bc

GADIS PELAYAN TUAN MUDA

book_age18+
52.2K
FOLLOW
463.5K
READ
billionaire
love after marriage
sweet
serious
brilliant
ambitious
royal
first love
chubby
virgin
like
intro-logo
Blurb

Tidak pernah terfikir dalam hidup Raihana bahwa suatu hari nanti dia akan menjadi seorang pelayan lantaran ayahnya mempunyai hutang yang sangat besar pada Tuan Kin, seorang Tuan Muda yang terkenal dingin dan dikabarkan tidak menyukai perempuan.

chap-preview
Free preview
PEMBAYAR HUTANG
Tok! Tok! Tok!” Ketukan itu membuat seorang pria tampan yang sedang fokus dengan laptopnya mengalihkan pandang ke pintu kaca di depannya untuk memastikan siapa yang datang sebelum akhirnya berkata. “Masuk.” Cakra, assisten pribadi pria itu perlahan membuka pintu kaca tersebut dan kemudian melangkah masuk mendekati meja sang presiden direktur yang biasa dipanggil Tuan Kin yang saat ini sudah kembali tenggelam pada layar di depannya. “Bagaimana?” Sebelum Cakra membuka mulut, Tuan Kin sudah dulu bertanya. Cakra menatap wajah Tuan Kin yang tidak pernah berganti mimik, tetap terlihat serius dan tanpa senyum. “Setelah saya pelajari dan selidiki, Pak Pramudia sudah tidak punya apa-apa lagi selain rumah yang ditinggalinya sekarang, pekarangan dimana rumahnya berdiri, dan sebuah mobil. Ini hanya mampu membayar dua puluh persen dari sisa hutang yang ada. Dengan keadaannya itu, dia tidak akan bangkit dari keterpurukan dengan cepat.” Rahang Tuan Kin mengencang mendengar itu. “Bagaimana dengan Deposito dan tabungan?” Cakra menggeleng lemah. “Tidak bisa diandalkan.” Tuan Kin mengepalkan jemarinya dan … brak! Dia memukul meja. Cakra sampai tersentak kaget. “Bodohnya aku. Harusnya dulu aku tidak mempercayai mulut busuknya ketika berhutang. Kalau begini, aku rugi besar.” “Ya, tuan, ini sangat disayangkan. Akan tetapi, Pak Pramudia memiliki seorang anak perempuan yang cantik. Saya rasa tidak ada salahnya kalau kita manfaatkan anak perempuannya itu sebagai … pembayar hutang.” Tuan Kin menyipitkan matanya. Dia menatap Cakra penuh selidik. “Apa maksud kamu bicara seperti itu? Kamu pikir aku pria gampangan? Kamu pikir aku akan menidurinya sebagai alat pembayar hutang? Jumlah hutang Pak Pramudia tidak setara dengan tubuh seorang wanita. Berapa lama kamu menjadi assistenku? Harusnya semakin pintar bukan sebaliknya.” Cakra menghela nafas perlahan. “Bukan tuan, maksudku bukan begitu?” “Lalu?” “Pelayan di rumah anda mengundurkan diri satu karena sakit parah. Saya jadi punya ide untuk menjadikan anak perempuan Pak Pramudia sebagai pelayan dan tawanan anda sampai hutang Pak Pramudia lunas. Tentu saja kita tidak perlu memberinya gaji karena dianggap sebagai pencicil hutang. Dengan begitu …” Cakra mengungkapkan semua yang ada dalam otaknya pada Tuan Kin hingga membuat pria tampan itu angguk-angguk kepala tanda menyetujui ide assisten pribadinya tersebut. Lalu dengan puasnya, Tuan Kin menyandarkan punggungnya di sandaran kursi kebesarannya yang empuk. “Baik, aku setuju denganmu. Lakukan rencanamu itu secepatnya. Aku tidak suka menunggu terlalu lama.” Cakra mengangguk. “Baik tuan.” * "Ayaaaaah! Aku pulang!" seru Raihana sembari berlari masuk ke dalam rumah. Wajahnya terlihat ceria dengan senyum cerah. Di tangannya ada paper bag berisi buku-buku. Tapi begitu langkahnya sampai di ruang tamu, senyum itu perlahan memudar. Di sana, di depannya ayahnya dan sang nenek berdiri menatapnya dengan tatapan sedih. Ada empat pria berpakaian serba hitam ada di sekitar keduanya. Perasaannya pun langsung berubah menjadi tidak enak. "A-ada apa ini?" tanyanya lirih dan bingung. "Si-siapa mereka semua ini?" Pak Pramudia baru akan menjawab ketika salah satu dari pria berjas hitam itu menoleh padanya. "Apakah gadis ini yang mesti kami bawa? Dia putri anda bukan?" Dengan berat hati Pak Pramudia mengangguk. "I-iya. Dialah putriku itu." "Baik, kalau begitu kami akan langsung membawanya sekarang." Keempat pria itu hendak beranjak, tapi Raihana langsung mengulurkan kedua tangannya sebagai bentuk pencegah. "Sebentar. Ada apa ini?" Raihana mengarahkan pandang pada ayahnya. "Tolong jelaskan maksudnya ini ayah! Kenapa aku harus dibawa oleh mereka? Mereka ini siapa?" Pak Pramudia menelan saliva. Pertanyaan seperti ini sudah pasti akan terucap dari bibir putri tercintanya itu. Berat, berat sekali untuk dijawab. Tapi hutang membuatnya tak berdaya hingga harus harus melepaskan putri tercinta sebagai pembayar hutang. Demian menundukkan wajah dalam. Matanya berkaca-kaca. "Ma-maafkan ayah, nak. Ayah adalah orangtua yang tidak berguna. Kamu ... kamu jadi harus dijadikan alat pembayar hutang." Sendi-sendi Raihana terasa melemas. Syok dengan apa yang dia dengar barusan. Mulutnya pun sampai tidak bisa berkata apa-apa sebagai ungkapan perasaannya saat ini yang hancur bercampur aduk. Bahkan ketika empat orang pria berjaket itu memegang erat kedua tangannya dan menyeretnya masuk ke dalam mobil, Raihana masih membisu seraya menatap ayah dan neneknya dengan tatapan pilu yang luar biasa. Paper bag yang tadi di tangannya, terlepas dari genggaman bersamaan dengan tangisan sang nenek yang menjerit memanggil namanya. * Sepanjang perjalanan, Raihana diam seribu bahasa. Dia masih bingung dengan apa yang menimpa keluarganya barusan, terkhusus buat dirinya. 'Hutang ... Hutang ... Aku jadi penebus hutang ... Kenapa harus aku yang menebus hutang?' Raihana menggumam dalam hati. 'Kalau aku jadi penebus hutang dan dibawa seperti ini, apa sama saja aku sedang ditawan sampai hutang ayah lunas? Kalau iya, bagaimana niatku untuk kuliah?' Raihana memegang kepalanya yang mulai terasa pusing karena memikirkan hal yang sepenuhnya belum dia mengerti. Selama ini dia hanya sekolah dengan semangat demi mengejar cita-cita dan berusaha menjadi anak yang sholehah. Ayahnya sendiri pun tidak pernah menceritakan tentang perusahaan ataupun semua masalah perusahaan. Raihana kira semua baik-baik saja. Tapi ternyata .... Raihana menangkupkan kedua tangannya di wajah. Kali ini bukan hanya sekedar pusing, tapi lebih daripada itu. Kepala seperti mau pecah. Dia sampai tidak memperdulikan jalanan yang dilewatinya dan kemana dirinya dibawa pergi. Hingga tibalah mobil yang membawa Raihana di depan teras halaman sebuah bangunan bernuansa klasik nan megah. Dua pria berjas hitam menariknya keluar mobil seperti menarinya ketika masuk ke mobil. "Ayo turun!" Berbeda ketika di rumah tadi, kini Raihana justru memberontak. "Lepaskan aku! Aku tidak mau dibawa masuk! Aku tidak mau jadi pembayar hutang!" Dia berusaha untuk melepaskan cengkraman para laki-laki berbaju hitam itu sekuat tenaga sehingga para laki-laki berbaju hitam itu cukup kepayahan menarik tubuh Raihana. "Kamu tidak bisa pulang! Kamu sekarang sudah menjadi milik Tuan Kin!" jawab salah seorang di antara mereka. Raihana terhenyak. "Apa? Menjadi milik Tuan Kin? Aku tidak mau jadi milik siapapun! Tidak ada seorang pun yang bisa memiliki aku! Tidak juga Tuan Kin kalian itu!" "Harusnya kamu mengatakan itu pada saat di rumah tadi, di depan ayahmu agar dia menyadari kesalahannya kepada orang lain karena tidak membayar hutang. Jangan hanya Bicara omong kosong saja. Hahaha!" Salah satu pria berbaju hitam itu tertawa merendahkan yang kentara. Yang lain kemudian menyusul tertawa. Kedua mata Raihana memanas mendapati dirinya seolah direndahkan seperti itu. Padahal, dia tidak salah apa-apa karena tidak tahu menahu soal hutang sang ayah. Tapi pria-pria itu tidak mau tahu akan hal itu. Raihana terus diseret masuk ke dalam rumah. Dan Raihana tidak mau menyerah begitu saja. Dia terus memberontak. menarik-narik tangannya dari cengkraman pria-pria di sekelilingnya, menendang, dan menggigit dengan membabi buta hingga keempat pria itu kewalahan. Alhasil, Raihana terlepas dari genggaman mereka dan berlari ke arah pintu keluar. Namun sayang, dia justru menabrak tubuh kekar seorang pria dewasa hingga jatuh ke lantai, di dekat kaki pria yang ditabraknya tadi. Bersambung.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Billionaire's Baby

read
278.8K
bc

Cici BenCi Uncle (Benar-benar Cinta)

read
199.1K
bc

Dosen Killer itu Suamiku

read
309.9K
bc

Nur Cahaya Cinta

read
357.9K
bc

JODOH SPESIAL CEO JUDES

read
287.6K
bc

Hurt

read
1.1M
bc

My Soulmate Sweet Duda (18+)

read
1.0M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook