Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Add Innovel to the desktop to enjoy best novels.
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Your cookies settings
Strictly cookie settingsAlways Active
TERJEBAK PESONA CEO
READING AGE 18+
Ayu Wandira
Romance
ABSTRACT
warning (Khusus Dewasa dibawah umur menyingkir)
(bijaklah dalam memilih bacaan)
Cerita ini akan membuat ketagiahan
“Kerja apa emangnya anaknya?”
“Pengusaha furniture gitu, furniture nya udah di exspor ke Eropa, dan America. Biasalah dari keluarga konglemerat dari lahir. Bokapnya setahu gue punya hotel gitu, tapi diluar Jakarta, nggak tau hotel apa. Victor itu dua saudara, adeknya namanya Neny Beatrix, cantik banget umur 24 tahun aja udah punya resort gitu di Lombok”
Alis Ova terangkat, umur 24 ia masih sibuk nyari kerja kesan kemari. Sedangkan Neny Beatrix seusia itu malah sudah punya resort di Lombok pula. Ova mengambil Lays dan ia lalu membuka bungkus itu, dan memakannya,
“Jadi gue kerja sama Victor nanti”
“Iya”
“Victor tinggal sama siapa?”
“Sendiri sih kayaknya, tapi ada security, tukang kebun juga di rumahnya”
“Hemmm, enak juga ya. Kayak berasa jaga rumah aja”
“Iya bener sih”
Ova menarik nafas, “Lo tau nggak tadi pak Harvey bilang apa sama gue?”
“Apa?” tanya Alex penasaran, ia menyesap kopi sturbuck.
“Pak Harvey tau kalau gue nggak perpanjang kontrak. Terus dia kayaknya masih nahan gue di sini”
“Terus”
“Pak Harvey mau mindahin posisi gue jadi seketaris dia dan gaji gue naik 3 kali lipat dari yang gue terima sekarang” ucap Ova memelankan volume suaranya.
“Serius?” ucap Alex tidak percaya.
Ova mengangguk, “Serius, cuma gue bilang maaf, tetap nggak bisa pak”
“Kenapa lo nggak mau? Lumayan tau”
“Yaelah sama aja gue kerja sama orang gila, yang ada gue dijulidin sama yang lain. Malah issue tentang gue jadi seketaris malah aneh-aneh. Entar malah dikira gue bobo sama boss, gara-gara naik jabatan”
“Iya sih bener”