bc

ALECYA

book_age16+
6.9K
FOLLOW
45.2K
READ
possessive
fated
playboy
arrogant
badboy
drama
sweet
enimies to lovers
first love
wild
like
intro-logo
Blurb

Pemilik Glorymos Enterprise dengan kesempurnaan yang lengkap dalam hidupnya. Wajah tampan, harta dan tahta yang dimilikinya membuat banyak wanita jatuh hati padanya. Dunianya dikelilingi wanita yang selalu ada kapan pun ia butuhkan.

Ladykiller. Itulah reputasi yang disandangnya. Siapa yang tidak mengenal pria arogant dengan senyum yang menawan tersebut? Bahkan sekali ia berkedip ia bisa membuat wanita bertelanjang di depannya.

Suatu ketika dia bertemu dengan gadis yang begitu unik. Apakah ia akan tertarik dan menjalin hubungan dengan wanita tersebut? Atau sebaliknya?

"Aku mengenalmu dari sisi yang berbeda. Lalu, apakah aku juga mencintaimu dengan cara yang berbeda?"

—Aldrich Glorymos

chap-preview
Free preview
1
"BERHENTI KAU! Jangan lari!" Teriakan khas pria terdengar sangat menggelegar. Seorang gadis tampak berlari sekuat tenaga untuk menghindari 2 pria yang tengah mengejarnya. Dia baru saja keluar dari club malam. Gadis cantik yang terkesan dingin. Dan berumur 20 tahun. Dengan lekuk tubuh yang begitu indah. Rambut pirangnya yang diikat kebelakang. Sedang matanya dalam berwarna abu-abu. Dia mengenakan kaos panjang dengan bawahan jeans berwarna gelap. Sesekali dia melirik kebelakang. Memastikan jarak dengan mereka. 'Sial, mereka masih mengejarku.' umpat Felicya. Dia terus berlari menelusuri jalanan yang amat sepi. Suasana yang sunyi dan mencekam. Membuat dirinya semakin dilanda ketakutan. Di depan sana terlihat banyak gang kecil diterangi oleh lampu jalanan yang redup. Dia berlari menuju arah tersebut, mencari tempat persembunyian. Dan tepatnya dibalik tempat sampah besar. Gadis berdarah Italic-Spanyol itu terdiam sambil merutuki apa yang telah ia lakukan. [ Flashback ] "Ini vodka pesanan Anda, Tuan." Ujar Felicya meletakkan botol minuman tersebut di atas meja. Dia bergegas untuk meninggalkan ruangan VVIP tersebut. Namun langkahnya terhenti ketika ia merasakan lengan bajunya ditarik seseorang. "Hei cantik, kau mau kemana? Kemarilah sebentar, duduklah disini, dan temani aku minum." "Maaf tuan, masih banyak pekerjaan yang belum saya selesaikan. Permisi." Ucap Felicya lalu melangkahkan kaki keluar. Namun, tiba-tiba pria tadi memeluknya dari belakang. Melingkarkan tangannya pada pinggang Felicya. Felicya terdiam sejenak. Mengumpulkan kesadarannya. Detik kemudian, dia melepaskan tangan pria itu dari pinggangnya. Lalu, memukul badan pria itu dan bahkan dia berani menendang 'milik' pria tadi yang memeluknya .Dia bergegas lari dari tempat itu .Menghiraukan orang-orang sekitarnya. "Kejar gadis itu!" Perintah pria tersebut pada kedua pengawalnya. Dan yang pasti dia masih merintih kesakitan akibat ulah Felicya. [ Flashback end ] 'Seharusnya aku tidak gegabah seperti tadi.' Gumam Felicya menghela napas panjang. Dia menunduk sambil menekukkan kedua kakinya dan menenggelamkan kepalanya di sana. "Akhirnya kita menemukan kucing kecil ini." Felicya tersentak ketika mendengar sebuah suara yang merasuk ke telinganya. Dengan cekatan, kedua pria tadi menarik lengan Felicya. Lalu, membawanya pergi dari sana. Entah kekuatan apa yang masuk kedalam tubuh gadis itu. Dia memberontak berusaha melepaskan genggaman kedua pria tersebut. Memukul mereka tepat di perutnya. Selanjutnya, dia berlari menuju ke arah barat. Bibir tipisnya tampak mengulum senyum bahagia. Sebab, dia melihat sosok pria yang terlihat seperti pria baik berada di sebrang jalan sana. Pria tampan dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya. Dia mengenakan jaket hitam serta celana pendek selutut. Terlihat simple namun terkesan sexy jika dipakainya. Felicya mulai mendekati pria tersebut. "Tunggu tuan!" Teriaknya. Ketika pria tersebut membuka pintu mobilnya. Spontan, ia menoleh kearah Felicya sambil mengernyit. Napas Felicya tersengal-sengal seraya memegangi lututnya untuk bersiku. Sedangkan pria itu menatapnya dengan heran. Kemudian, mata mereka beradu. "HELP ME, please!" Ucap Felicya memohon. Felicya harap Tuhan masih berbaik hati dengan mengirimkan pria ini padanya. Membantu untuk melarikan diri dari 2 pria b******k yang mengejarnya. Pria itu tampak mengernyit kebingungan. Menatap Felicya seolah sedang meneliti sesuatu. Oke, ayolah tak ada waktu lagi untuk itu. Mereka hampir tahu keberadaan Felicya. Tanpa izin, Felicya masuk kedalam mobil pria itu. Menyembunyikan tubuh kecilnya disana. Dan sesekali mengintip keluar jendela. Terlihat 2 pria tadi sedang berbincang-bincang dengan pria tampan itu. Entah apa yang sedang mereka bicarakan. Felicya tidak tahu, yang diharapkannya sekarang adalah pria itu berbohong pada mereka akan keberadaan dirinya. Baiklah, anggap saja ia ceroboh. Meminta bantuan kepada orang yang sama sekali tidak dikenali. Akan tetapi, firasatnya mengatakan bahwa dia adalah orang baik. Beberapa menit kemudian, Felicya tidak lagi mendengar obrolan mereka. Sepertinya mereka sudah pergi. Lalu, pintu mobil terbuka dan menampakkan pria bak dewa yang turun dari langit. Dia benar-benar sangat tampan. Dia mendekat ke arah Felicya, membuat jarak mereka berdekatan. "Berkediplah! Jangan lupa untuk bernapas. Aku tahu, aku tampan." Tukasnya. Pria itu terkekeh membuat Felicya kembali ke alam sadar. "Shit." Felicya mengumpat pelan. Lalu, keluar dari mobil. "Hei, aku sudah membantumu. Tapi kau malah mengumpatku. Dasar aneh!" Tapi, Felicya memilih untuk diam daripada harus berdebat. "Perkenalkan namaku Aldrich Glorymos. Seluruh dunia mengenalku. Dan pastinya kau juga kan?" Ujar pria itu dengan penuh bangga. "Maaf, jika mengecewakanmu. Tapi aku sama sekali tidak mengenalmu." Raut wajahnya sangat kaget. Dia juga terlihat melongo tak percaya. "Kau pasti bercanda 'kan?" Felicya mengerutkan dahinya. "Untuk apa aku bercanda? Tidak penting sekali." Ujar Felicya. "Oh ya, terima kasih atas bantuannya. Permisi." Tambahnya sebelum melangkah pergi meninggalkan tempat itu. "Hei, tunggu!" Langkah Felicya terhenti. Lalu, menoleh kebelakang. Pria itu melangkah ke arah Felicya, membuatnya spontan berbalik badan. "Ucapan terima kasih saja tak cukup bagiku." "A...aku tidak punya apapun. Aku juga tidak sedang membawa uan—" "Aku tidak membutuhkan uangmu," Tukasnya memotong pembicaraan Felicya. "Lalu, bagaimana cara untuk menebus terima kasihku?" Pria itu terdiam sejenak. Memperhatikan tubuh Felicya dari atas kebawah. "With your body." sahutnya enteng. "WHAT?" Pekik Felicya terkejut. Dia membulatkan mata tak percaya. Pria yang ia anggap 'pria baik'. Bahkan ia anggap sebagai malaikat pelindungnya. Ternyata berbanding terbalik dengan apa yang telah Felicya pikirkan. Pria yang mengaku bernama Aldrich itu meminta tubuhnya sebagai imbalan atas apa yang telah ia bantu. 'What the hell? Dasar b******k! Sama saja dengan p****************g tadi. s**t!' Gerutu Felicya dalam hati. Detik selanjutnya, Felicya memberanikan diri untuk menatap pria itu. Matanya dalam berwarna biru indah bahkan sangat indah. Rahangnya yang tegas dan terkesan kuat membuat dirinya sangat sexy dan tampan. "Sudah puas menatapku?" Tegur Aldrich membuat Felicya tersentak. Dia merutuki pikirannya. Bagaimana mungkin dia memuja pria yang baru saja meminta tubuhnya? Ah sial! "Jadi, jika kau ingin menebus rasa terima kasihmu itu. Serahkan tubuhmu padaku!" Aldrich sambil mengangkat sudut bibirnya. Dia mendekat kepada Felicya. Membuat jarak mereka menipis. Oke, kali ini Felicya benar-benar terperangkap. Padahal ia baru saja bersyukur. Karena telah terbebas dari kandang singa. Lalu, mengapa ia malah tersesat ke kandang harimau? Sungguh sial nasibnya. "Maaf, aku tidak paham dengan maksudmu?" "Kau tidak mengerti Maksudku? Hanya ingin kau berada di atas ranjangku dan aku berada diatasmu. lalu, kau akan berteriak memanggil namaku dengan banyak peluh di dahimu. Bukankah itu terlihat sangat sexy?" Bisik Aldrich mengeluarkan kata-kata frontalnya. Baiklah, siapapun kalian pasti akan bergidik ngeri jika ada orang asing yang tiba-tiba berkata seperti itu padamu. Begitu pula dengan Felicya. Aldrich mengerutkan dahi saat melihat raut wajah Felicya yang terlihat bingung. "Kenapa kau terlihat bingung seperti itu? Bukankah seorang p*****r sepertimu sudah paham dengan kalimat tadi?" Felicya melotot. Ingin rasanya ia merobek mulut pria itu. Aldrich berkata seolah-olah Felicya adalah orang yang paling kotor di dunia ini. "Maaf, jika lagi-lagi mengecewakanmu. Tapi aku bukan orang yang seperti itu." Sahut Felicya sambil mendengus kesal. "Lucu sekali ketika seorang gadis yang baru saja keluar dari club malam lalu dikejar oleh p****************g, berkata bahwa dirinya seakan-akan masih suci." Pria dengan marga Glorymos itu tertawa mengejek. "Up tou you. But, i don't fuckin' care." Pekik Felicya sambil memutarkan kedua bola matanya. Aldrich menghentikan tawanya. Mereka terdiam sejenak dengan pikirannya masing-masing. Aldrich dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyelimuti pikirannya. Sedangkan yang ada dipikiran Felicya kali ini adalah bagaimana cara melarikan diri dari kandang harimau ini? Tapi, tiba-tiba Aldrich mendekatkan wajahnya pada Felicya. Menyipitkan matanya seperti sedang mengoreksi sesuatu. Hal itu membuat Felicya menahan napas, berkali-kali ia mengerjapkan matanya. "So baby, do you wanna having— "s**t! WHAT IS THAT?" Teriakan Felicya membuat Aldrich menoleh ke arah yang ditunjuk gadis itu. Pada kesempatan itu pula, Felicya menjauh melarikan diri. Spontan, Aldrich kembali menoleh ke tempat Felicya tadi berdiri. Namun, gadis pirang itu sudah menjauh dari pandangan. Aldrich hanya terkekeh geli melihat hal konyol itu. "Menarik. Ya, menarik untuk di permainkan."

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

RAHIM KONTRAK

read
417.8K
bc

The Ensnared by Love

read
103.6K
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M
bc

CEO Dingin Itu Suamiku

read
151.3K
bc

Turun Ranjang

read
578.5K
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.0K
bc

Sweetest Diandra

read
70.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook