bc

Enemy and I

book_age18+
8.2K
FOLLOW
59.1K
READ
revenge
dark
badboy
dare to love and hate
boss
single mother
tragedy
bxg
city
enimies to lovers
like
intro-logo
Blurb

The Kingston 1

“Apa kau ingin menceraikanku setelah semalam kau menikahiku?” Flora Almagatha.

“Yah, aku ingin menceraikanmu dan kau hanya perlu menandatanganinya.” Zavier Kingston.

Belum tepat dua puluh empat jam Zavier menikahi Flora. Kini, setelah malam panjang yang menggairahkan, justru Zavier meminta Flora untuk menandatangani surat cerai. Entah apa yang membuat Zavier melakukan hal sekejam itu.

Seperti apa kelanjutan kisah Flora dan Zavier?

Mampukah Flora melanjutkan hidupnya setelah hatinya dibuat hancur berkeping-keping?

Follow Ig @Vhiaraya

Cover photo by pexels.com

Design by me

Novel ini dipublikasikan pada 15 Sept 2021

chap-preview
Free preview
Chapter 1
Di sebuah kamar hotel dengan cahaya lampu yang temaram. Terlihat sepasang pengantin baru yang sedang duduk di atas tempat tidur. Mereka saling memandang dengan tatapan mata yang mulai berkabut. Pengantin pria yang diketahui memiliki nama Zavier Kingston, mulai mengecup bahu polos istrinya. Sementara sang istri, Flora Almagatha merasakan darahnya berdesir hebat. Kecupan itu terus diberikan membuat Flora melenguh. Perlahan, Zavier membuka resleting gaun ball gown yang di kenakan Flora. Karena sudah tidak sabar, ia merobek gaun itu dan melemparnya ke sembarang arah. Setelah itu, ia mulai melucuti pakaiannya satu per satu, hingga tak tersisa sehelai benang pun. "Apa kita bisa memulainya?" tanya Zavier berbisik di telinga Flora. Hembusan nafas hangatnya membuat bulu kuduk wanita yang baru dinikahi itu meremang. Flora mengangguk, kemudian ia menyambut tangan Zavier dan meletakkan di d**a. Laki-laki itu bisa merasakan debaran jantung Flora yang semakin kencang. Tidak ingin berlama-lama, ia mulai mengecup bibir ranum istrinya. Lama-kelamaan, kecupan itu semakin dalam. Tercetak senyuman di wajah tampan yang digilai banyak wanita itu. Tidak berhenti di situ saja. Zavier mulai menyesap di bagian tulang selangka istrinya. Meninggalkan beberapa jejak kepemilikan. Kemudian ia berpindah tanpa meninggalkan celah sedikit pun. Sementara Flora, ia hanya menikmati setiap perlakuan sang suami. Ia melenguh dan mencengkeram rambut suaminya. Entah berapa lama mereka melakukan pemanasan. Tiba-tiba, tubuh Flora menegang dan berteriak. Sontak, Zavier bergegas membungkam bibirnya dengan sebuah lumatan. Air matanya mengalir menahan rasa sakit. Tangannya mencengkeram bahu suaminya, hingga kuku-kuku panjangnya menusuk ke dalam kulit. Tidak lama kemudian, Zavier mulai bergerak secara perlahan. Lenguhan demi lenguhan terdengar di telinga Zavier. Mungkin saat ini, Flora sudah bisa merasakan nikmatnya surga dunia. Flora mencengkeram rambut Zavier sebagai pelampiasan rasa yang kini menderanya. Dengan mata yang terpejam, Flora terus saja mengeluarkan suara-suara yang terdengar begitu merdu di telinga sang suami. Sementara Zavier, ia semakin bersemangat dan lincah. Ia ingin membuat Flora tidak bisa melupakan malam pertama mereka. Ia ingin membuat Flora merasa puas dengan aksinya yang menggebu. Ketika Flora mencapai puncaknya, Zavier masih mencari titik di mana ia bisa menemukan kepuasan. Sampai pada akhirnya, ia jatuh pada titik kepuasan. Dengan nafas yang memburu, Zavier menjatuhkan tubuhnya di sebelah istrinya. "Tidurlah. Nanti malam aku akan membangunkanmu," kata Zavier setelah mengecup kening istrinya. Ia meletakkan kepala Flora di lengan kokohnya dan memeluknya. "Untuk apa?" tanya Flora mengernyitkan dahinya. "Tentu saja melanjutkan aktivitas panas kita. Apa kau pikir satu kali cukup?" sahut Zavier mengedip-ngedipkan sebelah matanya. Flora menggelengkan kepala dengan senyuman malu-malu. Ternyata tidak hanya Zavier saja yang masih menginginkan lagi. Namun, Flora juga masih menginginkan Zavier. Malam pertama mereka berjalan sangat lambat. Entah berapa kali mereka melakukannya. Sampai-sampai membuat Flora kelelahan, tetapi tidak dengan Zavier. Ia masih meminta lagi dan lagi sampai waktu subuh tiba. "Sayang, satu kali lagi yuk!" ajak Zavier merapatkan tubuhnya pada tubuh istrinya. Ia benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya. Hasrat yang terpendam dalam dirinya, kini sudah terlampiaskan. Tubuh Flora seakan menjadi candu baginya. Ia terlihat menikmati setiap adegan yang ia buat bersama Flora. Seakan-akan ia melupakan apa tujuannya menikahi wanita itu. *** Cahaya matahari menelisik masuk ke dalam kamar hotel. Flora mencoba menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Karena matahari pagi mengusik mimpi indahnya. Ia terlihat menyunggingkan senyuman sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya. "Apa kau menikmati malam pertama kita yang menggairahkan, Sayang?" tanya Zavier tersenyum sinis. Namun sayangnya, Flora salah mengartikan pertanyaan suami yang baru menikahinya semalam. Wanita itu tersenyum masuk ke dalam selimut, mencoba menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu. Pria berbadan tinggi tegap itu hanya memakai celana boxer saja. Ia membiarkan d**a bidangnya yang ditumbuhi bulu-bulu halus polos tanpa sehelai baju. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah tempat tidur. "Sekarang pakai pakaianmu dan tandatangani ini," ujar Zavier melempar berkas ke atas tempat tidur. Flora menjulurkan kepalanya menatap berkas yang ada di dekatnya. Kemudian ia bangkit, menggulung selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos. "Apa ini, Sayang?" tanya Flora mengernyitkan dahinya bingung. "Baca dan kau akan segera tahu," jawab Zavier datar. Pria itu berdiri sambil melipat kedua tangannya di d**a. Ia penasaran bagaimana ekspresi istri yang baru dinikahinya semalam, setelah melihat isi berkas itu. Berkas yang akan menjadikan wanita itu mantan istrinya. "Apa maksud dari isi berkas ini, Sayang? Apa kau ingin menceraikanku setelah semalam kau menikahiku?" tanya Flora dengan nada tidak percaya. Bagaimana bisa Zavier menyerahkan dokumen perceraian setelah semalam menikahinya? Terlebih, setelah beberapa kali melakukan aktivitas panas yang menggairahkan. "Yah, aku ingin menceraikanmu. Sekarang kau hanya perlu menandatanganinya," jawab Zavier masih dengan datarnya. "Ayolah Sayang, jangan bercanda. Aku tidak suka dengan candaanmu yang seperti ini," protes Flora tersenyum kecut. "Apa kau pikir aku sedang bercanda? Apa kau tidak bisa membedakan bagaimana ekspresiku ketika sedang serius ataupun bercanda?" tanya Zavier membuat Flora tersentak. Wanita itu menengadahkan kepalanya, menatap suami yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya. Matanya mulai berkaca-kaca. Air matanya siap meluncur kapan saja. "Lalu kenapa? Bukankah kau mencintaiku? Apa pernikahan kita semalam hanya lelucon bagimu?" Air matanya meluruh seketika, tepat di saat Flora melontarkan pertanyaan pada Zavier. Tatapan matanya penuh harap. Ia ingin mendengar jawaban seperti yang ingin ia dengar. Bahwa Zavier mencintainya, bahwa pernikahan semalam bukan hanya lelucon, dan berharap bahwa pernyataannya pagi ini hanya sebuah candaan. Tapi sayangnya, jawaban yang akan Zavier berikan tidak sesuai dengan keinginannya. "Karena aku membencimu. Aku tidak mencintaimu sama sekali. Dan pernikahan ini memang hanya lelucon bagiku. Jadi, tandatangani berkas itu sekarang juga," jawab Zavier tegas tanpa ada keraguan sedikit pun di wajahnya. "Jadi selama ini apa?" tanya Flora dengan air mata yang berderaian. Bagaimana mungkin Zavier tidak mencintainya. Sementara selama enam bulan terakhir, Flora selalu mendapat perlakuan baik darinya. Flora merasa diperlakukan seperti barang yang takut akan jatuh dan pecah. "Sayang, aku mohon jangan seperti ini. Aku mencintaimu dan kau pun mencintaiku. Itulah alasan mengapa pernikahan ini terjadi," sambung Flora. "Apa kau pikir aku seperti itu? Tidak, Flora! Lebih baik kau cepat tandatangani surat perceraian ini. Aku tidak ingin berurusan denganmu lagi. Cukup selama ini aku sudah bersabar," sahut Zavier meminta agar Flora bergegas menandatanganinya. "Tidak, Zavier. Kau pasti sedang bercanda 'kan? Iya, ''kan? Aku mohon katakan iya," mohon Flora. Ia tidak bisa menerima kenyataan pahit itu. "Tidak, Flora!" sahut Zavier tegas. "Lalu kenapa? Kenapa kau menikahiku jika kau tidak mencintaiku?" tanya Flora berderaian air mata.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.8K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.9K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.7K
bc

My Secret Little Wife

read
94.0K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook