bc

PEMILIK HATI

book_age18+
228
FOLLOW
1K
READ
possessive
sex
badboy
badgirl
others
sweet
bxg
another world
affair
addiction
like
intro-logo
Blurb

Karena sebuah pengkhianatan, membuat Christal Evelyn mendapat Tuan untuk hatinya.

Karena trauma ditinggalkan keluarga, membawa Devian Brawijaya pada kerabat sesungguhnya.

Apa itu cinta?

Bagi Devian dan Christal, cinta adalah suatu simbol untuk melengkapi kehidupan. Pernikahan adalah cara untuk mendapat pengakuan.

Namun, karena cinta, dunia telah mengubah mereka.

chap-preview
Free preview
PROLOG
Kilau cahaya merah keunguan menghiasi cakrawala, alam berseri mengantarkan mentari yang akan menyusut. Embusan udara terasa membakar permukaan kulit, padahal, sebentar lagi langit akan berubah menjadi gelap. Terlihat bulan menampakkan diri hanya separuhnya, di balik awan ia seakan sedang mengajaknya bermain. Di atas marmer pembalut lantai sebuah bandara, Christal memijakkan kakinya. Hari ini ia baru tiba di negaranya, setelah empat tahun menuntut ilmu pada sebuah universitas ternama di Korea Selatan. Menyebalkan! Benaknya menggerutu kesal, sebabnya, suasana sore ini sama persis saat ia akan pergi meninggalkan tanah kelahirannya ini. Dan, masih di tempat yang sama, tempat yang menjadi pijakan kakinya kini. Jika bukan karena paksaan seorang pengusaha ternama, ia engan untuk kembali saat ini. Kisah pengkhianatan empat tahun lalu, masih belum dapat ia lupakan. Apalagi saat ini, rona hari seakan sedang berusaha mengingatkannya pada kejadian masa silam. Karena pengkhianatan itu ia melarikan diri, bermaksud ingin melupakan tempat-tempat yang menjadi kenangan menyakitkan itu. Renungan mengisi kehampaan, sambil menunggu seseorang yang dijanjikan untuk menjemputnya, ia mengunjungi tempat makan. Lagi dan lagi, suasana di sana menyerupai saat itu. Di mana ia termenung sambil menangis pada sebuah kursi yang terletak di sudut ruangan. "Kenapa aku pilih tempat ini, sih?" tanyanya kepada diri sendiri, manakala tiada orang lain di sekitarnya. Karena tergesa-gesa, ia tidak menyadari ke mana arah langkah kakinya membawa pergi. Sudahlah .... Ia memutuskan untuk memesan kudapan saja, yang dirasanya akan sedikit mengembalikan suasana hatinya. Di tengah penantian untuk sesuatu yang telah dipesannya, dari balik dinding kaca ia melihat seorang gadis remaja yang sedang bermain dengan hewan peliharaannya. Binatang imut berbulu putih itu kembali mengingatkan diri pada sebuah kenangan pahit. Matanya membelalak nyalang, merespon rasa kejut dari penglihatannya. Bentuk dari hewan itu begitu serupa dengan peliharaannya dahulu kala, saat sebelum ia meninggalkan Negara ini. Binatang itu adalah satu-satunya pemberian dari lelaki yang dikaguminya. Tidak! Sesungguhnya, lelaki itu meninggalkan begitu banyak barang kenangan untuknya, hanya saja ... sahabatnya yang mengambil alih kepemilikan benda-benda itu. Terkecuali seekor kucing berbulu putih, yang lengkap dengan kalungnya. Karenanya, wanita yang disebut-sebutkan sebagai sahabatnya itu, alergi terhadap bulu binatang. "Apaan, sih. Kok, keingetan lagi ke sana?" Ia mengucek rambutnya, berusaha menenangkan pikirannya. * Gemerlap bintang menghiasi semesta, menggiring suara jangkrik yang berbunyi saling bersahutan. Kegaduhan tercipta manakala seorang pria berusia lima puluh empat tahun menghadapnya. Interior rumah mewah yang dirancang untuk mengikuti gaya santai ini, sudah tidak lagi dapat menenangkan hatinya. Suara gemericik dari air yang memancur pada hiasan taman di dalam rumah ini, tidak lagi terdengar menyegarkan. Dua tahun sudah Devian ingin menghindari ayahnya, akan tetapi usaha tak membuahkan hasil, sebab, sang ayah tak gentar untuk menemuinya. Selagi ada kesempatan, pria pemilik nama lengkap Hengky Brawijaya ini tidak akan melewatinya. Malam ini, dewi amor berpihak kepadanya, ketika melihat anaknya baru kembali dari suatu tempat. Saat mobil mewah melintasi pagar setinggi tiga meter, Hengky menerobos masuk dengan membawa mobilnya melaju ke dalam. Di dalam ruang penyekat pintu masuk dengan ruang tamu utama, Hengky baru dapat menyusul langkah anaknya. Ia kemudian menghentikan laju kaki itu dengan mencengkram lembut bahu pria yang berjalan memunggunginya. Sontak, membuat Devian segera memutar tubuh, untuk mencari pemilik dari tangan yang menyentuh bahu kanannya itu. "Tuan Brawijaya yang terhormat ... aku lagi ga mood ketemu seorang konglomerat!" Wajah tampan bergaris Asia ini tersembunyi dibalik amarahnya, rona kemerahan menjadi penghias parasnya. Sudah lama ia ingin menghindari lelaki yang sedang menghela napas rancu di sampingnya. "Kembalilah, Nak. Apapun yang kamu minta, Papa akan memberikannya." Berulang kali Hengky mengucapkan kalimat yang sama, manakala ada kesempatan berbincang dengan anaknya ini. "Ga akan pernah!" Sekali pun, Devian tak akan membuka hatinya. Mengingat masa silam, tragedi nahas yang menimpa seluruh keluarganya disebabkan oleh lelaki yang sedang mengepalkan kedua tangannya itu. Tidak ingin lagi melihat wajah tampan yang sudah berkeriput itu, Devian melangkah pergi. Kunci kendaraan roda empat yang berada dalam genggamannya itu berputar, seakan sedang menampakan reaksi tak acuh atas tindakan kepada ayahnya. Lantas, bukan untuk yang pertama kalinya Hendry mendapat perlakuan nista dari anaknya ini. Ia pun sudah kebal dengan sikap itu. Ia hanya dapat berusaha dan menunggu kesempatan tiba lagi kepadanya. Lantas, ia pergi meninggalkan ruang mewah itu. Sementara pelaku kekejaman itu kini sedang berselonjor kaki di atas sofa yang terletak di ruang tamu utama. Sambil mengulang kembali ingatan pada waktu sepuluh menit yang lalu. Wajah kecewa itu tergambar jelas di dalam bayangan. Ada rasa iba yang menggelitik jiwanya, akan tetapi dengan cepat ia mengabaikan. * Tring! Suara ponsel itu membuatnya tersenyum, itu tandanya seseorang telah mengirimkan uang pada rekening miliknya. Usahanya tidak sia-sia, atas kegigihannya ia selalu dapat menguntungkan sahabatnya. Sudah lima tahun Reyhan Anggara menggeluti pekerjaan sebagai manager artis, dan selama enam puluh tujuh bulan ia mengendalikan keuangan majikannya. Ia kemudian berdiri, berencana untuk menyampaikan kabar gembira ini kepada majikannya. Namun, langkah kedua mendapat sanggahan, manakala adik angkatnya datang menemuinya. "Mau ke mana kamu, malam-malam begini?" Sudah menjadi ciri khas wanita ini, jika berbicara dengan kakaknya selalu menyematkan nada gurauan. "Ke sebelah." Yang dimaksudkannya adalah kediaman majikannya. Sesungguhnya, rumah yang ditinggalinya adalah kediaman milik majikannya, akan tetapi jika malam menjelang, ia akan menemui adik angkatnya. "Hei, kamu! Ga bosen apa ngurusin hidup orang terus? Apa ga mau nyari pasangan?" Gadis pemilik nama Ratu Gladys ini ingin merasakan memiliki sahabat perempuan. Karena pekerjaan dan keadaannya, ia tidak pernah mempunyai teman dekat. Ia merasa belum cukup pantas memiliki kebahagiaan, selama hidupnya masih menjadi tanggungan orang lain. Ya! Majikan dari kakaknya telah memberikan fasilitas kehidupan, dari mulai tempat tinggal hingga biaya untuk sekolahnya. "Ngapain ngurusin hidup abang? Bukannya kamu bilang tiga bulan lagi bakal ada pameran lukisan? Kamu butuh persiapan dari sekarang, 'kan?" kata Reyhan mengingatkan curhatan adiknya satu minggu kebelakang. "Huh! Belum tau juga," lenguhan pilu menusuk gendang telinga lawan bicara. Untuk menghiburnya, Reyhan mengucek puncak kepala Ratu. "Abang masih banyak kerjaan, kamu tidur, gih." "Iya ... iya ... sana pergi!" Ratu pun mengetahui jika kakak lelakinya ini tidak memiliki banyak waktu untuk bersenang-senang. * Pengabadian kegiatan dengan sebuah rekaman yang dicetak, menjadi buruan tatapannya kini. Di ruang tamu, sambil mencari waktu untuk menghibur diri, wanita pemilik nama Adelia ini tanpa sengaja menemukan album foto dengan sahabat masa lalu yang telah menjadi musuhnya. Jantungnya berdebar, manakala melihat di balik kertas bergambar itu, ada sahabatnya yang berdiri di tengah-tengah antara dirinya dan suaminya. Terlihat lelaki satu-satunya yang berada di dalam foto itu merangkulkan sebelah tangan pada tubuh sahabatnya, telah menembus rasa cemburunya. Padahal, foto itu diambil lima tahun yang lalu, dan kini, si lelaki telah resmi menjadi miliknya. Namun, karena ia sadar telah merebut cinta si lelaki dari sahabatnya, hal itu yang telah memicu perasaan gusarnya hingga kini. Apalagi, wanita itu telah hilang selama empat tahun ini, yang diketahuinya si wanita pergi karena ingin melupakan persahabatannya. Di tengah kesibukan, suara tangisan imut itu telah menyendat kegiatannya. Kemudian ia berjalan hingga lima meter ke sampingnya. Dan ketika membuka pintu ruang tidur itu, terlihat sang suami sedang berusaha menenangkan tangisan si bayi. "Kamu udah beres?" lelaki ini pun menyambutnya. Sambil berkata, ia tidak menghentikan kegiatan tangan yang sedang menepuk-nepuk manja tubuh si kecil. "Belum." Adelia merebahkan tubuhnya di samping kanan anaknya, dimana terdapat lahan kosong untuk dirinya. "Beresin aja dulu, biar Christine aku yang urus." Seperti biasanya, jika malam menjelang, lelaki ini akan menggantikan Adelia untuk menjaga si buah hati. "Huft!" Mendengar nama anaknya, Adelia melenguh rancu. Nama sang anak yang diberikan oleh suaminya ini, bukanlah pilihannya. Ia sempat menentangnya, akan tetapi sang suami mengancamnya. Sehingga, dengan terpaksa ia menyetujuinya, untuk masa mendatang, ia berniat tidak ingin memanggil ataupun mengucapkan nama anaknya. "Del." Karena Adelia mendalami renungannya, lelaki ini menanggapi jika hati sang istri sedang kacau. Ya! Sumpah itu, tidak pernah sama sekali Adelia memberitahukan terhadap suaminya. Ia mengemban sendiri, demi tidak kehilangan lelaki yang berhasil direbut dari sahabatnya. Namun, asumsinya membenarkan diri, sebabnya Ernest yang telah memilihnya. Di hadapan sahabatnya, Ernest menyatakan perasaan. Walaupun mendapat kemenangan, ia belum cukup puas mendapat kebahagiaan. Karenanya, rasa bersalah telah menghantui setiap detik yang dilalui.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
93.2K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.5K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.6K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook