bc

Aku, Kamu, Dia

book_age18+
865
FOLLOW
3.8K
READ
arranged marriage
goodgirl
independent
confident
drama
sweet
mxb
humorous
betrayal
naive
like
intro-logo
Blurb

Kisah cinta romantis penuh drama dan intrik yang berlokasi di Jakarta dan Italia. Novel ini bercerita tentang seorang wanita karir yang hancur setelah diceraikan secara tak adil oleh suaminya sendiri dan kemudian ia berani untuk terus melangkah maju serta seiring waktu, mengubur masa lalu dan menemukan kebahagiaannya sendiri.

chap-preview
Free preview
1 PROLOG
#RAGA POV# “GA!!!! GUE MAU NIKAH!!!!!” DEG!! Jantung gue berasa mau berhenti ketika Cimut ngucapin kalimat itu. Ga salah nih? Kita berdua belum sempet benar-benar ketemu dari 4 tahun yang lalu dan itu kalimat pertama yang dia ucapin ke gue? WHAT THE f**k, MAN???!!! Tapi raut wajah Cimut yang berseri-seri di depan muka gue baru saja menampar gue secara visual dan menyatakan kalau berita itu emang benar. “Se…. Selamat, Mut…” PRANG!!!! Sumpah!! Hati gue pecah berkeping-keping waktu gue maksain ngomong kalimat itu ke dia. Malah kalau bisa gue pengen Banget banting ini meja sekarang juga. Tapi apa daya? “Ih… muka elu koq kayak ga rela gitu sih?!” tanya Cimut sambil tergelak gembira dan menepuk pundak gue dengan gemas. “Masa sih…??!!” Gue memaksakan senyum sambil mencoba menelan es teh manis yang gue minum barusan. Tapi, sumpah!!! Rasanya pahit bangeettttt!!! Sepahit hati gue sekarang! Gue ga mau ngaca juga. Gue yakin seyakin-yakinnya kalau muka gue pasti udah berantakan. Kalau zombie ada, malah cakepan tuh makhluk daripada gue sekarang. f**k… FUCKKK.. FUCKK… ARGGHHHH!! “Beneran elu ga papa, Ga?” tanya Cimut dengan muka cemas saat dia melihat keadaan gue yang udah pasti ga keruan. “Ga, ga papa. Udah? Elu mau ketemu gue cuma buat ngomong gitu doang?” tanya gue lagi sambil beranjak pergi dari kursi yang gue tempati. Gila! Gue dah ga betah lama-lama di sini. Beneran bisa gue banting ini meja kalau 5 menit lagi gue ada di depan dia. “Eh, tunggu bentar dong! Katanya tadi elu bebas. Ga da kerjaan hari ini. Koq buru-buru??” protes Cimut sambil menahan lenganku. Wajah yang berbentuk hati dengan pipi tembem dan mata bulatnya menyorongkan mulutnya yang cemberut manja. Ya ampunnn…. Dia manis banget kalo gitu. Kalau saja Cimut tidak menyampaikan berita menggetarkan jiwa dan raga itu, gue pasti bakal betah banget berlama-lama di sini dan mencubit kedua pipinya seperti yang dulu suka gue lguekan saat sebelum ia kuliah ke Amerika 4 tahun yang lalu. Sayangnya, dengan kondisi gue sekarang, yang gue pengen adalah…. Menghilang secepatnya!!!!! “Sorry, Mut. Gue baru inget kalo ada urusan penting yang harus gue kerjain sekarang…” kata gue sambil memalingkan muka. Gue ga sanggup lihat muka Cimut sekarang. Dan, gue yakin, muka Cimut pasti ga enak Banget buat dilihat akibat tindakan gue sekarang. “Ga… please… kita kan udah lama ga ketemu….” pinta Cimut dengan suara memelas. Gue tersenyum getir dan menghentakkan tangan serta langsung pergi dari tempat itu. “Ga…..!!!” Suara Cimut memanggil namgue keras-keras di café itu. Gue yakin semua mata pasti langsung memandang ke arah gue sekarang. Tapi gue ga peduli. Gue langsung sampe di parkiran motor dan segera memacu motorku sekencang-kencangnya sambil mengumpat kesal. “SIALAAAANNNNNNNNNNNN!!!!!!!!!!! ARGGGGGHHHHHHHHHHHHHH!!!!!!!” Suara –suara klakson mobil bergantian mengumpatiku karena gaya menyetirku yang ugal-ugalan di jalanan. Tapi sekali lagi, GUE GA PEDULI !!! Mata gue perih dan basah. Gue cuma punya satu tujuan. Rooftop café gue sendiri. Ada satu tempat di sana yang kubuat khusus dimana gue bisa jadi diri sendiri dan tempat pelarian kalo gue lagi sumpek. Exodusku. ……………………………………………………………….. #TONY POV# Bariton Café, malam hari Gue lagi sibuk ngurusin pembukuan café ketika tiba-tiba Ragata masuk dengan wajah berantakan dan tanpa babibu langsung kabur ke bagian dalam café sambil membanting pintu. DHUAGG!!! Astagamajun!! Keras banget…. ya owohhhh…. Gue sampe loncat dari kursi. Jarang-jarang Ragata kayak gitu. Jarang Banget. Biasanya dia tuh santai berat dan sering banget senyum. Barusan… hmm… Besok aja deh gue ajak ngomong baik-baik. Pasti ada masalah hidup dan mati ni. Untung café udah mau tutup. Hhhh….. ………………………………………………………………………………. Rooftop Bariton Café, malam hari Ragata berteriak-teriak sekencang-kencangnya. Sepuas-puasnya ia mau. Jantungnya serasa hampir meledak karena besarnya tenaga yang ia keluarkan untuk melampiaskan emosinya. Endingnya, Ragata menangis tersedu-sedu sambil bersimpuh di atas lantai semen yang dingin. Cimut mau nikah bentar lagi… Ia tak terima… Dari dulu ia sudah mencintai gadis itu walau mungkin Cimut tak pernah tahu. TING! Sebuah notifikasi pesan lalu masuk ke dalam ponselnya. Ragata melihat nama pengirim pesan itu. Dari Nicole. Mantan pacarnya. “Ga, gue hamil…” Sekarang dunianya benar-benar hancur.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Pinky Dearest (COMPLETED) 21++

read
285.7K
bc

Satu Jam Saja

read
593.3K
bc

Because Alana ( 21+)

read
360.3K
bc

SEXY LITTLE SISTER (Bahasa Indonesia)

read
307.9K
bc

HOT NIGHT

read
605.7K
bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
570.2K
bc

Bermain Panas dengan Bosku

read
1.2M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook