bc

Suami Settingan

book_age18+
4.0K
FOLLOW
25.9K
READ
contract marriage
fated
second chance
drama
sweet
coming of age
first love
secrets
love at the first sight
like
intro-logo
Blurb

"Kamu harus menikahi saya."

Irvin tersentak kaget. Namun, dengan cepat lelaki mengubah rautnya datar. "Terus apa untungnya buat saya?"

"Apa pun yang kamu inginkan saya bisa berikan. Rumah, mobil, atau uang?"

Irvin tertawa kecil. "Saya nggak butuh itu semua."

Shalu mengerutkan dahinya. "Lantas?"

"Saya cuma mau kamu."

Seketika jawaban itu membuatnya terkesiap.

***

[DON'T COPY MY STORY!!!]

Suami Settingan

Copyright © 2018 by princessym_

chap-preview
Free preview
PROLOG
Pengkhiatan memang sakit, namun percayalah hanya waktu yang bisa menyembuhkannya.. *** Maret, 2010. Seorang gadis berusia 22 tahun sedang berusaha mencari adiknya perempuannya, yang bernama Shakila Winduri yang saat ini kabur dari rumah. Bundanya sangat khawatir dengan hilangnya putri bungsunya, entah apa yang membuat Shakila pergi dari rumah yang jelas sekarang tugas Shalu pertama-tama mencari adiknya terlebih dahulu.  Memang mereka tak dekat untuk ukuran saudara kandung, mereka kadang suka adu mulut hanya karena Shakila berani membantah perintah bunda mereka. Tentu saja sebagai kakak dan anak pertama dari keluarganya Shalu harus menegur adiknya yang sangat keras kepala, jangan tanya kemana ayah mereka. Waktu Shalu berusia 2 tahun, ayahnya meninggal dunia akibat kecelakaan di tempat kerjanya.  Hari ini kembali terulang lagi, adiknya bertengkar hebat dengan bundanya dan setelah pertengkaran itu adiknya meninggalkan bundanya yang sedang menangis tersedu-sedu. Sontak saat Shalu pulang dari kerjanya kaget melihat bundanya menangis dan mengatakan.  "Adik kamu kabur, tolong kamu cari sampai dapat, Sha." Akhirnya Shalu berlari ke luar rumahnya sambil mencoba menghubungi kekasihnya namun panggilannya tak di jawab sama sekali, padahal ponsel kekasihnya aktif terbukti nada panggilannya itu tersambung.  Dengan mengendarai taksi, Shalu mencoba ke tempat kos Arash untuk meminta bantuannya mencari Shakila. Arash Santoso adalah nama dari kekasih Shalu yang ia pacari dari SMA dan sekarang hubungan mereka berjalan enam tahun lamanya. Sesampainya di kos Arash, Shalu langsung masuk ke dalam rumah kos tersebut. Dengan seringnya Shalu datang kemari, wajahnya tak asing lagi bagi penghuni kos bahkan ibu kos di sini. Melangkah tergesa-gesa menuju kamar Arash setelah sampai di depan pintu kamar kos Arash yang terbuka sedikit, Shalu tersenyum yang artinya Arash ada di kos.  Namun ketika langkahnya semakin dekat, samar-samar terdengar suara dari dalam kamar. Mengurungkan niatnya Shalu untuk masuk ke dalam memilih mencuri dengar saja terlebih dulu, mungkin Arash kedatangan temannya.  "Kamu harus segera pulang, kamu lihat ini!  Sedari tadi Shalu menelepon terus-menerus." Suara Arash terdengar tertahan, Shalu mengerutkan dahinya ketika namanya di sebut oleh kekasihnya. Karena sangat penasaran pelan-pelan Shalu mendekatkan dirinya lagi.  "Nggak akan! Kenapa sih kamu takut sama Shalu, lagian juga Bunda udah tahu hubungan kita. Paling sebentar lagi Shalu juga akan tahu." Deg..  Jantung Shalu hampir saja berhenti begitu mendengar lawan bicara kekasihnya, itu adalah suara adiknya. Shakila.  Apa maksudnya semua ini? "Kamu jangan gila, La, aku nggak akan biarin Shalu tahu soal hubungan kita. Bukannya kita sudah sepakat untuk menutupinya dari Shalu," teriak Arash.  "Kamu jangan egois, Ar! Aku capek selalu jadi kedua dari Shalu, aku juga mau hubungan kita bebas seperti pasangan yang lainnya. Bukan sembunyi-sembunyi kayak begini," pekik Shakila keras.  "Tenang, Sayang... Tenang, maafkan aku. Kita akan bicarakan ini baik-baik ya."  Dari celah pintu Shalu mengintip, ia melihat Arash kekasihnya memeluk hangat adiknya Shakila.  Shalu menutup matanya sejenak, kakinya masih terpaku tak bisa bergerak sama sekali. Marah, kecewa, dan sedih kini ia dapatkan. Bagaimana tidak? Kedua orang yang ia cintai ternyata mengkhianati dan menusuknya dari belakang.  Yang paling membuatnya sakit adalah Arash adalah cinta pertamanya, Arash yang mengenalkan cinta dan kasih sayang. Rasa percaya pada kekasihnya itu membuat Shalu selama ini tak menaruh curiga sedikit pun, bahkan ketika ia meminta tolong pada Arash untuk menjemput adiknya pulang kuliah. Rasa curiga itu tak pernah ada.  Namun sekarang, apa yang ia lihat hari ini membuktikan bahwa cintanya yang tulus dan rasa percayanya yang besar di hancurkan begitu saja.  Dengan gerakan cepat Shalu mendorong keras pintu kamar milik Arash, membuat dua orang yang sedang asyik berpelukan berbalik ke sumber suara. Keduanya kaget melihat Shalu berdiri di depan pintu menatap mereka dengan tajam.  Spontan melepaskan pelukan keduanya, Arash melotot kaget. "Shalu," ucapnya lirih. Sedang Shakila terlihat biasa saja terbukti dengan wajahnya tanpa rasa bersalah sama sekali.  Secara bergantian Shalu menatap Shakila dan Arash lalu terakhir matanya menatap Arash dengan lama, Arash menghampiri Shalu dengan cepat ingin mengambil sebelah tangannya namun Shalu bergerak mundur untuk menghindar.  Ketika Arash akan membuka suaranya, Shalu mengangkat tangan kanannya menandakan untuk Arash berhenti.  "Dari kapan?" tanyanya dingin.  Arash yang tak mengerti hanya menatap Shalu dengan bingung sedangkan Shakila tersenyum sinis, "Satu tahun," jawab Shakila tenang. Sepertinya ia tahu maksud dari pertanyaan Shalu.  Shalu menyeringai sinis lalu dengan lantang bertepuk tangan dengan keras. "Hebat sekali!! Satu tahun ya?" sambil terus bertepuk tangan lalu geleng-geleng kepala, "kalian begitu pandai berakting rupanya, mengapa nggak ikut casting film saja, hah?" ujarnya.  "Sayang, aku...."  Plakk... Tamparan keras hinggap di pipi kiri Arash, hingga membuat Arash tak bisa mengimbangi tubuhnya akhirnya terjatuh ke lantai. Shakila terpekik lalu dengan cepat membantu Arash berdiri. Shalu kembali menyeringai melihat adegan drama di hadapannya.  "Wah kalian terlihat sangat serasi sekali," kemudian melanjutkan, "Yang satu penggoda dan yang satunya buaya, setelah ini semoga kalian hidup bahagia." Setelah mengakatan itu Shalu berlari keluar dari rumah kos Arash, jangan harap ada air mata di pipinya waktu melihat pengkhianatan Shakila dan Arash. Karena Shalu bukan wanita lemah yang akan menangisi kedua orang pengkhianat itu, air matanya terlalu berharga untuk itu semua.  Ia memang merasa sakit hati namun Shalu masih memakai sebahagian logikanya. Shalu memang sangat mencitai kedua orang itu, ia tak bisa membenci adiknya makan dari itu ia lebih baik mengalah demi kebahagiaan adiknya dan jika ia harus mengorbankan hatinya.  Karena Shalu yakin, Shakila bisa lebih bahagia dengan Arash. ***

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
186.5K
bc

My Secret Little Wife

read
84.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
9.3K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook