pintu apartemen milik laki-laki itu. Reagan Alvaro. Teman sekantornya yang dikenal sebagai playboy plus cassanova yang kerap mengencani wanita mana pun dan membawa wanita itu naik ke atas ranjangnya. Sosok pria yang merupakan teman sekaligus masih berstatus saudara dengan kekasihnya, Alan. Risa menggertakkan gigi. Kedua tangannya terkepal erat di kedua sisi. Ingatan beberapa jam sebelum dia sampai di sana pun kembali menghantui. Saat kekasihnya meniduri sekretarisnya sendiri di ruang kerjanya. Pria berengsek yang selalu meminta Risa untuk menjaga diri terlebih untuk menjaga kesuciannya sebagai hadiah pernikahan mereka nanti. Nyatanya, pria itu menduakannya dan berselingkuh ketika dia tak lagi berada di sisinya. "Lo yang ngelakuinnya lebih dulu, Alan. Jangan salahin gue, kalau gue ngelakuin hal yang sama," gumamnya. Pintu di depannya terbuka dengan wajah Alva yang begitu terkejut saat melihatnya. Playboy yang setiap harinya selalu tersenyum manis padanya kini hanya mematung sembari mengucek matanya untuk memastikan indra pengelihatannya sendiri. "Boleh gue masuk ke dalam?" "Risa?!" panggilnya dengan nada terkejut. "Kenapa? Gue nggak boleh ke sini?" tanya Risa yang terdengar tenang. Namun, Alva bisa menyadari ada sesuatu yang tidak benar di balik nada suaranya. Pria itu membuka pintu apartemennya lebar-lebar dan Risa langsung masuk ke dalamnya tanpa beban. Alva terdiam beberapa saat, lalu menutup pintu apartemennya rapat-rapat. Pria itu berbalik dan melihat Risa sudah duduk di sofa sembari mengalihkan pandangannya ke sekeliling ruangan apartemennya. "Mau minum apa?" tawarnya. Namun, Risa membatu. Tatapannya lurus memandangi Alva yang berada berseberangan dengannya. "Va?" "Kenapa?" "Tawaran lo hari itu ... apakah masih berlaku?" Alva mengerjapkan matanya berulang kali. Dia melesat cepat hingga duduk di hadapan Risa yang tak melepaskan tatapannya. "Lo serius mau?" Dengan ragu, Risa mengangguk. "Iya, gue mau ngelakuin itu sama lo." Alva menggeleng lemah. Lalu tertawa pelan tanpa merasa berdosa. "Gue nggak percaya. Dua bulan yang lalu, lo kelihatan emosi waktu gue ngajakin lo. Kenapa sekarang tiba-tiba aja lo—" "Bisa nggak, lo nggak perlu nanya apa pun alasannya?" Risa menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan Alva yang menyambutnya dengan penuh keraguan. "Cukup, lakuin aja sama gue." "Lo yang minta, Sa!" Alva mendekatkan wajahnya, lalu mulai memagut bibir manis dari perempuan yang selama ini sanggup membuatnya penasaran bagaimana rasanya. Ciuman pelan yang perlahan berubah menjadi pagutan dipenuhi nafsu. Alva melepaskan kausnya dengan kasar. Dia bahkan sudah bersiap menarik pakaian Risa hingga sobek semua alih-alih melepasnya dengan perlahan. Risa memegangi tangan Alva yang kini berhenti bergerak. Jakunnya naik turun sembari menatapnya tanpa suara. "Tolong, pelan-pelan sedikit! Gue nggak akan lari, karena gue ke sini buat ngasih semuanya ke lo." Alva mematung, nafsu yang menyelimuti matanya lenyap tak berbekas. "L-lo masih—" "Gue mau lo yang ngambil semuanya. Gue mau buang status keperawanan ini sama lo." Alva melepaskan Risa, lalu berdiri. Dengan tangan menyugar rambut bagian depan dan bibir mendecakkan lidahnya. Dia mondar-mandir gelisah di depan sosok perempuan yang diam-diam sangat diinginkannya, tapi dia tidak berani memilikinya setelah mendengar semuanya. Alva tidak bisa melakukannya. "Kalau lo nggak bisa, lupain semuanya. Gue bisa nyari orang lain buat ngambil keperawanan gue ini." Alva menoleh cepat. Risa berdiri dan bersiap pergi dengan pakaian yang sudah dirusaknya tadi. Perempuan ini sudah gila. Sudah pasti dia sedang gila! Kenapa dia datang padanya untuk melepaskan status keperawanan yang berharga? Kenapa tidak ... mendatangi kekasihnya? "Permisi!" Alva menarik tangan Risa sebelum perempuan itu keluar dari daerah teritorinya. "Lo udah milih gue. Lo yang datang dengan suka rela ke sini. Jadi, jangan pernah lo menyesali semua ini, Risa!" Mereka pun melakukannya. _____ UPDATE-NYA MASIH TIDAK JELAS! Halo teman-teman, ini cerita baru saya. Temanya dewasa dan vulgar, yah. Mohon bijaksana untuk yang belum cukup umur! Jangan lupa tambahkan buku ini ke library dan ditunggu komentarnya setiap hari. Ehehehe XD

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
188.3K
bc

My Secret Little Wife

read
92.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook