bc

Married with the Hottest CEO

book_age18+
9.6K
FOLLOW
62.3K
READ
possessive
sex
forced
pregnant
arranged marriage
arrogant
badboy
CEO
bxg
Indonesia-My Possessive CEO Writing Contest
like
intro-logo
Blurb

SUMPAH INI CERITA 21++++ (WANITA SUCI JGN MAMPIR NANTI STRESS)

Lucien, seorang CEO yang paling diminati seantero negeri harus menikah dengan wanita gila dikarenakan keinginannnya untuk membalas dendam yang selama ini ia miliki sejak beberapa tahun yang lalu.

Di tengah perjalanan kisah pernikahan mereka, Lucien dikejutkan dengan fakta bahwa sebenarnya istri yang selama ini ia nikahi tidak seperti apa yang orang-orang bicarakan. Serena, istrinya yang cantik itu ternyata tidak gila. Ia sama normalnya dengan wanita lain. Hal itu membuat Lucien bertanya-tanya mengapa Serena menyembunyikan kewarasannya.

Serena bertahan untuk tidak menunjukan jati diri yang sebenarnya. Namun suatu hari akhirnya Lucien tahu bahwa dirinya tidak gila dan pria itu terus-menerus menanyakan alasan di balik sikapnya selama ini.

Saat akhirnya Serena merasakan benih-benih cinta di dalam pernikahan mereka, Serena bertekad untuk menutup mulutnya hingga kapanpun karena tidak ingin membuat rumah tangganya dengan Lucien hancur.

Apakah yang selama ini Serena sembunyikan dari Lucien?

chap-preview
Free preview
Prolog
Lucien kesal pada Serena, istrinya. Hari ini Serena berdandan layaknya putri raja dan seperti sengaja mengenakan pakaian yang begitu mempertontonkan bagian tubuh indahnya sehingga mencuri perhatian semua tamu yang hadir di pestanya. Ia sudah meminta pelayan untuk mengawasi Serena agar tidak keluar dari dalam kamar tapi saat ia sedang menikmati hidangan bersama tamu dan rekannya, wanita itu justru menuruni tangga dengan penampilan memukau dan bahkan berani menggoda salah satu tamu pria di depan matanya. Pria itu bahkan tidak berusaha untuk mengalihkan pandangannya dan justru menanggapi permainan Serena dengan senang hati. Sialan! Tangannya mengepal saat menghampiri mereka berdua. Kepalan tinjunya terayun dengan cepat pada wajah pria itu yang tampak terkejut karena tiba – tiba Lucien berada di sampingnya dengan keadaan murka. Pukulan bertubi-tubi telah Lucien lepaskan agar pria itu tahu bahwa ia melakukan kesalahan besar karena telah mengganggu miliknya. Walaupun dalam hati ia tahu, yang memulai ini semua tidak lain adalah istirnya sendiri. Pria itu bagaikan kucing yang diberi ikan. Tanpa memikirkan siapa pemilik ikan itu, kucing tersebut langsung menghampiri dan tergoda untuk mencicipinya. Jika pemilik ikan itu bodoh, si kucing lah yang beruntung. Namun, sayangnya Lucien tidak bodoh. Ia tidak rela miliknya dicicipi oleh orang lain selain dirinya. Akibatnya, kini pria itu terkapar dilantai dengan darah mengalir dari hidung dan mulutnya. Tidak ada yang berani menolong pria itu karena takut serangan Lucien akan berbalik pada siapapun yang mencampuri urusannya. Lucien mengelap tangannya yang berdarah dengan sapu tangan yang ia bawa di dalam saku jasnya. Serena yang menyaksikan itu hanya tersenyum dan menatap Lucien dengan wajah mengolok-ngoloknya. Membuat pria itu geram dan segera menyambar pergelangan tangan Serena. Menyeret wanita itu di belakangnya dalam perjalanan menuju kamarnya. Lucien menutup pintu dengan keras dan menguncinya. Lalu ia menyudutkan Serena ke pintu sambil tangannya mencengkram rahang wanita itu dengan keras. “Kau sengaja memancing amarahku, hah?” Senyuman menggoda terbit dari bibir sensual itu. lipstick merahnya justru menambah seksi penampilan Serena malam ini. “Aku sudah bilang jangan keluar dari kamar ini mengapa kau berkeliaran di bawah sana dan menggoda pria b******n itu?” Sebuah tawa lepas terdengar dari bibir Serena. “Kalau begitu, kau cemburu?” Serena bertanya dengan sombong membuat Lucien tertegun saat wanita itu bertanya seperti itu. “Darimana kau bisa berpikir seperti itu?” Tatapan pria itu menajam karena tidak suka oleh gagasan yang dikeluarkan Serena bahwa ia telah cemburu pada pria yang digoda istrinya tadi. Serena menggerakan tangan yang Lucien cengkram tapi pria itu tidak dengan mudah melepaskannya. “Jika kau melakukan itu lagi, aku tidak akan segan untuk mengikatmu di sini.” Mendengar itu Serena marah karena ia benci jika harus diikat seperti dulu. Saat ia berada di rumah pengasingan itu. “Jika kau mengikatku aku akan membunuhmu.” Lucien tertawa mendengar ancaman sombong dari istrinya. “Kau kira siapa dirimu, kau pikir kau mampu membunuhku?” Serena diam nampak berpikir sesuatu membuat Lucien bingung karena wanita itu tidak segera menjawab pertanyaannya. “Baiklah, maafkan aku.” Bisik Serena yang kemudian menundukkan kepalanya. Alih-alih jawaban yang diharapkan Lucien, wanita itu justru meminta maaf. Membuat Lucien semakin heran. Setelah berpikir wanita itu mungkin menyesali perbuatannya dan takut bahwa ia akan benar-benar mengikatnya, Lucien akhirnya melepas cengkramannya pada wanita itu. “Aku tidak ingin melihatmu berkeliaran dan menggoda siapapun. Kau dengar itu?” Tanyanya pada Serena yang masih terdiam. Lucien tidak suka saat melihat Serena sedih dan ketakutan tapi ia harus mengatakan itu agar istrinya tidak membuat ia kesal. Demi tuhan, saat ia melihat Serena menggoda pria berengsek itu darahnya menggelegak seakan ingin menebas kepala pria itu dengan samurai kesayangannya. Serena mengangguk dan tiba-tiba mengangkat dagunya. Tangannya yang baru Lucien lepaskan kini naik ke d**a pria itu. Serena mendekatinya dan bibir wanita itu berbisik pada telinganya. “Maafkan aku, kalau begitu aku akan menggodamu sebagai gantinya. Karena aku bosan terkurung sendirian disini.” Jari tangan Serena menelusri d**a berotot milik Lucien sehingga membuat pria itu menahan napasnya. Mulut Serena beralih dari telinganya menuju rahang kasar pria itu karena Lucien belum bercukur hari ini. Serena menciumi rahang itu, menggoda Lucien dengan senyuman dibibirnya. Tangan pria itu menghentikan jarinya, pria itu menunduk pada Serena. “Apa yang kau lakukan?” “Aku sudah bilang aku bosan.” “Kau menggoda pria saat kau bosan?” Tanya Lucien dengan nada sarkas. “Aku hanya akan menggodamu mulai sekarang.” Bisik Serena dengan suaranya yang terdengar seksi. Sial! Mengapa Lucien mulai tergoda oleh istrinya. Bukankah istrinya ini gila? Mengapa Serena dapat bersikap seperti saat ini? Serena melepaskan tangannya dari Lucien dan mulai membuka kancing kemeja pria itu satu persatu. Perlahan – lahan d**a pria itu terbuka dan bibir Serena mengikuti tangannya. Ia menciumi d**a itu membuat Lucien mengerang. “Serena..” Serena berhasil melepas semua kancing baju pria itu dan membawa bibirnya pada bibir Lucien. Awalnya Serena mengecup bibir itu dengan ringan, sengaja ingin mempermainkan Lucein. Tapi pria itu tidak sabar dan tidak dapat menunggu lebih lama lagi. Lucien menyambar tubuh Serena dan membawanya ke ranjang besar tempat Serena biasanya tidur setiap malam sendirian di sana. tubuhnya di letakkan di tengah ranjang itu dan Lucien menindih tubuhnya, berada di atasnya dan mulai melanjutkan kembali ciumannya. Ciuman Lucien sama sekali berbeda dengan ciuman yang Serena berikan. Pria itu mencium dengan rakus, mencicipi semua yang belum pernah ia rasakan. Tubuhnya panas karena godaan kecil dari wanita itu. karena ia merasa tidak adil Serena telah menggodanya lebih dulu, Lucien membalas perlakuan wanita itu. ia mulai menurunkan kedua tali tipis dari gaun yang dikenakan Serena dari bahunya hingga turun setengah badan membuat ia dapat melihat d**a indah milik Serena. Lucien menurunkan bibirnya untuk merasakan kelembutan kedua benda itu. Serena menahan napasnya saat pria itu melakukan hal yang sudah lama tidak dirasakannya. Lucien menciumi seluruh permukaan kulitnya, menggigiti puncak kedua bukit kembarnya dan meremas secara bergantian. “Sialan! Mengapa tubuhmu seindah ini?” Serena tidak dapat menjawab pertanyaan itu karena otaknya diselimuti kabut gairah. Ia sudah lama tidak tersentuh oleh pria dan Lucien cukup membangkitkan gairahnya. Yang Serena tidak ketahui adalah, sebenarnya Lucien lah yang lebih gila karena perbuatannya. Gairah pria itu memuncak dengan sedikit saja sentuhan darinya tadi sehingga membuat Lucien tidak dapat berpikir jernih. Lucien menurunkan sisa gaun dan pakaiannya agar terlepas dari tubuh Serena. Saat tubuh polos Serena terpampang di hadapannya Lucien tidak dapat berkata-kata. Mengapa ia bisa melewatkan semua keindahan ini setelah sekian lama Serena menjadi istrinya? Serena mendadak malu karena mata pria itu seolah menerkam dirinya secara buas. Ia bergerak, membuat tubuhnya duduk dan menggapai Lucien. Mulai melepaskan sabuk pria itu dan celananya. Lucien bekerja sama membantu yang Serena lakukan dengan membuka pakaian atasnya hingga mereka berdua tidak mengenakan sehelai benangpun di tubuhnya. Mereka saling berhadapan. Serena mengagumi keperkasaan tubuh suaminya. Lucien diciptakan tuhan dengna murah hati. Darah Italianya membuat pria itu telrihat lebih seksi. Tubuhnya bagaikan diukir oleh seniman profesional. Terpahat dengan sempurna. Kulit kecoklatan dan otot – otot liatnya menambah kemaskulinan pria itu. Tato bergambar naga di d**a dan lengannya membuat pria itu terlihat lebih berbahaya. Tapi Serena sama sekali tidak takut pada pria itu. Sejak kecil ia juga tumbuh di lingkungan mafia sehingga sudah terbiasa melihat hal-hal menakutkan. Tanpa sadar Serena menyentuh otot perut Lucien dan jarinya seolah mengagumi betapa keras badan pria itu. tanpa lemak berlebihan sedikitpun. Saat jemari Serena menghampiri bagian bawah tubuhnya Lucien lebih dulu menghentikan wanita itu dan mendorong Serena agar kembali berbaring di atas tempat tidurnya. “Jangan menggodaku.” Desis Lucien. “Terlambat. Aku sudah menginginkanmu.” Ucap Serena sambil menggigit bibirnya. Serena belum pernah disentuh oleh pria sejak beberapa tahun yang lalu. Menemukan Lucien tertarik padanya membuat ia senang dan lupa pada rencananya sejak awal. ia tidak keberatan untuk memberikan pria itu kesenangan mala mini toh dirinya pun membutuhkan itu. Lucien memejamkan matanya untuk berpikir sebelum ia menyesali apa yang akan ia perbuat. Jika ia melanggar perjanjiannya pada Antonio dan menyentuh Serena, maka hidupnya akan berubah dan selamanya ia harus hidup dengan wanita ini. Tapi iblis seperti mempengaruhi pikirannya agar tidak terlalu lama membuang waktu. Persetan dengan perjanjian itu. ia akan memiliki apa yang dirinya inginkan. Lagipula ia berhak akan istrinya. Lucien sudah memutuskan. Serena dapat melihat tatapan penuh keyakinan dari pria itu. “Kalau kau tidak menginginkanku, aku dapat memberi tahumu di mana letak pintu keluar berada.” Goda Serena pada Lucien. “Diam kau!” Bentaknya. Serena tertawa karena telah berhasil membangunkan amarah pria itu tapi kemudian tawanya terbungkam karena Lucien mencium bibirnya lagi, melumat dengan segenap gairahnya dan mencicipi inci demi inci bagian mulutnya. Tangannya menangkup p******a wanita itu dan memainkannya sehingga membuat Serena kembali mengerang. Bibir wanita itu terbuka dan matanya terpejam merasakan sentuhan panas dari Lucien. Bibir Lucien meninggalkan jejak basah di dadanya. Pria itu tidak melewatkan sedikitpun tubuh Serena hingga akhirnya ia memutuskan untuk turun lebih jauh menuju sumber kenikmatan wanita itu. Jarinya lebih dulu sampai di bagian bawah tubuh wanita itu, membelai milik Serena sehingga wanita itu bergetar. Perlahan jarinya masuk untuk meraskan kehangatan tubuh Serena. Lalu bibirnya mengikuti jejak jarinya yang sudah bermain di bawah sana. Saat Lucien mencicipi milik wanita itu, Serena menjerit karena nikmat. Tangannya mencengkram rambut pria itu dan menekan kepalanya di bawah sana. “Lucien!” Serunya saat Lucien memainkan lidahnya menggoda tubuh Serena. “Aku sudah tidak tahan, demi tuhan!” Lucien terkekeh lalu ia kembali ke atas dan menindih tubuh wanita itu sambil menahan setengah berat badannya pada siku yang ia tahan di samping tubuh Serena. Merasa wanita itu sudah siap untuk ia masuki, Lucien memposisikan miliknya untuk segera bertemu dengan tubuh Serena. Dengan perlahan ia mulai memasuki sumber kenikmatan wanita itu. telinganya mendengar Serena menyumpah saat tubuh mereka berdua sudah menyatu. Lucien mulai menggerakan tubuhnya di dalam Serena. Kali ini, justru ialan yang mengeluarkan sederet kata makian karena rasa tubuh istrinya senikmat itu. ia tidak pernah merasakan kenikmatan seperti ini sebelumnya. “Sialan kau Serena!” Serena tekejut karena pria itu memaki dirinya. “Mengapa kau terasa sangat nikmat?” Tanya Lucien sambil terus menggerakkan tubuhnya. “Well, untuk itu aku tidak bisa menjawabnya. Sepertinya kau harus mencari tahu sendiri, Lucien.” Jawab Serena. Lucien kehabisan kata – kata karena tubuhnya tidak dapat menahan lebih lama lagi namun ia berusaha membiarkan Serena mendapatkan puncaknya lebih dulu sehingga ia memompa tubuhnya lebih keras daripada sebelumnya. Tangan Serena mencengkram bahu Lucien saat pria itu bergerak lebih cepat dan tidak terkendali hingga saatnya ia merasakan otot perutnya mengencang dan sesuatu sepertinya akan meledak di bawah sana. Serena memejamkan matanya dan membiarkan dirinya berbuat semaunya. Hingga akhirnya Serena berteriak karena ledakan gairah dari tubuhnya tidak sanggup ia tahan lagi. Melihat hal itu, Lucien tersenyum lalu menghujamkan tubuhnya untuk terakhir kalinya sebelum ia mengeluarkan cairan panas ke dalam tubuh wanita itu. setelah itu Lucien membiarkan tubuhnya bersandar pada Serena dan menggigit bahu wanita itu dengan lembut. “Serena?” Lucien memanggilnya dengan napas yang tidak beraturan. “Hm?” “Kau baik – baik saja?” Karena Serena tidak segera menjawab pertanyaannya Lucien khawatir dan mengangkat wajahnya yang bersembunyi pada leher wanita itu. Ia melihat Serena sedang memejamkan matanya dengan senyuman terukir dengan cantik. Lucien ikut tersenyum melihatnya lalu ia kembali mencium leher wanita itu sambil mengistirahatkan tubuhnya dengan damai. Percintaan itu sepertinya telah membuat Lucien benar – benar hilang akal. Karena ia melupakan hal terpenting selama ini. Lucien berguling dari atas tubuh Serena. “Serena. .” Kali ini wanita itu membuka mata dan menoleh ke samping untuk menatap Lucien. “Jadi selama ini kau tidak gila?” Tanya pria itu. Serena hanya tertawa menanggapi pertanyaan pria itu. Lucien mendekati wanita itu lagi, menyandarkan kepalanya di atas d**a wanita itu, satu lengannya naik untuk mengusap dan memainkan puncak kemerahan kedua bukit indah milik Serena. Sesekali tangannya meremas benda itu dan bibir Lucien turun untuk menggigiti p******a Serena hingga wanita itu lagi – lagi mengerang dan menahan kepala Lucien agar memberinya lebih. Jemari lentik milik Serena tenggelam di rambut hitam milik Lucien. Wanita itu memperhatikan Lucien yang sedang menikmati waktunya bermain di atas d**a miliknya. Dan itu adalah pemandangan paling seksi yang pernah Serena lihat. Serena menyusurkan tangannya mengagumi bahu dan pugung kuat milik Lucien. Jari-jarinya bermain di sana hingga Lucien menengadah pada Serena, “Hentikan, jangan menggodaku lagi.” “Aku tidak menggodamu.” Serena membantah sambil tersenyum, “Ini hanya usahaku menghilangkan rasa bosan sementara menunggumu sedang mencumbuku.” “Aku tidak mencumbumu.” Ujar Lucien tidak ingin kalah. “Ini hanya untuk mengusir rasa bosanku.” Serena tertawa ringan mendengar jawaban konyol pria itu. tapi sebelum ia membalas ucapan Lucien, Serena sudah menahan nafasnya karena saat ini jari Lucien kembali bermain di bagian bawah tubuhnya, menggoda pusat gairahnya dengan santai. “Ini baru yang aku lakukan saat ingin mencumbumu, Serena.” Lucien menyelipkan satu jari telunjuknya ke dalamnya, menggerakan secara perlahan hingga Serena terengah – engah, setelah ia merasakan Serena kembali basah jari tengahnya ikut masuk untuk menemani yang lebih dulu berada di sana. “Hentikan, Lucien!” “Aku tahu kau tidak ingin ini berhenti. Kau basah Serena.” “Tentu saja! Karena kau membuatku seperti itu.” “Bagus, bukan?” Lucien tersenyum licik melihat Serena belingsatan hanya karena godaan jarinya di bawah. Lucien menggerakan dua jari itu keluar masuk dari lubang kenikmatan milik Serena, dengan cepat dan keras. Serena menahan teriakkannya dengan menutup mulut, Lucien yang melihat itu menundukkan kembali kepalanya dan mencium Serena dengan brutal hingga akhirnya ia menggantikan kedua jari itu dengan miliknya. Mereka melakukan itu hingga keduanya mendapatkan puncak untuk yang kedua kalinya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.1K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.3K
bc

SEXRETARY

read
2.1M
bc

My Husband My Step Brother

read
54.8K
bc

A Secret Proposal

read
376.4K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
598.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook