bc

Secret Mate

book_age18+
2.0K
FOLLOW
11.9K
READ
dark
possessive
curse
powerful
bxg
mystery
vampire
witchcraft
spiritual
love at the first sight
like
intro-logo
Blurb

Takdir mempertemukan Krystal Davies dengan seorang pria misterius ketika ia sedang melarikan diri dari seorang pria lain yang hendak menodainya. Berkat pria misterius itu, gadis itu berhasil selamat. Awalnya Krystal berpikir tidak akan bertemu lagi dengan pria misterius tersebut. Namun, siapa sangka pria itu kembali mencarinya dan meminta imbalan atas pertolongan yang telah ia berikan. Tanpa gadis itu duga, pertemuannya dengan pria misterius itu akan mengubah dunia normalnya!

Pria misterius berhati dingin itu bernama Kaizer Lanzo, seseorang yang memiliki kekuasaan penuh di dunia hitam. Seseorang yang begitu ditakuti oleh para penguasa sekali pun. Pertemuan pertamanya dengan Krystal menimbulkan ketertarikan Kaizer kepada gadis itu. Kaizer menginginkan Krystal menjadi miliknya. Lebih tepatnya menjadi istrinya!

Hanya saja status Krystal yang menjadi miliknya harus dirahasiakan. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Kaizer memiliki identitas lain yang akan membuat Krystal bergidik ngeri ketika mengetahuinya. Pria itu adalah vampir murni keturunan dari keluarga Lanzo yang terkena kutukan. Kutukan itu membuatnya harus menyembunyikan Krystal dari para vampir lain yang ingin mengincarnya.

Akankah benih-benih cinta tumbuh di hati Krystal dan Kaizer? Bagaimana sikap Krystal setelah mengetahui identitas Kaizer? Kutukan apa yang didapat oleh Kaizer? Dapatkan Krystal melepaskan kutukan itu dari Kaizer?

Ketika kedua insan yang berbeda dunia saling membuka hati, mereka akan menciptakan dunia yang penuh tantangan —AliceLin

#Program Pembaruan Musim Panas

#SummerUpdateProgram

chap-preview
Free preview
Bab 1 - Penyelamat Misterius
Rintik-rintik hujan menemani malam yang melangkah semakin larut. Angin lembut membelai para penghuni bumi dan seluruh isinya. Tidak tampak sinar dari sang dewi malam yang biasanya menyinari kegelapan. Hanya ada penerangan temaram dari lampu-lampu jalan menghiasi jalan utama Fillmore. Kabut menghiasi daerah tersebut karena cuaca dingin malam itu. Sesosok gadis dengan manik mata berwarna hijau emerald sedang meringkuk di balik kegelapan malam. Gadis berambut panjang cokelat beige itu memeluk tubuhnya yang menggigil kedinginan. Sepasang netra indahnya terukir rasa takut yang begitu kentara. Gadis itu berdoa di dalam hati agar kegelapan malam dan kabut lembut dapat menyembunyikan dirinya dari pengejaran seorang pria jahat yang hendak menodainya. "Sial! Awas saja kalau ketemu! Dasar gadis busuk!" teriak suara amarah seorang pria bertubuh gempal dengan luka di bagian pelipisnya. Pria itu terus mengumpat kesal. Cairan berwarna merah pekat yang terus mengalir dari pelipisnya pun tidak dihiraukannya. Pria itu sedang mencari seorang gadis yang telah melukainya beberapa saat lalu. Amarah terlihat jelas dari raut wajahnya hingga urat-urat pada keningnya menyembul. "Kalian! Cari di sebelah sana!" perintah pria tambun itu kepada kedua bawahannya. "Dan kalian! Cari ke arah sana! Jika menemukannya, seret dia ke sini. Aku sendiri yang akan memberinya pelajaran!" perintah pria itu lagi kepada kedua bawahannya yang lain. Keempat bawahan pria bertubuh gempal itu pun menyebar sesuai perintah atasannya. Di sudut lain, gadis belia yang sedang bersembunyi tadi masih dapat mendengar suara pria bertubuh gempal itu samar-samar. Kedua bola mata emerald yang berbinar itu masih dapat melihat pria itu sedang berdiri tidak jauh dari tempat persembunyiannya, di balik tembok sebuah gang sempit dan gelap. Ketakutan terpancar di manik mata hijau tersebut. Kedua pelupuknya telah menggenang sebuah anak sungai yang perlahan berlinang membasahi wajahnya yang memucat. Ia menutup mulutnya rapat-rapat agar isak tangisnya tidak terdengar. Gadis itu menangis dalam diam dengan tubuh gemetar. Selama tujuh tahun ini, hidupnya sudah cukup menderita. Ibunya meninggal ketika ia masih berusia tujuh belas tahun dan ayahnya menikah lagi dengan wanita janda beranak satu yang hanya bisa hidup berfoya-foya. Sejak ibunya meninggal tujuh tahun yang lalu, gadis belia itu terpaksa hidup bersama ayahnya dan ibu tirinya. Ia tidak pernah merasakan kasih sayang dari mereka. Bahkan setelah ayahnya meninggal dua tahun lalu, ia harus menjadi tulang punggung ibu tirinya dan saudara tirinya. Tidak ada ucapan terima kasih yang diberikan oleh ibu tiri dan kakak tirinya itu. Kakak tirinya juga memiliki kebiasaan bertaruh di meja kasino dengan merampas uang hasil jerih payahnya. Akibat berjudi, pemuda itu memiliki hutang yang melimpah dan dengan lancangnya ia menjual gadis itu kepada pria jelek bertubuh gendut demi mendapatkan uang. Gadis bermata emerald itu tidak tahu apa kesalahannya sehingga harus menanggung semuanya sendiri. Sungguh ironis kisah hidupnya! Gadis yang memiliki nama Krystal Davies itu mengusap kedua pipinya dengan kasar dan menguatkan dirinya bahwa ia tidak boleh menyerah dengan keadaannya begitu saja. Dari tempatnya bersembunyi Krystal dapat melihat sebuah mobil berwarna hitam metalic berhenti dan sang pengemudi mobil tersebut turun tanpa mengunci mobilnya. Mobil itu tampak mewah dan mengkilap di matanya, tetapi bukan itu yang membuatnya tertarik. Ia berpikir harus menyelamatkan dirinya dengan cara apapun malam ini karena adiknya sedang menunggunya pulang. Ya, ia masih memiliki seorang adik kandung satu ayah yang harus diurusnya. Seorang anak perempuan berumur tujuh tahun yang tidak berdosa itu memerlukan dirinya karena ibunya sendiri tidak pernah mengurusnya. Oleh karena itulah, gadis itu masih terus bertahan hidup bersama mereka. Melihat keadaan sekitar sudah sepi, Krystal segera berlari kecil untuk mencapai mobil yang terparkir tidak jauh dari tempat persembunyiannya sekarang. Tangannya meraih pintu mobil penumpang bagian belakang dengan cepat, lalu masuk ke dalam. Krystal berpikir dapat bernapas lega, tetapi ia tersentak ketika tubuhnya menyentuh kulit dingin seseorang di sampingnya. Sepasang netra hijau emerald itu membelalak kaget saat mendapati sesosok pria bertubuh tinggi sedang duduk di sampingnya. Ia tidak menyangka ada orang yang menunggu di dalam mobil. Kaca luar jendela mobil itu begitu gelap sehingga ia tidak dapat melihat isi dalam mobil itu tadi. 'Haish, bodohnya aku! Mana mungkin mobilnya ditinggalkan begitu saja tanpa dikunci!' rutuk gadis itu atas kebodohannya sendiri. Sepasang netra indah gadis itu mengerjap-ngerjap gugup dan ia menelan salivanya dengan kasar. Walaupun tidak ada penerangan yang sangat terang di tempat itu, tetapi Krystal dapat melihat kedua sinar bola mata berwarna merah gelap seperti darah sedang menatapnya dingin. Sangat dingin, bahkan seakan dapat membekukan tubuhnya saat itu juga! Lagi-lagi gadis itu menelan salivanya dengan takut. Ia memejamkan matanya erat. Berdoa di dalam hatinya bahwa pria itu bukanlah orang yang jahat. Sudah cukup ia bertemu dengan pria jahat tadi. Setidaknya biarkan dia menemukan pria baik kali ini. "Siapa yang telah mengizinkanmu naik ke mobil ini?" Suara berat dan dingin pria itu membuat napas gadis itu tercekat. Ia memberanikan dirinya untuk membuka sepasang matanya menatap pria itu dengan sayu. "Tu-Tuan, saya mohon selamatkan saya. Izinkan saya bersembunyi di sini untuk sementara. Saya sedang dikejar oleh pria jahat yang mau melecehkan saya," pinta gadis itu memohon dengan tatapan berbinar. Kedua tangannya ditangkupkan rapat di hadapan pria itu. Pria bermata merah darah itu memandanginya dari atas rambut hingga ke bawah kaki. Keningnya mengernyit. Kedua manik tajamnya mendapati pakaian gadis itu telah basah oleh tetesan hujan dengan kondisi tidak beraturan. Dua kancing kemeja miliknya telah terbuka dari tempatnya sehingga memperlihatkan belahan bukit kembarnya dengan jelas. Hasrat liar di dalam pria bermata dingin itu telah diam-diam merangkak keluar hingga ia merasa darahnya mendesir. Pria itu memalingkan wajahnya untuk menenangkan dirinya. "Tu-Tuan, saya janji tidak akan membuat masalah untuk Anda," ucap Krystal lagi, berharap pria itu tidak mengusirnya turun. "Apa yang akan saya dapatkan jika menolongmu, hm?" tanya pria itu, kembali menoleh ke arah wajah gadis lugu tersebut. Aroma tubuh gadis itu tercium di indera penciumannya yang memang sangat sensitif. Aroma yang sangat khas dan manis tersebut begitu menggodanya sehingga membuat naluri alaminya meronta. Pikiran pria berwajah datar itu terus bergerilya membayangkan betapa lezatnya gadis tersebut jika ia mencicipinya. "Sa-Saya tidak memiliki apa pun, Tuan," cicit gadis itu hampir berbisik. "Siapa bilang? Kamu memiliki sesuatu yang sangat berharga, bukan?" Pria itu menyeringai nakal dengan tatapan yang terlihat m***m di mata gadis itu. Pandangannya mengarah pada leher Krystal, lalu perlahan menuruni sesuatu di balik kemeja basahnya. 'Sialan! Kenapa aku malah bertemu dengan pria m***m yang lain sih?' rutuk Krystal di dalam hati. Krystal memandangi pria asing tersebut dengan seksama. Ia dapat melihat ketampanan yang dimiliki pria tersebut. Walaupun penerangan di sekitar mereka tidak memadai, tetapi ia dapat melihat kulit putih pria itu yang begitu lembut bak sutra dan rambut gelapnya yang sepertinya sangat halus jika disentuh. Ia hampir saja larut dalam ketampanan pria itu jika tidak melihat seringai licik yang terlukis di wajah tampannya. Pria misterius itu tidak hentinya menyeringai ketika mendapati gadis di depannya telah menatapnya dengan sorot mata tajam. Ia merasa gadis itu sangat menarik, seperti seekor kelinci yang berusaha menjadi seekor harimau betina. Krystal tidak menjawabnya dan memutuskan keluar dari mobil mewah tersebut, tetapi suara berat laki-laki itu menghentikan tangannya untuk menyentuh handle pintunya. "Keluarlah! Saya akan berteriak dan kedua pria itu akan menangkapmu," ancamnya seraya menunjuk kedua bawahan pria yang hampir melecehkan Krystal tadi. Kedua orang tersebut berada tidak jauh dari mobil mewah miliknya. Krystal mengikuti arah pandang pria itu, lalu meneguk salivanya pelan. Ia mengeratkan kepalan tangannya pada handle pintu mobil. Tidak ingin bertindak gegabah, akhirnya ia memutuskan untuk tetap berada di dalam mobil itu dengan enggan. Melihat Krystal mengurungkan niatnya, pria tampan berwajah dingin itu kembali tersenyum sinis. "Siapa namamu?" Gadis itu masih diam. Pria itu kembali berucap, "Apa saya tidak boleh tahu nama orang yang telah saya tolong?" Krystal mendengus pelan. "Krystal Davies," ucapnya dengan malas. Senyuman penuh kemenangan terlukis di wajah dinginnya, lalu pria itu berucap, "Baiklah, Nona Davies. Senang berkenalan denganmu. Namaku Kaizer Lanzo," ucapnya seraya mengulurkan tangannya kepada Krystal. Dengan terpaksa Krystal menjabat tangan pria bernama Kaizer itu dengan malas. Setidaknya pria itu memang telah menyelamatkannya. Sekarang yang harus ia pikirkan adalah membebaskan diri dari pria buaya darat di hadapannya ini. "Terima kasih telah menyelamatkanku, Tuan Lanzo. Tapi, saya sama sekali tidak senang berkenalan dengan Anda," timpal Krystal dengan sinis. Kaizer terkekeh geli mendengar perkataan Krystal yang pedas. Pria itu sama sekali tidak tersinggung dengan ucapannya. Ia malah semakin tertarik dengan keberanian dan kepolosan gadis itu. Pria itu mengerlingkan matanya dan berucap, "Kamu akan merubah pikiranmu nanti, Nona Davies." 'Setelah keluar dari kandang harimau, aku malah masuk ke kandang buaya! Sial!' rutuk Krystal di dalam hati.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

CINTA ARJUNA

read
9.5K
bc

Tergoda Rayuan Mantan

read
23.8K
bc

Pembalasan Istri Tersakiti

read
7.8K
bc

Istri Tuan Mafia

read
16.7K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
2.3K
bc

Ayah Sahabatku

read
13.5K
bc

Dipaksa Menikahi Gadis Kecil

read
20.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook