bc

Billionaire's Second Wifey

book_age18+
2.8K
FOLLOW
32.0K
READ
dark
possessive
contract marriage
second chance
arrogant
CEO
boss
drama
like
intro-logo
Blurb

Evelyn adalah perempuan biasa yang terpaksa menikah dengan Louis Green. Masalahnya, Louis ternyata sudah punya istri dan status Evelyn sekarang adalah ... istri kedua.

chap-preview
Free preview
1. New Apartement
EVELYN menyeka keringatnya pelan dan kembali menarik napas sebelum melanjutkan kegiatannya. Ia mengambil kardus-kardus yang tampak berantakan karena belum disusun dan merapikannya ke tempat seharusnya. Setelah merapikan kardus-kardus itu, Evelyn mulai menyusun bajunya yang masih didalam koper ke dalam lemari. "Evelyn, ayo makan," ucap Christina--Mama Evelyn yang entah sejak kapan berada di ambang pintu. "Iya Ma, sebentar lagi," jawab Evelyn sambil tersenyum hangat. Ia kembali merapikan bajunya dan menyimpan kopernya setelah semua urusannya selesai. Hari ini, ia pindah dari rumah kontrakan ke apartment kecil yang berada di pinggiran kota Jakarta. Well, meski kecil tapi Evelyn sudah cukup bersyukur karena ia tak perlu lagi mengkhawatirkan biaya kontrakan yang biasanya sering menunggak, karena tak di bayar. Ia membeli apartment ini dengan harga murah dari temannya, Claudio. Dan Claudio bilang, Evelyn tak harus terburu-buru membayarnya. Evelyn tersenyum kecil mengingat hal itu. Claudio memang baik, mereka berteman sejak SMP sampai sekarang. Lelaki itu adalah anak dari pengusaha kaya. Tapi, ia sama sekali tidak mencemooh ketika mampir ke kontrakan Evelyn. Lelaki itu selalu tersenyum hangat dan memperhatikan Evelyn, membantu Evelyn ketika ia kesusahan dan selalu menghibur Evelyn ketika sedih. Senyum lebar tak henti-hentinya mengembang ketika Evelyn mengingat Claudio. Sepertinya, Evelyn telah jatuh cinta pada lelaki itu. Tapi, Evelyn sendiri sadar siapa dirinya dan siapa Claudio. Ia hanya akan memendam perasaan ini, meski sangat menyakitkan. Claudio pantas menerima orang yang lebih baik, bukan seorang wanita miskin seperti dirinya. Evelyn kembali menghela napas. Baiklah, cukup sudah memikirkan lelaki itu. Ia berjalan pelan ke arah dapur dan tersenyum ketika wangi sop ayam menyeruak, membuat nafsu makannya naik begitu saja. "Kenapa kau lama sekali?" tanya Christina yang tengah mengambilkan nasi untuk Evelyn. Evelyn mengambil nasi itu dan duduk di sebrang Christina, "Tak ada, aku hanya senang kita sudah pindah dari kontrakan itu," ucap Evelyn sambil melahap makanannya. Ia mendesah sejenak saat rasa enak itu menyentuh lidahnya, masakan mamanya memang makanan terbaik yang pernah Evelyn makan seumur hidup. Ia tersenyum sambil memandang mamanya yang terlihat pucat. "Mama kenapa? Apa mama sakit? Kok mama pucat?" tanya Evelyn dengan pertanyaan beruntun. Matanya teralih pada piring makan milik mamanya. Porsi makan Mamanya sangat sedikit. Christina menatap Evelyn sambil tersenyum, "Aku tak apa-apa, mungkin hanya kelelahan Evelyn." "Lantas kenapa Mama makan sangat sedikit? Tambah sedikit lagi ya. Mama terlihat sangat kurus," ujar Evelyn memandang Mamanya khawatir. "Tidak apa-apa, Mama tak nafsu makan, kepala Mama hanya sedikit pusing. Mungkin kelelahan karena memindahkan barang saja." Christina tersenyum menenangkan. Tapi Evelyn sama sekali tidak menerima alasan yang mamanya berikan, gadis itu bersedekap dan menatap mamanya kesal, "Sudah aku bilang, aku saja yang memindahkan barang. Mama istrahat saja. Penyakit nyeri tulang mama bisa kambuh kalau begini terus," omel Evelyn. Christina hanya mengangguk pasrah, ia tak bisa membantah kalau Evelyn sudah mengomel. Hal itu hanya akan membuat kepalanya semakin pusing karena Evelyn tak akan menyerah sampai ia mendapat apa yang ia inginkan.   *****   Louis merenggangkan otot-ototnya yang tegang karena terus-terusan bekerja seharian. Matanya lelah menatap layar laptopnya terus. Ia butuh refreshing. Senyumnya mengembang ketika mengingat club miliknya. Disana, Louis bisa bersantai di ruangannya sambil menatapi aktivitas club dari atas. Sungguh menyenangkan. Louis berdiri dan mengambil jasnya yang ia gantung tadi, senyumnya masih tak lepas dari bibirnya. Ia membuka pintu mobilnya ketika sudah sampai di parkiran. Ia baru saja mau melajukan mobilnya ketika ponselnya berbunyi. Mood bahagianya langsung rusak ketika melihat nama peneleponnya. Meskipun sebenarnya ia sangat malas mengangkat telepon ini. tapi, mengangkat teleponnya jauh lebih baik daripada nanti dirumah ia di omeli oleh istrinya karena mengabaikan panggilan teleponnya. "Hallo," ucap Louis dengan enggan. "Honey, pekerjaanmu sudah selesai?" tanya Hilary--Istri Louis dengan antusias. Well, Louis yakin, jika Hilary sudah bertanya mengenai pekerjaannya, maka saat  ia pulang nanti Louis akan menemukan gadis itu tengah menunggunya di ranjang sambil mengenakan baju tipis yang sangat mengekspos tubuhnya. Louis benci hal itu. Entah sudah berapa kali ia menolak untuk melakukannya dengan Hilary, padahal mereka sudah hampir satu tahun menikah. Tapi Louis sama sekali tak berminat pada wanita yang menggodanya duluan. Itu tak menarik. Dan tampaknya Hilary terlalu bodoh untuk menerima fakta itu. "Aku sedang dalam perjalanan ke club," ucap Louis santai, cuek dan dingin. Hilary mendengus, "Kau tak merindukanku? Aku sudah merindukanmu Honey. Apa kau tidak berniat untuk melakukan 'itu'?" goda Hilary dengan suara serak. Louis mengernyit, apa Hilary sedang sakit tenggorokan? "Aku sedang dijalan, nanti aku telepon lagi," ucap Louis cuek tanpa menggubris Hilary. Ia mematikan sambungan telepon itu sepihak dan melempar ponselnya ke sembarang tempat. Well, ia tidak perduli dengan istrinya itu. Toh mereka tidak menikah berdasarkan rasa suka sama suka. Ralat, Louis tak menyukai Hilary, meskipun gadis itu tergila-gila padanya. Pernikahan mereka hanya berdasarkan bisnis. Dan Louis tak peduli selebihnya. Yang penting bisnisnya lancar dan perusahaannya semakin memiliki pengaruh di bidang bisnis. Louis melajukan mobilnya dengan pelan menembus jalanan Jakarta yang macet, hingga ia sampai ke club miliknya.   *****        

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Penjara Hati Sang CEO

read
7.1M
bc

Fake Marriage

read
8.4K
bc

Love You My Secretary

read
242.7K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

Marriage Agreement

read
590.5K
bc

MENGGENGGAM JANJI

read
474.4K
bc

A Secret Proposal

read
376.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook