bc

Idol In Relationship

book_age16+
52
FOLLOW
1K
READ
love-triangle
HE
scandal
doctor
popstar
drama
heavy
campus
tricky
passionate
like
intro-logo
Blurb

“Maaf, aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini.” Ujar Aileen pada Nauta. Ia cukup lelah dengan hubungan diam-diam yang mereka jalani karena ia harus merasa iri kepada teman-teman grupnya yang bisa dekat dengan Nauta dan teman-teman pria itu tanpa takut akan berita miring yang beredar. Sementara ia malah harus berusaha menahan diri agar tidak berinteraksi dengan pria itu meskipun mereka dalam satu acara khusus idol.

Nauta membulatkan matanya, “Kita sudah pernah membicarakan ini sebelumnya. Kenapa sekarang kita harus kembali menyerah?”

“Aku mau hubungan yang sedikit lebih normal, Nauta. Kita bahkan tidak bisa berinteraksi sedikitpun karena semua orang memperhatikan kita. Sementara kau bisa berinteraksi langsung dengan teman-temanku, itu yang membuatku kesal.” Jelas Aileen.

“Lalu kalau kita putus, apa kau bisa berkencan dengan pria lain? Kau adalah seorang idol, Ai, berhubungan dengan idol ataupu non-idol tetap akan sulit bagimu.”

“Intinya aku ingin hubungan yang lebih normal dengan pria lain.” Putus Aileen begitu saja.

chap-preview
Free preview
01
“Encore encore encore,” teriakan menggema itu terus saja berlanjut ketika lampu sorot panggung yang tadinya berkedip-kedip dengan warna yang indah, seketika menggelap karena penampilan artis panggung baru saja selesai. Penggemar masih tak puas dengan penampilan idola mereka yang menurut mereka sangat singkat, padahal 15 menit adalah waktu yang lama untuk penampilan panggung sebuah grup. Warna lighstick masih bergerak gerak membentuk lautan yang indah dan megah. Warna lighstick yang muncul dalam kegelapan itu mampu menerangi dengan sangat indah, terkhusus gerakan yang serentak dan teriakan yang tak henti-hentinya mendukung idola mereka masing-masing. Lampu panggung kembali menyala dengan warna cahaya putih hingga menghentikan keriuhan itu dalam seketika. Karena itu acara penghargaan, maka mereka mengerti bahwa saatnya adalah pembacaan nominasi-nominasi yang ada serta pemenangnya. Suara sorakan kembali terdengar setiap kali diumumkan nama pemenang. Saat menunggu pembaca nominasi selanjutnya, kamera sibuk merekam grup-grup idola wanita maupun pria, sehingga mereka muncul di layar utama yang membuat penonton terjauh sekalipun dapat melihat wajah idolanya dengan jelas. Perlakuan itu berhasil mengundang teriakan, terlebih ketika sebuah grup yang sebelumnya sudah tampil dan disoraki Encore oleh penggemar. Mereka sudah kembali duduk di meja dengan nama grup mereka. “Aaaaaaaa AZI,” teriak mereka dengan kuat hingga membuat para member tertawa ringan sembari melambaikan tangan ke kamera, bahkan ada yang membentuk tanda hati dengan jari telunjuk dan jempol yang dibentuk menyilang. Azi. Iya, itu nama grup yang sedang populer di kalangan remaja bahkan dewasa di Korea Selatan. Ada banyak sekali grup dari negara itu yang sangat terkenal dari wanita maupun pria, sayangnya kejayaan Azi benar-benar melintasi batas hingga bisa menarik penggemar dari berbagai kalangan usia. Azi merupakan sebuah grup yang memiliki 9 member dan bernaung di bawah agensi Lion Entertaiment. 9 member itu memiliki pesonanya masing-masing dan setiap pesona serta bakat yang mereka miliki mampu menarik lebih banyak penggemar. Nauta, pria berusia 27 tahun yang menjabat sebagai ketua grup dan memiliki posisi sebagai lead vocal. Kim Hyun Jae, member paling tua (28 tahun) dalam grup yang juga memiliki posisi lead vocal. Deon, satu-satunya member dari China, sebaya dengan Nauta dan posisi sebagai main dancer. Kemudian ada Ravel (26 tahun), pria humoris dengan posisi sebagai main vocal. Dua teman sebayanya yang lain yaitu Hwang In-Su sebagai main vocal dan Lee Yohan sebagai main rapper. Untuk posisi selanjutnya adalah main vocal yang diisi oleh Davon, pria berusia 25 tahun yang selain berperan aktif dalam dunia tarik suara, juga berperan baik dalam dunia perfilman. Dan untuk 2 anggota termuda yang lebih sering disebut dengan maknae yaitu Lee Jino dengan posisi sebagai main dancer dan Jevin sebagai main rapper, usia keduanya adalah 24 tahun. “Penghargaan terakhir adalah album terbaik dalam tahun ini. Nominasinya adalah,” tampak di layar sekitar 10 music video mewakili lagu album terpilih dari banyaknya album terbitan tahun 2016. Setelah terputar seluruhnya, dua pembaca nominasi tadi membuka amplop dan menggoda penggemar untuk memunculkan semangat menggelegar. “Pemenangnya adalah?” Penggemar menyebutkan berbagai grup dengan lantang, sayangnya seruan itu kalah dengan suara fans Azi yang berbunyi begitu nyaring menyebutkan “Aziiii.” “Pemenangnya adalah grup Azi. Selamat kepada Azi.” Begitulah ucapan selamat dari pembaca nominasi kepada mereka. Azi berdiri dan berjalan menuju panggung sambil membungkuk saat melewati senior maupun juniior mereka. Itu adalah budaya kesopanan yang harus dimiliki warga korea sehingga tidak heran ketika idol-idol harus melakukannya sekalipun kepada juniiornya sendiri. Begitu berdiri di atas panggung yang megah, fans mereka bersorak sambil menyuarakan fanchant ketika terdengar lagu utama kemenangan album yang dinyanyikan oleh Azi sendiri. Azi memimpin perkenalan mereka kemudian membungkukan badan hingga 30 derajat. Nauta berdiri di depan podium pembicara dan tersenyum mendengar teriakan fans masih sangat bersemangat padahal ini sudah di penghujung acara. Ia kemudian berdeham kecil dan mulai mendekatkan bibirnya ke mic, “Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mendukung musik kami sehingga mendapatkan penghargaan ini,” ujarnya sambil mengangkat piala kemenangan. “Untuk fans kami, terima kasih dukungan kalian. Kami memegang piala ini bukan karena kami menang, tapi karena kami mewakili teman-teman grup dan penyanyi lain yang juga sudah bekerja keras untuk memajukan musik sebagai suatu karya yang mengenalkan negara kita pada orang luar. Terima kasih, Aizi.” Seketika Fans sangat riuh karena sebutan Nauta untuk nama penggemar Azi. Nauta kemudian mengarahkan member lain untuk berbicara, sayangnya mereka malah berpura-pura tak melihat Nauta, kecuali Ravel yang langsung berdiri mendekati Nauta. “Aizi, aku mencintaimu.” Ujarnya sambil mengedipkan sebelah mata dan untuk kesekian kalinya berhasil mengundang keributan suara fans yang begitu bersemangat. *** Azi sudah kembali ke Asrama setelah acara penghargaan selesai. Mereka terlihat jelas sangat kelelahan. Bahkan ketika turun dari mobil, mereka sampai diingatkan oleh Managernya untuk membawa jas yang sudah mereka lepas ketika di dalam mobil tadi. “Ah, aku lapar.” Keluh Ravel. “Aku juga.” Timpal Yohan sambil melemparkan dirinya ke atas sofa. “Buka sepatumu dulu.” Tegur Nauta sambil memukul Yohan. “Iya nanti kubuka, yang penting sepatuku tidak mengotori sofa kan.” Davon baru saja hendak naik ke lantai 2, tapi sebuah tarikan di tangannya membuatnya menoleh dengan tatapan tajam, “Bang Dav, setelah mengganti baju, kau akan memasak kan?” tanya Jevin. Member lain ikut melihat ke arah Davon dengan tatapan penuh harapan. “Tidak, aku tidak lapar.” Ujar Davon menolak dengan sangat singkat sekalipun ia sudah melihat tatapan penuh permohonan dari para member. “Ayolah bang Dav.” Ujar Jevin lagi, member paling muda. Di grup itu, permintaannya adalah yang paling sulit untuk ditolak oleh abang-abangnya. “Suruh bang Hyun Jae tuh.” Davon menunjuk Hyun Jae yang juga duduk di sofa dengan member lain. Pria itu sedang memainkan ponselnya sambil tersenyum-senyum. “Masakanmu adalah yang terbaik di sini.” Ujar Deon dengan pengungkapan bahasa koreanya yang lucu. Sekalipun ia sudah fasih berbahasa korea, tetapi tetap saja cara pengucapannya masih terdengar lucu dan unik. Davon memutar bola matanya dengan kesal, lalu melanjutkan langkahnya ke kamar. Setelah kepergiannya, member yang lain sontak bersorak dengan senang hati. Mereka tahu kalau Davon itu tidak bisa menolak bujukan dari Jevin dan Deon. “Ayo main game.” Ajak Yohan pada Ravel dan diangguki oleh teman sebayanya itu tanpa pikir lama. “Jangan tidur terlalu malam. Malam ini aku pulang.” Ujar manager Azi ketika ia keluar dari kamarnya yang ada di Asrama Azi. Karena sudah menikah, jadi ia tidak sepenuhnya mengawasi Azi di Asrama. “Ah, senangnya sudah punya istri.” Ujar Jino sambil menggoda managernya. Yeon-Jin (manager Azi) hanya menggelengkan kepala mendengar godaan itu. *** “Apa yang perlu kubantu?” tanya Nauta ketika Davon sudah selesai berganti baju dan mulai membuka kulkas. Kebetulan Nauta memang baru saja mengambil segelas air minum dan meneguknya hingga tandas. “Ah, terima kasih bang. Kau bisa mengiris bawang dan cabai.” Ujar Davon. “Mau membuat ramyeon?” tanya Hyun Jae yang masuk ke dapur dan mengambil minuman bersoda dari kulkas. “Tentu saja, memangnya apa lagi yang bisa kubuat di tengah malam seperti ini?” desis Davon. Tentu saja ia merasa kelelahan atas aktivitas hari ini dan niatnya sejak di acara penghargaan tadi adalah segera pulang dan membaringkan dirinya di atas tempat tidur. Namun, atas permintaan para member, ia akhirnya mengalah. Hyun Jae menarik kursi dan duduk di Kitchen Island sambil memperhatikan Nauta yang mengiris cabai. Sesekali ia meneguk minuman bersodanya, “Apa acara kita tahun baru ini? Manager mungkin sudah memberitahumu.” Tentu saja sebagai ketua grub Azi, Nauta menjadi orang pertama yang mengetahui informasi terkait jadwal mereka. “Sepertinya menghadiri acara penghargaan IATY (Idol Award of The Year)” “Berarti The Girls akan ada di sana.” Goda Hyun Jae. The Girls adalah salah satu grub idol wanita di bawah naungan Lion Entertaiment, yang artinya mereka adalah grub juniior dari Azi. Mereka baru saja debut pada November 2016, artinya baru debut sebulan yang lalu. “Yah mungkin saja karena acara ini kan mengundang semua grub sekalipun yang baru debut (Baru memulai).” “Kalau Lion Entertaiment mengizinkan mungkin The Girls benar-benar akan tampil.” “Itu penampilan pertamanya di panggung besar setelah debut sebulan yang lalu, jadi mungkin dia akan sangat gugup. Kau perlu memberikan dukungan.” Saran Hyun Jae. Davon tersenyum miring selagi memasukkan bumbu-bumbu yang telah dipersiapkannya. Ia menepuk bahu Nauta sebentar, “Kau harus mendengarkan saran dari yang tertua, padahal dia sendiri masih memperjuangkan hubungannya.” Ejek pria itu. Hyun Jae meneguk minumannya, “Ya, aku tidak tahu harus berbuat apa untuk hubungan yang terasa sulit ini.” Kekehnya. “Areum akan mengerti.” Ujar Nauta. “Wow, ada pembahasan apa ini sampai kalian membawa-bawa calon kakak ipar?” tanya Jino ketika ia ingin melihat masakan Davon, tapi malah mendengar percakapan mengenai Areum. Areum adalah gadis biasa (Non Idol) yang berhasil memikat hati Hyun Jae sejak pria itu memasuki dunia perkuliahan untuk menempuh Pendidikan S1-nya. Ia mungkin jarang mengunjungi kampus karena pekerjaannya sebagai public figure, tapi di beberapa kesempatan, ia tetap menginjakkan kaki di kampus untuk mengumpul tugas atau berdiskusi mengenai pembelajaran dengan dosennya. Dan secara kebetulan atau takdir, ternyata dosen pembimbingnya adalah paman Areum. Gadis itu bukan mahasiswi Departemen Of Composition di Sekolah Tinggi Music Seoul, tapi sepertinya ia membantu pamannya dalam mengisi nilai atau keperluan lain. Entahlah, Hyun Jae kurang mengetahuinya. Yang ia tahu gadis itu masuk sekolah kedokteran dan kini sudah menjadi dokter dan itu membuatnya sangat terbebani. Gadis itu terlalu pintar untuk bersanding dengannya. Umurnya yang masih muda tapi berhasil menjadi dokter bedah cukup menjadi suatu hal yang sangat membanggakan untuk mempertimbangkannya untuk hubungan yang lebih serius dari berkencan. “Nah, ini dia senior percintaan sudah muncul.” Tunjuk Nauta. “Ah, jangan membahasnya. Aku tidak ingin.” Tolak Jino. “Aku sudah bilang supaya kau tidak perlu begitu menunjukkan hubungan kalian, akhirnya fans malah marah dan melampiaskan banyak komentar kebencian pada Chloe.” Ujar Nauta sambil menyebut nnama mantan Jino. Davon menepuk bahu Nauta, “Tidak usah menasihatinya sekarang.” Ujarnya. Sebagai member yang paling dekat dengan Jino, ia jelas tahu kalau pemuda itu masih belum bisa menerima keputusannya untuk memutuskan hubungan dengan Chloe demi membuat wanita itu aman dari komentar jahat. Jino langsung pergi dari dapur menuju ke kamarnya, tiba-tiba saja perasaannya memburuk atas pembahasan mengenai Chloe. Ia bahkan melalui In-Su, Deon dan Jevin yang memanggilnya. Awalnya Nauta ingin mengejar Jino karena merasa bersalah atas ucapannya, tapi atas saran dari Davon yang melarangnya, akhirnya pria itu kembali duduk. “Dia tidak marah padamu, tapi marah pada keadaan.” “Ayo makan kalau masakanmu sudah siap.” Ajak Hyun Jae.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.4K
bc

My Secret Little Wife

read
92.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook