bc

Belenggu Cinta Pernikahan Palsu

book_age18+
5.4K
FOLLOW
64.5K
READ
billionaire
possessive
contract marriage
submissive
goodgirl
CEO
drama
female lead
city
office/work place
like
intro-logo
Blurb

Diruang tengah apartemen miliknya, Zayn menatap seorang gadis muda berpenampilan sederhana bernama Bella. Gadis muda itu baru seminggu menjadi pelayan di apartemennya.

"Tanda tangan surat itu!" kata Zayn pada Bella.

"Maaf tuan, tapi itu surat apa? Kenapa saya harus menandatanganinya?" tanya Bella bingung dengan tampangnya yang polos.

"Kamu butuh uang kan?" kata Zayn.

"I-iya," sahut Bella.

"Saya akan berikan kamu uang yang kamu butuhkan, tapi kamu harus menikah dengan saya!" kata Zayn membuat pelayannya kaget.

"Apa? Me-menikah dengan tuan?" ucap Bella terkejut.

chap-preview
Free preview
Dipaksa Menikah Demi Memiliki Keturunan
Tring.... Dua bola mata berwarna coklat terang tertuju pada sebuah ponsel yang mendapatkan notifikasi pesan singkat. Sebuah telapak tangan lebar dan berurat pun meraih ponsel itu lalu membacanya. "Jangan telat! Malam ini keluarga kita mengundang keluarga tuan Sovich untuk makan malam dirumah kita."  Pria yang memiliki dua bola mata coklat serta telapak tangan lebar berurat itu berdecak kesal sembari meletakkan ponselnya kembali ke meja agak sedikit kasar. "Cih, apa mereka tidak pernah bosan ingin menjodohkan aku? Menyebalkan sekali!" gerutu Zayn kesal setelah membaca pesan singkat yang dikirimkan ibu tirinya barusan. Ya, ibu kandung Zayn telah lama meninggal dunia akibat sakit keras saat dirinya masih remaja. Kemudian ayah Zayn menikah lagi dengan seorang janda beranak dua. Zayn sama sekali tidak pernah menyukai kehadiran keluarga barunya itu. Apalagi sikap ibu tirinya yang sering mengatur membuat Zayn tidak pernah betah berada dirumah. Hingga akhirnya Zayn memutuskan untuk membeli sebuah apartemen mewah yang ia jadikan sebagai tempat tinggalnya. Tok... Tok... Tok.... "Masuk!" seru Zayn ketika mendengar suara ketukan pintu dari luar ruang kantornya. Seorang pria berpenampilan rapi dengan jas hitam datang menghampiri Zayn. "Tuan, saya sudah mendapatkan seorang pelayan yang akan bertugas membersihkan seluruh apartemen anda," kata Willy yang tak lain adalah asisten pribadi Zayn yang sangat setia. "Bagus, sebaiknya dia mulai bekerja besok pagi!" kata Zayn. "Baik tuan," sahut Willy. Zayn kemudian memberikan isyarat kepada Willy agar segera keluar dari ruangannya, namun Willy masih saja berdiri lantaran ia ingin menyampaikan sesuatu kepada majikannya itu. "Tuan, ada hal penting yang ingin saya sampaikan... ini perintah dari tuan besar untuk anda," kata Willy. "Katakan!" seru Zayn. "Tuan besar berpesan kalau nanti malam anda tidak boleh tidak hadir dalam acara makan malam dirumah." kata Willy. "Cih, dia selalu saja menggangguku!" gerutu Zayn kesal. "Tuan, apa saya perlu menyiapkan buah tangan untuk anda berikan pada tuan besar nanti malam?" tanya Willy. "Tidak perlu! Aku hanya akan mampir sebentar saja nanti malam!" sahut Zayn. Zayn kembali memberikan isyarat kepada Willy agar segera keluar dari ruangannya. Willy pun melakukan apa yang diperintahkan tuannya. Zayn memutar kursi yang ia duduki mengarah pada dinding kaca yang tembus menampakkan suasana kota yang cukup padat. Pikirannya terbang melayang ketika matanya menatap lurus ke depan. "Heh, menikah... omong kosong! Pernikahan itu hanya akan membuatku pusing saja, apalagi kalau yang aku nikahi adalah seorang wanita manja yang hanya bisa merengek-rengek minta ini itu padaku! Aku sama sekali tidak punya waktu untuk meladeni wanita seperti itu! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menjalin hubungan serius dengan wanita apalagi sampai menikah, aku hanya tertarik dengan pekerjaanku saja!" gumam Zayn dalam hatinya. Malam harinya Zayn menyempatkan dirinya untuk datang kerumah orang tuanya walaupun sebenarnya ia sangat malas lantaran ia tau maksud dan tujuan dari acara makan malam itu. Saat Zayn baru saja melangkah masuk ia ditegur oleh ayahnya yang sedang duduk diruang tengah untuk menunggu kedatangan tamu mereka. "Zayn, kemarilah! Ada hal yang ingin ayah bicarakan denganmu," kata Lucas pada putra kandungnya itu. "Sudahlah, aku hanya sebentar disini... aku tau apa yang ingin ayah bicarakan padaku!" sahut Zayn tampak malas untuk berbincang dengan ayahnya. Lucas tampak kesal melihat putranya yang tak lagi menurut padanya. "Zayn, ayah melakukan hal ini demi kebaikanmu! Kau sudah berusia 29 tahun tapi sampai sekarang kau belum juga menikah? Sebagai seorang pewaris, kau harus menikah dan memiliki keturunan untuk memperpanjang silsilah keluarga kita!" kata Lucas ingin melihat Zayn bahagia memiliki istri juga anak. "Sudah berkali-kali aku bilang kalau aku tidak akan pernah menikah! Bagiku pernikahan itu hanyalah omong kosong dan aku tidak ingin hidupku terikat dengan siapapun!" seru Zayn bersikeras menolak perjodohan yang akan ayahnya berikan untuknya. "Kau tidak boleh seperti itu! Kau harus menikah!" seru Lucas memaksa. Dari balik tembok ruangan itu, seorang wanita paruh baya yang masih tampil cantik dan anggun sedang menguping pembicaraan suami serta anak tirinya itu. Ia sangat kesal ketika Lucas mengatakan bahwa Zayn adalah satu-satunya pewaris semua harta keluarga. "Sialan! Jika semua harta jatuh ke tangan anak sialan itu, lalu bagaimana dengan kedua anakku? Apa Lucas sama sekali tidak menganggap mereka sebagai anaknya? Aku tidak bisa biarkan ini... aku harus mencari cara agar anak-anakku juga mendapatkan sebagian harta keluarga ini!" gerutu Lina dalam hatinya. Vrroomm... Vrroom... Vrrroommm.... Sebuah mobil mewah berhenti di depan halaman kediaman Lucas. Lina mengajak kedua anaknya yaitu Jorge dan Vivian untuk menyambut tamu mereka. Begitu pula dengan Lucas yang ikut menyambut kedatangan tamu yang mereka undang untuk makan malam dirumah mereka. Sementara Zayn tetap bertahan duduk diruang tengah. Ia tak perduli sama sekali dengan tamu yang baru saja datang. "Selamat datang tuan Sovich!" seru Lucas sangat ramah pada pria yang sudah lama menjadi rekan bisnisnya. Malam itu Sovich membawa istri serta anak perempuannya yang akan dijodohkan dengan Zayn. "Selamat datang, nyonya Fara... anda cantik sekali seperti putri anda!" ucap Lina bermulut manis memuji calon besannya itu. "Kau terlalu berlebihan nyonya Lina... kau juga cantik dan awet muda." balas Fara.l tersenyum lebar. Vivian yang sudah cukup lama mengenal sosok wanita cantik yang akan dijodohkan dengan Zayn, lantas menghampirinya dengan sikap ramah. "Mandy, aku bersumpah... kau sangat cantik dengan gaun branded itu! Aku sangat tau gaun itu sangat mahal dan hanya kau yang bisa membelinya." kata Vivian memuji Mandy. "Heh, dasar penjilat!" gerutu Mandy dalam hatinya. Mandy hanya tersenyum lebar dan menampakan sikap yang anggun serta ramah kepada semua keluarga Lucas termasuk Jorge yang sedari tadi menatap kagum atas kecantikannya. "Ayo kita masuk ke dalam, semuanya sudah disiapkan!" kata Lucas mengajak tamunya masuk ke dalam rumahnya. Saat mereka baru saja masuk ke dalam rumah, Zayn pun tampak berjalan kearah mereka. Mandy menatap pria yang selama ini diinginkannya. Hubungan keluarga yang terjalin cukup dekat membuat Zayn dan Mandy sudah mengenal sejak mereka masih kanak-kanak. "Ternyata Zayn ada disini juga... berarti dia akan makan malam bersama kami dan membicarakan tentang perjodohan kami." ucap Mandy dalam hatinya. Zayn berhenti tepat di depan Sovich dan juga Lucas. Dengan sopan ia menyapa keluarga yang menjadi tamu dirumah ayahnya. "Lihatlah, Zayn sudah segagah ini sekarang!" seru Sovich merasa senang melihat Zayn yang tampak sopan menyapanya. "Apa kabar tuan Sovich... nyonya?" ucap Zayn menyapa Sovich juga Fara namun ia tidak menoleh sedikitpun kepada Mandy yang berdiri dibelakang kedua orang tuanya. "Zayn, ayo kita makan malam bersama diruang makan!" kata Lucas mengajaknya ikut serta. "Ayah, aku sudah bilang kalau aku hanya singgah sebentar... aku tidak akan ikut makan malam bersama kalian," kata Zayn dengan nada bicaranya yang begitu dingin. Lucas menjadi tidak enak hati kepada Sovich dan keluarganya lantaran sikap Zayn yang seolah tidak menghargai kedatangan mereka sebagai tamu yang akan makan malam bersama sekaligus ingin membahas masalah perjodohan Zayn dan Mandy. "Maaf, aku permisi dulu... masih banyak hal yang harus ku urus!" kata Zayn lagi kemudian pergi melintas disebelah Mandy begitu saja tanpa mau menegur sapa dengannya. Lucas sangat kesal dengan sikap putranya tersebut, namun ia tak bisa berbuat apa-apa lantaran Zayn sangat keras kepala dan tidak bisa diatur sama sekali olehnya. Alhasil malam itu hanya menjadi acara makan malam biasa tanpa ada perbincangan mengenai perjodohan. Mandy yang sudah mempersiapkan dirinya untuk bertemu Zayn tak kalah kesalnya hingga ia sama sekali tidak bernafsu untuk makan apapun.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
10.8K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.1K
bc

My Secret Little Wife

read
91.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
202.9K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
13.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook