bc

Rebirth Of The Villainess Wife

book_age18+
64
FOLLOW
1K
READ
revenge
second chance
powerful
confident
drama
bxg
female lead
city
rebirth/reborn
weak to strong
like
intro-logo
Blurb

Kontes Menulis Innovel II -- The Girl Power

Diambang kematiannya, Kayla mengetahui bahwa Suaminya dan sahabat yang paling dia percayai ternyata berselingkuh dan menghianatinya. Dan yang mengejutkan, semua peristiawa buruk yang menimpanya adalah rencana jahat dari keduanya. Dari kematian kakeknya, keguguran janinnya, kecelakaan yang menimpanya hingga penyakitnya semakin parah yang akhinya membuat dia berada di ambang kematian.

Dalam kemarahaan, kebencian dan keputusasaannya, Tuhan memberikannya kesempatan kedua. Dia terlahir kembali ke sepuluh tahun yang lalu. Saat semua tragedi belum terjadi.

Kali ini dia akan menyingkirkan zara, sahabatnya yang bermuka dua. Dan menendang jauh Bastian, suami brengseknya dulu. Tapi beberapa kejadian berubah karena kelahirannya kembali. Bisakah Kayla membalaskan dendamnya dan menyelamatkan orang yang dia sayangi? Lalu apa yang harus dilakukan kayla saat pria yang seharusnya mati di kehidupan sebelumnya menempel erat dan memanjakannya?

chap-preview
Free preview
Bab 1. Fakta Mengejutkan
Aku baru saja menandatangani berkas pemindahan saham perusahaan kepada Bastian, suamiku. Aku percaya dia akan mengelola dan membuat perusahaan semakin besar dan maju. "Sudah selesai?" Tanya Bastian yang berdiri di samping ranjangku. Saat ini, aku tengah berbaring di atas ranjang rumah sakit dengan beberapa alat menempel di tubuhku. Bahkan mesin EKG (Elektrokardiograf) digunakan untuk memantau detak jantungku. Dokter mengatakan bahwa penyakitku semakin parah dan aku hanya memiliki sedikit waktu tersisa dalam hidupku. "Ya." Ucapku sambil tersenyum ke arah Bastian. Dia ingin mengambil berkas itu namun Zahra yang berdiri di sampingnya lebih dulu merebut berkas itu. Aku mengerutkan keningku tak senang dengan sikap Zahra, sahabatku yang tak sopan seperti itu. Aku menatap Zahra yang melihat berkas pengalihan saham itu dan senyuman lebar terukir di wajah cantiknya. Lalu suara tawa nyaring pecah menghancurkan keheningan dalam ruangan vvip rumah sakit ini. Aku menatap bingung ke arah Zahra yang tertawa puas. "Akhirnya perusahaan Langston Group menjadi milik kita." Ucap Zahra disela tawanya. Apa maksud Zahra? Milik kita? Aku menyerahkan perusahaan pada suamiku Bastian, bukan padanya. Kenapa dia begitu bahagia dan berkata milik kita. Aku sama sekali tak mengerti. "Lihat, Bastian. Akhirnya kekayaan dan perusahaan Langston menjadi milik kita. Pengorbanan dan usaha kita selama bertahun - tahun tidak sia - sia." Ucap Zahra berbicara dan menunjukkan berkas itu kepada Bastian di sampingnya. Apa yang terjadi? Apa maksud ucapan Zahra? "Apa maksudmu, Zahra?" Tanyaku pada akhirnya. Aku tak bisa menahan rasa penasaranku lagi. Mendengar ucapanku Zahra menoleh dan menatapku dengan mata aneh. Bukan aneh lebih tepatnya sorot matanya merendahkan dan menghina ke arahku Hal yang tak pernah dia tunjukkan padaku, sahabatnya. "Hahahaha ... kau orang paling bodoh yang pernah kukenal." Ucap Zahra dengan nada angkuh. Jantungku berdebar kuat bahkan nada suara EKG terdengar nyaring. Perkataan Zahra sangat mengejutkanku. Dia benar - benar membuatku terkejut. Dia bilang aku bodoh? Apa maksudnya? Sampai saat ini aku masih tidak mengerti. "Kau sangat bodoh karena masuk dalam jebakan dan rencana kami." Sekali lagi Zahra mengatakan 'kami'. Mungkinkah yang dia maksud kami adalah dia dan Bastian. "Maksudmu?" Aku masih butuh penjelasan lebih atas apa yang dia katakan. "Aku dan Bastian sudah lama merencanakan untuk merebut perusahaan dan seluruh kekayaan keluargamu." Perkataaan Zahra bagaikan petir yang menyambar di siang hari bolong. Tanpa peringatan apapun memukulku sangat kuat hingga aku merasakan sakit di jantungku. Aku menoleh ke arah Bastian yang kini hanya berdiri diam dengan tatapan mata dingin ke arahku. Seakan sorot mata kasih sayang yang selama ini dia tujukan padaku adalah palsu dan hanya imajinasiku saja. "Karena kami sudah mendapatkan semuanya dan kau hanya menunggu detik - detik kematianmu, maka aku akan mengatakan semua kebenarannya." Ucap zaea dengan melipat kedua tangannya di depan d**a. Menatap rendah pada ku. Seakan aku rakyat jelata paling rendah dan dia adalah ratu yang sangat berkuasa. "Aku dan Bastian sudah lama menjalin hubungan bersama. Dan aku yang meminta dia untuk menerima cintamu dan menjadi suamimu. Semuanya demi harta keluarga langston yang sangat banyak." Ucapan Zahra bagaikan tsunami yang menghantam tubuhku. Menerjang dan memukul tubuhku begitu keras. Aku sama sekali tak percaya dan masih berpikir bahwa Zahra sedang bercanda. Namun melirik bsatian yang terdiam dengan sorot mata dingin ke arahku seakan menegaskan semua ucapan Zahra. Mataku perlahan mulai buram oleh air mata setelah mendengar penjelasan Zahra. Aku tak pernah menyangka bahwa Bastian, pria yang sangat aku cintai bisa membohongi dan menghianatiku seperti ini. Aku bahkan tak pernah berpikir dia menjalin kasih dengan Zahra dibelakangku. Dan mereka merencanakan semua ini kepadaku. Mengkhianati perasaan dan kepercayaanku kepada mereka. Dua orang yang sangat berarti dalam hidupku, suami dan sahabatku. "Apa kau tau Bastian tak pernah sedikitpun mencintaimu? Dia selalu merasa jijik jika telah bersentuhan denganmu." Perkataan Zahra bagaikan jarum akupuntur sepanjang sepuluh centimeter yang ditusukkan langsung ke jantungku. Sangat menyakitkan. Aku menoleh menatap Bastian, dan hanya ada ketidakpedulian dan jijik dari sorot matanya untukku. Dia hanya diam sejak tadi. Tidak menyangkal satupun perkataan yang Zahra ucapkan padaku. "Apa kau tau kecelakaan kakek Arnold adalah hasil rekayasa kami berdua. Aku dan Bastian menyabotase mobil yang dia naiki." Deg. Jantungku bergetar dan berdetak sangat kencang. Kakek. Airmataku jatuh tanpa bisa kuhentikan saat mengingat sosok tua yang kuat dan penyayang itu. Kakek awalnya tak menyukai hubunganku dengan Bastian tapi aku terus keras kepala dan memaksanya untuk setuju dengan pernikahan kami. Aku tak pernah tau jika kematiannya disebabkan oleh Zahra dan Bastian. Yang pada dasarnya adalah kesalahanku karena terlalu percaya kepada mereka berdua. Kakek. "Dan vitamin yang kau minum saat hamil dulu itu, bukanlah vitamin tapi obat penggugur dan pelemah kandungan. Yang pada akhirnya membuatmu keguguran. Janin itu memang layak untuk mati." Ucap Zahra sadis dan kejam. Jantungku sakit mendengarkan kebenarannya. Saat itu, aku merasa menyesal dan bersalah pada janinku itu. Berpikir aku tak menjaga diri sendiri sehingga janinku keguguran dan tak bisa bertahan. Ternyata itu semua perbuatan jahat mereka. "Dan asal kau tau saja, aku menyuap dokter yang menanganimu saat itu untuk mengatakan bahwa keadaan rahimmu bermasalah dan harus di angkat. Itu semua kulakukan karena aku tak mau kau hamil anak Bastian lagi." Fakta itu lagi - lagi menusukku dengan cepat, tajam dan sadis membuat jantungku terasa semakin sakit dan sesak. Bahkan suara EKG yang terhubung ke dadaku terdengar cukup kuat dan cepat. Masih teringat jelas dalam ingatanku, saat itu aku sangat terpukul ketika dokter mengatakan harus mengangkat rahimku. Wanita mana yang bisa menerima kenyataan bahwa dia tidak akan bisa hamil lagi seumur hidupnya. Ditambah aku belum memiliki anak sama sekali membuat diriku merasa menjadi wanita yang tak berguna. Aku sangat jatuh dan terpuruk. Aku sangat sedih dan terluka saat itu. Tapi ternyata itu semua adalah rencana jahat Zahra. "Dan obat yang kau minum selama ini, adalah obat yang sengaja dibuat agar penyakitmu semakin memburuk." "Dan akhirnya kau memberikan saham perusahaan pada Bastian. Kau benar-benar bodoh." Ucap Zahra dengan merangkul lengan Bastian. Aku menatap Bastian. Dan dia merespon dengan melingkarkan tangannya di sekitar pinggang Zahra. "Bastian." Panggilku lemah masih berharap bahwa semua ini hanya lelucon. Kami telah menikah selama tujuh tahun, tidak pernahkan sedikitpun dia merasakan cinta atau ketulusan padaku. "jangan panggil namaku, jalang. Sudah sejak lama aku ingin bercerai denganmu. Jika bukan karena bujukan Zahra dan bqanyaknnya kekayaan keluargamu, aku tak akan sudi bersama denganmu walau hanya semenit saja."

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
186.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
9.4K
bc

My Secret Little Wife

read
85.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook