Prince Satan

"Prince Satan" Author by Natalie Ernison Muda-tampan-cerdas-berbakat-jenius-bergelimang harta. Tentu saja sudah menjadi dambaan para wanita. Semua wanita seakan memuja ketampanannya. Dialah Edzard Shaquille, yang berarti tampan penjaga kekayaan. Berusia tiga puluh tahun, termasuk usia sukses yang tergolong masih sangat muda. Bertubuh tinggi proporsional, bak seorang model. Edzard, biasa dipanggil tuan muda Ed'. Dia adalah anak bungsu dari dua dua bersaudara. Edzard adalah anak kedua, sedangkan anak pertama adalah seorang pembisnis yang tak kalah mapan dari Edzard. ~ ~ ~ "Kau sangat b******n Edzard! Kau b******n sialan!" umpat seorang gadis bertubuh seksi yang sedang terlentang di atas kasur king size milik Edzard. Zefanya Edzard tersenyum miring dan melangkah ke arah kasur tersebut. "Zefanya, kau sangat jalang!" cela Edzard dengan sorot mata tajam bak elang. Edzard  Shaquille "Lepaskan aku Edzard, lepaskan!" pekik sang gadis yang bernama Zefanya tersebut. "Aku sudah mempercayaimu, dan memberikan apa yang kau inginkan. Tapi kau justru bermain dibelakangku!" teriak Edzard. Hakkkk arghk.... Jerit panjang Zefanya, saat Edzard menempelkan besi panas tepat di pinggulnya. Hahh hhh hhh... "Aku bersumpah akan membunuhmu!" pekik Zefanya dengan suara yang gemetar menahan sakit, bekas tempelan besi panas tersebut. Edzard sungguh tidak ragu-ragu saat menempelkan besi panas di tubuh seksi mulus milik Zefanya. "Jika aku tidak bisa memilikimu, maka aku bisa menikmati tubuh indahmu" tukas Edzard, sambil menjambak rambut panjang Zefanya. Dari pinggir mulut Zefanya mengeluarkan darah segar, akibat tamparan tangan Edzard. Arrghhkkk.... Lenguh Zefanya parau, ini sangat menyakitkan dan menyiksa. "Tolong hentikan ini Edzard..." lirih Zefanya tak kuasa menahan kekejaman dari Edzard. "Jalang!!" bentak Edzard dan kembali menampar keras wajah Zefanya. "Kau b******n binatang!" teriak Zefanya. Ciuhhhh... Zefanya meludahi wajah tampan Edzard. Bugh bugh.... Ezdard menghantam kepala Zefanya ke kepala ranjang, hingga menitikkan sedikit darah. Arghhh..... Zefanya melenguh parau, Edzard lagi-lagi menempelkan besi panas di paha mulusnya. "Kumohon hentikan Edzard..." isak Zefanya yang sudah tidak sanggup lagi. Edzard meraih camera mahal miliknya, dan mengarahkan ke tubuh Zefanya. Seluruh tubuh telanjang Zefanya terekspost dengan sedemikian rupa. Edzard membuka lebar s**********n milik Zefanya. Mengambil sebuah benda yang terbuat dari bahan karet, berbentuk p***s. Lalu menghujamkam benda tersebut ke dalam v****a milik Zefanya. "Kau bahkam sudah tidak perawan lagi" bentak Edzard dan mengarah besi panas tersebut, lalu membuat cap baru tepat di atas kepala liang inti milik Zefanya. Ahkkk... Hh hhh... Zefanya berkeringat dan sudah sangat tersiksa, ini benar-benar gila. Edzard benar-benar tidak memperlakukan Zefanya selayaknya manusia. "Mulai saat ini jangan pernah muncul dihadapanku lagi! Atau video telanjangmu akan tersebar di media sosial!" ancam Edzar dengan sorot mata tajam. Edzar tak akan main-main dengan ucapannya. Ia selalu serius dan bersungguh-sungguh dengan semua yang ia ucapkan. Susah payah Zefanya merangkak di atas ranjang miliknya. Dengan tubuh gemetar dan tak sanggup rasanya untuk bergerak. "cepat pergi sana, dasar jalang!" bentak Edzard dan mendorong tubuh lemah Zefanya. Zefanya hampir tak mampu untuk melangkahkan kakinya kembali, karena bagian selangkangannya terasa begitu sakin nan nyeri. Akibat hujaman benda karet, yang ialah ssex toy  alat bantu s*x. Tubuhnya begitu sakit, dan penampilannya sudah tak secantik awal. Edzard meraih secangkir minuman berwarna merah dan menikmati aroma dari minuman tersebut. Ahh... "Ini sangat nikmat" ucapnya dengan seringai senyuman iblisnya. Merasa belum terpuaskan, Edzard pun memasuki sebuah kamar mandi. Membuka restleting celana dan mengeluarkan benda antik besar panjang nan berurat miliknya. Meraih sebuah oil lalu mengoleskan di area benda panjang miliknya, dan mengocokan tangannya maju mundur. Kegiatan itu berlangsung selama beberapa saat, hingga akhirnya Edzard mencapai klimaks. Cairan kental berwarna putih mencuat dari ujung benda beruratnya. Argk... Erangnya kenikmatan, namun ini belum nikmat jika bukan liang sempit dan berkedut yang menelan benda berurat miliknya. ***