bc

Something

book_age18+
51.0K
FOLLOW
278.4K
READ
love after marriage
pregnant
goodgirl
independent
inspirational
boss
drama
tragedy
bxg
like
intro-logo
Blurb

GANTI COVER

Journey Of Love Series

Book 1 : Something (Anggun & Mandala)

Book 2 : Some Mistakes ( Diana & Doni)

Anggun Masayu Naeswara pikir hubungannya dengan sang suami baik-baik saja. Lalu kenyataan itu muncul ke permukaan. Suaminya selingkuh. Anggun marah. Dia sangat mencintai suaminya dan berjanji akan setia, lalu beginikah balasannya?

Mandala Fauzan Adyatama pikir hubungannya dengan pacarnya baik-baik saja. Lalu kenyataan itu tersaji di depan wajahnya. Pacarnya selingkuh di depan matanya. Mandala marah. Niat untuk melamarnya hari itu sirna sudah. Yang ada hanyalah kebencian yang mengikis rasa cintanya.

Anggun dan Mandala dikhianati oleh pasangan masing-masing. Pengkhianatan itu meninggalkan luka yang sangat dalam untuk masing-masing individu. Lalu bagaimana hidup Anggun dan Mandala selanjutnya? Apakah mereka akan menemukan cinta lagi atau justru memilih sendiri.

Ikuti kisah mereka dan jadilah saksi dari perjuangan mereka untuk menemukan cinta yang benar-benar sejati.

(Tap love dan komennya ditunggu ya. Selalu biasain ini untuk mendukung si penulis supaya bisa terus berkarya. Salam hangat, Lizzz ^_^ )

Credit

Cover edit by Dreame ^_^

chap-preview
Free preview
KAMU SELINGKUH, MAS?
“Gue liat laki lo.” Gadis itu mendongak. Lalu tersenyum tipis. “Di mana?” “Mall.” “Oh...” gadis itu tersenyum tipis. Dia membayangkan hal baik bahwa mungkin saja suaminya ke mall untuk membelikannya sesuatu. Semacam kejutan yang manis mungkin. “Anggun, tapi—” Nada ragu sangat kental dan membuat kening perempuan bernama Anggun itu mengernyit. “Tapi apa?” dia mulai khawatir sekarang. “Dia sama perempuan lain.” Jantung Anggun langsung berdetak dua kali lebih kencang. Dia meremas tangannya yang ada di bawah meja. “Mungkin asistennya kali. Lo tahu kan kalo dia salah satu manajer utama.” Anggun mencoba tersenyum, walau benaknya sudah risau sejak tadi. Teman Anggun terkekeh pelan penuh ironi. “Dan menurut lo asisten manajer harus gandeng lengan manajernya kalo lagi jalan berdua, ya? Mereka lebih dari sekedar bos dan bawahannya.” Anggun menunduk, diliputi rasa sakit yang semakin bertambah tiap detiknya. Dan inilah yang dia sebut sebagai kejutan-yang-manis. Sangat manis hingga air matanya menetes. *** Pulang secepatnya. Pulang secepatnya adalah hal yang harus Anggun lakukan sekarang ini. Dia tidak bisa bersama Tesla –temannya– dan terus membicarakan kemungkinan suaminya selingkuh. Dia harus memastikannya. “Kok tumben kamu pulang cepet?” Suara itu menyambutnya saat Anggun turun dari mobilnya. Suaminya juga kebetulan baru sampai. “Bosku lagi di Malang, kerjaanku juga udah beres.” Anggun memberi penjelasan. Ditatap mata suaminya dengan intens. Apa mungkin suaminya berkhianat? Tatapan penuh cinta di matanya tak pernah hilang dari dua tahun lalu sampai sekarang. Semuanya masih sama. “Mas sendiri juga baru pulang? Kok tumben?” tanyanya setelah hening beberapa saat. “Mas kangen sama kamu, cinta.” Tanpa peringatan sang suami menghampirinya. Memberikan kecupan singkat di sudut bibirnya lalu memeluknya erat. d**a Anggun bergetar. Tidak. Suaminya tidak mungkin berselingkuh. Mereka menikah karena cinta. Mereka saling mencintai. Mereka rukun-rukun saja selama ini. Tidak ada alasan yang bisa membuat suaminya berkhianat. Tidak mungkin. *** Begitu menguatkan hatinya, seharusnya Anggun melupakan perkataan Tesla dan percaya begitu saja. Tapi hatinya masih tak tenang. Dipandangi suaminya yang sedang lahap memakan makan malamnya. Mengingat suaminya masih memeluk, mencium, dan memanggilnya ‘cinta’ dengan penuh kasih sayang –dia yakin suaminya tidak mungkin berkhianat. Doni nggak mungkin berselingkuh, tegas Anggun sekali lagi. “Kamu seharian ini di kantor terus?” Suami Anggun mendongak lalu mengangguk ringan. “Iya, kenapa?” “Nggak apa-apa sih, biasanya kan kamu ada inspeksi lapangan gitu. Kali aja kamu keluar,” suara Anggun terdengar pelan dan misterius. “Hari ini nggak ada. Aku sibuk di kantor.” “Oh gitu...” Anggun mengetuk-ngetukkan jarinya ke atas meja dengan penuh perhitungan. Dia tidak tahu apakah harus mempercayai suaminya atau sahabatnya. Keduanya sama-sama orang penting dalam hidup Anggun dan tidak akan membohonginya dengan begitu jahatnya. Tapi kenapa Anggun merasa ada yang janggal pada suaminya? Apakah ini karena dugaan Tesla sudah mempengaruhinya? “Asisten kamu laki-laki atau perempuan?” tanyanya lagi setelah berfikir keras bagaimana caranya mengorek informasi secara natural. “Laki-laki. Kamu lupa ya? Itu lho, namanya Fadli. Dia pernah kok main ke sini.” Anggun terkesiap karena salah memberi pertanyaan. Ya, dia lupa karena rasa khawatir lebih mendominasi pikirannya. Stok pertanyaan Anggun sudah habis. Yang bisa dilakukannya sekarang hanya diam dengan perasaan tak tenang yang menjengkelkan. “Kamu kenapa sih kok diem banget malem ini? Kamu sakit?” Anggun tergagap, lalu menggeleng pelan. Bahkan suaminya masih terdengar sangat perhatian akan hal-hal kecil di dirinya. Hal ini tidak akan terjadi kalau suaminya berselingkuh, bukan? “Kamu udah makannya?” Anggun mengalihkan topik. Sebisa mungkin dia terdengar santai layaknya Anggun yang biasanya. “Dikit lagi. Makanan enak buatan istri nggak boleh tersisa. Harus habis.” Doni menunjukkan cengirannya. Biasanya hati Anggun akan berdesir setiap melihat cengiran manis nan nakal dari bibir suaminya. Tapi karena malam ini semuanya tidak seperti biasanya, Anggun hanya tersenyum tipis. Rasanya nggak mungkin, ujar Anggun untuk menenangkan hatinya lagi. Begitu selesai, Anggun langsung membereskan semuanya. Makanan yang masih sisa ditutup oleh tudung makanan, sedangkan piring kotor langsung dicuci. Begitu selesai, Anggun berniat memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci. Seperti kebiasaannya, dia akan merogoh saku celana suaminya, siapa tahu ada sesuatu yang tertinggal. Lalu Anggun menemukan sesuatu di saku celana suaminya yang dipakai hari ini. Ada sebuah struk pembayaran untuk pembelian tas mahal. Tas? Anggun tidak terlalu suka tas, apalagi tas semahal ini. Jelas ini bukan untuknya. Anggun mengambil kemeja yang dipakai suaminya hari ini. Siapa tahu ada sesuatu lagi. Dan benar, Anggun bisa mencium aroma parfum wanita. Parfum Mamanya? Jelas ini tidak mungkin. Parfumnya berbau khas wanita muda. Dan kesimpulan itu muncul di kepalanya. Anggun meremas kemeja suaminya dengan kuat hingga berubah kusut. “Kamu selingkuh, Mas? Teganya kamu sama aku...” lirihnya. TBC

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

LARA CINTAKU

read
1.5M
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

TERSESAT RINDU

read
333.2K
bc

PATAH

read
514.7K
bc

Penjara Hati Sang CEO

read
7.1M
bc

MENGGENGGAM JANJI

read
474.4K
bc

Orang Ketiga

read
3.6M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook