bc

Nice To See You

book_age18+
24
FOLLOW
1K
READ
like
intro-logo
Blurb

Poppy menjadi pengarang terkenal karena masa lalunya yang kelam. Ia mencurahkan segalanya untuk pekerjaannya sebagai seorang penulis best seller di penerbitan milik sepupu teman akrabnya. Pekerjaannya begitu membuatnya nyaman sampai suatu ketika salah satu khayalannya tiba-tiba muncul dan menjeratnya dalam hubungan yang tidak masuk akal.

Alex sudah lama meninggalkan Poppy tanpa sebab. Meskipun dunia Alex sudah sangat berubah, dia hanya ingin kembali untuk mengambil alih dunia Poppy yang terlanjur membuat wanita itu melupakannya. Harapan Alex adalah Poppy mau kembali kepadanya dan merajut kembali hari-hari yang pernah mereka lalui bersama.

Akankah Alex mampu membawa Poppy ke dunia barunya yang tidak biasa?

chap-preview
Free preview
Pengarang Mega Best Seller
Namaku Poppy. Wanita berusia 28 tahun yang belum menemukan jodohnya. Bukan karena aku kurang cantik atau kurang baik, hanya saja belum ada sesuatu yang benar-benar mengalihkan pikiranku. Aku sedang menunggu ada seorang pria yang bisa mengalihkan semua duniaku. Benar, aku mencari sesuatu yang berbeda. Berharap perbedaan itu bisa membuatku lebih hidup lagi. Mungkin bisa dibilang aku ingin sebuah kehidupan yang lebih bahagia lagi. Bukannya aku tidak bahagia. Saat ini aku sedang menunggu salah satu konsumenku. Namanya Kalea. Aku sering bertemu dengannya saat acara peluncuran novel baruku. Sangat akrab dengannya, karena gadis itu selalu mengingatkanku kalau cerita dongeng tidak sepenuhnya semu. Dia baru saja menikah dengan salah satu pria dari kalangan atas dan kini sedang mengandung. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana gadis seimut Kalea bisa melahirkan seorang bayi beberapa bulan lagi. Rasanya seperti sebuah mimpi. Mengapa aku menganggap kehidupan Kalea seperti dongeng? Alasannya karena Kalea memiliki kisah cinta yang sangat indah, sepert di novel-novel. Ada salah satu bukuku yang ceritanya hampir mirip dengan jalan kehidupan Kalea. Tidak seratus persen mirip. Itu adalah novel yang aku launching dua tahun lalu berjudul Nice To Meet You. Novel itu terjual ribuan dan sampai sekarang masih ada yang membeli bentuk digitalnya. Berkat novel itu aku bisa membeli sebuah mobil dari royalti dan sebagainya. Malas aku rincikan, karena aku memang tidak pernah peritungan dengan sebuah karya seni. Aku seorang pengarang mega best seller, itu kata orang, bukan kataku. Terlalu sombong jika aku bilang begitu. Sudah ada puluhan buku yang kuhasilkan. Minimal lima buku setiap tahunnya. Aku tidak tahu apa bagusnya cerita buatanku itu sehingga ada ribuan orang yang menantikannya. Bahkan aku diteror untuk menelurkan karya setiap bulan. Ini terlalu mengada-ada. Mereka pikir seorang penulis tidak butuh liburan dan bermalas-malasan? Apa aku perlu menyewa juru ketik untuk menyalurkan imajinasiku? Kopiku sudah setengah dingin, tapi Kalea belum juga muncul. Sebelum acara launching minggu depan, si tampan Devan memintaku untuk membuat janji temu dengan Kalea. Suami maha kayanya itu memang memiliki sifat suka memerintah dan memaksa. Selama bayarannya besar, aku terpaksa mengiyakan. Dan benar saja, Devan memberikanku banyak uang hanya untuk acara pertemuan singkat ini. Semua biaya promosi novel baruku dia juga yang menanggungnya dengan menyiapkan beberapa artis untuk meng-endorse-nya. Ini sangat luar biasa. Luar biasa buang-buang uang. Pintu café terbuka. Itu bukan Kalea. Café cantik ini lumayan sepi, hanya ada beberapa pengunjung. Semoga Devan tidak gila dengan mem-booking seluruh tempat hanya gara-gara putri cantik jelitanya akan datang ke sini. Aroma kopi dan cokelat berterbangan di sekitarku. Ada aroma-aroma lain yang tidak kalah enak juga mampir ke hidungku. Aku jadi lapar sekali. “Pelayan.” Seorang pelayan datang. Dia seorang pria dengan senyum kakunya menghampiri dengan sebuah catatan dan alat tulisnya. Rambutnya dicat pirang, ada anting-anting di telinga kanannya. Celana jeans sobek-sobek dan kaos hijau yang menjadi ciri khas café ini. “Ada yang bisa dibantu, Kak? Ingin memesan?” Katanya penuh dengan basa-basi, lalu tersungging senyum di bibirnya. Dia lumayan tampan dan tampak sangat mencolok diantara pelayan lainnya. Dia tidak tepat berprofesi sebagai pelayan. “Aku pesan baklava pistachio dan flan cake. Aku minta tambahan teh mint jangan pakai gula.” “Baik. Masing-masing untuk satu porsi. Ya.” Sang pelayan mencatat. “Baklava-nya untuk dua porsi.” “Baik, Baklava pistachio dua dan flan cake. Ditambah dengan teh mint.” Pria itu mengulang lagi pesananku. “Benar.” “Tolong ditunggu, pesanan akan kami siapkan.” “Terima kasih.” Aku meletakkan buku menu di depanku yang baru saja kubuka. “Sama-sama. Mohon untuk menunggu sebentar.” Pelayan itu pergi meninggalkanku dan ketika pesanan datang Kalea belum tiba juga. Aku memang lebih cepat lima belas menit, tapi Kalea sudah terlambat  lebih dari lima menit. Aku menghabiskan kue-kue itu secepat kilat. Aku lapar karena belum sempat makan siang. Aku juga tidak berminat untuk makan. “Aduh, maaf ya, aku tadi harus menyelesaikan tugasku jadi terlambat.” Kalea yang berjalan cepat segera duduk dan mencari tisu untuk mengelap keringatnya yang ada di dahinya. Padahal Devan yang sudah membayar waktuku dengan sangat mahal. Mau telat satu atau dua jam sebenarnya aku tidak masalah. Aku memilih tersenyum ke arah Kalea yang tampak lelah sekali. Wanita hamil memang memiliki pergerakan yang lebih lambat karena pengaruh dari anak yang dibawa di dalam perutnya. “Aku memesankan teh melati, mungkin sebentar lagi akan datang.” Ketika pelayan mengantar makanan untukku, tadi aku menambahkan pesanan baru dan harus diantar ketika Kalea datang. “Terima kasih.” Aku hanya mengangguk. Setelah beberapa menit minuman Kalea datang dan dia menikmatinya sedikit lalu melihat diriku. “Ada apa, Kal?” “Aku sudah tidak sabar menunggu bukumu selanjutnya. Kapan launching lagi?” “Hahaha … aku bahkan belum melakukan promosi untuk bukuku yang ini.” “Jangan lama-lama. Aku selalu suka dengan tulisanmu.” Kami berbincang-bincang seperti teman dekat membahas soal buku baru dan keantusiasan Kalea untuk bukuku selanjutnya. Aku bahkan belum mempersiapkan judul untuk karyaku selanjutnya. Aku memang dekat dengan penggemarku yang satu ini, alasannya karena dia begitu sangat mencolok dibandingkan dengan penggemar-penggemarku yang lain. Dia memang seorang penggemar yang berubah menjadi teman dan mungkin akan jadi teman dekat. Kadang aku iri dengan Kalea. Dia sudah menemukan pangerannya. Dia tidak mengendarai kuda. Pangeran Kalea menggunakan mobil sport termahal untuk menyelamatkan hidupnya. Inilah mengapa aku menyebut kalau Kalea mirip dengan salah satu tokoh di salah satu novelku. Seorang gadis miskin yang mendapatkan jodoh pria tampan dengan harta yang tidak bisa dihitung dengan mata telanjang. Alasannya karena terlalu banyak dan ada di mana-mana. Beruntung Devan adalah suami dari Kalea yang notabene adalah salah satu penggemar gilaku. Orang-orang seperti ini yang aku butuhkan agar tetap eksis di dunia ini. Kalian pasti tahu menjadi seorang penulis kadang sulit. Pekerjaan yang hanya dilirik sebelah mata dan jarang sekali ada yang kaya. Beruntung era sekarang banyak penulis tenar gara-gara konsep digital yang merebak di segala bidang. Kadang aku suka menangis ketika ada oknum yang membajak ceritaku atau menjiplak karyaku. Akan tetapi, ini adalah duniaku yang sudah aku pilih sebagai sumber penghasilanku. “Aku ingin berfoto bersama dan aku tidak masalah dijadikan bahan promosi.” Kalea menatapku dalam. Penggemarku ini sangat niat sekali. Aku sungguh terapresiasi. “Aku akan menyuruh teman-temanku untuk membacanya juga. Mungkin aku akan membeli beberapa untuk dikirimkan sebagai hadiah.” Mata Kalea tampak berbinar bahagia. Apa karyaku sampai segitunya mempengaruhi orang? Mungkin setelah kembali dari sini aku akan membaca ulang bukuku yang tampak biasa-biasa saja menurutku.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
186.6K
bc

My Secret Little Wife

read
85.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.2K
bc

Siap, Mas Bos!

read
9.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook