bc

Not A Dreame Wedding ( Indonesia )

book_age18+
49.2K
FOLLOW
307.8K
READ
love after marriage
second chance
arranged marriage
playboy
arrogant
badboy
goodgirl
CEO
drama
bxg
like
intro-logo
Blurb

Keynal tidak pernah menyangka, jika ia akan dijodohkan dengan perempuan di masa lalunya. Bahkan, dalam mimpi pun ia tidak pernah berharap bisa berjodoh dengan seorang Jessi Veranda. Gadis,. Yang pernah membuat nya jatuh cinta namun tidak pernah berani ia ungkapkan.

Dan Ve, tidak pernah menyangka akan di jodohkan oleh kedua orang tua nya dengan Keynal. Laki-laki yang merupakan teman sekolah nya yang terkenal dengan Playboy nya. Bahkan, ia sangat tau bagaiman sepak terjang Keynal dalam mempermainkan perempuan. Dan, kini kedua orang tuanya meminta dirinya untuk menikah dengan Keynal.

Apa ia bisa menolak nya?

Dan bagaimana cara mereka menyikapi satu sama lain?

chap-preview
Free preview
Prolog
Tok tok tok Aku yang sedari tadi sibuk memperhatikan file di depan ku. Mengalihkan perhatian ku pada pintu. "Masuk " ucapku dengan santai dan penuh wibawa. Cklek Pintu besi ruangan itu terdorong kedalam. Aku melihat seorang wanit masuk. Natalia dia sekertaris ku, dan perlahan kernyitan di dahi ku tercetak. Mendadak kepala ku pusing saat melihat di belakang Natalia seorang Wanita dewasa yang berumur 42 tahun ikut masuk. Dia wanita yang paling aku sayangi seumur hidup ku. "Silah kan Bu Widya " ujar Natalia mempersilahkan Bunda untuk masuk. Aku langsung memijit dahi ku yang mendadak pusing. "Permisi pak " pamit Natalia setelah mempersilahkan Bunda ku tersayang. Malaikat pelindungku, wanita tercantik di muka bumi ini. Aku hanya mengangguk pada Natalia. Pintu kembali tertutup. Aku mendesah kasar. "Huft... " "Kenapa ?" Aku mengeryit bingung dengan pertanyaan Bunda. " Kamu tidak suka melihat Bunda datang ?" Mulai deh.. "Bukan Bun, Devin senang bunda datang, " jawab ku padanya. Kini bunda sudah duduk di sofa panjang berwarna hijau yang ada di ruangan ku. "Bunda sudah makan siang ?" Tanya ku padanya. Bunda sering kali lupa makan kalau sedang banyak fikiran. "Tadi Bunda habis dari pesta pernikahan nya Adam, kamu masih ingat ? Anak nya om hendru ?" Mulai lagi.. "Umurnya sama dengan mu, tapi dia sudah menikah. " "Bun.. " "Apa ?" Huft... Aku bangun dari kursi kebesaran ku. Berjalan mendekat pada Bunda , duduk di samping nya. "Bunda mau apa ?' Tanya ku putus asa. "Bunda mau kamu menikah " Always... Topik yang sama sejak dua minggu yang lalu. "Dengan siapa ? Keynal belum punya pacar " jawab ku padanya. "Bunda yang akan cari untuk mu " "Bun, ... " "Bunda cuma mau milihat kamu menikah, semua teman arisan Mama sudah memiliki cucu, kemarin Dina anaknya tante Armi baru melahirkan anak nya yang ke dua " ujar Bunda dengan raut sedih. "Tapi Bun, menikah itu gak gampang " ujar ku mencari alasan yang tepat untuk menolak. "Pokok nya Bunda mau kamu menikah secepat nya, kamu mau bunda gak sempat ngeliat kamu menikah. Umur Bunda itu udah tua Keynal " ujarnya lagi dengan raut yang memohon kini. "Bunn.. " "Kalau kamu gak bisa cari, biar bunda yang cari buat kamu " "Siapa ?" Tanya ku padanya. "Bunda punya banyak kenalan, temen Bunda memiliki anak gadis canti dan baik juga sopan ramah lagi " ujar Bunda seperti seorang sales yang sedang mempromosi barang yang di jual nya. "Dia juga berpendidikan, " "Bunda, Keynal belum siap untuk kesana, bahkan Keynal belum berfikir kesana, Bunda tolong ngertiin aku " ujar ku benar - benar putus asa kini. Bunda mendelik pada ku, lalu menghela nafas kasarnya. Menatap ku dengan tatapan seolah dia terluka dan kecewa. "Bun.. " "Percuma ngomong sama kamu, lebih baik Bunda pulang sekarang, kamu udah gak sayang lagi sama Bunda " ucapnya bangun dari duduk nya. "Bun.. Bunda. " seru ku saat Bunda keluar dari ruangan ku. Shit... Huft.. Bunda pasti ngambek lagi sekarang. Lagian kenapa sih Bunda ngotot banget pengen aku menikah. Padahal aku masih muda. Masih sangar muda. Umur ku saja masih 24. Aku masih ingin bebas menikmati masa muda ku. Tapi dua minggu ini permintaan Bunda sukses membuat kepala ku hampir pecah. Hahhhh **** Bu Widya Putra keluar dari dalam lift dengan wajah masam dan sendu. Sapaan para pegawai yang berlpas - pasan dengan nya hanya di jawab dengan anggukan saja. Berlalu begitu saja, membuat para pegawai Keynal heran melihat wanita yang selalu terkenal ramah pada setiap orang. "Kita ke supermarket dulu ya pak Diman " ujar Widya pada sopir keluarganya. Kini ia sudah memasuki mobil nya. "Baik Bu " jawab pria paruh baya yang sudah duduk di balik kemudi. Dan kemudian mejalan kan mobil nya meninggalkan pelantaran lobby kantor Keynal. Setibanya di supermarket yang Widya terlihat sedang sibuk membeli keperluan dapur nya. Wajahnya terlihat kembali berbinar saat bertemu dengan sayur - sayuran segar dan bahan makanan lain nya. "Mbak Widya.. " sapa sebuah suara membuat Widya menoleh. Dan binar bahagianya semakin terlihat saat melihat Wanita yang hampir seumuran dengan nya. "Sandra " ucap Widya mencoba menerka senyum langsunv terlihat dari wajah wanita cantik itu. "Iya Mbak, udah lama gak ketemu " ujar Sandra dengan senang. Keduanya terlihat saling memeluk dan bercepika cepiki. "Apa kabar mbak ?" Tanya Sandra pada Widya. "Baik, kamu gimana ? Keluarga sehat ?" "Alhamdulillah sehat mbak, " jawab Sandra. Keduanya pun berbelanja bersama. Setelah selesai, Widya mengajak Sandra untuk makan lebih dulu. Kini ke duanya sudah berada di dalam sebuah restoran. Duduk saling berhadapan. Mengobrol membahas kehidupan masing - masing. Keduanya dua sahabat lama yang di pertemu kan kembali. "Saya turut berduka ya, atas meninggalnya Mas Putra " ujar Sandra pada Widya. Ia hanya tersenyum mengangguk walau ada selipan sedih saat mengingat kembali almarhum suami tercintanya. "Iya, lagian umur gak ada yang tau kan ?" Ujar Widya mencoba tegar. Sandra mengangguk menyetujui. "Oya, kalau gak salah kamu punya anak perempuan kan ? Siapa nama nya.. je.je. " "Jessie, " "Nah iya... gimana dia ? Pasti usah besar dan tumbuh cantik ya " ujar Widya dengan berbinar. "Hm. Jessie sekarang sudah jadi dokter umum di rumah sakit Papanya " Widya semakin semangat saat mengingat sesuatu. "Sudah menikah ?" Tanya Widya antusias. "Belum, lagian dia masih muda juga " Widya mengangguk dengan senang. "Keynal apa kabar Mbak ? " "Baik, dia sudah memimpin perusahaan Milik mas Putra. Sejak ayah nya meninggal dia yang gantikan " jawab Widya. Keduanya saling mengobrol membicarakan anak keduanya. Sesekali tertawa saat sedang membahas yang lucu. "Ma.. " sebuah suara menyela tawa keduany. Dengan kompak ke duanya menoleh pada Seorang Wanita cantik yang berdiri di samping meja keduanya. Dengan senyum menawan bagaikan bidadari. "Ve.. kamu sudah sampai ? " ujaf Sandra menyambut anak nya. Widya menatap terpesona pada wanita muda cantik di dekatnya itu. "Oya, kamu masih ingat Tante Widya kan, istrinya om Putra sahabat karib nya papa " ujar Sandra mencoba mengingatkan wanita muda itu. Wanita itu terlihat bingung, dia berifikir mencoba mengingatnya. Lalu senyumnya mengembang. "Ingat kok Ma, apa kabar Tante " sapanya menyalami widya dengan sopan. "Baik, duduk dulu sayang, kamu pasti capek " ujar Widya. Dia tersenyum senang melihat Wanita muda itu. Ketiganya menogobrol bersama. *** Mobil Audi warna hijau memasuki perkarangan rumah mewah. Dan berhenti di depan garasi mobil. Pintu kemudi terbuka. Keynal turun dengan wajah lelah. Berjalan memasuki rumah nya. "Bunda... Keynal pulang " serunya berjalan gontai menyusuri rumah nya. Terdengar langkah kaki yang berjalan tergesa dari arah dapur. "Wah.. anak bunda udah pulang, tumben pulang nya cepet " sambut Widya dengan wajah yang berbinar bahagia. Keynal mengernyit heran. Dia berfikir kalau Bunda nya masih melanjutkan aksi ngambeknya. "Kamu mandi dulu gih, abis itu kita makan malam bareng " ujar nya lagi mendorong tubuh Keynal menuju ke arah tangga. "Bunda udah gak marah lagi sama Keynal ?' Tanya Keynal berbalik ke arah Bundanya. "Kamu mau bunda marah ?" Tanya Widya pada Keynal. Yang langsung di gelengkan oleh Keynal. "Yaudah, kamu mandi setelah itu kita makan bareng " Keynal pu lega mendengar jawaban sang bunda. Dan ia menuruti ucapan bundanya, walau ada yang ngeganjal dengan sikap sang Bunda. Tapi dia tidak ingin ambil pusing. Tepat pukul Tujuh malam Keynal turun ke ruang makan yang sudah di tunggu oleh Widya. "Wahh.. Bunda masak besar nih, lagi senang ya Bun " ujar Keynal tersenyum bahagia melihat binar bahagia di bola mata Widya. "Ya gitu lah, ayo duduk kita makan " ujar Widya menarik tangan Keynal untuk duduk. Dan mulai melayani Keynal. "Kamu kan pasti capek seharian di kantor, nah kamu makan yang banyak biar tetap sehat "ujar Widya sambil menaruh lauk kedalam nasi Keynal. "Iya Bunda, Keynal selalu jaga kesehatan kok " jawab Keynal. Widya terus tersenyum pada Keynal. Keduanya makan dalam ke adaan bahagia. Walau hanya berdua. Keynal juga merasa hatinya senang melihat senyum di wajah Bundanya yang tidak pernah pudar. Selesai makan, Widya menarik Keynal ke ruang santai. "Keputusan Bunda udah bulat " ucap widya setelah keduanya duduk di ruang santai. "Keputusan apa ?' Tanya Keynal tidak mengerti. "Kamu harus menikah " "Huft.. " Keynal kembali menghela nafas kasarnya saat mendengar topik yang sama selalu di bahas. "Bunda, plis dong.. jangan paksa Keynal.. " "No.. kali ini tidak ada penolakkan, pokonya Bulan depan kamu harus menikah titik ! "Putus Widya dengan tegas. Membuat Keynal ternganga. Menatap sang bunda tidak percaya. "Bunda !!, ini keterlaluan.. bunda gak bisa mutusin itu tanpa persetujuan aku " ujar Keynal mulai terpancing emosi. Tapi Widya semakin berani menatap anak semata wayang nya itu. Menatap dengan tegas pada Keynal yang sedang emosi. "Bunda mau kamu menikah ! " ukang Widya dengan tegas dan penuh penekanan. Keynal hanya menatap tidak percaya pada Widya yang semakin memaksa dirinya. "Bunda !" Ucap Keynal dengan sedikit membentak. Tapi Widya tidak perduli. Dia seolah sudah sangat bulat kepada keputusan nya. "Namanya, Jessie Veranda Tumiharja " Widya melirik Keynal setelah menyebut nama tersebut. Dan ia bisa melihat wajah anak nya yang mendadak menegang. Matanya terbelalak tidak percaya. Keynal bungkam, diam seribu bahasa. Dan itu membuat Widya tersenyum penuh kemenangan. Melihat Keynal tidak lagi berusaha membantah. Bersambung.......

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Ensnared by Love

read
103.6K
bc

Secret Marriage

read
942.2K
bc

Penjara Hati Sang CEO

read
7.1M
bc

You're Still the One

read
117.1K
bc

Perfect Marriage Partner

read
809.4K
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M
bc

Hello Wife

read
1.4M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook